Minggu, 19 April 2020

Siro Kamis, 16 April 2020

Bacaan Liturgi

Hari Kamis Dalam Oktaf Paskah

Bacaan Injil
Luk 24:35-48

Mesias harus menderita dan bangkit dari antara orang mati pada hari yang ketiga.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas:

Dua murid yang dalam perjalanan ke Emaus,
ditemui oleh Yesus yang bangkit,
segera kembali ke Yerusalem.
Mereka menceriterakan kepada saudara-saudara
apa yang terjadi di tengah jalan, 
dan bagaimana mereka mengenal Yesus 
pada waktu Ia memecah-mecahkan roti.
Sementara mereka bercakap-cakap tentang hal-hal itu, 
Yesus tiba-tiba berdiri di tengah-tengah mereka dan berkata, 
"Damai sejahtera bagi kamu!"
Mereka terkejut dan takut, 
karena menyangka bahwa mereka melihat hantu.
Akan tetapi Ia berkata kepada mereka, 
"Mengapa kamu terkejut, 
dan apa sebabnya timbul keragu-raguan di dalam hatimu?
Lihatlah tangan dan kaki-Ku: Aku sendirilah ini!
Rabalah Aku dan lihatlah, 
karena hantu kan tidak ada daging dan tulangnya, 
seperti yang kamu lihat ada pada-Ku."
Sambil berkata demikian
Ia memperlihatkan tangan dan kaki-Nya kepada mereka.
Dan ketika mereka belum juga percaya 
karena girang dan masih heran, 
berkatalah Yesus kepada mereka, 
"Adakah padamu makanan di sini?"
Lalu mereka memberikan kepada-Nya sepotong ikan goreng.
Ia mengambilnya dan memakannya di depan mata mereka.
Yesus berkata kepada mereka, 
"Inilah perkataan yang telah Kukatakan kepadamu 
ketika Aku masih bersama-sama kamu, 
yakni bahwa harus digenapi semua yang ada tertulis tentang Aku 
dalam kitab Taurat Musa, kitab nabi-nabi dan kitab Mazmur."
Lalu Yesus membuka pikiran mereka, 
sehingga mereka mengerti Kitab Suci.
Kata-Nya kepada mereka, "Ada tertulis demikian: 
Mesias harus menderita 
dan bangkit dari antara orang mati pada hari yang ketiga.
Dan lagi: dalam nama-Nya 
berita tentang pertobatan dan pengampunan dosa 
harus disampaikan kepada segala bangsa, 
mulai dari Yerusalem.
Kamu adalah saksi dari semuanya ini.

Demikianlah Injil Tuhan.
====================
SIRAMAN ROHAN                                                                                                                      
Kamis, 16 April 2020                                                                                                                        
RP Fredy Jehadin, SVD

Tema: Yesus Kristus Pembawa Damai
(Lukas 24: 35-48)

Saudara-saudari… Injil hari ini sungguh menyejukkan dan menguatkan hati para murid Yesus. Awalnya mereka mendengar ceritera menarik bagaimana kedua murid berjumpa dengan Yesus dalam perjalanan ke Emaus dan makan bersama di rumah mereka. Pasti para murid yang lain juga sungguh merindukan agar mereka pun bertemu Yesus. Di saat mereka asik mendengar ceritera pengalaman dari kedua murid dari Emaus itu, tiba-tiba Yesus Kristus muncul dan berdiri di tengah mereka. Kehadiran Yesus di tengah mereka tanpa melalui pintu masuk membuat mereka merasa takut. Mereka menganggap-Nya hantu karena hanya hantu yang bisa melakukan hal seperti itu. Yesus mengerti perasaan dan pikiran mereka, karena itu sebelum Yesus menjelaskan siapakah Dia, pertama-tama Dia katakan kepada mereka: “Damai sejahtera bagi kamu!” Yesus tahu bahwa pikiran dan perasaan mereka masih sangat kacau dan takut. Karena kekacauan pikiran dan rasa trauma yang sangat besar (pemimpin mereka dibunuh), maka keanehan yang dilihat dan dialami dilihatnya sebagai sesuatu buruk; Yesus yang sesungguhnya adalah pemimpin mereka, mereka melihatnya sebagai hantu. Untuk mengubah konsep pemikiran dan ketenangan perasaan mereka, maka sangat dibutuhkan ketenangan bathin. Yesus Kristus sangat mengerti akan hal itu. Karena itu sesudah kebangkitan-Nya, hadiah yang paling bagus yang Dia berikan kepada murid-Nya adalah Damai Sejahtera!  Damai sejahtera adalah kunci keberhasilan; Damai sejahtera adalah landasan yang sangat bagus untuk bisa berpikir secara baik. Sesudah mereka menerima Damai Sejahtera, kemudian Yesus memperkenalkan diri-Nya kepada mereka. Kata-Nya: “Aku sendirilah ini; rabalah Aku dan lihatlah, karena hantu tidak ada daging dan tulangnya, seperti yang kamu lihat ada pada-Ku.” Yesus meyakinkan para murid-Nya, bahwa Dia yang hadir dalam kemanusiaanNya ketika hidup bersama mereka, Dia jugalah yang kini hadir di tengah mereka. Dia tetap menganggap mereka adalah murid-Nya dan Dia adalah guru mereka. Satu peringatan yang menarik bagi kita semua bahwa entah hidup jasmani atau hidup rohani kita semua bersaudara. 

Pada pertemuan itu, Yesus juga mengingatkan para murid-Nya bahwa apa yang sudah dibicarakan dalam Perjanjian Lama, kini sudah terpenuhi dalam diri-Nya. Kata-Nya: “Ada tertulis, Mesias harus menderita dan bangkit dari antara orang mati pada hari ketiga.” Yesus sungguh membuka mata hati para murid-Nya, bahwa segala nubuat dalam Parjanjian Lama kini sudah terpenuhi dalam diri-Nya. 

Selain itu, Yesus mengingatkan para murid-Nya bahwa mereka adalah saksi dari semuanya itu. Di mana mereka sudah mendapat pengajaran Yesus, menyaksikan apa yang Yesus buat selama hidup-Nya dan kini Yesus, yang pernah menderita, wafat dan  bangkit kembali berjumpa dengan mereka dan mendorong mereka untuk mewartakan apa yang mereka sudah dengar, saksikan bahwa Yesus Kristus adalah Tuhan.

Marilah saudara-saudari… Kita bersyukur karena Yesus selalu hadir di tengah kita dan memberi kita kedamaian. Kita berdoa semoga Tuhan selalu menggerakkan hati dan pikiran kita untuk selalu mendekati Dia di kala pikiran dan perasaan kita terasa tidak nyaman dan galau. Yesus Kristus Pembawa Damai selalu bisa merobah pikiran dan perasaan kita dari rasa takut dan cemas menjadi penuh sukacita dan alami rasa damai.

Kita memohon Bunda Maria untuk mendoakan kita. Amen.

Tidak ada komentar: