Senin, 29 Oktober 2018

Siro Selasa, 30 Oct 18

Bacaan Liturgi

Hari Biasa, Pekan Biasa XXX
Bacaan Injil
Luk 13:18-21

Biji itu tumbuh dan menjadi pohon.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas:

Ketika mengajar di salah satu rumah ibadat, Yesus bersabda, "Kerajaan Allah itu seumpama apa? Dengan apakah Aku akan mengumpamakannya? Kerajaan Allah itu seumpama biji sesawi, yang diambil dan ditaburkan orang di kebunnya. Biji itu tumbuh dan menjadi pohon, dan burung-burung di udara bersarang di ranting-rantingnya."

Dan Yesus berkata lagi, "Dengan apakah Aku akan mengumpamakan Kerajaan Allah? Kerajaan Allah itu seumpama ragi, yang diambil seorang wanita dan diaduk-aduk ke dalam tepung terigu tiga sukat sampai seluruhnya beragi."

Demikianlah sabda Tuhan.

=====================
SIRAMAN ROHANI Selasa, 30 Oktober 2018 
RP Fredy Jehadin, SVD

Tema:  Jadilah Biji Sesawi Dan Ragi Bagi Sesama!                                                      
Lukas 13:18- 21

Saudara-saudari... Injil hari ini mengingatkan saya akan pengalaman seorang teman Bruder. Pada suatu hari ia ke kota. Karena merasa sangat lapar, ia masuk ke warung makan. Ia memesan makanan kemudian pelayan membawa pesanannya ke meja di mana ia duduk. Sewaktu mau bayar, pelayan katakan kepadanya, bahwa seorang Bapa sudah membayar pesanannya. Dia bertanya, “siapa orangnya?” Pelayan langsung tunjukkan orang yang lagi duduk bersama seorang ibu dan dua orang anak. Bruder mendekati meja makan mereka. Sebelum dia tiba di meja makan, Bapa itu berdiri dan menjemput sambil merangkulnya. Bruder terheran-heran. Bruder tanya: “Bapa yang bayar pesanan saya?” “Ya....benar, saya sudah membayarnya!” jawab sang Bapa. “Maaf, siapakah Bapa? Tanya Bruder. “Akulah mantan murid-mu. Engkau sudah mengajar saya dan saya selalu bicarakan namamu kepada keluarga saya.” Kata sang Bapa. “Engkau sudah menjadi inspirasi hidupku. Saya berterima kasih kepadamu karena engkau sudah menanamkan nilai-nilai Injil dalam hidupku.” Sambung sang Bapa. Kemudian Ia memperkenalkan istri dan anak-anaknya kepada Bruder.
Itulah biji sesawi dan ragi yang sudah ditanamkan oleh bruder tua ini dalam diri sang Bapa sejak masa mudanya, dan kini sudah tumbuh dan menjadi orang baik. Kesaksian hidup dari Bruder sudah mempengaruhi kehidupan anak muridnya. 

Saudara-saudari... Hari ini Yesus katakan: “Kerajaan Allah itu seumpama sesawi yang ditaburkan orang di kebunnya. Biji itu tumbuh dan menjadi pohon dan burung-burung di udara bersarang di ranting-rantingnya”. Perumpaan ini mau mengajar kita, bahwa kerajaan Allah itu punya kekuatan dalam dirinya. Kekuatan itu bisa mempengaruhi orang lain. Apa saja kekuatannya? Kekuatannya adalah cinta kasih, perdamaian, keharmonisan, saling menghargai, saling meneguhkan, saling memuji dan saling mempercayai. Kalau kebajikan-kebajikan ini ditaburkan ke dalam hati dan pikiran seseorang dan orangnya menanggapinya dengan serius, memeliharanya dengan baik dan membiarkannya bertumbuh dengan baik, maka pribadi yang menerimanya akan menjadi pribadi yang baik dan kuat juga. Kalau kita selalu menerima nasihat dan teguran yang membangun dari sesama dan hayati serta amalkan semuanya dalam hidup, maka kita pun akan berkembang menjadi manusia yang baik. Sama halnya dengan ragi. Kalau ragi itu diaduk-aduk ke dalam tepung terigu sampai rata dan membiarkannya berkembang tanpa diganggu, maka rotinya pun akan membesar, tetapi kalau sesudah diaduk lalu kita langsung masukkan ke oven dan dibakar, maka rotinya tidak membesar. Raginya tidak mempengaruhi perkembangan tepung terigu. Jadi Sabda Tuhan dan nasihat-nasihat sesama harus dicernah dan dihayati selajutnya diamalkan dalam hidup.
Pesan moral dari perumpaan ini adalah bahwa ajaran Tuhan pada hakekatnya punya kekuatan dalam dirinya. Kalau ajaran-Nya diterima dan dihayati dengan baik, maka pasti akan membawa pengaruh yang sangat baik bagi orangnya, tetapi kalau tidak diterima, maka ajaran itu tidak mendatangkan manfaat baginya.

Kita berdoa, semoga Tuhan senantiasa membuka hati dan pikiran kita agar kita selalu siap mendengarkan Sabda Tuhan dan nasihat sesama dan biarkan semuanya bertumbuh dalam hati kita; kita juga mohon, semoga Tuhan memampukan kita untuk menjadi biji sesawi dan ragi bagi sesama lewat tutur kata dan tingkah-laku kita.

Kita meminta Bunda Maria untuk mendoakan kita. Amin.

Tidak ada komentar: