Selasa, 14 April 2020

Siro Jumat, 10 April 2020

JUMAT AGUNG, 10 APRIL 2020

Yesus ditangkap: *Yohanes 18: 1- 11

Setelah Yesus mengatakan semuanya itu keluarlah Ia dari situ bersama-sama dengan murid-muridNya dan mereka pergi ke seberang sungai Kidron. Di situ ada suatu taman dan Ia masuk ke taman itu bersama-sama dengan murid-muridNya. Yudas, yang mengkhianati Yesus, tahu juga tempat itu, karena Yesus sering berkumpul di situ dengan murid-muridNya. Maka datanglah Yudas juga ke situ dengan sepasukan prajurit dan penjaga-penjaga Bait Allah yang disuruh oleh imam-imam kepala dan orang-orang Farisi lengkap dengan lentera, suluh dan senjata. Maka Yesus, yang tahu semua yang akan menimpa diriNya, maju ke depan dan berkata kepada mereka: "Siapakah yang kamu cari?" Jawab mereka: "Yesus dari Nazaret." KataNya kepada mereka: "Akulah Dia." Yudas yang mengkhianati Dia berdiri juga di situ bersama-sama mereka. Ketika Ia berkata kepada mereka: "Akulah Dia," mundurlah mereka dan jatuh ke tanah. Maka Ia bertanya pula: "Siapakah yang kamu cari?" Kata mereka: "Yesus dari Nazaret." Jawab Yesus: "Telah Kukatakan kepadamu, Akulah Dia. Jika Aku yang kamu cari, biarkanlah mereka ini pergi." Demikian hendaknya supaya genaplah firman yang telah dikatakanNya: "Dari mereka yang Engkau serahkan kepadaKu, tidak seorangpun yang Kubiarkan binasa." Lalu Simon Petrus, yang membawa pedang, menghunus pedang itu, menetakkannya kepada hamba Imam Besar dan memutuskan telinga kanannya. Nama hamba itu Malkhus. Kata Yesus kepada Petrus: "Sarungkan pedangmu itu; bukankah Aku harus minum cawan yang diberikan Bapa kepadaKu?"  

Demikianlah Injil Tuhan!
====================
SIRAMAN ROHANI                                                                                                                     
Jumat Agung, 10 April 2020                                                                                                                      RP Fredy Jehadin, SVD

Tema: Kejatuhan Dan Kebangkitan Kita Berawal Di Taman!

(Yohanes 18: 1- 11)

Saudara-saudari… Hari ini kita memperingati sengsara dan wafatnya Yesus Kristus. Perayaan hari ini, khususnya dalam Gereja Katolik, ada tiga bagian penting yang harus diikuti: 

1) Upacara Sabda. Dalam upacara Sabda kita mendengar kisah sengsara Yesus Kristus.

 2) Perarakan Salib Kristus kemudian dilanjutkan dengan penghormatan kepada Yesus Kristus di salib. 

3) Komunio, menyambut tubuh Kristus. 

Saudara-saudari… Kejatuhan umat manusia, ke dalam dosa sesungguhnya berawal dari kejatuhan Adam dan Hawa di taman Firdaus. Karena kejatuhan mereka, maka semua keturunan mereka pun jatuh. Di tanam Firdaus, Adam dan Hawa tergiur dengan godaan Setan. Di tanam Firdaus mereka ikuti kehendak mereka sendiri dan mengabaikan perintah Tuhan. Akibat dari memakan buah terlarang adalah kematian untuk selamanya. Manusia menolak perintah dan kasih Tuhan, tetapi kasih Tuhan kepada manusia tidak pernah hilang. 
Dari sekian banyak bangsa di dunia ini, Tuhan memilih bangsa Israel menjadi bangsa pilihan-Nya. Dari bangsa inilah akan muncul Juruselamat, yang akan menyelamatkan keturunan Adam dan Hawa, demikian janji Tuhan. Kini Janji-Nya terwujud dalam diri Yesus. Barangsiapa yang percaya kepada Kristus dan menjalankan perintah-Nya akan memperoleh keselamatan. 
Kehadiran Yesus Kristus di dunia ini disalah tafsirkan oleh banyak orang termasuk bangsa Yesus sendiri, bangsa Israel. Orang - orang Farisi, ahli-ahli Taurat dan imam-imam kepala selalu menantang dan menolak Yesus. Sewaktu Yesus memperkenalkan diri-Nya sebagai Putera Allah, imam-imam kepala, ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi berontak dan menganggap Dia menghojat Allah. Karena itu mereka selalu berusaha untuk menangkap dan membunuh-Nya. Yang sangat menarik, bahwa sebelum Yesus mengalami sengsara dan wafat di kayu salib, bersama murid-murid-Nya, Ia pergi ke satu taman yang disebut taman Getsemani. Di taman Getsemani ini, Yesus berdoa dan bergulat, berkeringat darah. Ia melihat apa yang akan dihadapi dan dialaminya. Karena itu Ia meminta Bapa-Nya. Katanya: “Ya Bapa, tidak ada yang mustahil bagi-Mu, ambillah cawan ini dari pada-Ku, tetapi janganlah apa yang Aku kehendaki, melainkan apa yang Engkau kehendaki.” (Mk 14:36). Di tanam ini, Yesus, Adam Baru, digoda. Ia digoda agar bebas dari penderitaan yang akan dihadapi-Nya. Ia meminta Bapa-Nya supaya ambil cawan atau penderitaan itu. Tetapi yang menariknya, bahwa Yesus tidak mau prioritaskan kehendak-Nya sendiri, tetapi kehendak Bapa-Nya selalu diutamakan. Ia taat kepada Bapa. Kehendak Bapa harus diutamakan. Sikapnya sangat berbeda dengan sikap Adam leluhur kita. Di taman Getsemani inilah awal keselamatan manusia. Karena Yesus Kristus, maka keselamatan pun sangat mungkin terjadi untuk manusia. Kematian Kristus di salib adalah puncak perjuangan-Nya. Kebangkitan-Nya adalah proklamasi kemenangan atas setan. Salib bukan lagi dilihat sebagai simbol penderitaan, tetapi simbol kemenangan. Karena itu barangsiapa yang memandang salib akan memperoleh keselamatan. 
Sebelum memasuki masa kesengsaraan dan kematian di salib, Yesus mengadakan perjamuan terakhir bersama murid-murid-Nya. Di sana Ia memberi tubuh dan darah-Nya sebagai makanan rohani para pengikut-Nya. Yesus sungguh sadar akan kebutuhan rohani manusia. Barangsiapa yang memakan Tubuh dan meminum darah Kristus akan memperoleh hidup untuk selama-lamanya. Adam dan Hawa terjerat dalam dosa karena memakan buah terlarang. Tetapi kini makanan dan minuman yang diberikan Kristus adalah jaminan keselamatan kita.

Saudara-saudari… Karena kejatuhan Nenek moyang kita, Adam dan Hawa di taman Firdaus, kita semua jatuh ke tangan Setan. Tetapi kini, Adam Baru yaitu Yesus Kristus sudah mucul. Karena ketaatan-Nya dan keringat darah-Nya yang suci di tanam Getsemani serta kematian-Nya di kayu salib, kita para pengikut-Nya boleh mengalami keselamatan. Karena itu, ikutilah perayaan Jumat Agung dengan penuh perhatian, sembari memohon ampun atas dosa kita. Pandanglah salib Kristus dengan penuh iman, serta sambutlah tubuh-Nya sebagai makanan rohani kita.
H
Kita memohon Bunda Maria untuk mendoakan kita. Amen!

Tidak ada komentar: