Minggu, 28 Oktober 2018

Siro, Senin, 29 Oct 18

Bacaan Liturgi

Hari Biasa, Pekan Biasa XXX

Bacaan Injil
Luk 13:10-17

Bukankah wanita keturunan Abraham ini harus dilepaskan dari ikatannya sekalipun pada hari Sabat?

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas:

Pada suatu hari Sabat Yesus mengajar dalam salah satu rumah ibadat. Di situ ada seorang wanita yang telah delapan belas tahun dirasuk roh. Ia sakit sampai bungkuk punggungnya dan tidak dapat berdiri lagi dengan tegak.

Ketika Yesus melihat wanita itu, dipanggil-Nyalah dia. Lalu Yesus berkata, "Hai ibu, penyakitmu telah sembuh." Kemudian wanita itu ditumpangi-Nya tangan, dan seketika itu juga ia berdiri tegak dan memuliakan Allah.

Tetapi kepala rumah ibadat itu gusar karena Yesus menyembuhkan orang pada hari Sabat. Lalu ia berkata kepada orang banyak, "Ada enam hari untuk bekerja. Karena itu datanglah pada salah satu hari itu untuk disembuhkan dan jangan pada hari Sabat."

Tetapi Tuhan menjawab dia, kata-Nya, "Hai orang-orang munafik, bukankah kalian semua melepaskan lembu dan keledaimu pada hari Sabat dan membawanya ke tempat minum? Nah, wanita ini sudah delapan belas tahun diikat oleh Iblis. Bukankah dia harus dilepaskan dari ikatannya itu karena dia keturunan Abraham?"

Waktu Yesus berkata demikian, semua lawan-Nya merasa malu, sedangkan orang banyak bersukacita karena segala perkara mulia yang telah dilakukan-Nya.

Demikianlah sabda Tuhan.
=====================
SIRAMAN ROHANI  Senin, 29 Oktober 2018

Tema:  Pelayanan Keselamatan Jiwa Selalu Diprioritaskan!    Lukas 13:10-17

Saudara-saudari... Kisah Injil hari ini sangat menyentuh hati kita. Kita bisa membayangkan pergulatan dari ibu yang selama 18 tahun dirasuki roh jahat. Tetapi di saat Yesus menjamah dia, di saat itu juga dia sembuh dan memuliakan Tuhan.

Kisah Injil hari ini mengingatkan saya akan seorang gadis SMA, yang selama beberapa tahun selalu dirasuki setan. Di saat ia mau berdoa, pada saat yang sama ia dirasuki setan; di saat ia mau membaca Kitab Suci, ia dirasuki setan. Singkatnya, bahwa di saat dia mau melakukan latihan rohani, dia selalu ditantang oleh setan. Pada suatu kesempatan, saya menelpon dia dengan menggunakan Video Call. Di saat saya mau mengajak dia berdoa, di saat itu juga dia jatuh dan kesurupan. Saya menyuruh saudaranya, yang juga ada pada waktu itu, mereciki dia dengan air berkat. Setelah direciki air berkat, ia kembali sadar. Pada suatu waktu ia sempat  expresikan kerinduannya. Katanya:   "Saya selalu rindu sekali mau melayani Tuhan dan sesama, tetapi setan selalu menghalangi saya.” Saya menganjurkan dia kalau boleh, pergi bertemu uskup atau pastor. Minta Bapa Uskup atau Pastor mendoakan dia dan mereciki dia dengan air berkat dan menjamah dia dengan minyak suci. Puji Tuhan, sekarang dia sehat.

Saudara-saudari.... Apapun bentuk-nya sakit, tetapi di saat Tuhan menjamahnya, maka penyakitnya hilang dan orangnya sembuh total. Satu peringatan bagi kita supaya selalu membawa orang sakit atau persoalan hidup kita kepada Yesus. Bagi Yesus Kristus, segala sesuatu mungkin terjadi. Tetapi kuncinya adalah kepercaan kita pada Yesus Kristus dan kesediaan kita untuk memberi diri secara total kepada-Nya.

Dalam Gereja kita, keselamatan jiwa selalu diprioritaskan. Keselamatan jiwa melebihi norma hukum. Sadar akan pentingnya keselamatan jiwa, maka seorang imam harus melayani orang sakit di saat orang sakit sangat membutuhkan Sakramen orang sakit. Imam tidak boleh menolaknya. Ia harus melayaninya karena ini berhubungan dengan keselamatan jiwanya. Dalam kitab Hukum Kanonik atau hukum Gereja Katolik ada pernyataan yang berbunyi: Keselamatan jiwa-jiwa dalam Gereja harus selalu menjadi hukum yang tertinggi ( bdk KHK 1752).
 
Marilah saudara-saudari... Berdoalah selalu bagi keselamatan jiwa raga kita. Kalau ada saudara-saudari kita yang sakit, mintalah Pastor agar mendoakan dia, mengurapi dia dengan minyak orang sakit. Janganlah putus asa kalau keadaan orang sakit tidak sembuh sesudah ia didoakan. Tetapi percayalah selalu bahwa Tuhan selalu mendengarkan doa kita, dan Dia tahu apa yang terbaik bagi orang sakit.

Kita berdoa, semoga Tuhan selalu menguatkan dan menggerakkan hati kita untuk melayani orang sakit.

Kita memohon Bunda Maria untuk selalu mendoakan kita. Amin.

Tidak ada komentar: