Rabu, 29 April 2020

Siro Kamis, 30 April 2020

Bacaan Liturgi

Hari Biasa Pekan Paskah III
PF S. Pius V, Paus

Bacaan Injil
Yoh 6:44-51

Akulah roti hidup yang telah turun dari surga.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes:

Di rumah ibadat di Kapernaum
Yesus berkata kepada orang banyak,
"Tidak seorang pun dapat datang kepada-Ku, 
jikalau ia tidak ditarik oleh Bapa yang mengutus Aku; 
dan ia akan Kubangkitkan pada akhir zaman.
Ada tertulis dalam kitab nabi-nabi: 
Dan mereka semua akan diajar oleh Allah. 
Dan setiap orang, 
yang telah mendengar dan menerima pengajaran dari Bapa, 
datang kepada-Ku.
Hal itu tidak berarti, bahwa ada orang yang telah melihat Bapa! 
Hanya Dia yang datang dari Allah, 
Dialah yang telah melihat Bapa!
Aku berkata kepadamu: 
Sesungguhnya barangsiapa percaya, 
ia mempunyai hidup yang kekal.
Akulah roti hidup.
Nenek moyangmu telah makan manna di padang gurun 
dan mereka telah mati.
Inilah roti yang turun dari surga: 
Barangsiapa makan dari padanya, ia tidak akan mati.
Akulah roti hidup yang telah turun dari surga. 
Jikalau seorang makan dari roti ini, 
ia akan hidup selama-lamanya. 
Dan roti yang Kuberikan itu ialah daging-Ku, 
yang akan Kuberikan untuk hidup dunia."

Demikianlah Injil Tuhan.
====================
SIRAMAN ROHANI                                                                                                                   
RP Fredy Jehadin, SVD

Tema: Tidak Seorang pun Dapat Datang Pada-Ku, Jikalau Ia tidak Ditarik oleh BapaKu!
 Yohanes 6: 44 - 51

Saudara-saudari… Kisah dalam bacaan pertama hari ini, yang diambil dari Kisah Para Rasul: 8: 26-40, sangat menarik. Rasul Filipus bertemu dengan seorang yang pulang dari ziarah ke Yerusalem. Sambil duduk dalam kretanya, peziarah ini membaca Kitab Nabi Yesaya, tetapi dia tidak memahaminya. Kemudian Roh Tuhan berkata kepada Filipus untuk pergi mendekati dia. Filipus berkata kepadanya: “Mengertikah Tuan apa yang tuan bacakan itu?”Dengan jujur dia menjawab: “Bagaimanakah aku dapat mengertinya kalau tidak ada yang membimbing aku?”  Dia tidak memahami apa yang ditulis oleh Nabi Yesaya yang bunyinya: “Seperti seekor domba Ia dibawa ke pembantaian, dan seperti anak domba yang kelu di depan orang yang menggunting bulunya, demikianlah Ia tidak membuka mulut-Nya.”  

Saudara-saudari… Kita sudah diberi otak untuk memahami sesuatu, tetapi otak kita masih sangat terbatas. Untuk itu kita butuh pertolongan sesesama. Peziarah ini adalah seorang berpendidikan, tetapi tetap tidak memahami isi Kitab Suci. Kini Tuhan berinisiatip untuk mendekati peziarah ini dan menjelaskan apa yang sedang dibacanya. Tuhan menyuruh Filipus mendekati orang itu. Satu bukti betapa besarnya kasih Tuhan kepada manusia. Dia selalu berinisiatip menyelamatkan manusia. Dialah yang menarik peziarah ini datang kepada Kristus dan sebagai tanggapannya, ia memberi dirinya untuk dibaptis. Benar kata Yesus dalam InjilNya hari ini: “Tidak seorang pun dapat datang pada-Ku, jikalau ia tidak ditarik oleh Bapa-Ku!” 

Saudara-saudari… Yesus dalam InjilNya hari ini juga menjelaskan kepada kita betapa besarnya kasih Tuhan kepada kita. Tuhan selalu berinisiatip untuk menyelamatkan manusia. Ia mengutus nabi-nabi-Nya mengajarkan manusia tentang Allah dan menyampaikan kepada manusia bahwa Mesia, Penebus akan datang untuk menyelamatkan manusia. Kemudian sewaktu Yesus Kristus hadir di tengan manusia, Ia bukan hanya mengajar manusia tentang keselamatan, tetapi lebih dari itu, yaitu memberi diri-Nya: tubuh dan darahNya menjadi makanan dan minuman rohani demi keselamatan manusia agar manusia mampu berjalan mencapai tujuan akhir, yaitu hidup bersama Bapa dalam kerajaan surga. Tanpa inisiatip Tuhan, manusia tidak mampu menghadap Tuhan. Benar apa yang dikatakan Yesus: “Tidak seorang pun dapat datang pada-Ku, jikalau ia tidak ditarik oleh BapaKu!” Tidak bisa dibayangkan kalau Tuhan tidak peduli dengan kehidupan manusia. Sebagai manusia berdosa, kita harus selalu bersyukur dan berterima kasih kepada Tuhan karena Dia sangat mencintai kita, selalu siap mengampuni dosa kita dan setia menepati janjiNya walaupun kita manusia sering jatuh ke dalam dosa. 

Marilah saudara-saudari…. Tanggapilah kasih Tuhan dengan memberi diri seutuhnya kepada Dia dan jadilah milik-Nya untuk selama-lamanya. Jangan biarkan diri kita dikuasai Setan, karena Setan pada dasarnya selalu bertentangan dengan Tuhan. 

Kita berdoa semoga hati dan telinga iman kita selalu merasakan dan mendengarkan bisikan Tuhan dan membiarkan diri kita selalu tinggal dan hidup bersama Tuhan, karena Dia sesungguhnya adalah pemilik hidup kita, Pencipta kita. 

Kita memohon Bunda Maria untuk mendoakan kita.

Siro Rabu , 29 April 2020

Bacaan Liturgi

Hari Biasa Pekan Paskah III

PW S. Katarina dari Siena, Perawan dan Pujangga Gereja

Bacaan Injil
Yoh 6:35-40

Inilah kehendak Bapa-Ku, yaitu supaya setiap orang yang melihat Anak beroleh hidup yang kekal.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes:

Di rumah ibadat di Kapernaum
Yesus berkata kepada orang banyak, 
"Akulah roti hidup!
Barangsiapa datang kepada-Ku, ia tidak akan lapar lagi, 
dan barangsiapa percaya kepada-Ku, ia tidak akan haus lagi.
Tetapi Aku telah berkata kepadamu: 
Sungguhpun kamu telah melihat Aku, kamu tidak percaya.
Semua yang diberikan Bapa kepada-Ku akan datang kepada-Ku, 
dan barangsiapa datang kepada-Ku, ia tidak akan Kubuang.
Sebab Aku telah turun dari surga 
bukan untuk melakukan kehendak-Ku, 
tetapi untuk melakukan kehendak Dia yang telah mengutus Aku.
Dan Inilah kehendak Dia yang telah mengutus Aku, 
yaitu supaya dari semua yang telah diberikan-Nya kepada-Ku 
jangan ada yang hilang, 
tetapi supaya Kubangkitkan pada akhir zaman.
Sebab inilah kehendak Bapa-Ku, yaitu supaya setiap orang, 
yang melihat Anak dan yang percaya kepada-Nya 
beroleh hidup yang kekal, 
dan supaya Aku membangkitkannya pada akhir zaman.

Demikianlah Injil Tuhan.

SIRAMAN ROHANI
Rabu, 29 April 2020              
RP Fredy Jehadin, SVD

Tema: Setiap Orang Yang Melihat Anak Dan Percaya Beroleh Hidup Kekal!

(Yohanes 6: 22 - 29)

Saudara-saudari… Hari ini kita merayakan pesta St. Katarina dari Siena. Sejarah hidupnya sangat menarik. Dia lahir dari keluarga tergolong besar tetapi sederhana. Ia tidak mengikuti pendidikan formal dan tidak pandai menulis. Ketrampilan membaca sangat sedikit dikuasainya tetapi sedikit menolong dia untuk mengikuti doa ofisi dikemudian hari sewaktu dia masuk biara.  Ketika dia berumur 6 tahun, ia mengalami suatu peristiwa ajaib. Ia melihat Kristus di atas gereja santo Dominikus sedang memberkatinya. Peristiwa ini membuat dia selalu terpikat pada Yesus. Ia suka memencilkan diri untuk berdoa. Kemudian atas persetujuan orangtuanya ia masuk Ordo Ketiga Santo Dominikus. Karena kepribadiannya yang menarik, maka ia diangkat menjadi pemimpin biara. Situasi Gereja pada waktu itu kacau balau, imam-imam dan pemimpin gereja tidak menampilkan diri secara baik. Peperangan antara Negara dan antara raja-raja timbul di mana-mana. Istana Sri Paus di Prancis yang sudah berusia 70 tahun mrnimbulkan percecokan di kalangan pemimpin-pemmpin gereja. Dalam suatu penglihatan Kristus menganjurkan kepada Katarina untuk menyurati Paus, raja-raja dan para uskup serta panglima guna memperbaiki keadaan masyarakat dan gereja. Katarina berhasil meyakinkan Paus pulang ke Roma sebagai kota abadi dan pusat Gereja. Katarina sangat keras dalam puasa. Banyak kali ia tidak makan, kecuali menerima Komunio Kudus sebagai makanan. Ia selalu percaya bahwa Tubuh Kristus adalah makanan jiwa yang menghidupkan. Sabda Yesus selalu dilihatnya sebagai kebenaran yang harus diterimanya sebagai satu kenyatan yang sangat riil. Dia sungguh percaya bahwa setiap orang yang melihat Anak dan percaya beroleh hidup kekal. 

Saudara-saudari….Sabda Tuhan hari ini sungguh sudah menjadi satu kenyataan bagi St. Katarina, bahwa setiap orang yang melihat Anak Allah dan percaya kepadaNya beroleh hidup yang kekal, dan Kristus membangkitkannya pada akhir zaman. Itulah yang dihidupi dan dialami oleh St. Katarina. Semoga cara hidup santa Katarina menjadi inspirasi hidup kita. 

Bersama St. Katarina dan Bunda Maria kita berdoa: Tuhan gerakkanlah hati dan pikiran kami agar selalu mengikuti teladan hidup para kudus secara khusus cara hidup Bunda Maria dan St. Katarina dari Siena yang selalu mendengarkan bisikan Tuhan dan mengikuti kehendak Tuhan, sehingga kami yang sudah percaya pada Kristus tidak akan hilang, melainkan selalu hidup bersama Tuhan sampai pada akhir zaman. Doa ini kami sampaikan dengan perantaraan Kristus Tuhan kami. Amen

Siro Senin, 27 April 2020

Bacaan Liturgi

Hari Biasa Pekan Paskah III

Bacaan Injil
Yoh 6:22-29

Bekerjalah, bukan untuk makanan yang akan dapat binasa, melainkan untuk makanan yang bertahan sampai kepada hidup yang kekal.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes:

Setelah Yesus mempergandakan roti,
keesokan harinya orang banyak, 
yang masih tinggal di seberang danau Tiberias, 
melihat bahwa di situ tidak ada perahu 
selain yang dipakai murid-murid Yesus.
Mereka melihat juga bahwa Yesus tidak turut naik ke perahu itu 
bersama-sama dengan murid-murid-Nya, 
dan bahwa murid-murid-Nya saja yang berangkat.
Tetapi sementara itu beberapa perahu lain datang dari Tiberias 
ke dekat tempat mereka makan roti, 
sesudah Tuhan mengucapkan syukur atasnya.
Ketika orang banyak melihat 
bahwa Yesus tidak ada di situ dan murid-murid-Nya juga tidak, 
mereka naik ke perahu-perahu itu lalu berangkat ke Kapernaum 
untuk mencari Yesus.
Ketika orang banyak menemukan Yesus di seberang laut itu, 
mereka berkata kepada-Nya, 
"Rabi, bilamana Engkau tiba di sini?"
Yesus menjawab, "Aku berkata kepadamu, 
sesungguhnya kamu mencari Aku, 
bukan karena kamu telah melihat tanda-tanda, 
melainkan karena kamu telah makan roti itu dan kamu kenyang.
Bekerjalah, bukan untuk makanan yang akan dapat binasa, 
melainkan untuk makanan 
yang bertahan sampai kepada hidup yang kekal, 
yang akan diberikan Anak Manusia kepadamu; 
sebab Dialah yang disahkan oleh Bapa, Allah, dengan meterai-Nya."
Lalu kata mereka kepada-Nya, 
"Apakah yang harus kami perbuat, 
supaya kami mengerjakan pekerjaan yang dikehendaki Allah?"
Jawab Yesus kepada mereka, 
"Inilah pekerjaan yang dikehendaki Allah, 
yaitu hendaklah kamu percaya 
kepada Dia yang telah diutus Allah."

Demikianlah Injil Tuhan.
====================
SIRAMAN ROHANI                                                                                                       
Senin, 27 April 2020                                                                                                                                        
RP Fredy Jehadin, SVD

Tema: Motivasi Mengikuti Tuhan!

(Yohanes 6: 22 - 29)

Saudara-saudari … Bacaan pertama hari ini, yang diambil dari Kisah Para Rasul 6: 8 – 15, menceriterakan bagaimana Stefanus dipenuhi Roh Kudus dan mengadakan mujizat-mujizat dan tanda-tanda di antara orang banyak. Tetapi reaksi ahli-ahli Taurat dan orang Farisi terhadap apa yang dibuat oleh Stefanus sangat-sangat negatip. Mereka membawanya ke depan Mahkama Agama dan dengan beraninya mereka memberi saksi palsu agar Stefanus dihukum mati. Tetapi Stefanus tidak pernah takut menghadapi mereka. Stefanus selalu sadar akan motivasi terdalam mengapa Ia mengikuti Yesus Kristus. Walaupun nantinya ia dirajam, tetapi ia sama sekali tidak takut. Yang diharapkan oleh Stefanus adalah banyak orang percaya kepada Kristus karena Yesus Kristus adalah Mesias, yang diutus Allah untuk menyelamatkan manusia. Jadi motivasi mengikuti Yesus bagi Stefanus adalah mau menjadi pewarta keselamatan bagi orang lain agar lewat kesaksiannya, entah lewat kata maupun perbuatan, banyak orang percaya kepada Kristus sehingga mereka pun boleh alami keselamatan. Penderitaan yang dialaminya tidak menjadi penghalang baginya untuk mewartakan Kristus. Di saat dirajam pun, ia tetap mewartakan Kristus. 

Bagaimana dengan kita? Di saat kita ditantang karena iman apakah kita tetap setia mengakui iman kita akan Kristus? Apakah motivasi kita dalam mengikutinya tetap menjadi inspirasi hidup kita? Apakah kita tetap setia menjadi saksinya walaupun kita diperlakukan secara tidak adil? 

Saudara-saudari… Hari ini Yesus menantang orang banyak yang mencari Dia. Katanya: “Aku berkata kepada-mu, sesungguhnya kamu mencari Aku, bukan karena kamu telah melihat tanda-tanda, melainkan karena kamu telah makan roti itu dan kamu kenyang.” Yesus mengeritik mereka, sebab alasan di balik keikut-sertaan mereka dalam perjalanan-Nya hanya terbatas pada roti yang telah digandakan. Selanjutnya Yesus mengingatkan mereka prihal yang paling penting dalam hidup. Katanya: “Bekerjalah bukan untuk makanan yang akan dapat binasa, melainkan untuk makanan yang bertahan sampai kepada hidup yang kekal, yang akan diberikan Anak Manusia kepadamu, sebab Dialah yang disahkan oleh Bapa, Allah, dengan meterai-Nya.” Dengan perkataan ini, Yesus memperlihatkan titik terlemah dalam hidup manusia yaitu ketergantungan pada hal duniawi. Dia menghendaki agar focus kita bukannya pada hal-hal duniawi, tetapi lebih pada hal-hal surgawi. Karena hal-hal surgawi sesungguhnya bersifat kekal, sebaliknya hal-hal duniawi sangat bersifat sementara.

Marilah saudara-saudari …. Ikutilah contoh hidup santu Stefanus dan perkuatkanlah motivasi kita dalam mengikuti Kristus, yaitu menjadi saksi yang setia dan berusaha untuk memenangkan banyak jiwa bagi Kristus. Itulah motivasi kita mengikuti Kristus, selain motivasi dasar kita agar memperoleh keselamatan untuk selamanya.   

Kita berdoa, semoga motivasi kita semakin diperkuat dan banyak orang percaya kepada Kristus dan jiwa kita boleh alami keselamatan. 

Kita memohon Santu Stefanus dan Bunda Maria untuk mendoakan kita. Amin!

Siro Minggu, 26 April 2020

Bacaan Liturgi

Hari Minggu Paskah III

Bacaan Injil
Luk 24:13-35

Mereka mengenali Yesus pada waktu Ia memecah-mecahkan roti.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas:

Pada hari Sabat sesudah Yesus dimakamkan, 
dua orang dari murid-murid Yesus pergi ke sebuah kampung bernama Emaus, 
yang terletak kira-kira tujuh mil jauhnya dari Yerusalem,
dan mereka bercakap-cakap tentang segala sesuatu yang telah terjadi.
Ketika mereka sedang bercakap-cakap dan bertukar pikiran, 
datanglah Yesus sendiri mendekati mereka, 
lalu berjalan bersama-sama dengan mereka.
Tetapi ada sesuatu yang menghalangi mata mereka, 
sehingga mereka tidak dapat mengenal Dia.
Yesus berkata kepada mereka, 
"Apakah yang kamu percakapkan sementara kamu berjalan?" 
Maka berhentilah mereka dengan muka muram.
Seorang dari mereka, namanya Kleopas, menjawab-Nya, 
"Adakah Engkau satu-satunya orang asing di Yerusalem, 
yang tidak tahu apa yang terjadi di situ 
pada hari-hari belakangan ini?"
Kata-Nya kepada mereka, "Apakah itu?" 
Jawab mereka, "Apa yang terjadi dengan Yesus orang Nazaret. 
Dia adalah seorang nabi, 
yang berkuasa dalam pekerjaan dan perkataan 
di hadapan Allah dan di depan seluruh bangsa kami.
Tetapi imam-imam kepala dan pemimpin-pemimpin kami 
telah menyerahkan Dia untuk dihukum mati 
dan mereka telah menyalibkan-Nya.
Padahal kami dahulu mengharapkan, 
bahwa Dialah yang datang untuk membebaskan bangsa Israel. 
Tetapi sementara itu telah lewat tiga hari, 
sejak semuanya itu terjadi.
Dan beberapa perempuan dari kalangan kami 
telah mengejutkan kami: 
Pagi-pagi buta mereka telah pergi ke kubur,
dan tidak menemukan mayat-Nya. 
Lalu mereka datang dengan berita, 
bahwa telah kelihatan kepada mereka malaikat-malaikat, 
yang mengatakan bahwa Yesus hidup.
Dan beberapa teman kami telah pergi ke kubur itu dan mendapati 
bahwa memang benar yang dikatakan perempuan-perempuan itu, 
tetapi Yesus sendiri tidak mereka lihat."
Lalu Ia berkata kepada mereka, 
"Hai kamu orang bodoh, 
betapa lambannya hatimu, 
sehingga kamu tidak percaya segala sesuatu, 
yang telah dikatakan para nabi!
Bukankah Mesias harus menderita semuanya itu 
untuk masuk ke dalam kemuliaan-Nya?"
Lalu Ia menjelaskan kepada mereka 
apa yang tertulis tentang Dia dalam seluruh Kitab Suci, 
mulai dari kitab-kitab Musa dan segala kitab nabi-nabi.
Sementara itu mereka mendekati kampung yang mereka tuju. 
Ia berbuat seolah-olah hendak meneruskan perjalanan-Nya.
Tetapi mereka mendesak-Nya dengan sangat, 
"Tinggallah bersama-sama dengan kami, 
sebab hari telah menjelang malam 
dan matahari hampir terbenam." 
Lalu masuklah Ia untuk tinggal bersama-sama dengan mereka.
Waktu duduk makan dengan mereka, 
Ia mengambil roti, mengucap berkat, 
lalu memecah-mecahkan roti itu dan memberikannya kepada mereka.
Ketika itu terbukalah mata mereka, 
dan mereka pun mengenal Dia. 
Tetapi Yesus lenyap dari tengah-tengah mereka.
Kata mereka seorang kepada yang lain, 
"Bukankah hati kita berkobar-kobar, 
ketika Ia berbicara dengan kita di tengah jalan, 
dan ketika Ia menerangkan Kitab Suci kepada kita?"
Lalu bangunlah mereka dan langsung kembali ke Yerusalem. 
Di situ mereka mendapati kesebelas murid. 
Mereka sedang berkumpul bersama teman-teman mereka.
Kata mereka kepada kedua murid itu, "
"Sungguh, Tuhan telah bangkit, 
dan telah menampakkan diri kepada Simon."
Lalu kedua murid itu pun menceriterakan 
apa yang terjadi di tengah jalan, 
dan bagaimana mereka mengenal Yesus 
pada waktu Ia memecah-mecahkan roti.

Demikianlah Injil Tuhan.
====================
SIRAMAN ROHANI                                                                                                                  
Minggu, 26 April 2020                                                                                                                            
RP Fredy Jehadin, SVD

Tema: Lewat Firman Dan Ekaristi Kita Bisa Bertemu Tuhan
Lukas 24: 13 - 35

Saudara-saudari…. Tujuan orang Kristen hidup kudus adalah karena kita tidak mau menyia-nyiakan penebusan Kristus yang sudah dianugerahkan kepada kita. Kita sudah dibebaskan dari belenggu perbudakan dosa, mengapa sekarang kita mau menyerahkan diri lagi kepada perhambaan dosa itu? Kalau kita masih hidup sembarangan dalam dosa maka sama saja dengan kita menghina dan menyangkali karya Kristus di kayu salib.

Saudara-saudari… Kalau kita kembali merenungkan kehidupan para rasul dan murid Kristus di saat Dia disengsarakan, disalibkan dan mati di kayu salib, kemudian bangkit dari kematian, kelihatannya mereka pada panik dan takut. Padahal semuanya itu sudah diiformasikan Kristus kepada mereka semua, bukan cuma sekali, tetapi tiga kali. Apa yang Yesus alami dan lalui sungguh membuat mereka takut. Kelihatannya para murid lamban dan bodoh dalam mengenali serta menyadari kemenangan dan penyertaan Tuhan. Kedua murid dalam Injil hari ini tinggalkan Yerusalem dan pergi ke Emaus. Mereka kecewa dan harapan mereka tidak terwujud. Selain itu mereka juga takut jangan-jangan mereka juga akan dikejar oleh orang musuh-musuh Kristus. Mereka sungguh lupa apa yang sudah diinformasikan Kristus sebelumnya. Mereka belum mengalami realitas kebangkitan Kristus, yang lagi menguasa mereka saat itu adalah realitas kesangsaraan Kristus yang sungguh menakutkan. Kesengsaraan dan penderitaan kadang membuat manusia takut dan kehilangan harapan.

Saudara-saudari… Kita pun bisa saja demikian. Kita bisa saja menjalani hidup seolah Tuhan tidak pernah bangkit. Kita mengalami kehidupan yang murung dan banyak kegagalan sebab tidak mengalami realitas kebangkitan Tuhan secara nyata. 
Tuhan itu baik. Dia sadar akan keterbatasan manusia. Tuhan tidak membiarkan para murid-Nya tetap dalam ketidaktahuan, kemurungan atau kegagalan. Ia datang dan memberikan hadirat-Nya menjadi pengalaman nyata kita. Ia datang mendekati kedua murid dan secara aktip menjelaskan firman Tuhan dan tujuan kedatangan Mesias. Firman Tuhan sungguh meneguhkan mereka. Selanjutnya Dia kembali mengingatkan mereka akan kehadiran Kristus dalam perjamuan Ekaristi. Sesudah memecahkan Roti kedua murid Kristus sungguh sadar akan kehadiran Kristus. Dan pada wkatu itulah mereka sungguh alami realitas kebangkitan. Mereka tidak takut lagi. Kegelapan malam bukanlah tantangan lagi bagi mereka. Dengan penuh sukacita mereka kembali ke Yerusalem pada malam hari dan menceriterakan perjumpaan dengan Kristus yang bangkit. 

Saudara-saudari… Perikop Injil hari ini sesungguhnya mau memaparkan dua hal yang membuat kita dapat mengalami kebangkitan Kristus dalam hidup kita.

Pertama, melalui penggalian dan permenungan Firman Tuhan.  Roh Kudus berkenan memberikan pengertian tentang firman yang kita baca dan renungkan sampai kita berjumpa Yesus.

Kedua, Tuhan hadir dan membangkitkan kepekaan kita akan kemenangan-Nya melalui pemecahan roti perjamuan, di dalam mana Tuhan melayani umat-Nya. Betapa sering orang alami Tuhan lewat kontemplasi kitab suci dan menyambut Tubuh Kristus. Karena itu Gereja kita selalu menganjurkan agar kita rajin-rajin membaca dan merenungkan Kitab Suci dan menyambut Tubuh Kristus dengan penuh iman dan kesadaran tinggi.

Kita berdoa, semoga Tuhan senantiasa menggerakkan telinga dan mata iman kita agar selalu sensitip untuk mendengarkan suara dan merasakan kehadiran Tuhan dalam Firman dan Pemecahan Tubuh-Nya dalam Ekaristi Suci.  

Kita mohon Bunda Maria untuk mendoakan kita. Amen!

Siro Sabtu, 25 April 2020

Bacaan Liturgi

Pesta S. Markus, Penulis Injil

Bacaan Injil
Mrk 16:15-20

Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus:

Pada suatu hari
Yesus yang bangkit dari antara orang mati
menampakkan diri kepada kesebelas murid,
dan berkata kepada mereka, 
"Pergilah ke seluruh dunia, 
beritakanlah Injil kepada segala makhluk.
Siapa yang percaya dan dibaptis akan diselamatkan, 
tetapi siapa yang tidak percaya akan dihukum.
Tanda-tanda ini akan menyertai orang-orang yang percaya: 
Mereka akan mengusir setan-setan demi nama-Ku, 
mereka akan berbicara dalam bahasa-bahasa yang baru bagi mereka,
mereka akan memegang ular, 
dan sekalipun minum racun maut, 
mereka tidak akan mendapat celaka; 
mereka akan meletakkan tangannya atas orang sakit, 
dan orang itu akan sembuh."
Sesudah berbicara demikian kepada mereka, 
terangkatlah Tuhan Yesus ke surga, 
lalu duduk di sebelah kanan Allah.
Maka pergilah para murid memberitakan Injil ke segala penjuru, 
dan Tuhan turut bekerja dan meneguhkan firman itu 
dengan tanda-tanda yang menyertainya.

Demikianlah Injil Tuhan.
===================
Siraman Rohani
Sabtu, 25 April 2020
Rm Fredy Jehadin SVD

Tema: Kita Diutus Untuk Mewartakan Injil Kristus
(Markus  16: 15 - 20)

Saudara-saudari… Hari ini kita merayakan Pesta St. Markus, Penulis Injil Kristus. Dia berasal dari Yerusalem. Menurut ceritera, rumahnya biasa digunakan sebagai tempat pertemuan umat Kristen. Semasa mudanya, Markus telah bertemu dengan Yesus tetapi tidak menjadi rasul Yesus. Dalam Injilnya, Markus menceriterakan bahwa ketika Yesus ditangkap dan digiring ke hadapan Mahkama Agung, seorang anak muda mengikuti-Nya dari belakang. Para serdadu ingin menangkapnya, tetapi dengan cepat pemuda itu meloloskan dirinya. Besar kemungkinan bahwa orang muda itu adalah Markus sendiri, karena ceritera itu hanya ada dalam Injil Markus. Markus adalah keponakan Barnabas. Markus menemani Paulus dan Barnabas dalam perjalanan misi ke Antiokia dan Siprus. Markus sangat dekat dengan Petrus. Karena kedekatannya, Petrus menyapa Markus, anak. Mengakhiri tulisannya dalam surat Pertama, yang kita dengar hari ini, Petrus berkata: “Salam dari anak-ku Markus (1 Petrus 5:13). Sesudah Petrus dan Paulus dibunuh oleh Kaisar Nero, Markus berangkat ke Mesir dan di sana ia disebut Hieronimus, kemudian menjadi uskup Aleksandria dan mati dibunuh karena Kristus. Jenasahnya kemudian dibawa ke Venesia dan relikuinya disimpan di Basilika Santo Markus. Lambangnya sebagai penulis Injil ialah Singa Raja Gurun Pasir. 
Dari riwayat hidupnya, kita boleh katakan bahwa Markus sudah mengenal Yesus Kristus sejak masa muda-nya. Kesaksian-nya akan kehidupan Yesus Kristus sudah menjadi kekuatan baginya. Ia begitu setia mengikuti Yesus lewat memberi dirinya menjadi pendamping setia Paulus dan Barnabas dalam perjalanan mewartakan Injil Kristus. Dari pengalamannya dan ditambah dengan kesaksian Simon Petrus, Markus didorong untuk mengabadikan kisah kehidupan Yesus Kristus lewat tulisan-nya, yang kita kenal sekarang, Injil Kristus menurut Markus. Kita harus bersyukur dan berterima kasih kepada St. Markus karena lewat karya tulisnya, yang begitu sederhana, kita bisa mengetahui siapakah Yesus Kristus itu.

Saudara-saudari … Lewat Injil-Nya hari ini, sebelum naik ke surga, Yesus menyampaikan perintah kepada para murid-Nya: 

1. Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil kepada segala mahkluk. Tugas ini bukan saja tugas dari ke-sebelas murid Yesus di saat itu saja, tetapi sudah menjadi tugas semua pengikut Kristus dari zaman ke zaman, tugas kita di zaman ini.

2. Yesus juga memerintahkan para murid-Nya untuk menyembuhkan orang sakit. Kata-Nya: “Usirlah setan-setan demi nama-Ku.” Roh Tuhan sudah ada di dalam diri setiap orang yang sudah dipermandikan.  Kekuatan kuasa Tuhan disalurkanNya kepada kita, dan berkat kekuatan kuasa-Nya, orang yang kita doakan juga akan mengalamai kesembuhan. 

3. Yesus Kristus ingatkan kita bahwa kita adalah pewarta/pekerja Kristus. Sebagai pekerja, kita harus selalu tahu bertanggungjawab dan setia menjalankan tugas-Nya. Sebagai pemilik pekerjaan, pasti Yesus selalu dan sangat bertanggungjawab akan kehidupan para pekerja-Nya. Karena itu jangan takut dalam menjalankan tugas-Nya. Dia akan selalu setia memperhatikan dan mendampingi para pekerja-Nya.

Marilah saudara-saudari…Kalau Santu Markus bisa menjalankan tugas-Nya dengan setia dan rela mati demi Kristus, maka kita pun pasti bisa melakukan yang sama. Kristus tetap sama, baik kemarin, hari ini, maupun besok. Kesetiaan-Nya tidak pernah berubah.

Kita berdoa, semoga Tuhan menggerakkan hati kita agar kita pun selalu siap diutus dan mewartakan Injil Kristus ke mana dan di mana saja, entah lewat perkataan maupun perbuatan kita.

Kita memohon St. Markus dan Bunda Maria untuk mendoakan kita. Amen.

Kamis, 23 April 2020

Siro Jumat, 24 April 2020

Bacaan Liturgi

Hari Biasa Pekan Paskah II

PF S. Fidelis dari Sigmaringen, Imam dan Martir

Bacaan Injil
Yoh 6:1-15

Yesus membagi-bagikan roti kepada orang banyak yang duduk di situ, sebanyak mereka kehendaki.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes:

Pada waktu itu
Yesus berangkat ke seberang danau Galilea, 
yaitu danau Tiberias.
Orang banyak berbondong-bondong mengikuti Dia, 
karena mereka melihat mujizat-mujizat penyembuhan, 
yang diadakan-Nya terhadap orang-orang sakit.
Yesus naik ke atas gunung 
dan duduk di situ dengan murid-murid-Nya.
Ketika itu Paskah, hari raya orang Yahudi, sudah dekat.
Ketika Yesus memandang sekeliling-Nya, 
dan melihat bahwa 
orang banyak berbondong-bondong datang kepada-Nya, 
berkatalah Ia kepada Filipus, 
"Di manakah kita akan membeli roti, 
sehingga mereka ini dapat makan?"
Hal itu dikatakan-Nya untuk mencobai dia, 
sebab Ia sendiri tahu apa yang hendak dilakukan-Nya.
Jawab Filipus kepada-Nya, 
"Roti seharga dua ratus dinar tidak akan cukup untuk mereka ini, 
sekalipun masing-masing mendapat sepotong kecil saja!"
Seorang dari murid-murid-Nya, 
yaitu Andreas, saudara Simon Petrus, 
berkata kepada-Nya,
"Di sini ada seorang anak, 
yang membawa lima roti jelai dan mempunyai dua ikan; 
tetapi apakah artinya itu untuk orang sebanyak ini?"
Kata Yesus, "Suruhlah orang-orang itu duduk!" 
Adapun di tempat itu banyak rumput. 
Maka duduklah orang-orang itu, 
kira-kira lima ribu laki-laki banyaknya.
Lalu Yesus mengambil roti itu, 
mengucap syukur 
dan membagi-bagikannya kepada mereka yang duduk di situ; 
demikian juga dibuat-Nya dengan ikan-ikan itu, 
sebanyak yang mereka kehendaki.
Dan setelah mereka kenyang Ia berkata kepada murid-murid-Nya, 
"Kumpulkanlah potongan-potongan yang lebih, 
supaya tidak ada yang terbuang."
Maka mereka pun mengumpulkannya, 
dan mengisi dua belas bakul penuh 
dengan potongan-potongan dari kelima roti jelai yang lebih 
setelah orang makan.
Ketika orang-orang itu melihat mujizat yang telah diadakan Yesus, 
mereka berkata, 
"Dia ini benar-benar Nabi yang akan datang ke dalam dunia!"
Karena Yesus tahu bahwa mereka akan datang 
dan hendak membawa Dia dengan paksa untuk menjadikan raja, 
Ia menyingkir lagi ke gunung seorang diri.

Demikianlah Injil Tuhan.
====================
SIRAMAN ROHANI
Jumat, 24 April 2020                                                                                                                        
RP Fredy Jehadin, SVD

Tema:  Tubuh Dan Darah Kristus Adalah Makanan Jiwa Kita!                                                        (Yohanes 6: 1 - 15)

Saudara-saudari… Lewat  bacaan pertama hari ini, yang diambil dari Kisah Para Rasul 5:34-42, kita mendengar ceritera tentang Gamaliel, Mahkama Agama, seorang ahli Taurat yang sangat dihormati banyak orang. Dia melihat bahwa apa yang dibuat Petrus dan para rasul berasal dari Allah. Gamaliel berdiri dan berkata: “Janganlah bertindak terhadap orang-orang ini. Biarkanlah mereka, sebab jika maksud dan perbuatan mereka berasal dari manusia, tentu akan lenyap, tetapi kalau berasal dari Allah, kamu tidak akan dapat melenyapkan orang-orang ini, mungkin ternyata juga nanti bahwa kamu melawan Allah.”  Nasihatnya disambut dengan baik, karena itu Petrus dan Yohanes dilepaskan. Rupanya Gamaliel mendapat ilham dari Roh Kudus. Apa yang dikatakannya adalah benar bahwa Petrus bersama para rasul yang lain meneruskan apa yang sudah dimulai oleh Yesus sendiri. Mereka mewartakan ajaran keselamatan. Mereka sungguh yakin bahwa barangsiapa yang percaya kepada Yesus Kristus dan mengikuti ajaranNya akan memperoleh kehidupan abadi. Dan siapa yang menolak-Nya akan hidup dalam penderitaan untuk selamanya.

Saudara-saudari .... Lewat Injil hari ini, kita mendengar bahwa Yesus memberi makan kepada 5000 orang. Orang-orang ini datang mendengarkan ajaran Kristus. Mereka tinggalkan rumah dan pekerjaan hanya karena mau mendengar pengajaran Kristus. Mereka sepertinya sangat kelaparan akan makanan rohani. Rupanya cara Yesus mengajar dan isi ajarannya sangat menyentuh hati para pendengar apalagi Yesus membuat mujizat dan menyembuhkan orang sakit. Kebahagian yang mereka alami sangat meluap-luap sampai mereka tidak rasakan lagi kalau mereka lapar. Sebagai manusia, Yesus sendiri sudah merasakan kalau orang-orang ini sudah kelaparan. Karena itu Dia berkata: “Di manakah kita akan membeli roti supaya mereka ini dapat makan?” Yesus sadar bahwa makanan adalah kebutuhan fisik manusia. Karena itu Dia merasa ada tanggungjawab moral untuk memberi mereka makan. Kini Yesus memperbanyakan roti dan ikan dan menyuruh para muridNya membagikan roti dan ikan itu kepada semua yang hadir.

Perbanyakan roti dan ikan adalah simbol kemurahan hati Tuhan. Tuhan selalu murah hati kepada manusia. Makanan yang diberikan Yesus adalah makanan hidup. Itu berarti siapa yang memakan makanan yang diberikan Kristus akan memperoleh hidup abadi. Yesus Kristus adalah Roti hidup yang berasal dari surga. Roti hidup ini akan memberi kepuasan bagi jiwa yang lapar.  Di saat kita menerima Tubuh dan Darah Kristus, kita menyatu dengan Yesus Kristus. Seluruh Tubuh Kristus masuk ke dalam diri kita. Santu Ignasius dari Antiok katakan: “Tubuh Kristus adalah obat yang menghidupkan seseorang untuk selamanya.” Tubuh dan Darah Kristus adalah makanan yang memberi kesembuhan baik untuk tubuh maupun jiwa, sekaligus menguatkan kita dalam perjalanan menuju surga. 

Saudara-saudari... Betapa sering kita maju mendekati altar perjamuan Tuhan untuk menyambut Tubuh dan Darah Kristus. 
Sebagai pengikut Kristus, mungkin baik juga kalau kita pertayakan diri kita: Apa yang kita rindukan dan dambahkan sewaktu kita maju menuju meja perjamuan menyambut Tubuh dan Darah Kristus? 

Marilah saudara dan saudari… Ikutilah contoh hidup para rasul, para martir yang berani dan selalu setia mewartakan Sabda Tuhan walaupun mereka ditantang, ditangkap, dipenjarahkan dan mati dibunuh. Tuhan selalu menyertai kita.  Sambutlah Tubuh dan Darah Kristus karena oleh-Nya kita akan disatukan dengan Tuhan dan jiwa raga kita pun akan dikuatkanNya. 
Kita berdoa semoga Tuhan selalu menyadarkan kita akan pentingnya Tubuh dan Darah Kristus dalam hidup kita. 

Kita memohon Bunda Maria untuk mendoakan kita. Amin.

Siro Kamis, 23 April 2020

Bacaan Liturgi

Hari Biasa Pekan Paskah II
PF S. Georgius, Martir
Bacaan Injil
Yoh 3:31-36

Bapa mengasihi Anak dan telah menyerahkan segala sesuatu kepada-Nya.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes:

Yohanes Pembaptis memberi kesaksian tentang Yesus
di hadapan murid-muridnya,
"Siapa yang datang dari atas ada di atas semuanya; 
siapa yang berasal dari bumi, 
termasuk pada bumi dan berkata-kata dalam bahasa bumi. 
Siapa yang datang dari surga ada di atas semuanya.
Ia memberi kesaksian tentang apa yang dilihat-Nya 
dan yang didengar-Nya, 
tetapi tak seorang pun menerima kesaksian-Nya itu.
Siapa yang menerima kesaksian-Nya, 
ia mengaku bahwa Allah adalah benar.
Sebab siapa yang diutus Allah, 
Dialah yang menyampaikan firman Allah, 
karena Allah mengaruniakan Roh-Nya dengan tidak terbatas.
Bapa mengasihi Anak 
dan telah menyerahkan segala sesuatu kepada-Nya.
Barangsiapa percaya kepada Anak, 
ia beroleh hidup yang kekal, 
tetapi barangsiapa tidak taat kepada Anak, 
ia tidak akan melihat hidup, 
melainkan murka Allah tetap ada di atasnya."

Demikianlah Injil Tuhan.
====================
SIRAMAN ROHANI                                                                                                                       Kamis, 23 April 2020                                                                                                                        
RP Fredy Jehadin, SVD

Tema:  Berani Menjadi Saksi Kristus!
Yohanes   3: 31 - 36

Saudara-saudari… Lewat bacaan pertama hari ini, yang diambil dari Kisah Para Rasul 5:27-33, kita mendengar bahwa di depan Mahkama Agama, Imam Besar berkata kepada Petrus dan Yohanes: “Dengan keras kami melarang kamu mengajar dalam nama Yesus Kristus. Namun ternyata, kamu telah memenuhi Yerusalem dengan ajaranmu dan kamu hendak menanggungkan darah Orang itu kepada kami.” Tetapi Petrus dan rasul-rasul itu menjawab, katanya: “Kita harus lebih taat kepada Allah dari pada manusia, Allah Nenek moyang kita telah membangkitkan Yesus yang kamu gantungkan pada kayu salib dan kamu bunuh. Kami adalah saksi dari segala sesuatu itu...”

Mendengar jawaban Petrus ini, kita harus bangga, karena dia dan Yohanes sama sekali tidak takut kepada imam-imam kepala dan mahkama agama. Petrus dan Yohanes sudah dipenuhi oleh Roh Kudus. Roh kebenaran sudah menguatkan mereka. Pengetahuan dan pengalaman pribadi mereka akan Yesus Kristus sudah menjadi guru mereka. Mereka tahu dan sangat yakin akan apa yang mereka ajarkan dan pertahankan. Mereka sudah menyaksikan sendiri apa yang dikerjakan Yesus; mereka sendiri sudah menyaksikan bagaimana Yesus disengsarakan dan mati di kayu salib; mereka sendiri sudah saksikan bahwa Yesus Kristus sudah bangkit, makan bersama mereka dan kemudian di depan mata mereka Yesus Kristus naik ke surga. Mereka dengan tekun mewartakan ajaran Kristus karena ajaran-Nya benar. Mereka mengharapkan agar orang yang mendengarkan ajaran mereka juga percaya kepada Kristus. Karena itu mereka mendorong para pendengar termasuk imam-imam kepala dan Mahkama Agama untuk taat kapada Allah. Petrus berkata kepada mereka: “Kita harus lebih taat kepada Allah dari pada manusia, Allah Nenek moyang kita telah membangkitkan Yesus.”  Lewat pernyataan ini Petrus mau yakinkan para pendengar bahwa Yesus Kristus adalah Mesias yang diutus Allah untuk menyelamatkan manusia dari Setan. Dia yang pada awal mula sudah ada bersama Bapa. Dia yang datang dari atas adalah di atas segalanya; Dialah yang memberikan kesaksian tentang apa yang dilihatNya, didengarNya. Dialah yang menyampaikan firman Allah dan segala ajaranNya adalah benar. Dan barangsiapa yang percaya kepadaNya beroleh kehidupan kekal. Tetapi banyak orang tidak menerimanya termasuk imam-imam kepala, ahli2 Taurat dan orang2 Farisi. Dan menurut Yesus barangsiapa yang tidak menerima Dia, ia tidak akan melihat hidup, melainkan murka Allah.

Bagi mereka yang sudah menerima Roh Kudus dan alami hidup baru karena Roh Kudus sudah seharusnya selalu taat kepada Allah. Kita ingat Bunda Maria, sewaktu Ia diberi kabar oleh Malekat Gabriel dan dipenuhi Roh Kudus, sejak saat itu Ia pasrah total kepada kehendak Allah. Kita ingat para rasul, jemaat perdana dan para santu/santa serta para martir, mereka pasrah total pada kehendak Allah dan dengan berani sudah menjadi saksi Kristus. 

Bagaimana dengan kita? Kita juga sudah dipenuhi Roh Kudus sejak menerima Sakramen Permandian lalu dikuatkan lagi pada waktu kita menerima Sakramen Krisma dan selalu dikuatkan dengan menyambut Tubuh dan Darah-Nya. Apakah kita selalu taat pada kehendak Allah dan dengan berani menyaksikan bahwa Kristus adalah Tuhan kita? 

Marilah saudara-saudari… Ikutilah contoh hidup para rasul Kristus yang selalu setia dan dengan berani sudah menjadi saksi Kristus. 

Kita berdoa semoga Tuhan selalu menguatkan dan meneguhkan iman kita agar kita selalu prioritaskan kehendak Allah dalam hidup kita dan dengan berani menjadi saksi Kristus kapan dan di mana saja. 

Kita memohon Bunda Maria untuk mendoakan kita. Amen.

Selasa, 21 April 2020

Siro Rabu, 22 April 2020

Bacaan Liturgi

Hari Biasa Pekan Paskah II

Bacaan Injil
Yoh 3:16-21

Allah mengutus Anak-Nya untuk menyelamatkan dunia.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes:

Dalam percakapan-Nya dengan Nikodemus, Yesus berkata,
"Begitu besar kasih Allah akan dunia ini, 
sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, 
supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, 
melainkan beroleh hidup yang kekal.
Sebab Allah mengutus Anak-Nya ke dalam dunia 
bukan untuk menghakimi dunia, 
melainkan untuk menyelamatkannya.
Barangsiapa percaya kepada-Nya, ia tidak akan dihukum; 
tetapi barangsiapa tidak percaya, 
ia telah berada di bawah hukuman, 
sebab ia tidak percaya dalam nama Anak Tunggal Allah.
Dan inilah hukuman itu: 
Terang telah datang ke dalam dunia, 
tetapi manusia lebih menyukai kegelapan dari pada terang, 
sebab perbuatan-perbuatan mereka jahat.
Sebab barangsiapa berbuat jahat, 
membenci terang dan tidak datang kepada terang itu, 
supaya perbuatan-perbuatannya yang jahat itu tidak nampak;
tetapi barangsiapa melakukan yang benar, 
ia datang kepada terang, 
supaya menjadi nyata bahwa perbuatan-perbuatannya 
dilakukan dalam Allah."

Demikianlah Injil Tuhan.
===================
SIRAMAN ROHANI                                                                                                                              Rabu, 22 April 2020                                                                                                                            
RP Fredy Jehadin, SVD

Tema:  Jadilah Terang Bagi Sesama!

Yohanes  3: 16 - 21

Saudara-saudari… Injil hari ini mengingatkan kita akan cinta Tuhan kepada kita. Penginjil katakan: “Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan AnakNya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepadaNya tidak binasa melainkan beroleh hidup yang kekal.” 

Kristus sudah datang membawa terang ke dunia tetapi ada yang menolak dan membenci Dia. Mereka membunuhNya. Menurut Yohanes penulis Injil, hukuman bagi mereka yang menolak Yesus Kristus adalah hidup dalam kegelapan kekal, karena mereka lebih mencintai kegelapan dari pada terang. 

Saudara-saudari... kegelapan adalah ketiadaan terang. Kita bisa menggelapkan ruangan dengan mematikan lampu. Tetapi kita tidak bisa menggelapkan ruangan kalau lampu yang bernyala masih ada dalam ruangan itu. Kita tidak bisa menggelapkan ruangan dengan mematikan kegelapan. Kita cuma bisa menggelapkan ruangan dengan mematikan terang. Yesus datang ke dunia sebagai terang. Dia adalah terang itu sendiri, tetapi manusia membenci terang Kristus, mereka lebih suka cara hidup setan dari pada cara hidup Yesus. Menerima Setan berarti menerima kegelapan dan bagi yang mengikuti setan akan mengalami kegelapan untuk selamanya, karena di sana sumber cahaya yaitu Tuhan sudah tidak ada.  Ketiadaan Allah berarti ketiadaan terang. Sebaliknya barangsiapa yang menerima Yesus Kristus akan hidup dalam terang untuk selama-lamanya karena sumber terang, yaitu Tuhan sendiri selalu ada bersama mereka.

Saudara-saudari… Tuhan selalu berbelaskasihan kepada manusia. Tuhan selalu mengharapkan agar manusia, yang karena kebebasannya jatuh ke dalam kegelapan, boleh kembali kepadaNya. Karena itu Dia mengutus Putera-Nya untuk menyelamatkan manusia. Yesus datang dalam kegelapan di mana manusia berada. Dia datang memberi terang kepada manusia. Dia mengharapkan agar manusia yang ada dalam kegelapan merasa bahagia dengan terang yang ditawarkan Yesus Kristus dan menerima terang itu. Bagi yang percaya kepada Kristus, terang itu sudah ada bersama mereka. Dan bagi mereka yang menerima terang, mereka juga punya tanggungjawab untuk meneruskan terang itu kepada sesama. Itulah tugas dari setiap orang Kristen yang sudah dipermandikan, yaitu membawa terang kepada sesama. Membawa terang bagi sesama sesungguhnya bukan hanya ngomong tentang Kistus, tetapi juga membantu sesama yang lagi kalut, galau, bingung, sakit, tak berdaya, berkeinginan untuk berubah dan kekurangan informasi.  

Saudara-saudari…. Menjadi terang bagi sesama sesungguhnya tidaklah mudah. Para Rasul yang sudah menyaksikan kehidupan Yesus, bekerja keras agar banyak orang diselamatkan. Tetapi mereka ditangkap dan dipenjarakan, malah ada yang dibunuh dan disalibkan. Dari zaman ke zaman para pengikut Yesus Kristus berusaha untuk menghantar orang kepada Yesus agar beroleh terang dan keselamatan. Tetapi sampai saat ini masih banyak manusia yang lebih senang hidup dalam kegelapan daripada terang. Itulah tantangan hidup kita. Tantangan itu harus kita hadapi dan selalu berusaha untuk menjawabnya. Terang selalu menyerti kita dan berkat terang itu pasti kita selalu mendapat inspirasi untuk menjawabi tantangan hidup kita. 

Marilah saudara-saudari… Ikutilah contoh hidup Tuhan kita, Yesus Kristus. Dia tidak pernah putus asa menghadapi tantangan hidup. Bagi yang menolak dan membunuh-Nya, Dia beri pengampunan. Itulah perwujudan Terang dan kasih yang sangat luar biasa. Semoga kita pun bisa mewujudkan yang sama, jadi terang bagi sesama. 

Kita berdoa semoga Tuhan selalu memberi kekuatan dan kesabaran bagi kita agar kita sanggup menjalankan tugas kita sebagai pembawa terang bagi sesama. 

Kita memohon Bunda Maria untuk mendoakan kita. Amen.

Siro Selasa, 21 April 2020

Bacaan Liturgi

Hari Biasa Pekan Paskah II

PF S. Anselmus, Uskup dan Pujangga Gereja
Bacaan Injil
Yoh 3:7-15

Tidak ada seorang pun yang telah naik ke surga, selain Dia yang telah turun dari surga, yaitu Anak Manusia.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes:

Dalam percakapannya dengan Nikodemus, Yesus berkata, 
"Janganlah engkau heran
karena Aku berkata kepadamu: Kamu harus dilahirkan kembali.
Angin bertiup ke mana ia mau; 
engkau mendengar bunyinya, 
tetapi engkau tidak tahu dari mana ia datang 
atau ke mana ia pergi. 
Demikianlah halnya dengan tiap-tiap orang yang lahir dari Roh."
Nikodemus menjawab, katanya, 
"Bagaimanakah mungkin hal itu terjadi?"
Jawab Yesus, 
"Engkau adalah pengajar Israel, 
dan engkau tidak mengerti hal-hal itu?
Aku berkata kepadamu, 
sesungguhnya kami berkata-kata tentang apa yang kami ketahui, 
dan kami bersaksi tentang apa yang kami lihat, 
tetapi kamu tidak menerima kesaksian kami.
Kamu tidak percaya 
waktu Aku berkata-kata dengan kamu tentang hal-hal duniawi, 
bagaimana kamu akan percaya 
kalau Aku berkata-kata dengan kamu tentang hal-hal surgawi?
Tidak ada seorang pun yang telah naik ke surga, 
selain Dia yang telah turun dari surga, yaitu Anak Manusia.
Dan sama seperti Musa meninggikan ular di padang gurun, 
demikian juga Anak Manusia harus ditinggikan,
supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya 
beroleh hidup yang kekal."

Demikianlah Injil Tuhan.
====================
SIRAMAN ROHANI                                                                                                             
Selasa, 21 April 2020                                                                                                                            
RP Fredy Jehadin, SVD

Peduli Akan Kehidupan Rohani Sesama Kita
Yohanes 3: 7 – 15

Saudara-saudari… Dalam Kisah Para Rasul 4: 32-37,  yang kita dengar dalam bacaan Misa hari ini, Selasa 21 April 2020 dikatakan bahwa di antara para pengikut Kristus tiada seorang pun yang berkekurangan. Tak seorang pun berkata, bahwa sesuatu dari kepunyaannya adalah miliknya sendiri. Maka semua berkecukupan. Bila kita bertemu di sini dan membagi-bagikan rezeki, maka hendaknya kita bagikan lebih lanjut cinta kasih Kristus, sehingga tiada yang menderita kelapan dan tiada di antara kita yang berkekurangan. Apa yang mereka buat sesungguhnya adalah satu bentuk perwujudan nyata dari ajaran Kristus tentang kelahiran baru dalam Roh. Mencinta sesama seperti diri sendiri. Kelahiran dalam Roh berarti memberi diri dan kesempatan kepada Tuhan untuk menjelma dan membiarkan Dia bekerja dalam diri kita. 

Saudara-saudari…. Sebagai orang Kristen, yang sudah menerima Sakramen Pembaptisan, sudah seharusnya kita selalu melihat sesama kita sebagai anggota dari satu tubuh yang kepalanya cuma yaitu Yesus Kristus. Dari sudut iman kita sudah seharusnya selalu melihat diri kita sebagai satu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan dari yang lain. Yesus sendiri sudah dengan jelas katakan itu kepada kita. Mata tidak bisa mengatakan bahwa dia tidak membutuhkan hidung. Bagaimana mata bisa hidup dan menghirup udara kalau hidung tidak ada? Atau mulut dan perut. Mulut tidak bisa katakan bahwa dia tidak membutuhkan perut. Kemanakah makan yang dia telan kalau perut yang menampungnya tidak ada?  Jadi semuanya punya tugas dan tanggungjawab yang berbeda-beda, tetapi punya tujuan akhir yang sama, yaitu membangun satu tubuh yang kuat dan sehat. Demikian pun halnya kalau kita mau membangun tubuh Kristus yang sehat dan kuat. Setiap anggota tubuh harus selalu bekerja sama. Setiap anggota tubuh harus mendengar komando dari control utama dalam tubuh yaitu otak kita. Dalam hubungan dengan Tubuh Kristus, Dia sendiri adalah control utama kita. Dialah kepala kita dan kita semua adalah anggota-anggota-Nya.
Kerja-sama antara kita sesungguhnya bukan saja dalam hal-hal jasmani. Tetapi yang paling penting adalah bagaimana kita membangun relasi rohani, relasi iman antara kita, yang sudah dilahirkan baru.  

Saudara-saudari… Kita menjadi saudara Kristus bukan karena kita punya relasi jasmani dengan Beliau, tetapi karena relasi rohani, karena iman akan Dia. Sadar akan latar-belakang fundasi relasi kita yang sangat penting itu, maka sudah seharusnya kita selalu memperkuat relasi kita dengan Dia dan sesama dalam bidang rohani juga. Kita sudah seharusnya selalu ada rasa kepeduliaan yang sangat penting akan kehidupan rohani sesama kita. Kita harus membantu sesama dalam hal berdoa, mengingatkan sesama akan kehidupan rohani, menegur sesama yang melakukan hal-hal yang tidak berkenan bagi Tuhan, sesama dan diri sendiri. 

Kemarin hari Minggu, saya sangat terharu melihat seorang pastor membawa komunio suci dari rumah ke rumah. Umat keluar dari rumah mereka dan menerima Tubuh Kristus dari tangan Pastor. Sungguh satu keprihatian rohani yang sangat luar biasa. Umat tidak lagi datang berkumpul bersama dalam gedung gereja karena takut wabah virus Corona, tetapi Pastor punya tanggungjawab iman untuk melayani umatnya keluar dari Gereja membawa Tubuh Kristus, sambil mukanya dilindungi masker dan tangannya harus dibungkus dengan sarung tangan. Saya sungguh percaya bahwa keduanya sangat bahagia. Pastor bahagia sudah memberi umatnya makanan rohani, dan umatnya pun dipuaskan oleh Tubuh Kristus, sebagai jaminan kekuatan rohani agar selalu mampu berjalan menuju tujuan yang sama, yaitu bersatu bersama Tuhan dan para kudus dalam surga.

Marilah saudara-saudari…selain kita membatu sesama dengan barang-barang jasmani, jangan lupa yang paling penting yaitu kepedulian kita dalam membantu sesama kita di bidang rohani.

Kita berdoa, semoga Tuhan menggerakkan hati dan pikiran kita, agar kita selalu sensitip untuk saling berbagi, bukan saja barang-barang jasmani tetapi kepedulian kita dalam hal-hal rohani juga.

Kita memohon Bunda Maria untuk mendoakan kita. Amen!

Minggu, 19 April 2020

Siro Senin, 20 April 2020

Bacaan Liturgi

Hari Biasa Pekan Paskah II

Bacaan Injil
Yoh 3:1-8

Jika seorang tidak dilahirkan kembali, ia tidak dapat melihat Kerajaan Allah.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes:

Adalah seorang Farisi yang bernama Nikodemus; 
ia seorang pemimpin agama Yahudi.
Ia datang kepada Yesus pada waktu malam dan berkata. 
"Rabi, kami tahu, 
bahwa Engkau datang sebagai guru yang diutus Allah; 
sebab tidak ada seorang pun 
yang dapat mengadakan tanda-tanda yang Engkau adakan itu, 
jika Allah tidak menyertainya."
Yesus menjawab, kata-Nya, "Aku berkata kepadamu, 
sesungguhnya, jika seorang tidak dilahirkan kembali, 
ia tidak dapat melihat Kerajaan Allah."
Kata Nikodemus kepada-Nya, 
"Bagaimanakah mungkin seorang dilahirkan kalau ia sudah tua? 
Dapatkah ia masuk kembali ke dalam rahim ibunya 
dan dilahirkan lagi?"
Jawab Yesus, "Aku berkata kepadamu, 
sesungguhnya, jika seorang tidak dilahirkan dari air dan Roh, 
ia tidak dapat masuk ke dalam Kerajaan Allah.
Apa yang dilahirkan dari daging adalah daging, 
dan apa yang dilahirkan dari Roh adalah roh.
Janganlah engkau heran
karena Aku berkata kepadamu: Kamu harus dilahirkan kembali.
Angin bertiup ke mana ia mau; 
engkau mendengar bunyinya, 
tetapi engkau tidak tahu darimana ia datang atau ke mana ia pergi. 
Demikianlah halnya dengan tiap-tiap orang yang lahir dari Roh."

Demikianlah Injil Tuhan.

===================
SIRAMAN ROHANI                                                                                                                     
Senin, 20 April 2020                                                                                                                            
RP Fredy Jehadin, SVD

Tema: Menjadi Orang Kristen berarti menjadi manusia baru!

(Yohanes  3: 1 - 8)
  
Saudara-saudari…. Injil hari ini menceriterakan kepada kita tentang percakapan Nikodemus dan Yesus Kristus. Nikodemus adalah seorang pemimpin agama Yahudi. Dia mengakui bahwa Yesus Kristus adalah orang yang diutus Allah. Karena itu dia datang pada malam hari kepada Yesus Kristus dan mau berdiskusi dengan-Nya. Dia tidak mau bertemu Yesus di siang hari dan di depan umum karena dia seorang pemimpin agama Yahudi dan termasuk anggota Sanhedrin. Hampir semua pemimpin agama Yahudi menolak Yesus dan menganggap Yesus sebagai pribadi yang menghina nama Allah. Selain sebagai pemimpin agama Yahudi, Nikodemus adalah seorang Farisi yang sangat mencintai tugasnya. Nikodemus menyapa Yesus “Guru”, guru yang mengajarkan Sabda Tuhan dan ajaranNya datang dari Allah. 

Percakapan mereka sangat mendalam yaitu tentang kerajaan Allah. Kata Yesus kepadanya: “sesungguhnya jika seseorang tidak dilahirkan kembali, ia tidak dapat melihat kerajaan Allah.”  
Nikodemus tidak mengerti apa maksud Yesus sewaktu Ia katakan “dilahirkan baru.” karena itu Nikodemus  bereaksi: “Bagaimana mungkin seorang dilahirkan baru kalau ia sudah tua? Dapatkah ia masuk kembali ke dalam rahim ibunya dan dilahirkan kembali?”  Yesus memberi penjelasan kepadanya dengan menggunakan methafora, katanya: “angin bertiup ke mana ia mau dan engkau mendengar bunyinya tetapi engkau tidak melihat. Demikian halnya dengan orang yang dilahirkan dari Roh.” Lahir dalam Roh, kita tidak bisa melihat Roh itu tetapi kita bisa merasakan kehadiran-Nya. Lahir dalam Roh berarti seseorang menerima kehadiran Roh itu dan membiarkan Roh itu merubah cara hidupnya. Menerima Roh berarti menerima kehadiran kuasa Tuhan. Mereka yang dilahirkan dalam Roh berarti mereka selalu ada dalam hubungan dengan Roh itu sendiri. Roh menuntun hidupnya. Kehidupan baru ini hanya akan mungkin terjadi kalau seseorang dipermandikan dalam Allah Tritunggal: Bapa dan Putra dan Roh Kudus.  Lahir dalam Roh Kudus berarti masuk dalam jemaat di mana Allah harus dihormati dan ditaati. Mereka harus menerima peraturan Allah dalam kehidupan mereka oleh karena itu mereka sudah menjadi warga kerajaan Allah. Lahir dalam Roh berarti orang itu selalu ada dalam relasi dengan Roh Tuhan.

Saudara-saudari… Ada satu kisah nyata. Seorang wanita muda katolik, rajin datang berdoa tetapi dia selalu mengalami pergulatan bathin. Ia dilahirkan ke dunia ini karena kesalahan ibunya. Ibunya mengandung dan melahirkan dia bukan karena cinta. Ibu sudah kecanduan alcohol. Wanita muda ini tidak tahu harus buat apa dengan ibunya. Wanita muda ini merasa hidupnya sudah penuh dgn pergulatan dan merasa hidupnya tidak punya arti. Satu waktu wanita muda ini ingin menghabiskan hidupnya dengan membunuh diri tetapi tiba-tiba ia mendengar satu bisikan: “Engkau ada karena punya satu tujuan tertentu.” Pernyataan itulah yang menyelamatkan dia. Sejak saat itu dia coba merenungkan apa arti dibalik pernyataan itu. Kini dia bekerja di lembaga social membantu anak-anak yang terlantar, anak-anak yang tidak punya orang tua. Roh yang ada dalam diri Nona ini berbicara dengan dia setiap saat terlebih di saat dia bingung, di saat dia mau melakukan sesuatu yang bertentangan dengan kehendak Allah. Dia mendengarkan bisikan Roh Tuhan. Dia mengikuti bisikan itu dengan penuh tanggungjawab. Dia sudah hidup mengikuti Roh Tuhan. Dia sudah menjadi orang Kristen, menjadi manusia baru. 

Saudara-saudari… Menjadi orang Kristen berarti menjadi orang baru, orang Kristus. Orang yang mengikuti ajaran Kristus. 

Pertanyaan untuk diri kita sendiri: Sudah berapa lamakah kita menjadi anggota tubuh Kristus? Apakah kita selalu mengikuti ajaran Kristus atau kita sering mengikuti jalan dan kemauan kita sendiri? 

Marilah saudara-sudari… kita sudah dilahirkan baru dalam Roh, lewat Sakramen Permandian dan Sakramen Penguatan. Roh Tuhan sungguh sudah hidup bersama kita. Kita berdoa semoga kita selalu mendengarkan bisikan suaraNya, agar kita pun selalu mengambil keputusan yang benar sesuai dengan kehendak Tuhan. 

Kita memohon Bunda Maria untuk mendoakan kita. Amin.

Siro Minggu, 19 April 2020

Bacaan Liturgi

Hari Minggu Paskah II (Kerahiman Ilahi)

Bacaan Injil
Yoh 20:19-31

Delapan hari kemudian Yesus datang.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes:

Setelah Yesus wafat di salib, 
pada malam pertama sesudah hari Sabat, 
berkumpullah murid-murid Yesus di suatu tempat 
dengan pintu-pintu yang terkunci 
karena mereka takut kepada orang-orang Yahudi. 
Pada waktu itu datanglah Yesus, 
berdiri di tengah-tengah mereka dan berkata, 
"Damai sejahtera bagi kamu."
Sesudah berkata demikian, 
Yesus menunjukkan tangan dan lambung-Nya kepada mereka. 
Murid-murid itu bersukacita ketika mereka melihat Tuhan.
Maka kata Yesus sekali lagi, 
"Damai sejahtera bagi kamu! 
Sama seperti Bapa mengutus Aku, 
demikian juga sekarang Aku mengutus kamu."
Dan sesudah berkata demikian, 
Yesus mengembusi mereka dan berkata, 
"Terimalah Roh Kudus.
Jikalau kamu mengampuni dosa orang, dosanya diampuni, 
dan jikalau kamu menyatakan dosa orang tetap ada, dosanya tetap ada."
Pada waktu Yesus datang itu 
Tomas, seorang dari kedua belas murid, 
yang juga disebut Didimus, 
tidak ada bersama-sama mereka.
Maka kata murid-murid yang lain itu kepadanya, 
"Kami telah melihat Tuhan!" 
Tetapi Tomas berkata kepada mereka, 
"Sebelum aku melihat bekas paku pada tangan-Nya, 
dan sebelum aku mencucukkan jariku ke dalam bekas paku itu, 
dan mencucukkan tanganku ke dalam lambung-Nya, 
aku sama sekali tidak akan percaya."
Delapan hari kemudian 
murid-murid Yesus berada kembali dalam rumah itu, 
dan Tomas bersama-sama dengan mereka. 
Sementara pintu-pintu terkunci, Yesus datang. 
Ia berdiri di tengah-tengah mereka dan berkata, 
"Damai sejahtera bagi kamu!"
Kemudian Yesus berkata kepada Tomas, 
"Taruhlah jarimu di sini dan lihatlah tangan-Ku, 
ulurkanlah tanganmu dan cucukkan ke dalam lambung-Ku, 
dan jangan engkau tidak percaya lagi, 
melainkan percayalah!"
Tomas menjawab kepada-Nya, "Ya Tuhanku dan Allahku!"
Kata Yesus kepadanya, 
"Karena telah melihat Aku, maka engkau percaya. 
Berbahagialah mereka yang tidak melihat, namun percaya."
Memang masih banyak tanda lain 
yang dibuat Yesus di depan mata murid-murid-Nya, 
yang tidak tercatat dalam kitab ini.
Tetapi semua yang tercantum di sini telah dicatat, 
supaya kamu percaya, bahwa Yesuslah Mesias, Anak Allah, 
dan supaya oleh imanmu itu 
kamu memperoleh hidup dalam nama-Nya.

Demikianlah Injil Tuhan.
===================
SIRAMAN ROHANI                                                                                                                    Minggu, 19 April 2020                                                                                                                              RP Fredy Jehadin, SVD

Tema: Jadilah Penyalur Damai Dan Kasih Kristus!
Yohanes 20: 19 - 31

Saudara-saudari… Hari ini kita merayakan hari Minggu Kerahiman Allah. Bacaan-bacaan hari ini sungguh menunjukkan kerahiman Tuhan kepada kita. 

Injil Kristus hari ini sangat jelas melukiskan kasih Tuhan kepada kita.

Pertama-tama Yesus sungguh sadar akan keadaan para murid-Nya bahwa mereka masih dalam keadaan takut. Mereka takut akan orang - orang Yahudi. Untuk meneguhkan mereka Dia langsung memberi mereka hadiah terindah yaitu Damai Sejahtera. Hanya dalam situasi damai orang bisa konsentrasi untuk melakukan sesuatu, tetapi kalau pikiran dan hati kita selalu dihantui oleh perasaan takut, maka kita tidak bisa konsentrasi melakukan sesuatu. 
Kedua, Yesus dengan penuh kasih mengajak Tomas untuk memasukkan jarinya pada bekas-bekas paku pada diri-Nya. Yesus tidak memarahi Tomas, tetapi dengan penuh kasih meneguhkan dia. Ketiga, Yesus manaruh kepercayaan penuh pada para murid-Nya untuk meneruskan misi keselamatan-Nya. Kata-Nya: “Sama Seperti Bapa Mengutus Aku, Demikian Juga Aku Mengutus Kamu!” Lewat pernyataan ini secara tidak langsung Yesus mau katakan bahwa sebentar lagi Dia mau tinggalkan dunia ini secara jasmani. Karena itu, sebelum meninggalkan dunia ini, Dia secara resmi mengutus para murid-Nya untuk meneruskan karya keselamatan yang sudah dimulai-Nya. Yesus menghendaki para pengikutNya menjalankan tugas sebagai penyalur damai dan kasih Tuhan kepada manusia dan semua makhluk di dunia ini. 

Saudara-saudari… Yesus sungguh membutuhkan manusia untuk meneruskan karya misi-Nya. Dia membutuhkan kita untuk meneruskan karya kasih dan damai-Nya, agar dirasakan dan dialami oleh manusia dan semua makhluk di dunnia ini. Karya misi Kristus pasti akan bisa berhasil dengan baik kalau kita selalu bekerja sama dengan Dia, yang mengutus kita. Ingatlah Yesus Kristus sendiri. Dia diutus oleh Bapa-Nya. Dia selalu menyatu dengan BapaNya. Dia selalu menghadirkan sifat BapaNya dalam karya misiNya. Dia selalu menunjukkan kasih Bapa kepada manusia; Dia selalu menunjukkan kerahiman Bapa, dengan memberi ampun kepada mereka yang berdosa dan bertobat; Dia selalu tunjukkan kepada manusia bahwa Tuhan selalu hadir dalam setiap detik kehidupan manusia. Itulah yang selalu ditunjukkan Kristus kepada manusia dan itulah hakekat BapaNya yang sesungguhnya. Sungguh, Yesus Kristus selalu mengikuti kehendak Bapa-Nya. Karena kesetiaan-Nya, maka Bapa selalu memberkati dan memberi Dia kemampuan sehingga Dia pun berhasil dalam menjalankan misiNya di dunia ini. Kita pun demikian. Kita diutus oleh Yesus Kristus. Sifat Kristuslah yang harus selalu kita kenakan dalam diri kita.Yesus Kristus selalu mengharapkan agar kita menjadi saksiNya yang benar dan setia. Dia menghendaki agar kita selalu menjadi penyalur kasih dan damaiNya kepada sesama dan kepada semua makhluk di muka bumi ini. Kalau kita selalu setia dan taat pada perintah Kristus dan mengenakan sifat-sifat Kristus dalam hidup harian kita, maka sudah pasti kita pun akan sukses dalam tugas yang sudah dipercayakanNya kepada kita.

Marilah saudara-saudari … Ikutilah teladan yang sudah ditunjukkan Kristus kepada kita. Sebagai manusia, Yesus alami godaan dan kejatuhan, tetapi Dia selalu bangkit kembali meneruskan perjalanan-Nya sampai di puncak tujuan hidup dan misi-Nya. Para rasul dan murid perdana juga alami hal yang sama, yaitu jatuh-bangun, tetapi selalu focus pada Tuhan. Pasti kita pun demikian. Kita tidak mungkin bebas dari tantangan dunia. Tetapi kalau kita selalu focus pada Kristus dan selalu berjalan berama Dia, maka pasti kita pun akan berhasil. 

Bersama Bunda Maria kita berdoa:  Tuhan, bantulah kami agar kami pun sanggup menjadi penyalur kasih dan damai-Mu kepada sesama dan semua makhluk di dunia ini.  Dalam nama Kristus, kami berdoa. Amen!

Siro Sabtu, 18 April 2020

Bacaan Liturgi

Hari Sabtu Dalam Oktaf Paskah

Bacaan Injil
Mrk 16:9-15

Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil kepada segala makhluk.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus:

Setelah Yesus bangkit dari antara orang mati,
pagi-pagi pada hari pertama minggu itu, 
Ia mula-mula menampakkan diri-Nya kepada Maria Magdalena. 
Daripadanya Yesus pernah mengusir tujuh setan.
Lalu perempuan itu pergi memberitahukannya 
kepada mereka yang selalu mengiringi Yesus, 
dan yang pada waktu itu sedang berkabung dan menangis.
Tetapi ketika mereka mendengar bahwa Yesus hidup 
dan telah dilihat olehnya, 
mereka tidak percaya.
Sesudah itu Yesus menampakkan diri dalam rupa yang lain 
kepada dua orang dari para murid, 
ketika keduanya dalam perjalanan ke luar kota.
Ketika mereka kembali 
dan memberitahukannya kepada teman-teman yang lain, 
kepada mereka pun teman-teman itu tidak percaya.
Akhirnya Yesus menampakkan diri kepada kesebelas orang itu 
ketika mereka sedang makan. 
Yesus mencela ketidak-percayaan dan kedegilan hati mereka, 
oleh karena mereka tidak percaya kepada orang-orang 
yang telah melihat Dia sesudah kebangkitan-Nya.
Lalu Yesus berkata kepada mereka, 
"Pergilah ke seluruh dunia, 
beritakanlah Injil kepada segala makhluk!"

Demikianlah Injil Tuhan.
====================
SIRAMAN ROHANI                                                                                                                 
Sabtu, 18 April 2020                                                                                                                           
RP Fredy Jehadin, SVD

Tema: Wartakanlah Sukacita Kebangkitan Kristus!
(Markus 16: 9 - 15)

Saudara-saudari…  Pertumbuhan iman kita tidak selamanya mulus. Selalu saja terdapat kerikil-kerikil sepanjang perjalanan kerohanian hidup kita. Ada yang mengira bahwa kehidupan rohani mestinya berlangsung mulus karena mengikuti iman, tetapi anggapan itu tidak benar. Justru iman harus diuji ketika menghadapi kerikil-kerikil tajam dalam relasi di tengah kehidupan bersama. Dinamika iman yang serupa, kita temukan dalam kehidupan para murid sesudah kebangkitan Kristus. Ketidak-percayaan dan kedegilan hati pun timbul dalam relasi dan kebersamaan mereka, karena sulit menerima kesaksian dari sesama mereka. Maria Magdalena mewartakan berita gembira kepada para murid, bahwa Yesus Kristus sudah bangkit, tetapi banyak dari para murid Yesus tidak percaya; sewaktu Petrus masuk ke dalam kubur kosong, dia bingung dan tidak tahu apa yang mau dikatakan; sewaktu para murid yang lain sampaikan kepada Tomas bahwa mereka sudah bertemu Yesus Kristus yang sudah bangkit dari kematian tetapi dia sama sekali tidak percaya. Dia malah dengan tegas katakan bahwa sebelum dia memasukkan jarinya ke dalam bekas lukaNya, dia tidak percaya. Sewaktu Yesus sendiri menampakan diri di tengah mereka, mereka mengira bahwa mereka melihat hantu. Untuk meyakinkan mereka, Yesus meminta mereka untuk menyentuhnya; Yesus juga meminta makan agar bisa dimakan di depan mata mereka, karena hantu tidak punya tubuh fisik dan tidak bisa makan. Padahal sebelum sengsara, wafat dan kebangkitanNya, Yesus sendiri sudah mengingatkan mereka, para muridNya, bahwa Anak Manusia akan diserahkan kepada imam-imam kepala, ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi untuk disiksa, disalibkan dan mati di salib, tetapi pada hari ketiga Ia akan bangkit kembali. Sayangnya bahwa semua peringatan ini hilang di saat mereka saksikan penderitaan Kristus. Mereka tidak percaya bahwa Yesus, yang adalah Tuhan boleh mengalami penderitaan seperti itu. Harapan mereka sirna bersama ketakutan mereka. Menanggapi reaksi mereka yang begitu negatip, Yesus mencela ketidak-percayaan dan kedegilan hati mereka. Itulah kerikil-kerikil rohani yang mereka lewati dalam perjalanan iman mereka. Tetapi sesudah melewati kerikil-kerikil itu, iman mereka dikuatkan kembali. Tuhan tetap mempercayai mereka bahwa mereka tetap bisa meneruskan karya keselamatanNya dan menjadi saksi kebangkitanNya. Karena itu Dia memberi mereka tugas dan tanggungjawab, kataNya: Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil kepada segala makhluk. Dan itulah yang mereka jalankan sesudah Roh Kudus turun ke atas mereka pada waktu Pentekosten sampai mereka juga ada yang dibunuh karena iman akan Kristus. 

Saudara-saudari… Kita semua punya pengalaman yang serupa dengan para murid Kristus perdana. Terkadang di saat kita ditantang atau alami penderitaan, iman kita diombang-ambingkan. Di saat kita merasa doa kita tidak dikabulkan, kita merasa kecewa dan frustrasi, dan mungkin juga kita marah kepada Tuhan. Itulah krikil-kerikil dalam perjalanan rohani yang harus kita lewati. Kita butuh kesabaran dan kesetiaan dalam menapaki perjalanan yang berkerikil itu.  Dan yang paling menarik dan selalu menguhkan kita adalah bahwa Tuhan sudah menjanjikan kepada kita, bahwa Ia selalu menyertai kita. Dan itu adalah satu kebenaran. Tuhan Yesus selalu setia pada janjiNya. Tetapi kuncinya ada pada kita, apakah kita selalu setia memegang janjiNya itu dan tetap taat menjalankan perintahNya? Entah kita setia atau tidak, Tuhan sudah mempercayai kita dan menugaskan kita untuk meneruskan karya misi keselamatanNya.

Hari ini, kepada para muridNya Dia berkata: Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil kepada semua makhluk. Tugas yang sama ini, juga sudah dipercayakan kepada kita. Tugas ini sudah diberikanNya kepada kita sejak kita dipermandikan. Apakah kita setia dan tekun menjalankannya? 

Marilah saudara-saudari… dalam terang dan semangat Paskah, kita wartakan sukacita kebangkitan Kristus. Katakan kepada sesama kita, bahwa Kristus sudah membuka pintu kematian. Akhir kehidupan kita bukanlah kematian tetapi kehidupan untuk selamanya.

Bersama Bunda Maria kita berdoa: Tuhan bantulah kami untuk selalu setia melangkah dalam mewartakan sukacita kebangkitan-Mu di tengah berbagai hambatan dan ancaman.  Doa ini kami sampaikan dalam nama Kristus Tuhan kami. Amen!