Minggu, 05 April 2020

Siro Senin, 06 April 2020

Bacaan Liturgi

Hari Senin Dalam Pekan Suci

Bacaan Injil
Yoh 12:1-11

Biarkanlah Dia melakukan hal ini mengingat hari penguburan-Ku.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes:

Enam hari sebelum Paskah Yesus datang ke Betania, 
tempat tinggal Lazarus 
yang Ia bangkitkan dari antara orang mati.
Di situ diadakan perjamuan untuk Dia. 
Marta melayani, 
dan salah seorang yang turut makan dengan Yesus adalah Lazarus.
Maka Maria mengambil setengah kati minyak narwastu murni 
yang mahal harganya, 
lalu meminyaki kaki Yesus dan menyekanya dengan rambutnya; 
dan bau minyak semerbak memenuhi seluruh rumah.
Tetapi Yudas Iskariot, seorang dari murid-murid Yesus, 
yang akan segera menyerahkan Dia, berkata,
"Mengapa minyak narwastu ini tidak dijual tiga ratus dinar, 
dan uangnya diberikan kepada orang-orang miskin?"
Hal itu dikatakannya 
bukan karena ia memperhatikan nasib orang-orang miskin, 
melainkan karena ia adalah seorang pencuri; 
ia sering mengambil uang 
yang disimpan dalam kas yang dipegangnya.
Maka kata Yesus, 
"Biarkanlah dia melakukan hal ini mengingat hari penguburan-Ku.
Karena orang-orang miskin selalu ada padamu, 
tetapi Aku tidak akan selalu ada pada kamu."
Banyak orang Yahudi mendengar bahwa Yesus ada di Betania.
Maka mereka datang, 
bukan hanya karena Yesus, 
melainkan juga untuk melihat Lazarus, 
yang telah dibangkitkan-Nya dari antara orang mati.
Lalu imam-imam kepala bermufakat 
untuk membunuh Lazarus juga,
sebab karena dialah banyak orang Yahudi meninggalkan mereka 
dan percaya kepada Yesus.

Demikianlah Injil Tuhan.
====================
SIRAMAN ROHANI                                                                                                                  
Senin, 06 April 2020                                                                                                                          
RP Fredy Jehadin, SVD

Tema:  Cinta Harus Dikonkritkan!

(Yohanes 12: 1 - 11)

Saudara-saudari… Cinta baru dikatakan cinta kalau bisa dirasakan dan dibuktikan lewat perbuatan nyata. Abraham dipanggil oleh Allah dan dengan setia ia menjawab panggilan Allah itu dengan meninggalkan tanah asalnya dan pergi ke tempat yang baru, yang samasekali tidak pernah diketahuinya. Kesetiaannya lewat perbuatan nyata yaitu dengan meninggalkan tempat asalnya adalah ungkapan cinta yang ditunjukkannya kepada Tuhan. Yosef, yang dijual oleh saudaranya kepada orang asing, tetap mencintai saudara-saudaranya dengan memberinya tempat kediaman di Mesir di saat mereka ditimpa kelaparan besar. Itulah ekspresi cinta Yosef kepada saudara-saudaranya. Dia membalas keburukan saudara-saudaranya dengan cinta. Pengampuan Yusuf diwujudkannya lewat cinta. Yohanes pembaptis tunjukkan cinta dan imannya kepada Tuhan lewat promosikan keadilan dan kebenaran. Ia tidak takut mengingatkan perbuatan jahat dari raja Herodes, yang mengawini istri saudaranya. Yohanes Pembaptis menerima perlakuan buruk Herodes terhadapnya dengan tabah demi iman dan cintanya kepada Tuhan. Bunda Maria sungguh mencintai Tuhan. Cinta dan imannya kepada Tuhan  diwujudkannya lewat penyerahan diri secara total, bukan hanya lewat kata-kata, “Aku ini hamba Tuhan terjadilah kepada-ku menurut perkataan-Mu”, tetapi juga diwujudkannya lewat perbuatan nyata yaitu: membiarkan dirinya dikandung oleh Roh Kudus; berjalan dalam keadaan hamil tua ke Betlehem dan melahirkan Yesus Kristus dalam kandang Binatang; melarikan diri ke tempat asing, yaitu ke Mesir beberapa hari sesudah melahirkan Yesus Kristus; mencari Yesus selama tiga hari di Yerusalem; menyaksikan Yesus, Puteranya yang sangat dikasihinya, dipukul, dipaksa memikul salib, dipaku pada kayu salib dan mati di kayu salib. Itulah ekspresi cinta Bunda Maria kepada Tuhan. 

Hari ini kita mendengar Maria, saudara Lazarus dan Marta, meminyaki kaki Yesus dengan minyak narwastu murni yang sangat mahal harganya. Maria melakukannya sebagai ungkapan cinta dan terimakasihnya kepada Yesus, karena Yesus sudah menyelamatkan dia dengan mengeluarkan tujuh roh jahat dari dalam dirinya dan juga sudah menghidupkan saudaranya Lazarus. Bau harum semerbak dalam rumah Lazarus tidak semata-mata harum minyak nawarstu murni yang ditumpahkan oleh Maria ke kaki Yesus, tetapi juga diartikan sebagai keharuman dari buah pengampunan dan cinta Tuhan kepada Maria. Maria sudah alami pengampunan dan kasih Tuhan, kini buah pengampunan dan kasih Tuhan itu sudah menjadi nyata dalam diri Maria. Maria sudah menjadi seorang yang saleh dan sangat dekat dengan Tuhan. 

Bagaimana dengan kita? Sudahkah kita mengakui dosa dalam rangka menyambut kebangkitan Kristus? Apakah kita sudah merasakan buah pengampunan Tuhan? Sesudah kita alami kasih dan cinta Tuhan, apa tanggapan konkrit kita kepadaNya?

Sekarang kita memasuki Pekan Suci. Dalam Pekan Suci ini kita akan merasakan sungguh perwujudan cinta Tuhan kepada kita. Yesus memberi diri-Nya kepada kita sebagai makanan jiwa kita; Yesus menumpahkan darah-Nya untuk menyucikan jiwa kita yang penuh dosa; Yesus bangkit membawa terang untuk kita agar kita tidak lagi berjalan dalam kegelapan.

Saudara-saudari... Pada Pekan Paska tahun 2020 ini, secara bersama kita tidak merayakan Tiga Hari Suci, hanya karena mau menghindari diri dari wabah Virus Corona. Virus Corona datang, Gereja ditutup; umat dirumahkan, perayaan misa dibatalkan; jalan salib distopkan; Paskah tidak dirayakan bersama. Satu pengalaman baru, yang sungguh menyedihkan. Apa arti semuanya ini? Mungkin Virus Corona mau mengajar kita untuk mencari Tuhan secara pribadi atau bersama keluarga kecil kita di dalam rumah keluarga kita. Mungkin Virus Corona mau mengajar kita untuk memuji Tuhan dalam keheningan kita, bukan pada keramaian, bukan pada ritual. Mungkin Virus Corona mau mengajar kita untuk menjumpai Tuhan dalam keputus-asaan kita, di saat kita sakit. Corona mungkin mau memurnikan agama, iman kita. Datangilah, temuilah Tuhan dalam keheningan, teduh, sepih dan di sana Dia pasti mengenal kita secara pribadi. Dia sangat mencintai kita. 

Kita berdoa semoga Tuhan memampukan kita untuk mengenal Dia dalam situasi yang sedang kita alami dan semoga kita juga tetap mengekspresikan cinta kita kepada-Nya dan sesama dalam keheningan, sepih dan penderitaan kita. 

Kita memohon Bunda Maria untuk mendoakan kita. Amen.

Tidak ada komentar: