Rabu, 29 April 2020

Siro Minggu, 26 April 2020

Bacaan Liturgi

Hari Minggu Paskah III

Bacaan Injil
Luk 24:13-35

Mereka mengenali Yesus pada waktu Ia memecah-mecahkan roti.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas:

Pada hari Sabat sesudah Yesus dimakamkan, 
dua orang dari murid-murid Yesus pergi ke sebuah kampung bernama Emaus, 
yang terletak kira-kira tujuh mil jauhnya dari Yerusalem,
dan mereka bercakap-cakap tentang segala sesuatu yang telah terjadi.
Ketika mereka sedang bercakap-cakap dan bertukar pikiran, 
datanglah Yesus sendiri mendekati mereka, 
lalu berjalan bersama-sama dengan mereka.
Tetapi ada sesuatu yang menghalangi mata mereka, 
sehingga mereka tidak dapat mengenal Dia.
Yesus berkata kepada mereka, 
"Apakah yang kamu percakapkan sementara kamu berjalan?" 
Maka berhentilah mereka dengan muka muram.
Seorang dari mereka, namanya Kleopas, menjawab-Nya, 
"Adakah Engkau satu-satunya orang asing di Yerusalem, 
yang tidak tahu apa yang terjadi di situ 
pada hari-hari belakangan ini?"
Kata-Nya kepada mereka, "Apakah itu?" 
Jawab mereka, "Apa yang terjadi dengan Yesus orang Nazaret. 
Dia adalah seorang nabi, 
yang berkuasa dalam pekerjaan dan perkataan 
di hadapan Allah dan di depan seluruh bangsa kami.
Tetapi imam-imam kepala dan pemimpin-pemimpin kami 
telah menyerahkan Dia untuk dihukum mati 
dan mereka telah menyalibkan-Nya.
Padahal kami dahulu mengharapkan, 
bahwa Dialah yang datang untuk membebaskan bangsa Israel. 
Tetapi sementara itu telah lewat tiga hari, 
sejak semuanya itu terjadi.
Dan beberapa perempuan dari kalangan kami 
telah mengejutkan kami: 
Pagi-pagi buta mereka telah pergi ke kubur,
dan tidak menemukan mayat-Nya. 
Lalu mereka datang dengan berita, 
bahwa telah kelihatan kepada mereka malaikat-malaikat, 
yang mengatakan bahwa Yesus hidup.
Dan beberapa teman kami telah pergi ke kubur itu dan mendapati 
bahwa memang benar yang dikatakan perempuan-perempuan itu, 
tetapi Yesus sendiri tidak mereka lihat."
Lalu Ia berkata kepada mereka, 
"Hai kamu orang bodoh, 
betapa lambannya hatimu, 
sehingga kamu tidak percaya segala sesuatu, 
yang telah dikatakan para nabi!
Bukankah Mesias harus menderita semuanya itu 
untuk masuk ke dalam kemuliaan-Nya?"
Lalu Ia menjelaskan kepada mereka 
apa yang tertulis tentang Dia dalam seluruh Kitab Suci, 
mulai dari kitab-kitab Musa dan segala kitab nabi-nabi.
Sementara itu mereka mendekati kampung yang mereka tuju. 
Ia berbuat seolah-olah hendak meneruskan perjalanan-Nya.
Tetapi mereka mendesak-Nya dengan sangat, 
"Tinggallah bersama-sama dengan kami, 
sebab hari telah menjelang malam 
dan matahari hampir terbenam." 
Lalu masuklah Ia untuk tinggal bersama-sama dengan mereka.
Waktu duduk makan dengan mereka, 
Ia mengambil roti, mengucap berkat, 
lalu memecah-mecahkan roti itu dan memberikannya kepada mereka.
Ketika itu terbukalah mata mereka, 
dan mereka pun mengenal Dia. 
Tetapi Yesus lenyap dari tengah-tengah mereka.
Kata mereka seorang kepada yang lain, 
"Bukankah hati kita berkobar-kobar, 
ketika Ia berbicara dengan kita di tengah jalan, 
dan ketika Ia menerangkan Kitab Suci kepada kita?"
Lalu bangunlah mereka dan langsung kembali ke Yerusalem. 
Di situ mereka mendapati kesebelas murid. 
Mereka sedang berkumpul bersama teman-teman mereka.
Kata mereka kepada kedua murid itu, "
"Sungguh, Tuhan telah bangkit, 
dan telah menampakkan diri kepada Simon."
Lalu kedua murid itu pun menceriterakan 
apa yang terjadi di tengah jalan, 
dan bagaimana mereka mengenal Yesus 
pada waktu Ia memecah-mecahkan roti.

Demikianlah Injil Tuhan.
====================
SIRAMAN ROHANI                                                                                                                  
Minggu, 26 April 2020                                                                                                                            
RP Fredy Jehadin, SVD

Tema: Lewat Firman Dan Ekaristi Kita Bisa Bertemu Tuhan
Lukas 24: 13 - 35

Saudara-saudari…. Tujuan orang Kristen hidup kudus adalah karena kita tidak mau menyia-nyiakan penebusan Kristus yang sudah dianugerahkan kepada kita. Kita sudah dibebaskan dari belenggu perbudakan dosa, mengapa sekarang kita mau menyerahkan diri lagi kepada perhambaan dosa itu? Kalau kita masih hidup sembarangan dalam dosa maka sama saja dengan kita menghina dan menyangkali karya Kristus di kayu salib.

Saudara-saudari… Kalau kita kembali merenungkan kehidupan para rasul dan murid Kristus di saat Dia disengsarakan, disalibkan dan mati di kayu salib, kemudian bangkit dari kematian, kelihatannya mereka pada panik dan takut. Padahal semuanya itu sudah diiformasikan Kristus kepada mereka semua, bukan cuma sekali, tetapi tiga kali. Apa yang Yesus alami dan lalui sungguh membuat mereka takut. Kelihatannya para murid lamban dan bodoh dalam mengenali serta menyadari kemenangan dan penyertaan Tuhan. Kedua murid dalam Injil hari ini tinggalkan Yerusalem dan pergi ke Emaus. Mereka kecewa dan harapan mereka tidak terwujud. Selain itu mereka juga takut jangan-jangan mereka juga akan dikejar oleh orang musuh-musuh Kristus. Mereka sungguh lupa apa yang sudah diinformasikan Kristus sebelumnya. Mereka belum mengalami realitas kebangkitan Kristus, yang lagi menguasa mereka saat itu adalah realitas kesangsaraan Kristus yang sungguh menakutkan. Kesengsaraan dan penderitaan kadang membuat manusia takut dan kehilangan harapan.

Saudara-saudari… Kita pun bisa saja demikian. Kita bisa saja menjalani hidup seolah Tuhan tidak pernah bangkit. Kita mengalami kehidupan yang murung dan banyak kegagalan sebab tidak mengalami realitas kebangkitan Tuhan secara nyata. 
Tuhan itu baik. Dia sadar akan keterbatasan manusia. Tuhan tidak membiarkan para murid-Nya tetap dalam ketidaktahuan, kemurungan atau kegagalan. Ia datang dan memberikan hadirat-Nya menjadi pengalaman nyata kita. Ia datang mendekati kedua murid dan secara aktip menjelaskan firman Tuhan dan tujuan kedatangan Mesias. Firman Tuhan sungguh meneguhkan mereka. Selanjutnya Dia kembali mengingatkan mereka akan kehadiran Kristus dalam perjamuan Ekaristi. Sesudah memecahkan Roti kedua murid Kristus sungguh sadar akan kehadiran Kristus. Dan pada wkatu itulah mereka sungguh alami realitas kebangkitan. Mereka tidak takut lagi. Kegelapan malam bukanlah tantangan lagi bagi mereka. Dengan penuh sukacita mereka kembali ke Yerusalem pada malam hari dan menceriterakan perjumpaan dengan Kristus yang bangkit. 

Saudara-saudari… Perikop Injil hari ini sesungguhnya mau memaparkan dua hal yang membuat kita dapat mengalami kebangkitan Kristus dalam hidup kita.

Pertama, melalui penggalian dan permenungan Firman Tuhan.  Roh Kudus berkenan memberikan pengertian tentang firman yang kita baca dan renungkan sampai kita berjumpa Yesus.

Kedua, Tuhan hadir dan membangkitkan kepekaan kita akan kemenangan-Nya melalui pemecahan roti perjamuan, di dalam mana Tuhan melayani umat-Nya. Betapa sering orang alami Tuhan lewat kontemplasi kitab suci dan menyambut Tubuh Kristus. Karena itu Gereja kita selalu menganjurkan agar kita rajin-rajin membaca dan merenungkan Kitab Suci dan menyambut Tubuh Kristus dengan penuh iman dan kesadaran tinggi.

Kita berdoa, semoga Tuhan senantiasa menggerakkan telinga dan mata iman kita agar selalu sensitip untuk mendengarkan suara dan merasakan kehadiran Tuhan dalam Firman dan Pemecahan Tubuh-Nya dalam Ekaristi Suci.  

Kita mohon Bunda Maria untuk mendoakan kita. Amen!

Tidak ada komentar: