Selasa, 31 Maret 2020

Siro Rabu, 01 April 2020

Bacaan Liturgi

Hari Biasa Pekan Prapaskah V

Bacaan Injil
Yoh 8:31-42

Apabila Anak memerdekakan kamu, kamu pun benar-benar merdeka.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes:

Sekali peristiwa
Yesus berkata kepada orang-orang Yahudi 
yang percaya kepada-Nya, 
"Jikalau kamu tetap dalam firman-Ku, 
kamu benar-benar adalah murid-Ku,
dan kamu akan mengetahui kebenaran, 
dan kebenaran itu akan memerdekakan kamu."
Jawab mereka, "Kami adalah keturunan Abraham, 
dan tidak pernah menjadi hamba siapa pun. 
Bagaimana Engkau dapat berkata: Kamu akan merdeka?"
Kata Yesus kepada mereka, 'Aku berkata kepadamu, 
sesungguhnya setiap orang yang berbuat dosa, adalah hamba dosa,
dan hamba tidak tetap tinggal dalam rumah;
yang tetap tinggal dalam rumah adalah anak.
Tetapi apabila Anak itu memerdekakan kamu, 
kamu pun benar-benar merdeka.
Aku tahu, bahwa kamu adalah keturunan Abraham, 
tetapi kamu berusaha untuk membunuh Aku 
karena firman-Ku tidak beroleh tempat di dalam kamu.
Apa yang Kulihat pada Bapa, itulah yang Kukatakan, 
seperti halnya kamu melakukan 
apa yang kamu dengar dari bapamu."
Jawab mereka kepada-Nya, "Bapa kami ialah Abraham." 
Kata Yesus kepada mereka, 
"Sekiranya kamu anak-anak Abraham, 
tentulah kamu mengerjakan pekerjaan 
yang dikerjakan oleh Abraham.
Tetapi yang kamu kerjakan ialah berusaha membunuh Aku; 
Aku, seorang yang mengatakan kebenaran kepadamu, 
yaitu kebenaran yang Kudengar dari Allah! 
Pekerjaan yang demikian tidak dikerjakan oleh Abraham.
Kamu mengerjakan pekerjaan bapamu sendiri." 
Jawab mereka, "Kami tidak dilahirkan dari zinah. 
Bapa kami satu, yaitu Allah."
Kata Yesus kepada mereka, 
"Jikalau Allah adalah Bapamu, kamu akan mengasihi Aku, 
sebab Aku keluar dan datang dari Allah. 
Dan Aku datang bukan atas kehendak-Ku sendiri, 
melainkan Dialah yang mengutus Aku."

Demikianlah Injil Tuhan.
====================
SIRAMAN ROHANI                                                                                                                   
Rabu, 01 April 2020                                                                                                                              
RP Fredy Jehadin, SVD

Tema:  Kita Harus Selalu Taat Kepada Tuhan!
(Yohanes 8: 31- 42)

Saudara-saudari… Betapa sering terjadi dalam kehidupan bermasyarakat bahwa orang lebih setia kepada pemimpin duniawi daripada Tuhan yang adalah sumber segalanya. Alasannya sangat sederhana, karena pemimpin duniawi akan memberikan kepuasan jasmani, kepuasan yang langsung bisa dirasakan, bisa dipegang oleh yang menerimanya. Semakin pemimpin duniawi memberikan begitu banyak tips kepada bawahannya, maka bawahannya secara tidak sadar sudah dikuasai oleh pemimpinya. Selanjutnya bawahannya tidak akan menolak atasannya, karena kalau tidak maka si bawahan akan merasa bersalah dan merasa berutang budi padanya.

Saudara-saudari… Hari ini kita mendengar dalam bacaan pertama, yang diambil dari Kitab Daniel 3:14-28. Raja Nebukadnezar mempunya tiga pegawai yang membantunya. Mereka adalah Sadrahk, Mesakh dan Abednego. Raja meminta mereka untuk memyembah patung emas yang dibuat-nya. Tetapi mereka samasekali tidak mau menyembahnya. Mereka lebih taat kepada Allah daripada patung emas yang dibuat oleh raja. Karena ketidaktaatan mereka maka mereka dibuang ke dalam tanur api. Tetapi mujizat Allah terjadi ke atas mereka, mereka tidak terbakar. Karena kesetiaan dan mujizat itu maka Raja Nebukadnesar bertobat dan mengakui Tuhan yang disembah oleh Sadrahk, Mesakh dan Abenego, orang Yahudi itu.

Hal yang sama diingatkan Yesus kepada orang Yahudi dan para pendengar yang percaya. Katanya: “Jika kamu tetap dalam firman-Ku, kamu benar-benar adalah murid-Ku dan kamu akan mengetahui kebenaran, dan kebenaran itu akan memerdekakan kamu.” Lewat perkataan ini Yesus secara tidak langsung mau mengajak para pendengar untuk selalu setia pada Sabda Tuhan, taat pada ajaran Tuhan, hidup jujur dan jangan cepat terpengaruh oleh godaan-godaan duniawi. 
Sebagai bawahan janganlah cepat-cepat dipengaruhi oleh atasan. Harus kuat dalam pendirian. Bertingkah jujur dan berkata benar akan memerdekaan seseorang. Kadang pepatah kuno - Ada Udang di balik Batu - akan menjadi kenyataan kalau kita tidak berhati-hati.  Hadiah kecil yang kita terima nilainya mungkin tidak seberapa, dibandingkan dengan akibat yang akan kita terima.  Peganglah pada prinsip iman yang kuat: kita harus lebih taat kepada Tuhan daripada manusia. Tidak ada kepalsuan di balik kebaikan Tuhan, tetapi di balik kebaikan manusia mungkin ada yang benar, tetapi mungkin juga ada yang tidak benar. 

Marilah saudara-saudari …Kita harus selalu taat kepada Tuhan. Ketaatan kepada Tuhan akan membawa dampak yang sangat positip dan bersifat kekal. Ketaatan kepada manusia pasti ada baiknya juga tetapi kadang akan menjerat kita. Karena itu kita harus selalu jeli melihatnya. 

Selama masa wabah Virus Corona ini perintah pemerintah harus kita taati sungguh karena memang maksud dan tujuannya sangat-sangat baik. Kalau kita menolak dan ikut kemauan sendiri maka akibatnya sangat sangat buruk. Contoh yang paling nyata adalah saudara-saudari kita di Negara Italia. Banyak yang mengabaikan perintah pemerintah. Sekarang akibat dari tingkah-laku mereka ribuan manusia di Italia meninggal karena virus Corona. Semoga kita jangan mengulangi hal yang sama. Selama wabah Virus Corona masih berlangsung kita harus taat kepada Tuhan, perintah pemerintah dan para medis kita. Agar kita semua boleh selamat dan dijauhkan dari Virus Corona.

Kita berdoa semoga Tuhan selalu menguatkan iman kita dan memampukan kita untuk selalu taat kepada-Nya.

Kita memohon Bunda Maria untuk mendoakan kita. Amen.

Siro Selasa, 31 Maret 2020

Bacaan Liturgi

Hari Biasa Pekan Prapaskah V

Bacaan Injil
Yoh 8:21-30

Apabila kamu telah meninggikan Anak Manusia, barulah kamu tahu bahwa Akulah Dia.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes:

Sekali peristiwa Yesus berkata kepada orang banyak, 
"Aku akan pergi dan kamu akan mencari Aku; 
tetapi kamu akan mati dalam dosamu. 
Ke tempat Aku pergi, tidak mungkin kamu datang."
Maka kata orang-orang Yahudi itu, 
"Apakah Ia mau bunuh diri, dan karena itu dikatakan-Nya: 
Ke tempat Aku pergi, tidak mungkin kamu datang?"
Lalu Yesus berkata kepada mereka, 
"Kamu berasal dari bawah, Aku dari atas; 
kamu dari dunia ini, Aku bukan dari dunia ini.
Karena itu tadi Aku berkata kepadamu, 
bahwa kamu akan mati dalam dosamu; 
sebab jikalau kamu tidak percaya, bahwa Akulah Dia, 
kamu akan mati dalam dosamu."
Maka kata mereka kepada-Nya, "Siapakah Engkau?" 
Jawab Yesus kepada mereka, 
"Apakah gunanya lagi Aku berbicara dengan kamu?
Banyak yang harus Kukatakan dan Kuhakimi tentang kamu. 
Akan tetapi Dia, yang mengutus Aku, adalah benar,
dan apa yang Kudengar dari pada-Nya, 
itulah yang Kukatakan kepada dunia."
Mereka tidak mengerti, 
bahwa Ia berbicara kepada mereka tentang Bapa.
Maka kata Yesus, "Apabila kamu telah meninggikan Anak Manusia, 
barulah kamu tahu, bahwa Akulah Dia, 
dan bahwa Aku tidak berbuat apa-apa dari diri-Ku sendiri, 
tetapi Aku berbicara tentang hal-hal, 
sebagaimana diajarkan Bapa kepada-Ku.
Dan Ia yang telah mengutus Aku, menyertai Aku!
Ia tidak membiarkan Aku sendiri, 
sebab Aku senantiasa berbuat apa yang berkenan kepada-Nya."
Setelah Yesus mengatakan semuanya itu, 
banyak orang percaya kepada-Nya.

Demikianlah Injil Tuhan.
====================
SIRAMAN ROHANI                                                                                                                    
Selasa, 31 Maret 2020                                                                                                                       
RP Fredy Jehadin, SVD

Tema:  Barangsiapa Memandang Salib Kristus Ia Akan Selamat Dan Hidup!
(Yohanes  8: 21- 30)

Saudara-saudari… Hari ini dalam bacaan pertama, yang diambil dari Kitab Bilangan 21:4-9, di sana diceriterakan bahwa dalam perjalanan pulang ke tanah terjanji, orang Israel melawan Allah dan Musa. Mereka marah karena di padang gurun tidak ada air dan makanan. Mereka muak akan manna yang diberikan Tuhan. Sebagai reaksi, Tuhan menyuruh ular-ular tedung memagut mereka sehingga banyak yang mati. Kemudian mereka datang kepada Musa dan berkata: “Kami telah berdosa terhadap Tuhan dan engkau, berdoalah kepada Tuhan supaya dijauhkan-Nya ular-ular itu dari pada kami.” Maka berfirmanlah Tuhan kepada Musa: “Buatlah ular tedung dan taruhlah itu pada sebuah tiang; maka setiap orang yang terpagut, jika ia melihatnya, akan sembuh.” 

Saudara-saudari…. Dalam Injil hari ini Yesus juga bersoal jawab dengan orang-orang Yahudi. Yesus dengan tegas berkata kepada orang Yahudi: “Kamu berasal dari bawah, Aku dari atas; kamu dari dunia ini, Aku bukan dari dunia ini.” Orang Yahudi pada bingung mendengar perkataan Yesus. Karena itu mereka bertaya kepada Yesus: “Siapakah Engkau?” jawab Yesus: “Apa gunanya lagi Aku berbicara dengan kamu?” Yesus berkata demikian karena sudah banyak kali Ia memberi kesaksian bahwa ia diutus Bapa ke dunia untuk menyelamatkan manusia; Yesus juga sudah katakan bahwa Ia dan Bapa adalah satu, barangsiapa melihat Aku, melihat Bapa. Menurut orang Yahudi, pernyataan Yesus ini sungguh satu hojatan besar terhadap Tuhan. Orang Yahudi marah dan bersekutu untuk menangkapnya, menghukum dan menyalibkan Dia.

Dalam Injil hari ini Yesus juga dengan tegas katakan, bahwa apabila kamu telah meninggikan Anak Manusia, barulah kamu tahu, bahwa Akulah Dia. Lewat pernyataan ini Yesus mau berbicara tentang penyalibanNya, bahwa sewaktu Yesus sudah mati di salib, seorang prajurit menikam lambung Yesus dengan tombak, dan segera mengalir keluar darah dan air. Dan orang yang melihat hal itu sendiri memberi kesaksian bahwa Dia adalah Anak Allah. Dalam Injil Yohanes 19: 37 ada tertulis: “Mereka akan memandang Dia, yang mereka tikam.” Kemudian kepala Pasukan melihat apa yang terjadi, ia memuliakan Allah, katanya: “Sungguh, orang ini adalah orang benar!” Jadi apa yang sudah dikatakan Yesus sebelum Ia disalibkan semuanya benar, bahwa banyak yang mengakui Yesus setelah Yesus ditinggikan di kayu salib. Dalam perjalanan sejarah, banyak yang mengalami mujizat setelah memadang Kristus yang di salib. 

Saudara-saudari…. Pada masa Prapaskah ini kita diajak untuk merenungkan makna Salib Kristus bagi kita. Apakah Salib Kristus sungguh punya arti bagi kehidupan kita secara pribadi? Pernahkah kita alami mujizat lewat memandang salib Kristus? 

Di tengah semaraknya wabah virus Corona, marilah kita mengangkat salib Kristus, gantunglah Salibnya di dada kita dan mintalah Kristus di Salib itu untuk menghalau Virus Corona ini agar kita dibebaskan dari serangannya. Percayalah selalu bahwa Salib Kristus adalah simbol kemenangan kita. Barangsiapa yang selalu memandang Salib Kristus ia akan selamat dan hidup.

Kita memohon Bunda Maria untuk selalu mendoakan kita. Amen!

Siro Senin, 30 Maret 2020

Bacaan Liturgi

Hari Biasa Pekan Prapaskah V

Bacaan Injil
Yoh 8:21-30

Apabila kamu telah meninggikan Anak Manusia, barulah kamu tahu bahwa Akulah Dia.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes:

Sekali peristiwa Yesus berkata kepada orang banyak, 
"Aku akan pergi dan kamu akan mencari Aku; 
tetapi kamu akan mati dalam dosamu. 
Ke tempat Aku pergi, tidak mungkin kamu datang."
Maka kata orang-orang Yahudi itu, 
"Apakah Ia mau bunuh diri, dan karena itu dikatakan-Nya: 
Ke tempat Aku pergi, tidak mungkin kamu datang?"
Lalu Yesus berkata kepada mereka, 
"Kamu berasal dari bawah, Aku dari atas; 
kamu dari dunia ini, Aku bukan dari dunia ini.
Karena itu tadi Aku berkata kepadamu, 
bahwa kamu akan mati dalam dosamu; 
sebab jikalau kamu tidak percaya, bahwa Akulah Dia, 
kamu akan mati dalam dosamu."
Maka kata mereka kepada-Nya, "Siapakah Engkau?" 
Jawab Yesus kepada mereka, 
"Apakah gunanya lagi Aku berbicara dengan kamu?
Banyak yang harus Kukatakan dan Kuhakimi tentang kamu. 
Akan tetapi Dia, yang mengutus Aku, adalah benar,
dan apa yang Kudengar dari pada-Nya, 
itulah yang Kukatakan kepada dunia."
Mereka tidak mengerti, 
bahwa Ia berbicara kepada mereka tentang Bapa.
Maka kata Yesus, "Apabila kamu telah meninggikan Anak Manusia, 
barulah kamu tahu, bahwa Akulah Dia, 
dan bahwa Aku tidak berbuat apa-apa dari diri-Ku sendiri, 
tetapi Aku berbicara tentang hal-hal, 
sebagaimana diajarkan Bapa kepada-Ku.
Dan Ia yang telah mengutus Aku, menyertai Aku!
Ia tidak membiarkan Aku sendiri, 
sebab Aku senantiasa berbuat apa yang berkenan kepada-Nya."
Setelah Yesus mengatakan semuanya itu, 
banyak orang percaya kepada-Nya.

Demikianlah Injil Tuhan.
====================
SIRAMAN ROHANI                                                                                                                    
Selasa, 31 Maret 2020                                                                                                                       
RP Fredy Jehadin, SVD

Tema:  Barangsiapa Memandang Salib Kristus Ia Akan Selamat Dan Hidup!
(Yohanes  8: 21- 30)

Saudara-saudari… Hari ini dalam bacaan pertama, yang diambil dari Kitab Bilangan 21:4-9, di sana diceriterakan bahwa dalam perjalanan pulang ke tanah terjanji, orang Israel melawan Allah dan Musa. Mereka marah karena di padang gurun tidak ada air dan makanan. Mereka muak akan manna yang diberikan Tuhan. Sebagai reaksi, Tuhan menyuruh ular-ular tedung memagut mereka sehingga banyak yang mati. Kemudian mereka datang kepada Musa dan berkata: “Kami telah berdosa terhadap Tuhan dan engkau, berdoalah kepada Tuhan supaya dijauhkan-Nya ular-ular itu dari pada kami.” Maka berfirmanlah Tuhan kepada Musa: “Buatlah ular tedung dan taruhlah itu pada sebuah tiang; maka setiap orang yang terpagut, jika ia melihatnya, akan sembuh.” 

Saudara-saudari…. Dalam Injil hari ini Yesus juga bersoal jawab dengan orang-orang Yahudi. Yesus dengan tegas berkata kepada orang Yahudi: “Kamu berasal dari bawah, Aku dari atas; kamu dari dunia ini, Aku bukan dari dunia ini.” Orang Yahudi pada bingung mendengar perkataan Yesus. Karena itu mereka bertaya kepada Yesus: “Siapakah Engkau?” jawab Yesus: “Apa gunanya lagi Aku berbicara dengan kamu?” Yesus berkata demikian karena sudah banyak kali Ia memberi kesaksian bahwa ia diutus Bapa ke dunia untuk menyelamatkan manusia; Yesus juga sudah katakan bahwa Ia dan Bapa adalah satu, barangsiapa melihat Aku, melihat Bapa. Menurut orang Yahudi, pernyataan Yesus ini sungguh satu hojatan besar terhadap Tuhan. Orang Yahudi marah dan bersekutu untuk menangkapnya, menghukum dan menyalibkan Dia.

Dalam Injil hari ini Yesus juga dengan tegas katakan, bahwa apabila kamu telah meninggikan Anak Manusia, barulah kamu tahu, bahwa Akulah Dia. Lewat pernyataan ini Yesus mau berbicara tentang penyalibanNya, bahwa sewaktu Yesus sudah mati di salib, seorang prajurit menikam lambung Yesus dengan tombak, dan segera mengalir keluar darah dan air. Dan orang yang melihat hal itu sendiri memberi kesaksian bahwa Dia adalah Anak Allah. Dalam Injil Yohanes 19: 37 ada tertulis: “Mereka akan memandang Dia, yang mereka tikam.” Kemudian kepala Pasukan melihat apa yang terjadi, ia memuliakan Allah, katanya: “Sungguh, orang ini adalah orang benar!” Jadi apa yang sudah dikatakan Yesus sebelum Ia disalibkan semuanya benar, bahwa banyak yang mengakui Yesus setelah Yesus ditinggikan di kayu salib. Dalam perjalanan sejarah, banyak yang mengalami mujizat setelah memadang Kristus yang di salib. 

Saudara-saudari…. Pada masa Prapaskah ini kita diajak untuk merenungkan makna Salib Kristus bagi kita. Apakah Salib Kristus sungguh punya arti bagi kehidupan kita secara pribadi? Pernahkah kita alami mujizat lewat memandang salib Kristus? 

Di tengah semaraknya wabah virus Corona, marilah kita mengangkat salib Kristus, gantunglah Salibnya di dada kita dan mintalah Kristus di Salib itu untuk menghalau Virus Corona ini agar kita dibebaskan dari serangannya. Percayalah selalu bahwa Salib Kristus adalah simbol kemenangan kita. Barangsiapa yang selalu memandang Salib Kristus ia akan selamat dan hidup.

Kita memohon Bunda Maria untuk selalu mendoakan kita. Amen!

Minggu, 29 Maret 2020

Siro Minggu, 29 Maret 2020

Bacaan Liturgi

Hari Minggu Prapaskah V

Bacaan Injil
Yoh 11:1-45

Akulah kebangkitan dan hidup.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes:
Ada seorang yang sedang sakit, namanya Lazarus. 
Ia tinggal di Betania, kampung Maria dan adiknya Marta.
Maria adalah 
perempuan yang pernah meminyaki kaki Tuhan dengan minyak mur 
dan menyekanya dengan rambutnya.
Dan Lazarus yang sakit itu adalah saudaranya. 
Kedua perempuan itu mengirim kabar kepada Yesus, 
"Tuhan, dia yang Engkau kasihi, sakit."
Mendengar kabar itu Yesus berkata, 
"Penyakit itu tidak akan membawa kematian, 
tetapi akan menyatakan kemuliaan Allah, 
sebab oleh penyakit itu Anak Allah akan dimuliakan."
Yesus memang mengasihi Marta dan kakaknya serta Lazarus.
Namun, setelah didengar-Nya bahwa Lazarus sakit, 
Ia sengaja tinggal dua hari lagi di tempat di mana Ia berada; 
tetapi sesudah itu Ia berkata kepada murid-murid-Nya, 
"Mari kita kembali lagi ke Yudea."
Murid-murid itu berkata kepada-Nya, 
"Rabi, baru-baru ini orang-orang Yahudi mencoba melempari Engkau, 
masihkah Engkau mau kembali ke sana?"
Jawab Yesus, 
"Bukankah ada dua belas jam dalam satu hari? 
Siapa yang berjalan pada siang hari, kakinya tidak terantuk, 
karena ia melihat terang dunia ini.
Tetapi jikalau seorang berjalan pada malam hari, kakinya terantuk, 
karena terang tidak ada di dalam dirinya."
Demikianlah perkataan-Nya, 
dan sesudah itu Yesus berkata kepada mereka, 
"Lazarus, saudara kita, telah tertidur, 
tetapi Aku pergi ke sana 
untuk membangunkan dia dari tidurnya."
Maka kata murid-murid itu kepada-Nya, 
"Tuhan, jikalau ia tertidur, ia akan sembuh."
Tetapi maksud Yesus ialah tertidur dalam arti mati, 
sedangkan sangka mereka 
Yesus berkata tentang tertidur dalam arti biasa.
Karena itu Yesus berkata dengan terus terang, 
"Lazarus sudah mati. 
Tetapi syukurlah Aku tidak hadir pada waktu itu, 
sebab demikian lebih baik bagimu, 
supaya kamu dapat belajar percaya. 
Marilah kita pergi sekarang kepadanya!"
Lalu Tomas, yang disebut Didimus, 
berkata kepada teman-temannya, yaitu murid-murid yang lain, 
"Marilah kita pergi juga untuk mati bersama-sama dengan Dia."
Ketika Yesus tiba di Betania, 
didapati-Nya Lazarus telah empat hari terbaring di dalam kubur.
Betania itu tidak jauh dari Yerusalem, 
kira-kira dua mil jauhnya.
Di situ banyak orang Yahudi telah datang 
untuk menghibur Marta dan Maria 
berhubung dengan kematian saudaranya.
Ketika Marta mendengar bahwa Yesus datang, 
ia pergi mendapatkan-Nya. 
Tetapi Maria tinggal di rumah.
Maka kata Marta kepada Yesus, 
"Tuhan, sekiranya Engkau ada di sini, 
saudaraku pasti tidak mati.
Tetapi sekarang pun aku tahu, 
bahwa Allah akan memberikan kepada-Mu 
segala sesuatu yang Engkau minta kepada-Nya."
Kata Yesus kepada Marta, 
"Saudaramu akan bangkit."
Kata Marta kepada-Nya, 
"Aku tahu bahwa ia akan bangkit 
pada waktu orang-orang bangkit pada akhir zaman."
Jawab Yesus, "Akulah kebangkitan dan hidup. 
Barangsiapa percaya kepada-Ku, 
ia akan hidup walaupun sudah mati; 
dan setiap orang yang hidup serta percaya kepada-Ku, 
tidak akan mati selama-lamanya. 
Percayakah engkau akan hal ini?"
Jawab Marta, 
"Ya Tuhan, aku percaya bahwa Engkaulah Mesias, Anak Allah, 
Dia yang akan datang ke dalam dunia."
Sesudah berkata demikian, 
Marta pergi memanggil saudaranya Maria, 
dan berbisik kepadanya, 
"Guru ada di sana, dan Ia memanggil engkau."
Mendengar itu, Maria segera bangkit, 
lalu pergi mendapatkan Yesus.
Tetapi waktu itu Yesus belum sampai ke dalam kampung. 
Ia masih berada di tempat Marta menjumpai-Nya.
Ketika orang-orang Yahudi 
yang bersama-sama Maria di rumah itu untuk menghiburnya 
melihat Maria tiba-tiba bangkit dan pergi ke luar, 
mereka mengikutinya, 
karena mereka menyangka bahwa ia pergi ke kubur 
untuk meratap di situ.
Setibanya Maria di tempat Yesus berada dan melihat Dia, 
tersungkurlah ia di depan kaki Yesus 
dan berkata kepada-Nya, 
"Tuhan, sekiranya Engkau ada di sini, saudaraku pasti tidak mati."
Ketika Yesus melihat Maria menangis, 
dan juga orang-orang Yahudi yang datang bersama-sama dia, 
maka masygullah hati-Nya. 
Ia sangat terharu dan berkata, 
"Di manakah dia kamu baringkan?" 
Jawab mereka, "Tuhan, marilah dan lihatlah!"
Maka menangislah Yesus.
Kata orang-orang Yahudi, 
"Lihatlah, betapa besar kasih-Nya kepadanya!"
Tetapi beberapa orang di antaranya berkata, 
"Ia yang memelekkan mata orang buta, 
tidak mampukah Ia bertindak sehingga orang ini tidak mati?"
Maka masygullah pula hati Yesus, 
lalu Ia pergi ke kubur itu. 
Kubur itu adalah sebuah gua yang ditutup dengan batu.
Kata Yesus, "Angkat batu itu!" 
Marta, saudara orang yang meninggal itu, berkata kepada Yesus, 
"Tuhan, ia sudah berbau, sebab sudah empat hari ia mati."
Jawab Yesus, "Bukankah sudah Kukatakan kepadamu: 
Jikalau engkau percaya, engkau akan melihat kemuliaan Allah?"
Maka mereka mengangkat batu itu. 
Lalu Yesus menengadah ke atas dan berkata, 
"Bapa, Aku mengucap syukur kepada-Mu, 
karena Engkau telah mendengarkan Aku.
Aku tahu bahwa Engkau selalu mendengarkan Aku. 
Tetapi oleh karena orang banyak yang berdiri mengelilingi Aku ini, 
Aku mengatakannya, 
supaya mereka percaya, 
bahwa Engkaulah yang telah mengutus Aku."
Sesudah berkata demikian, berserulah Ia dengan suara keras, 
"Lazarus, marilah ke luar!"
Orang yang telah mati itu datang ke luar, 
kaki dan tangannya masih terikat dengan kain kafan, 
dan mukanya tertutup dengan kain peluh. 
Kata Yesus kepada mereka, 
"Bukalah kain-kain itu dan biarkan ia pergi."
Banyak di antara orang-orang Yahudi 
yang datang melawat Maria 
dan yang menyaksikan sendiri apa yang telah dibuat Yesus, 
percaya kepada-Nya.
Demikianlah Injil Tuhan.

ATAU BACAAN SINGKAT

Yoh 11:3-7.17.20-27.33b-45
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes:
Ketika Lazarus jatuh sakit, 
kedua saudaranya, Maria dan Marta, mengirim kabar kepada Yesus, 
"Tuhan, dia yang Engkau kasihi, sakit."
Mendengar kabar itu Yesus berkata, 
"Penyakit itu tidak akan membawa kematian, 
tetapi akan menyatakan kemuliaan Allah, 
sebab oleh penyakit itu Anak Allah akan dimuliakan."
Yesus memang mengasihi Marta dan kakaknya serta Lazarus.
Namun, setelah didengar-Nya bahwa Lazarus sakit, 
Ia sengaja tinggal dua hari lagi di tempat di mana Ia berada; 
tetapi sesudah itu Ia berkata kepada murid-murid-Nya, 
"Mari kita kembali lagi ke Yudea."
Ketika Yesus tiba di Betania, 
didapati-Nya Lazarus telah empat hari terbaring di dalam kubur.
Ketika Marta mendengar bahwa Yesus datang, 
ia pergi mendapatkan-Nya. 
Tetapi Maria tinggal di rumah.
Maka kata Marta kepada Yesus, 
"Tuhan, sekiranya Engkau ada di sini, 
saudaraku pasti tidak mati.
Tetapi sekarang pun aku tahu, 
bahwa Allah akan memberikan kepada-Mu 
segala sesuatu yang Engkau minta kepada-Nya."
Kata Yesus kepada Marta, "Saudaramu akan bangkit."
Kata Marta kepada-Nya, 
"Aku tahu bahwa ia akan bangkit 
pada waktu orang-orang bangkit pada akhir zaman."
Jawab Yesus, "Akulah kebangkitan dan hidup. 
Barangsiapa percaya kepada-Ku, 
ia akan hidup walaupun sudah mati; 
dan setiap orang yang hidup serta percaya kepada-Ku, 
tidak akan mati selama-lamanya. 
Percayakah engkau akan hal ini?"
Jawab Marta, 
"Ya Tuhan, aku percaya bahwa Engkaulah Mesias, Anak Allah, 
Dia yang akan datang ke dalam dunia."
Kemudian, ketika melihat Maria menangis, 
Yesus terharu dan berkata, 
"Di manakah dia kamu baringkan?" 
Jawab mereka, "Tuhan, marilah dan lihatlah!"
Maka menangislah Yesus.
Kata orang-orang Yahudi, 
"Lihatlah, betapa besar kasih-Nya kepadanya!"
Tetapi beberapa orang di antaranya berkata, 
"Ia yang memelekkan mata orang buta, 
tidak mampukah Ia bertindak sehingga orang ini tidak mati?"
Maka masygullah pula hati Yesus, 
lalu Ia pergi ke kubur itu. 
Kubur itu adalah sebuah gua yang ditutup dengan batu.
Kata Yesus, "Angkat batu itu!" 
Marta, saudara orang yang meninggal itu, berkata kepada Yesus, 
"Tuhan, ia sudah berbau, sebab sudah empat hari ia mati."
Jawab Yesus, "Bukankah sudah Kukatakan kepadamu: 
Jikalau engkau percaya, engkau akan melihat kemuliaan Allah?"
Maka mereka mengangkat batu itu. 
Lalu Yesus menengadah ke atas dan berkata, 
"Bapa, Aku mengucap syukur kepada-Mu, 
karena Engkau telah mendengarkan Aku.
Aku tahu bahwa Engkau selalu mendengarkan Aku. 
Tetapi oleh karena orang banyak yang berdiri mengelilingi Aku ini, 
Aku mengatakannya, 
supaya mereka percaya, 
bahwa Engkaulah yang telah mengutus Aku."
Sesudah berkata demikian, berserulah Ia dengan suara keras, 
"Lazarus, marilah ke luar!"
Orang yang telah mati itu datang ke luar, 
kaki dan tangannya masih terikat dengan kain kafan, 
dan mukanya tertutup dengan kain peluh. 
Kata Yesus kepada mereka, 
"Bukalah kain-kain itu dan biarkan ia pergi."
Banyak di antara orang-orang Yahudi yang datang melawat Maria 
dan yang menyaksikan sendiri apa yang telah dibuat Yesus, 
percaya kepada-Nya.

Demikianlah sabda Tuhan.
====================
SIRAMAN ROHANI                                                                                                                  
Minggu, 29 Maret 2020                                                                                                                       
RP Fredy Jehadin, SVD

Tema:  Akulah Kebangkitan Dan Hidup!
(Yohanes 11: 1- 45)

Saudara-saudari… Ceritera Injil hari ini sangat menarik untuk direnungkan. Biasanya, kalau Yesus Kristus diminta untuk menolong seseorang yang dalam keadaan tak berdaya, entah karena sakit atau kerasukan setan, Ia dengan segera pergi mengunjungi orang tersebut. Tetapi ceritera Injil hari ini warnanya sangat lain. Injil katakan bahwa Yesus mengasihi Maria, Marta dan Lazarus. Tetapi di saat Yesus diberitahu bahwa Lazarus sakit, Yesus bukannya langsung pergi mengunjungi Lazarus, tetapi Dia katakan kepada mereka, yang membawa kabar, bahwa penyakit itu tidak akan membawa kematian, tetapi akan menyatakan kemulian Allah, sebab oleh penyakit itu Anak Allah akan dimuliakan. Tetapi kenyataannya penyakit itu tetap merenggut nyawa Lazarus. Lazarus mati. 

Pertanyaan kita: mengapa Yesus tidak langsung mengunjungi Lazarus di saat dia sakit? Mengapa tunggu sampai dia mati dan baring dalam kubur baru Dia pergi mengunjunginya?

Ada beberapa alasan: Alasan pertama, karena situasi di Yudea waktu itu masih sangat berbahaya untuk Yesus. Beberapa hari sebelumnya, Yesus ditolak oleh orang Yahudi dan mereka mengambil batu mau melempari Dia karena perkataanNya: “Aku dan Bapa adalah satu.” Yohanes 10:30.
Perkataan itu sungguh menyakiti hati dan sangat mengganggu pikiran orang Farisi, ahli Taurat dan imam-imam kepala agama Yahudi. Mereka menganggap bahwa Yesus menghujat Allah. Alasan kedua: Yesus tahu apa yang akan dibuat-Nya. Dia mau nyatakan kemuliaan Allah lewat peristiwa membangkitkan Lazarus dari kematian. Yesus mau membuktikan kepada para pendengar bahwa apa yang sudah dikatakanNya, - sebab oleh penyakit itu Anak Allah akan dimuliakan -, akan terealisir dan menjadi nyata. Benarlah yang terjadi, bahwa sesudah Yesus Kristus membangkitkan Lazarus dari kematian, banyak orang memuji dan memuliakan Dia.

Saudara-saudari… Lazarus adalah teman dekat Yesus Kristus. Yesus mengasihi Dia. Karena kedekatannya, maka Yesus Kristus membangkitkannya dari kematiannya. Jadi membangkitkan Lazarus dari mati adalah satu ajaran dan jaminan bagi para pengikut dan orang yang percaya kepada Kristus, bahwa karena iman kepada-Nya, kita pun akan dibangkitkan di akhir zaman. St Paulus dalam suratnya kepada jemaatnya di Roma 8: 11, katakan: “Dan jika Roh Dia, yang telah membangkitkan Yesus dari antara orang mati, diam di dalam kamu, maka Ia, yang telah membangkitkan Kristus Yesus dari antara orang mati, akan menghidupkan juga tubuhmu yang fana itu oleh Roh-Nya, yang diam di dalam kamu.” 

Saudara-saudari… Kita masih dirundung wabah Virus Corona. Kita semua sudah berdoa dan memanggil Tuhan, kalau boleh menghalau virus Corona ini dari dunia kita, tetapi nyatanya dari hari ke hari kita mendengar begitu banyak orang yang diserang, ada yang sembuh tetapi ada juga yang sudah meninggal dunia. Pertanyaan kita: apakah Tuhan tidak peduli dengan keadaan kita? Tuhan sungguh selalu PEDULI dengan keadaan kita. Karena kepeduliaanNya, maka Ia datang ke dunia ini untuk menyelamatkan kita, karena kepeduliaannya Ia memberi kita tubuh dan darahNya; karena kepeduliaannya Ia mati untuk kita. Dalam situasi ini mungkin baik juga kita harus bertanya diri: Apakah kita sungguh peduli dengan ajaran, perintah dan teguran Tuhan? Apakah kita selalu mengikuti perintahNya? Jangan-jangan karena ketak-pedulian kita, maka kita terjebak dalam keadaan seperti ini. Apakah kita selalu disiplin, rendah hati dan menghormati satu sama lain? Apakah kita selalu sadar bahwa Tuhan adalah pencipta kita? Atau kita sudah menjadikan diri kita sebagai tuhan dan membiarkan Tuhan mengikuti kehendak kita.   

Marilah saudara-saudari … Tuhan adalah sumber segalanya; Tuhan adalah kebangkitan dan hidup. Percayalah selalu pada-Nya, bahwa Ia selalu peduli akan hidup kita dan Dia tahu kapan saat yang terbaik bagi-Nya untuk menjawab doa-doa kita. 

Kita berdoa semoga Tuhan selalu meneguhkan dan menguatkan iman kita agar kita tidak cepat putus asa dan kehilangan arah dalam menghadapi wabah yang masih menghantui kita. 

Kita memohon Bunda Maria untuk mendoakan kita. Amen

Siro Senin,30 Maret 2020

Bacaan Liturgi

Hari Biasa Pekan Prapaskah V

Bacaan Injil
Yoh 8:1-11

Barangsiapa di antara kamu tidak berdosa, hendaklah ia yang pertama melemparkan batu kepada perempuan ini.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes:

Sekali peristiwa Yesus pergi ke bukit Zaitun.
Dan pagi-pagi benar Ia berada lagi di Bait Allah, 
dan seluruh rakyat datang kepada-Nya. 
Yesus duduk dan mengajar mereka.
Maka ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi 
membawa kepada Yesus 
seorang perempuan yang kedapatan berbuat zinah.
Mereka menempatkan perempuan itu di tengah-tengah 
lalu berkata kepada Yesus, 
"Rabi, perempuan ini tertangkap basah 
ketika ia sedang berbuat zinah.
Musa dalam hukum Taurat memerintahkan kita 
untuk melempari dengan batu 
perempuan-perempuan yang demikian. 
Apakah pendapat-Mu tentang hal itu?"
Mereka mengatakan hal itu untuk mencobai Yesus, 
supaya mereka memperoleh sesuatu untuk menyalahkan-Nya. 
Tetapi Yesus membungkuk lalu menulis di tanah dengan jari-Nya. 
Dan ketika mereka terus-menerus bertanya kepada-Nya, 
Ia pun bangkit berdiri lalu berkata kepada mereka, 
"Barangsiapa di antara kamu tidak berdosa, 
hendaklah ia yang pertama melemparkan batu 
kepada perempuan itu."
Lalu Yesus membungkuk pula dan menulis di tanah.
Tetapi setelah mereka mendengar perkataan itu, 
pergilah mereka seorang demi seorang, 
mulai dari yang tertua. 
Akhirnya tinggallah Yesus seorang diri dengan perempuan itu, 
yang tetap di tempatnya.
Lalu Yesus bangkit berdiri dan berkata kepadanya, 
"Hai perempuan, di manakah mereka? 
Tidak adakah seorang yang menghukum engkau?"
Jawabnya, "Tidak ada, Tuhan." 
Lalu kata Yesus, "Aku pun tidak menghukum engkau. 
Pergilah, dan jangan berbuat dosa lagi mulai dari sekarang."

Demikianlah Injil Tuhan.
====================
SIRAMAN ROHANI                                                                                                                              Senin, 30 Maret 2020                                                                                                                           
RP Fredy Jehadin, SVD

Tema:  Yesus Kristus Menggerakkan Hati Dan Pikiran Kita Untuk Melihat Diri!

Yohanes 8: 1- 11

Saudara-saudari… Dalam kehidupan bermasyarakat, betapa sering terjadi bahwa orang dengan mudah terpancing untuk mengadili orang lain kalau seseorang melakukan kesalahan. Orang lebih gampang menghukum dan mematikan seseorang, daripada menaruh belaskasihan dan mengampuni serta mendorong seseorang untuk membarui diri agar orangnya bisa bertobat dan sukses di masa depan. 

Kalau kita amati kisah Injil hari ini. Ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi membawa kepada Yesus seorang perempuan yang kedapatan berbuat zinah. Mereka menempatkan perempuan itu di tengah-tengah lalu berkata kepada Yesus: “Rabi, perempuan ini tertangkap basah ketika ia sedang berbuat zinah. Musa dalam hukum Taurat memerintahkan kita untuk melempari perempuan-perempuan yang demikian. Apa pendapat-Mu tentang hal ini?”  Sesudah membaca perikop ini, saya membayangkan penderitaan bathin dari perempuan ini. Ia diseret ke tempat umum, dijadikan obyek tontonan banyak orang, dan dengan ketakutan besar menantikan apa yang akan terjadi ke atasnya. Saya membayangkan betapa malunya dia pada saat itu; betapa takutnya dia menantikan batu yang akan dilemparkan kepadanya. Para pemimpin agama yang diwakili oleh ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi dengan bengisnya mau menghukum dan mematikan dia. Mereka mau agar perempuan yang tertangkap basah ini dirajam mati. Mereka cendrung menghukum dan mematikan daripada mempromosikan pembaruan diri dan menyelamatkan. Kini mereka menantikan apa kata Yesus Kristus tentang wanita itu. Mereka mengharapkan agar Yesus menyetujui, supaya perempuan ini dirajam mati. Tetapi jawaban Yesus samasekali lain. Yesus tidak mempromosikan hukuman dan kematian, tetapi promosikan kasih, kehidupan dan pembaruan hidup. Dia juga tidak mengeritik siapa-siapa, tetapi yang dibuat-Nya adalah mendorong setiap pribadi untuk membuka mata hati melihat ke dalam diri sendiri, apakah dia berkenan di mata Tuhan dan sesama atau tidak. Yesus berkata kepada yang hadir:  “Barangsiapa di antara kamu tidak berdosa, hendaklah ia yang pertama melemparkan batu kepada perempuan itu.” Setelah mendengar pertanyaan itu, setiap orang sadar, bahwa ia pun adalah orang berdosa. Kesadaran itulah yang mendorong mereka untuk meninggalkan wanita itu dan tidak merajamnya. Itulah kehebatan Yesus Kristus, bahwa Dia tidak mengeritik dan menghukum, tetapi menggerakkan hati orang untuk melihat kenyataan diri sesungguhnya agar bertobat supaya diselamatkan. 

Saudara-saudari… Sabda Kristus hari ini mau mengajar kita: pertama-tama: supaya kita jangan cepat-cepat menghakimi orang lain. Sebelum menghakimi sebaiknya kita melihat dulu diri kita sendiri; kedua: sebagai pengikut Kristus, kita harus selalu promosikan belaskasihan dan keselamatan, bukannya hukuman dan kematian. 

Marilah saudara-saudari … Kita berdoa semoga Tuhan selalu menggerakkan hati kita untuk menaruh belaskasihan kepada sesama dan membantu sesama untuk membarui diri menuju masa depan yang baik. 

Kita memohon Bunda Maria untuk mendoakan kita. Amen.

Jumat, 27 Maret 2020

Siro Sabtu, 28 Maret 2020

Bacaan Liturgi

Hari Biasa Pekan Prapaskah IV

Bacaan Injil
Yoh 7:40-53

Apakah Engkau juga orang Galilea?

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes:

Sekali peristiwa Yesus mengajar di Yerusalem.
Beberapa di antara orang banyak, 
yang mendengarkan perkataan Yesus, berkata, 
"Dia ini benar-benar nabi yang akan datang."
Yang lain berkata, "Ia ini Mesias." 
Tetapi yang lain lagi berkata, 
"Bukan, Mesias tidak datang dari Galilea!
Karena Kitab Suci mengatakan 
bahwa Mesias berasal dari keturunan Daud 
dan dari kampung Betlehem, tempat Daud dahulu tinggal."
Maka timbullah pertentangan di antara orang banyak 
karena Yesus.
Beberapa orang di antara mereka mau menangkap Dia,
tetapi tidak ada seorang pun yang berani menyentuh-Nya.
Maka ketika penjaga-penjaga 
yang ditugaskan imam-imam kepala dan orang-orang Farisi
pergi kepada imam-imam kepala,
orang-orang Farisi berkata kepada mereka, 
"Mengapa kamu tidak membawa-Nya?"
Jawab penjaga-penjaga itu, 
"Belum pernah seorang manusia berkata seperti orang itu!"
Jawab orang Farisi itu kepada mereka, 
"Adakah kamu juga disesatkan?
Adakah seorang di antara pemimpin-pemimpin 
yang percaya kepada-Nya, 
atau seorang di antara orang-orang Farisi?
Orang banyak itu tidak mengenal hukum Taurat!
Terkutuklah mereka!"
Nikodemus, seorang dari mereka 
yang dahulu telah datang kepada Yesus, 
berkata kepada mereka,
"Apakah hukum Taurat kita menghukum seseorang
sebelum ia didengar, 
dan sebelum orang mengetahui apa yang telah dibuat-Nya?"
Jawab mereka, "Apakah engkau juga orang Galilea? 
Selidikilah Kitab Suci, 
dan engkau akan tahu 
bahwa tidak ada nabi yang datang dari Galilea."
Lalu mereka pulang, masing-masing ke rumahnya.

Demikianlah Injil Tuhan.
====================
SIRAMAN ROHANI                                                                                                                     
Sabtu, 28 Maret 2020                                                                                                                          
RP Fredy Jehadin, SVD

Tema: Membela Yesus Kristus Berarti Siap Sedia Menerima Tantangan!

(Yohanes  7: 40 - 53)

Saudara-saudari… Dalam Injil hari ini kita melihat ada dua kelompok yang bertentangan:  kelompok yang mengakui Yesus sebagai Mesias dan kelompok yang tidak mengakui Yesus sebagai Mesias. Alasan dari mereka yang tidak mengakui Yesus sebagai Mesias adalah karena Mesias tidak datang dari Galilea! Karena Kitab suci mengatakan, bahwa Mesias berasal dari keturunan Daud dan dari kampung Betlehem, tempat Daud dulu tinggal. Kalau kelompok yang menolak Yesus ini sungguh memahami asal usul Yesus Kristus, pasti dengan senang hati mereka memuji dan memuliakan Yesus Kristus, karena Yesus sesungguhnya berasal dari keturunan Daud dan dilahirkan di kampung Betlehem. Dia tidak lahir di Galilea. Dia hanya memulai pengajaranNya di Galiea. Kasihan bahwa mereka sangat miskin akan informasi. Kemiskinan informasi ini disebabkan oleh karena ketertutupan hati mereka. Mereka sangat benci, jengkel dan kecewa akan pribadi Yesus Kristus. Mereka sama sekali tidak mau menerima informasi tentang Yesus Kristus. Hati dan pikiran mereka sudah dirasuki oleh setan, yang pada dasarnya selalu menolak kebaikan dan kebenaran. 
Barangsiapa yang sudah punya perasaan benci akan seseorang, maka apa pun informasi positip yang masuk tentang orang itu pasti akan selalu ditolaknya. 
Hari ini, kelompok yang mengagumi Yesus ditantang oleh mereka yang membenci Yesus. Nikodemus, orang Farisi yang pernah bercakap-cakap dengan Yesus secara pribadi, coba mau membela Yesus, tetapi ia malah ditantang dan asal usulnya pun dipertanyakan oleh sesama kaum Farisi, “Apakah engkau juga orang Galilea?” 

Saudara-saudari… Kalau kita ikuti sejarah perkembangan Gereja Kristus sejak awal sampai saat ini, di sana selalu saja terjadi hal yang sama, bahwa mereka yang mau memperjuangkan nilai-nilai Injil, keadilan dan kebenaran, mengikuti sungguh contoh hidup Yesus Kristus, selalu saja alami tantangan dan malah ada yang harus mati karena imannya akan Yesus Kristus. Jadi jika kejahatan mengakar, maka dia menjadi budaya. Kejahatan terstruktur, sistematis dan masif menyebabkan kematian nurani. Dan itulah yang terjadi pada diri lawan Kristus. Yesus sama sekali tidak takut akan mereka. Karena mereka tidak punya akar yang kokoh. Kristus juga mengharapkan agar para pengikutNya tidak pernah takut akan kekuatan duniawi atau kekuatan apa saja. Peganglah Tuhan, karena bersama Tuhan kita pasti dapat melawan kekuatan-kekuatan itu. 
  
Marilah saudara-saudari… Kita berdoa semoga Tuhan selalu meneguhkan iman kita dan memperkuat kesabaran dan keberanian dalam diri kita agar kita selalu siap membela Yesus Kristus, yang adalah Tuhan kita dan menerima segala bentuk tantangan dengan tulus hati, dan selalu bekerjasama dengan Tuhan dalam menghadapi semuanya. Bersama Tuhan pasti kita bisa melawan semua kekuatan-kekuatan yang menantang kita. 

Kita memohon Bunda Maria untuk selalu mendoakan kita. Amen.

Siro Jumat, 27 Maret 2020

Bacaan Liturgi

Hari Biasa Pekan Prapaskah IV

Bacaan Injil
Yoh 7:1-2.10.25-30

Orang-orang Farisi berusaha menangkap Yesus, tetapi tidak ada seorang pun yang menyentuh Dia, sebab saat-Nya belum tiba.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes:

Yesus berjalan keliling Galilea; 
Ia tidak mau tetap tinggal di Yudea, 
karena di sana orang-orang Yahudi berusaha membunuh-Nya.
Ketika itu sudah dekat hari raya orang Yahudi, 
yaitu hari raya Pondok Daun.
Sesudah saudara-saudara Yesus berangkat ke pesta itu, 
Ia pun pergi juga ke sana, 
tidak terang-terangan tetapi diam-diam.
Beberapa orang Yerusalem berkata, 
"Bukankah Dia ini yang mereka mau bunuh?
Lihatlah, Ia berbicara dengan leluasa, 
dan mereka tidak mengatakan apa-apa kepada-Nya. 
Mungkinkah pemimpin kita benar-benar sudah tahu, 
bahwa Ia adalah Kristus?
Tetapi tentang orang ini kita tahu dari mana asal-Nya, 
padahal bila Kristus datang, 
tidak ada seorang pun yang tahu dari mana asal-Nya."
Waktu Yesus mengajar di Bait Allah, Ia berseru, 
"Memang Aku kamu kenal, dan kamu tahu dari mana asal-Ku; 
namun Aku datang bukan atas kehendak-Ku sendiri, 
tetapi diutus oleh Dia yang benar, yang tidak kamu kenal.
Aku kenal Dia, sebab Aku datang dari Dia, 
dan Dialah yang mengutus Aku."
Mereka berusaha menangkap Yesus, 
tetapi tidak ada seorang pun yang menyentuh Dia, 
sebab saat-Nya belum tiba.

Demikianlah Injil Tuhan.
===================
SIRAMAN ROHANI                                                                                                                  
Jumat, 27 Maret 2020                                                                                                                       
RP Fredy Jehadin, SVD

Tema: Berdoalah Dan Jalankanlah Apa Yang Sudah Diperintahkan!

Yohanes 7: 1-2. 10.25-30

Saudara-saudari… Kita masih dalam masa Prapaska. Masa kita mengenang sengsara dan wafatNya, Tuhan Kita Yesus Kristus. Semoga di masa Prapaskah ini kita sungguh memanfaatkan waktu untuk mengenal Kristus lewat doa dan perbuatan kita.
Sejak kita memasuki masa Prapaskah ini, kita alami perasaan cemas dan takut karena dari saat itu sampai kini, kita masih dihantui oleh wabah Virus Corona. Pemerintah sudah mengeluarkan perintah, putuskan lalu-lintas udara, laut dan darat untuk sementara. Kita hidup dalam isolasi, agar penyebaran virus Corona terputus. Gereja kita pun sudah mengeluarkan perintah bahwa tidak ada Misa bersama pada hari biasa dan Minggu untuk menghindari penyebaran wabah Virus Corona. Pasti kita semua merasa tidak bahagia hidup dalam situasi seperti ini, tetapi demi keselamatan diri dan sesama, kita harus menerimanya. Yang pasti bahwa dari situasi yang sedang kita alami ini, kita juga bisa belajar banyak hal, dan kita juga bisa memetik pesan-pesan yang menarik untuk hidup kita. 

Secara pribadi, saya belajar untuk control diri dari keseringan keluar dari ruangan kerja untuk mendekati orang-orang lain di luar sana; Ada kesempatan yang sangat baik untuk memperhatikan kebutuhan diri, yang betapa sering terlupakan karena ingat orang lain; Punya banyak waktu untuk berdoa baik untuk kepentingan diri maupun kepentingan sesama; punya banyak waktu untuk membaca dan mencari informasi tentang penyakit baru ini dan cara-cara praktis untuk menjaga diri agar tubuh tetap kuat melawan penyakit; punya waktu untuk berolahraga meningkatkan kekuatan tubuh. Lebih kusuk merayakan misa sendirian di altar kecil, mempersembahkan intensi, secara khusus mendoakan kebutuhan yang paling penting dari umat manusia saat ini,  mohon kekuatan agar sanggup melawan virus corona dan memohon pada Allah, kalau boleh menghalaukan wabah ini dari muka bumi. 

Saudara-saudari… Kalau kita baca Injil hari ini, dengan menggunakan kaca mata yang sesuai dengan situasi kita saat ini, di sana kita menemukan bahwa Kristus juga sedang diliputi oleh perasaan takut dan cemas. Yesus tidak mau tinggal lagi di Yudea, karena di sana orang-orang Yahudi berusaha untuk membunuhNya.  Situasi ini sungguh mengekang kebebasan Yesus untuk bergerak, sungguh berlawanan dengan misi-Nya, yaitu mewartakan keselamatan kepada siapa saja, itu berarti Ia harus keluar dari ruangan tertutup ke tempat terbuka. Injil katakan, bahwa dengan tidak terang-terangan tetapi diam-diam, Yesus tetap keluar dari Yudea ke Galiea. Kehadirannya mengundang banyak pertanyaan dan kecurigaan di antara orang Yerusalem. Mereka berkata: “Bukankah Dia ini yang mereka mau bunuh?” Menanggapi pertanyaan dan kecurigaan mereka, Yesus berkata: “Aku datang bukan atas kehendak-Ku sendiri, tetapi Aku diutus oleh Dia, yang kamu tidak kenal. Aku kenal Dia, sebab Aku datang dari Dia dan Dialah yang mengutus Aku.” Mereka berusaha menangkap Dia, tetapi tidak seorang pun yang menyentuh Dia, sebab saatNya belum tiba. Yesus percaya, bahwa keinginan orang Yerusalem tidak akan terwujud kalau Tuhan tidak merestuinya. Manusia boleh merencanakannya, namun Tuhanlah yang menentukannya.

Saudara-saudari… Mungkin sikap seperti inilah yang harus kita pelajari, hayati dan amalkan dalam hidup kita di saat kita masih diliputi oleh perasaan takut dan cemas karena wabah Virus Corona yang masih merajalela, bahwa hidup kita ada di tangan Tuhan. Penyakit boleh menakut-nakuti kita, tetapi kita tidak boleh terlalu takut dan cemas akan dia. Kita harus selalu pusatkan perhatian kita pada Tuhan, yang mengatur hidup kita, dengan berdoa dan jangan tinggalkan iman, sembari memperhatikan rambu-rambu lalu lintas yang sudah diatur oleh pemerintah, gereja dan penemuan diri kita sendiri. 

Mari kita selalu berdoa sambil memperhatikan dan menjaga apa yang sudah dihimbau oleh pemerintah dan gereja kita. Percayalah, bahwa Tuhan punya waktu dan juga bekerja lewat hamba-hambaNya. 

Kita memohon Bunda Maria untuk mendoakan kita. Amen.

Siro Kamis, 26 Maret 2020

Bacaan Liturgi

Hari Biasa Pekan Prapaskah IV

Bacaan Injil
Yoh 5:31-47

Yang mendakwa kamu adalah Musa, yang kepadanya kamu menaruh pengharapan.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes:

Sekali peristiwa, Yesus berkata kepada orang Yahudi,
"Kalau Aku bersaksi tentang diri-Ku sendiri, 
maka kesaksian-Ku itu tidak benar.
Ada yang lain yang bersaksi tentang Aku 
dan Aku tahu, 
bahwa kesaksian yang diberikan-Nya tentang Aku adalah benar.
Kamu telah mengirim utusan kepada Yohanes, 
dan ia telah bersaksi tentang kebenaran.
Tetapi Aku tidak memerlukan kesaksian dari manusia, 
namun Aku mengatakan hal ini, supaya kamu diselamatkan.
Yohanes adalah pelita yang menyala dan bercahaya, 
dan kamu hanya mau menikmati seketika saja cahayanya itu.
Tetapi Aku mempunyai suatu kesaksian yang lebih penting 
daripada kesaksian Yohanes, 
yaitu segala pekerjaan yang diserahkan Bapa kepada-Ku, 
supaya Aku melaksanakannya. 
Pekerjaan itu jualah yang sekarang Kukerjakan, 
dan itulah yang memberi kesaksian tentang Aku, 
bahwa Bapa yang mengutus Aku.
Dialah yang bersaksi tentang Aku! 
Kamu tidak pernah mendengar suara-Nya, 
rupa-Nya pun tidak pernah kamu lihat,
dan firman-Nya tidak menetap di dalam dirimu, 
sebab kamu tidak percaya kepada Dia yang diutus-Nya.
Kamu menyelidiki Kitab-kitab Suci, 
sebab kamu menyangka 
bahwa oleh-Nya kamu mempunyai hidup yang kekal.
Tetapi 
walaupun Kitab-kitab Suci itu memberi kesaksian tentang Aku,
namun kamu tidak mau datang kepada-Ku 
untuk memperoleh hidup itu.
Aku tidak memerlukan hormat dari manusia.
Tetapi tentang kamu, memang Aku tahu 
bahwa di dalam hatimu kamu tidak mempunyai kasih akan Allah.
Aku datang dalam nama Bapa-Ku, 
dan kamu tidak menerima Aku. 
Jikalau orang lain datang atas namanya sendiri, 
kamu akan menerima dia.
Bagaimanakah kamu dapat percaya, 
karena kamu menerima hormat seorang dari yang lain 
tetapi tidak mencari hormat yang datang dari Allah yang Esa?
Jangan kamu menyangka 
bahwa Aku akan mendakwa kamu di hadapan Bapa; 
yang mendakwa kamu adalah Musa, 
yaitu Musa yang kepadanya kamu menaruh pengharapan.
Sebab jikalau kamu percaya kepada Musa, 
tentu kamu akan percaya juga kepada-Ku, 
sebab Musa telah menulis tentang Aku.
Tetapi jikalau kamu tidak percaya akan apa yang ditulis oleh Musa, 
bagaimanakah kamu akan percaya 
akan apa yang Aku katakan?"

Demikianlah Injil Tuhan.

==================
SIRAMAN ROHANI                                                                                                                                  Kamis, 26 Maret 2020                                                                                                                                RP Fredy Jehadin, SVD

Tema:  Yesus Kristus Adalah Anak Allah Menurut Saksi Banyak Pribadi!
(Yohanes 5: 31-47)

Saudara-saudari… Di mata orang Yahudi, kehadiran dan pelayanan Yesus Kristus selalu saja dipertanyakan. Walaupun Yesus sudah berulang-ulang menjelaskan siapakah Dia sesungguhnya, tetapi selalu tetap dipertanyakan. Walaupun Dia membuat begitu banyak mujizat, tetapi kekuasaannya selalu dipertanyakan, malah ada yang menganggap, bahwa kekuatan yang digunakan oleh Yesus itu berasal dari penghulu setan. Waktu mendengar tuduhan yang keliru dan salah itu, saya membayangkan perasaan Yesus. Saya yakin bahwa Dia merasa sedih dan kasihan dengan mereka; merasa kasihan dengan kedegilan iman dan hati mereka yang begitu keras. Dia datang untuk menyelamatkan mereka tetapi hati mereka begitu keras dan selalu menolak Dia. 

Saudara-saudari… Lewat Injil hari ini kita bisa merasakan kepedihan hati Yesus. Orang Yahudi tetap meminta saksi untuk meyakinkan mereka bahwa Yesus adalah Anak Allah. Yesus sendiri berkata bahwa kalau Dia sendiri memberi kesaksian maka kesaksianNya tidak benar. Tetapi ada yang lain yang sudah memberi kesaksian tentang Dia dan kesaksian mereka adalah benar. Siapakah yang memberi kesaksian tentang Yesus bahwa Dia adalah Anak
Allah? Mereka adalah:

1.  Yohanes Pembaptis: Dalam Injil Yohanes 1:29-34, Yohanes sudah menjelaskan kepada orang Yahudi, katanya: “Aku telah melihat Roh turun dari langit seperti Merpati, dan Ia tinggal di atas-Nya. Aku tidak mengenal-Nya tetapi Dia, yang mengutus aku untuk membaptis dengan air telah berfirman kepada-ku: Jikalau engkau melihat Roh itu turun ke atas seseorang dan tinggal di atas-Nya, Dialah yang akan membaptis dengan Roh Kudus. Dan aku telah melihat-Nya dan memberi kesaksian: Ia inilah Anak Allah.” 

2. Kesaksian Nikodemus. Nikodemus seorang pemimpin agama Yahudi. Ia datang pada malam hari kepada Yesus dan berkata kepada-Nya: “Rabi, kami tahu, bahwa Engkau datang sebagai guru yang diutus Allah; sebab tidak ada seorang pun yang mengadakan tanda-tanda yang Engkau adakan itu, jika Allah tidak menyertainya.” Yoh 3:23).

3. Allah Bapa sendiri. Sewaktu Yesus dipermandikan oleh Yohanes di sungai Yordan. Lalu terdengarlah suara dari surga: “Engkaulah Anak-Ku yang Kukasihi, kepada-Mulah Aku berkenan.” Yoh 1:11;  Juga pada waktu peristiwa transfigurasi di atas gunung Tabor: Ketika Dia berkata-kata, turunlah awan yang terang menaungi mereka dan dari dalam awan itu terdengarlah suara yang berkata: “Inilah Anak yang Kukasihi, kepadaNya Aku berkenan, dengarkanlah Dia.” Mat 17:5.

4. Kitab Suci juga memberi kesaksian tentang Yesus Kristus. Dalam Yohanes 1:1-18 di sana kita membaca tentang Yesus Kristus: “Di mana pada awal mula adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah.”  Firman itu telah menjadi manusia dan diam di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaanNya yaitu kemuliaan sebagai Anak Tunggal Bapa. Dan masih banyak tulisan dalam Kitab Suci entah Perjanjian Lama atau Perjanjian Baru telah memberikan kesaksian tentang Yesus Kristus sebagai Anak Allah, tetapi orang Yahudi tetap tidak percaya bahwa Dia adalah Mesias.  Apapun kesaksian yang diberikan untuk meyakinkan seseorang tentang suatu kebenaran, tetapi kalau hati orangnya sudah membatu dan menolaknya, maka semua kesaksian itu samasekali tidak berguna baginya. 

Saudara-saudari… Bagaimana dengan kita? Apakah kita selalu siap menjadi saksi Kristus? 
Marilah kita mengikuti teladan hidup santu Yohanes dan Nikodemus yang begitu berani mewartakan kepada orang lain bahwa Yesus Kristus adalah Anak Allah. Semoga kita pun memiliki prasaan yang sama seperti perasan Allah Bapa bahwa Yesus Kristus adalah Pribadi yang sangat dikasihi. Jadilah kitab yang hidup untuk Yesus Kristus, agar lewat kesaksian kita orang tahu bahwa Yesus hidup dalam diri kita. 

Kita berdoa semoga Tuhan selalu meneguhkan iman dan menggerakkan hati kita agar kita selalu menjadi saksi-Kristus yang setia. 

Kita memohon Bunda Maria untuk mendoakan kita. Amen.

Selasa, 24 Maret 2020

Siro Rabu, 25 Maret 2020

Bacaan Liturgi

HR Kabar Sukacita

Bacaan Injil
Luk 1:26-38

Engkau akan mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki.

Inilah Injil Yesus Kristus Menurut Lukas:

Dalam bulan yang keenam 
Allah mengutus malaikat Gabriel 
ke sebuah kota di Galilea, bernama Nazaret,
kepada seorang perawan yang bertunangan dengan seorang 
bernama Yusuf dari keluarga Daud; 
nama perawan itu Maria.
Ketika masuk ke rumah Maria, malaikat itu berkata, 
"Salam, hai engkau yang dikaruniai, 
Tuhan menyertai engkau."
Maria terkejut mendengar perkataan itu, 
lalu bertanya di dalam hatinya, apakah arti salam itu.
Kata malaikat itu kepadanya, 
"Jangan takut, hai Maria, 
sebab engkau beroleh kasih karunia di hadapan Allah.
Sesungguhnya engkau akan mengandung 
dan akan melahirkan seorang anak laki-laki, 
dan hendaklah engkau menamai Dia Yesus.
Ia akan menjadi besar 
dan akan disebut Anak Allah Yang Mahatinggi. 
Dan Tuhan Allah akan mengaruniakan kepada-Nya 
takhta Daud, bapa leluhur-Nya.
Ia akan menjadi raja atas kaum keturunan Yakub 
sampai selama-lamanya, 
dan Kerajaan-Nya tidak akan berkesudahan."
Kata Maria kepada malaikat itu, 
"Bagaimana hal itu mungkin terjadi, 
karena aku belum bersuami?"
Jawab malaikat itu kepadanya, 
"Roh Kudus akan turun atasmu, 
dan kuasa Allah Yang Mahatinggi akan menaungi engkau; 
sebab itu anak yang akan kaulahirkan itu 
akan disebut kudus, Anak Allah.
Dan sesungguhnya, Elisabet, sanakmu itu, 
ia pun sedang mengandung seorang anak laki-laki pada hari tuanya, 
dan inilah bulan yang keenam bagi dia yang disebut mandul itu.
Sebab bagi Allah tidak ada yang mustahil."
Maka kata Maria, 
"Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan; 
terjadilah padaku menurut perkataanmu itu." 
Lalu malaikat itu meninggalkan dia.

Demikianlah Injil Tuhan.
====================
SIRAMAN ROHANI                                                                                                                   
Rabu, 25 Maret 2020                                                                                                                          
RP Fredy Jehadin, SVD

Tema:  Kabar Sukacita Yang Mendatangkan Keselamatan Bagi Manusia

(Lukas 1: 26 - 38)

Saudara-saudari…. Hari ini kita merayakan Pesta Maria diberi kabar oleh Malaikat Tuhan. Satu perayaan peringatan yang membuka babak baru dalam sejarah keselamatan umat manusia. Pesta ini mengingatkan kita akan beberapa hal penting yang patut kita syukuri. 

1. Tuhan mau mewujudkan rencanaNya untuk menyelamatkan umat manusia dengan mengutus PuteraNya. Kita harus bersyukur kepada Tuhan karena Tuhan sudah mewujud-nyatakan apa yang sudah direncanakannya dari abad-ke abad. 

2. Tuhan mau memenuhi janji-Nya, yang sudah disampaikanNya kepada toko -toko iman dan para nabi dari jaman ke jaman. Kita harus bersyukur kepada Tuhan karena Ia sangat setia memenuhi janjiNya. 

3. Tuhan mau tunjukkan keikutsertaan-Nya dalam sejarah keselamatan manusia. Bahwa Tuhan samasekali tidak acuh tak acuh akan penderitaan manusia, tetapi secara aktip dan partisipatip terlibat dalam sejarah keselamatan manusia. Dia tidak hanya menonton dari jauh kesengsaraan manusia, tetapi turun ke dunia dalam diri PuteraNya, hadir dan secara aktip dan partisipatip  menyelamatkan manusia lewat pengajaran dan penyembuhan dari bermacam-macam penyakit serta membebaskan manusia dari kungkungan setan. Kita harus bersyukur kepada Tuhan karena Dia sangat prihatin dengan keadaan manusia berdosa, keprihatinanNya bukan bersifat pasif tetapi sangat bersifat aktip, Ia turun ke dunia merasakan penderitaan manusia dan karena cintaNya akan manusia, Ia berani berkorban, mati di kayu salib.

4. Lewat peristiwa sukacita ini, Tuhan tunjukkan mujizat yang sangat luar biasa kepada manusia, bahwa kelahiran PuteraNya, Yesus Kristus tidak melewati hukum alam yaitu perkawinan antara suami istri, tetapi Roh Kudus sendiri yang menaungi Bunda Maria, dan dari persatuan Roh Kudus dengan Bunda Maria mengandunglah Bunda Maria, yang kemudian sesudah 9 bulan seorang bayi mungil dilahirkannya ke dunia ini, yang kemudian diberi-nya nama Yesus.  

5. Peristiwa sukacita ini bukan hanya aktivitas Tuhan semata, tetapi keterlibatan manusia pun sangat nampak. Maria, mewakili umat manusia di dunia ini, memberikan satu tanggapan yang sangat bagus kepada Tuhan dengan demikian karya keselamatan Tuhan pun bisa terjadi di dunia ini. Kalau Maria tidak menanggapinya dengan positip, kita tidak tahu apa yang akan terjadi. Kita harus berterima kasih kepada Bunda Maria karena ia menanggapi tawaran Allah sehingga kita pun boleh alami keselamatan.

Pertanyaan untuk kita: Apakah kita selalu mewujud-nyatakan apa yang sudah kita rencanakan dalam hidup kita? Apakah kita selalu setia menepati janji kita? Dengan menerima Sakramen permandian kita sudah menjadi anggota Gereja yang sah. Apakah kita selalu bekerja sama dengan Tuhan agar keselamatan itu sungguh menjadi satu kenyataan bagi kita? Sadarkah kita bahwa mujizat selalu terjadi dalam hidup kita? Apa saja usaha pribadi kita agar Tuhan selalu kita rasakan dan sungguh hadir bersama kita setiap saat dalam hidup kita?

Marilah saudara-saudari… Kita harus bersyukur kepada Tuhan karena Ia sangat mencintai kita. Kabar sukacita yang disampaikanNya kepada Bunda Maria sudah mendatangkan keselamatan bagi kita. Kita berdoa semoga keselamatan yang sudah kita terima selalu kita jaga dengan baik dan kita pupuki setiap saat sehingga mendatangkan keselamatan abadi bagi jiwa kita di saat kita kembali kepada Bapa. 

Kita memohon Bunda Maria untuk selalu mendoakan kita. Amen.

Siro Seasa, 24 Maret 2020

Bacaan Liturgi

Hari Biasa Pekan Prapaskah IV

Bacaan Injil
Yoh 5:1-16

Orang itu disembuhkan seketika.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes:

Pada hari raya orang Yahudi, Yesus berangkat ke Yerusalem.
Di Yerusalem, dekat Pintu Gerbang Domba, ada sebuah kolam, 
yang dalam bahasa Ibrani disebut Betesda; 
serambinya ada lima,
dan di serambi-serambi itu berbaring sejumlah besar orang sakit.
Ada di situ 
seorang yang sudah tiga puluh delapan tahun lamanya sakit.
Ketika Yesus melihat orang itu berbaring di sana, 
dan karena Ia tahu, bahwa ia telah lama dalam keadaan itu, 
berkatalah Ia kepadanya, "Maukah engkau sembuh?"
Jawab orang sakit itu kepada-Nya, 
"Tuhan, tidak ada orang yang menurunkan aku ke dalam kolam itu, 
apabila airnya mulai goncang; 
dan sementara aku sendiri menuju kolam itu, 
orang lain sudah turun mendahului aku."
Kata Yesus kepadanya, 
"Bangunlah, angkatlah tilammu dan berjalanlah."
Dan pada saat itu juga sembuhlah orang itu, 
lalu ia mengangkat tilamnya dan berjalan. 
Tetapi hari itu hari Sabat.
Karena itu orang-orang Yahudi berkata 
kepada orang yang baru sembuh itu, 
"Hari ini hari Sabat, 
dan tidak boleh engkau memikul tilammu."
Akan tetapi ia menjawab mereka, 
"Orang yang telah menyembuhkan aku, 
dia yang mengatakan kepadaku: 
Angkatlah tilammu dan berjalanlah."
Mereka bertanya kepadanya, 
"Siapakah orang itu yang berkata kepadamu: 
Angkatlah tilammu dan berjalanlah?"
Tetapi orang yang baru sembuh itu 
tidak tahu siapa orang itu, 
sebab Yesus telah menghilang 
ke tengah-tengah orang banyak di tempat itu.
Kemudian ketika bertemu dengan dia dalam Bait Allah, 
Yesus berkata kepadanya, 
"Engkau telah sembuh; jangan berbuat dosa lagi, 
supaya padamu jangan terjadi yang lebih buruk."
Orang itu keluar, lalu menceriterakan kepada orang-orang Yahudi, 
bahwa Yesuslah yang telah menyembuhkan dia.
Dan karena itu orang-orang Yahudi berusaha menganiaya Yesus, 
karena Ia melakukan hal-hal itu pada hari Sabat.

Demikianlah Injil Tuhan.
====================
SIRAMAN ROHANI                                                                                                                 
Selasa, 24 Maret 2020                                                                                                                          
RP Fredy Jehadin, SVD

Tema:  Bersabarlah Dengan Penuh Harapan!
Yohanes 5: 1- 16

Saudara-saudari… Hari ini kita mendengar kisah seorang yang sudah 38 tahun lamanya menderita sakit. Ia hanya berbaring di serambi dekat kolam. Menurut kepercayaan orang Yahudi, bahwa kalau air dalam kolam itu mulai goncang, maka orang sakit harus dimasukkan ke dalam kolam dan mereka akan disembuhkan. Kasihan sekali, bahwa tidak ada orang yang datang menolong orang sakit ini untuk memasukkan dia ke dalam kolam. Yesus merasa sangat prihatin dengan keadaannya. Keluar dari rasa prihatin, Yesus berkata kepadanya: “Maukah engkau sembuh?” Dia tidak langsung menjawab pertanyaan Yesus dengan jawaban, ya, tetapi dia ungkapkan kerinduan untuk sembuh dengan menceriterakan apa yang selalu terjadi keatasnya. Katanya: “Tuhan, tidak ada orang yang menurunkan aku ke dalam kolam itu apabila airnya mulai goncang, dan sementara aku menuju ke kolam itu, orang lain sudah turun mendahului aku.” Lewat ceritera ini terungkaplah kerinduannya yang sangat tinggi, bahwa dia sungguh mau disembuhkan. Kini tiba saatnya untuk disembuhkan. Sumber hidup itu sendiri, Yesus Kristus, berdiri di sampingnya. Kesabaranya dalam menderita selama 38 tahun kini mendatangkan berkat. Yesus berkata kepadanya: “Bangunlah, angkatlah tilammu dan berjalanlah.” Pada saat itu juga sembuhlah dia. Penyembuhannya tidak melalui proses penceburan ke dalam air. Tetapi hanya lewat kata-kata yang penuh kuasa yang keluar dari mulut Yesus Kristus. Perbuatan Yesus ini mengingatkan kita akan peran Yesus sebagai Air Hidup. Barangsiapa meminum Air Hidup yang diberikan oleh Tuhan akan mengalami kehidupan abadi.

Saudara-saudari… Kolam yang bergocang menurut kepercayaan orang Yahudi adalah tanda kehadiran Tuhan yang mendatangkan berkat. Kini kehadiran Tuhan Yesus sungguh dirasakan oleh orang sakit. Yesus hadir membawa kesembuhan. 
Yesus mengingatkan orang yang sudah disembuhkan itu supaya jangan berdosa lagi. Maksudnya agar orang itu harus hidup sehat jiwa raga. Jaga kesehatan tubuh dan jiwa agar selamat untuk selamanya. 

Saudara-saudari… Kita masih dalam masa Puasa. Apa kira-kira pesan Injil hari ini untuk kita di masa Puasa ini? Dari hasil permenungan pribadi, pesan yang harus saya ambil dari Injil hari ini adalah:

1) Dalam masa Puasa ini saya harus selalu sabar dalam menjalankan apa yang tengah saya alami, entah sakit atau menanggapi sikap-sikap orang lain yang kadang menyakitkan saya, dan tetap berharap bahwa Tuhan selalu datang padaku sesuai dengan rencana dan waktuNya. 

2) Saya harus ungkapkan isi hatiku secara terbuka kepada Tuhan dan selalu percaya bahwa Tuhan selalu mendengarkan saya. 

3) Saya harus tingkatkan kesadaran dan ketaatatan saya dalam menjalankan perintah Tuhan. Karena Dia sendiri sudah berkata, bahwa barangsiapa yang mendengarkan Dia dan menjalankan perintahNya akan selamat.

4) Saya harus berusaha untuk membaharui diri lewat pengakuan dosa. Sebagai orang berdosa, saya harus memohon pada Tuhan untuk membersihkan jiwa, bukan hanya lewat doa-doa, tetapi  paling penting menerima Sakramen Pengakuan. 
Kalau semua ini saya jalankan dengan baik, niscaya Tuhan akan mengganjari saya dengan berkatNya.  Kesabaran disertai dengan pengharapan penuh akan bantuan Tuhan selalu mendatangkan berkat bagi kita. 

Kita berdoa semoga Tuhan selalu menguatkan iman, harapan dan meningkatkan kesabaran kita. 

Kita memohon Bunda Maria untuk mendoakan kita. Amen.