Minggu, 19 April 2020

Siro Sabtu, 18 April 2020

Bacaan Liturgi

Hari Sabtu Dalam Oktaf Paskah

Bacaan Injil
Mrk 16:9-15

Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil kepada segala makhluk.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus:

Setelah Yesus bangkit dari antara orang mati,
pagi-pagi pada hari pertama minggu itu, 
Ia mula-mula menampakkan diri-Nya kepada Maria Magdalena. 
Daripadanya Yesus pernah mengusir tujuh setan.
Lalu perempuan itu pergi memberitahukannya 
kepada mereka yang selalu mengiringi Yesus, 
dan yang pada waktu itu sedang berkabung dan menangis.
Tetapi ketika mereka mendengar bahwa Yesus hidup 
dan telah dilihat olehnya, 
mereka tidak percaya.
Sesudah itu Yesus menampakkan diri dalam rupa yang lain 
kepada dua orang dari para murid, 
ketika keduanya dalam perjalanan ke luar kota.
Ketika mereka kembali 
dan memberitahukannya kepada teman-teman yang lain, 
kepada mereka pun teman-teman itu tidak percaya.
Akhirnya Yesus menampakkan diri kepada kesebelas orang itu 
ketika mereka sedang makan. 
Yesus mencela ketidak-percayaan dan kedegilan hati mereka, 
oleh karena mereka tidak percaya kepada orang-orang 
yang telah melihat Dia sesudah kebangkitan-Nya.
Lalu Yesus berkata kepada mereka, 
"Pergilah ke seluruh dunia, 
beritakanlah Injil kepada segala makhluk!"

Demikianlah Injil Tuhan.
====================
SIRAMAN ROHANI                                                                                                                 
Sabtu, 18 April 2020                                                                                                                           
RP Fredy Jehadin, SVD

Tema: Wartakanlah Sukacita Kebangkitan Kristus!
(Markus 16: 9 - 15)

Saudara-saudari…  Pertumbuhan iman kita tidak selamanya mulus. Selalu saja terdapat kerikil-kerikil sepanjang perjalanan kerohanian hidup kita. Ada yang mengira bahwa kehidupan rohani mestinya berlangsung mulus karena mengikuti iman, tetapi anggapan itu tidak benar. Justru iman harus diuji ketika menghadapi kerikil-kerikil tajam dalam relasi di tengah kehidupan bersama. Dinamika iman yang serupa, kita temukan dalam kehidupan para murid sesudah kebangkitan Kristus. Ketidak-percayaan dan kedegilan hati pun timbul dalam relasi dan kebersamaan mereka, karena sulit menerima kesaksian dari sesama mereka. Maria Magdalena mewartakan berita gembira kepada para murid, bahwa Yesus Kristus sudah bangkit, tetapi banyak dari para murid Yesus tidak percaya; sewaktu Petrus masuk ke dalam kubur kosong, dia bingung dan tidak tahu apa yang mau dikatakan; sewaktu para murid yang lain sampaikan kepada Tomas bahwa mereka sudah bertemu Yesus Kristus yang sudah bangkit dari kematian tetapi dia sama sekali tidak percaya. Dia malah dengan tegas katakan bahwa sebelum dia memasukkan jarinya ke dalam bekas lukaNya, dia tidak percaya. Sewaktu Yesus sendiri menampakan diri di tengah mereka, mereka mengira bahwa mereka melihat hantu. Untuk meyakinkan mereka, Yesus meminta mereka untuk menyentuhnya; Yesus juga meminta makan agar bisa dimakan di depan mata mereka, karena hantu tidak punya tubuh fisik dan tidak bisa makan. Padahal sebelum sengsara, wafat dan kebangkitanNya, Yesus sendiri sudah mengingatkan mereka, para muridNya, bahwa Anak Manusia akan diserahkan kepada imam-imam kepala, ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi untuk disiksa, disalibkan dan mati di salib, tetapi pada hari ketiga Ia akan bangkit kembali. Sayangnya bahwa semua peringatan ini hilang di saat mereka saksikan penderitaan Kristus. Mereka tidak percaya bahwa Yesus, yang adalah Tuhan boleh mengalami penderitaan seperti itu. Harapan mereka sirna bersama ketakutan mereka. Menanggapi reaksi mereka yang begitu negatip, Yesus mencela ketidak-percayaan dan kedegilan hati mereka. Itulah kerikil-kerikil rohani yang mereka lewati dalam perjalanan iman mereka. Tetapi sesudah melewati kerikil-kerikil itu, iman mereka dikuatkan kembali. Tuhan tetap mempercayai mereka bahwa mereka tetap bisa meneruskan karya keselamatanNya dan menjadi saksi kebangkitanNya. Karena itu Dia memberi mereka tugas dan tanggungjawab, kataNya: Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil kepada segala makhluk. Dan itulah yang mereka jalankan sesudah Roh Kudus turun ke atas mereka pada waktu Pentekosten sampai mereka juga ada yang dibunuh karena iman akan Kristus. 

Saudara-saudari… Kita semua punya pengalaman yang serupa dengan para murid Kristus perdana. Terkadang di saat kita ditantang atau alami penderitaan, iman kita diombang-ambingkan. Di saat kita merasa doa kita tidak dikabulkan, kita merasa kecewa dan frustrasi, dan mungkin juga kita marah kepada Tuhan. Itulah krikil-kerikil dalam perjalanan rohani yang harus kita lewati. Kita butuh kesabaran dan kesetiaan dalam menapaki perjalanan yang berkerikil itu.  Dan yang paling menarik dan selalu menguhkan kita adalah bahwa Tuhan sudah menjanjikan kepada kita, bahwa Ia selalu menyertai kita. Dan itu adalah satu kebenaran. Tuhan Yesus selalu setia pada janjiNya. Tetapi kuncinya ada pada kita, apakah kita selalu setia memegang janjiNya itu dan tetap taat menjalankan perintahNya? Entah kita setia atau tidak, Tuhan sudah mempercayai kita dan menugaskan kita untuk meneruskan karya misi keselamatanNya.

Hari ini, kepada para muridNya Dia berkata: Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil kepada semua makhluk. Tugas yang sama ini, juga sudah dipercayakan kepada kita. Tugas ini sudah diberikanNya kepada kita sejak kita dipermandikan. Apakah kita setia dan tekun menjalankannya? 

Marilah saudara-saudari… dalam terang dan semangat Paskah, kita wartakan sukacita kebangkitan Kristus. Katakan kepada sesama kita, bahwa Kristus sudah membuka pintu kematian. Akhir kehidupan kita bukanlah kematian tetapi kehidupan untuk selamanya.

Bersama Bunda Maria kita berdoa: Tuhan bantulah kami untuk selalu setia melangkah dalam mewartakan sukacita kebangkitan-Mu di tengah berbagai hambatan dan ancaman.  Doa ini kami sampaikan dalam nama Kristus Tuhan kami. Amen!

Tidak ada komentar: