Rabu, 11 Maret 2020

Siro Kamis, 12 Maret 2020

Bacaan Liturgi 

Hari Biasa Pekan Prapaskah II

Bacaan Injil
Luk 16:19-31

Engkau telah menerima segala yang baik, sedangkan Lazarus segala yang buruk.  Sekarang ia mendapat hiburan dan engkau sangat menderita.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas:

Sekali peristiwa Yesus berkata kepada murid-murid-Nya,
"Ada seorang kaya 
yang selalu berpakaian jubah ungu dan kain halus, 
dan setiap hari ia bersukaria dalam kemewahan.
Dan ada seorang pengemis bernama Lazarus, 
badannya penuh dengan borok. 
Ia berbaring dekat pintu rumah orang kaya itu,
dan ingin menghilangkan laparnya 
dengan apa yang jatuh dari meja orang kaya itu. 
Malahan anjing-anjing datang dan menjilat boroknya.
Kemudian matilah orang miskin itu, 
lalu dibawa oleh malaikat-malaikat ke pangkuan Abraham.
Orang kaya itu juga mati, lalu dikubur. 
Sementara menderita sengsara di alam maut, 
ia memandang ke atas, 
dan dari jauh dilihatnya Abraham, 
dengan Lazarus duduk di pangkuannya.
Lalu ia berseru, "Bapa Abraham, kasihanilah aku. 
Suruhlah Lazarus mencelupkan ujung jarinya ke dalam air 
dan menyejukkan lidahku, 
sebab aku sangat kesakitan dalam nyala api ini!"
Tetapi Abraham berkata, "Anakku, ingatlah!
Engkau telah menerima segala yang baik semasa hidupmu, 
sedangkan Lazarus segala yang buruk. 
Sekarang ia mendapat hiburan dan engkau sangat menderita.
Selain dari pada itu di antara kami dan engkau 
terbentang jurang yang tak terseberangi, 
sehingga mereka yang mau pergi dari sini kepadamu 
ataupun mereka yang mau datang dari situ kepada kami 
tidak dapat menyeberang!"
Kata orang itu, 'Kalau demikian, aku minta kepadamu Bapa, 
supaya engkau menyuruh dia ke rumah ayahku,
sebab masih ada lima orang saudaraku, 
supaya ia memperingatkan mereka dengan sungguh-sungguh, 
agar mereka kelak jangan masuk ke dalam tempat penderitaan itu.'
Tetapi kata Abraham,
'Ada pada mereka kesaksian Musa dan para nabi; 
baiklah mereka mendengarkan kesaksian itu.'
Jawab orang itu, 'Tidak, Bapa Abraham!
Tetapi jika ada seorang 
yang datang dari antara orang mati kepada mereka, 
mereka akan bertobat.'
Kata Abraham kepadanya, 
'Jika mereka tidak mendengarkan kesaksian Musa dan para nabi, 
mereka tidak juga akan mau diyakinkan, 
sekalipun oleh seorang yang bangkit dari antara orang mati."

Demikianlah Injil Tuhan.
=================
SIRAMAN ROHANI                                                                                                                      Kamis, 12 Maret 2020                                                                                                                         
RP Fredy Jehadin, SVD

Tema:  Ketidak Pedulian Kita Akan Menghantar Kita ke Api Neraka!

(Lukas 16: 19 - 31)

Saudara-saudari… Ceritera Injil hari ini sangat menarik untuk direnungkan. Orang kaya selama hidupnya selalu bersukacita dan berpakaian mewah. Injil tidak menceriterakan keburukan orang kaya ini. Ia tidak pernah mencaci maki si Lazarus, yang miskin dan sakit; si kaya tetap mengizinkannya untuk berbaring dekat pintu rumahnya dan membiarkan Lazarus memungut remah-remah makanan yang jatuh dari meja tuannya, dan membiarkan anjingnya menjilat luka-lukanya. Injil juga tidak menceriterakan bahwa Lazarus berteriak meminta bantuan orang kaya. Dia berbaring dan bergerak memungut remah-remah makanan yang jatuh dari meja orang kaya; dia tidak teriak meminta bantuan orang kaya. Keduanya sibuk dengan kegiatan masing-masing dan tidak saling mengganggu. Keduanya tidak saling terbuka. Si Kaya tidak mengulurkan tangannya untuk membantu, sementara si Lazarus tidak membuka mulut untuk meminta. 
Sekarang waktu Lazarus meninggal dia langsung dibawa oleh malaikat-malaikat ke pangkuan Abraham, dan Lazarus duduk di pangkuannya. Sementara orang kaya harus menderita dalam nyala api. Ia coba meminta bantuan Abraham tetapi permintaannya tidak dikabulkan. Abraham mengingatkan si kaya bahwa selama hidupnya ia telah menerima segala yang baik, sedangkan Lazarus segala yang buruk. Sekarang Lazarus mendapat hiburan dan yang kaya sangat menderita.

Pertanyaan kita: Dosa apakah yang sudah dibuat orang kaya ini sampai Tuhan memasukkan dia ke dalam api neraka? Dosanya adalah ketidak peduliannya dengan Lazarus yang menderita. Dia lupa akan tanggungjawabnya sebagai makluk sossial yang harus saling membantu. Ia menikmati kekayaannya dengan sepuas-puasnya, sementara Lazarus sangat menderita kelaparan dan sakit. Hati dan pikirannya hanya focus pada kekayaannya. Orang sakit dan lapar yang ada di depan pintu mata dan hatinya tidak dilihatnya.  Jadi benarlah apa yang dikatakan Yesus:  “Di mana kekayaanmu berada, di situ hatimu berada.”  

Saudara-saudari… Tuhan tidak melarang kita untuk menjadi kaya. Dia menghendaki agar kekayaan kita akan menjadi sarana untuk mendekatkan diri kepada Tuhan. Saya ingat beberapa teman yang secara ekonomi sangat baik. Kehebatan mereka adalah mereka melihat kekayaan itu sebagai hadiah Tuhan dan selalu membagi kekayaan itu ke rumah jompo atau panti asuhan atau membantu pelayanan gereja. 

Marilah saudara-saudari…Di masa Prapaska ini, agama kita mengajak kita untuk memberi sedekah kepada orang yang menderita. Memberi atas dasar kasih, bukan untuk dipuji atau dilihat. Tuhan yang tidak kelihatan pasti selalu mengganjari kebaikan hati kita. 

Kita berdoa, semoga Tuhan selalu menyadarkan kita bahwa baik kaya atau miskin kita semua adalah anak-anak Allah. Dan semoga sebagai mahluk ciptaan Tuhan dan mahluk social kita pun selalu merasa bertanggungjawab untuk membantu sesama yang menderita. 

Kita memohon Bunda Maria untuk mendoakan kita. Amen.

Tidak ada komentar: