Jumat, 27 Maret 2020

Siro Kamis, 26 Maret 2020

Bacaan Liturgi

Hari Biasa Pekan Prapaskah IV

Bacaan Injil
Yoh 5:31-47

Yang mendakwa kamu adalah Musa, yang kepadanya kamu menaruh pengharapan.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes:

Sekali peristiwa, Yesus berkata kepada orang Yahudi,
"Kalau Aku bersaksi tentang diri-Ku sendiri, 
maka kesaksian-Ku itu tidak benar.
Ada yang lain yang bersaksi tentang Aku 
dan Aku tahu, 
bahwa kesaksian yang diberikan-Nya tentang Aku adalah benar.
Kamu telah mengirim utusan kepada Yohanes, 
dan ia telah bersaksi tentang kebenaran.
Tetapi Aku tidak memerlukan kesaksian dari manusia, 
namun Aku mengatakan hal ini, supaya kamu diselamatkan.
Yohanes adalah pelita yang menyala dan bercahaya, 
dan kamu hanya mau menikmati seketika saja cahayanya itu.
Tetapi Aku mempunyai suatu kesaksian yang lebih penting 
daripada kesaksian Yohanes, 
yaitu segala pekerjaan yang diserahkan Bapa kepada-Ku, 
supaya Aku melaksanakannya. 
Pekerjaan itu jualah yang sekarang Kukerjakan, 
dan itulah yang memberi kesaksian tentang Aku, 
bahwa Bapa yang mengutus Aku.
Dialah yang bersaksi tentang Aku! 
Kamu tidak pernah mendengar suara-Nya, 
rupa-Nya pun tidak pernah kamu lihat,
dan firman-Nya tidak menetap di dalam dirimu, 
sebab kamu tidak percaya kepada Dia yang diutus-Nya.
Kamu menyelidiki Kitab-kitab Suci, 
sebab kamu menyangka 
bahwa oleh-Nya kamu mempunyai hidup yang kekal.
Tetapi 
walaupun Kitab-kitab Suci itu memberi kesaksian tentang Aku,
namun kamu tidak mau datang kepada-Ku 
untuk memperoleh hidup itu.
Aku tidak memerlukan hormat dari manusia.
Tetapi tentang kamu, memang Aku tahu 
bahwa di dalam hatimu kamu tidak mempunyai kasih akan Allah.
Aku datang dalam nama Bapa-Ku, 
dan kamu tidak menerima Aku. 
Jikalau orang lain datang atas namanya sendiri, 
kamu akan menerima dia.
Bagaimanakah kamu dapat percaya, 
karena kamu menerima hormat seorang dari yang lain 
tetapi tidak mencari hormat yang datang dari Allah yang Esa?
Jangan kamu menyangka 
bahwa Aku akan mendakwa kamu di hadapan Bapa; 
yang mendakwa kamu adalah Musa, 
yaitu Musa yang kepadanya kamu menaruh pengharapan.
Sebab jikalau kamu percaya kepada Musa, 
tentu kamu akan percaya juga kepada-Ku, 
sebab Musa telah menulis tentang Aku.
Tetapi jikalau kamu tidak percaya akan apa yang ditulis oleh Musa, 
bagaimanakah kamu akan percaya 
akan apa yang Aku katakan?"

Demikianlah Injil Tuhan.

==================
SIRAMAN ROHANI                                                                                                                                  Kamis, 26 Maret 2020                                                                                                                                RP Fredy Jehadin, SVD

Tema:  Yesus Kristus Adalah Anak Allah Menurut Saksi Banyak Pribadi!
(Yohanes 5: 31-47)

Saudara-saudari… Di mata orang Yahudi, kehadiran dan pelayanan Yesus Kristus selalu saja dipertanyakan. Walaupun Yesus sudah berulang-ulang menjelaskan siapakah Dia sesungguhnya, tetapi selalu tetap dipertanyakan. Walaupun Dia membuat begitu banyak mujizat, tetapi kekuasaannya selalu dipertanyakan, malah ada yang menganggap, bahwa kekuatan yang digunakan oleh Yesus itu berasal dari penghulu setan. Waktu mendengar tuduhan yang keliru dan salah itu, saya membayangkan perasaan Yesus. Saya yakin bahwa Dia merasa sedih dan kasihan dengan mereka; merasa kasihan dengan kedegilan iman dan hati mereka yang begitu keras. Dia datang untuk menyelamatkan mereka tetapi hati mereka begitu keras dan selalu menolak Dia. 

Saudara-saudari… Lewat Injil hari ini kita bisa merasakan kepedihan hati Yesus. Orang Yahudi tetap meminta saksi untuk meyakinkan mereka bahwa Yesus adalah Anak Allah. Yesus sendiri berkata bahwa kalau Dia sendiri memberi kesaksian maka kesaksianNya tidak benar. Tetapi ada yang lain yang sudah memberi kesaksian tentang Dia dan kesaksian mereka adalah benar. Siapakah yang memberi kesaksian tentang Yesus bahwa Dia adalah Anak
Allah? Mereka adalah:

1.  Yohanes Pembaptis: Dalam Injil Yohanes 1:29-34, Yohanes sudah menjelaskan kepada orang Yahudi, katanya: “Aku telah melihat Roh turun dari langit seperti Merpati, dan Ia tinggal di atas-Nya. Aku tidak mengenal-Nya tetapi Dia, yang mengutus aku untuk membaptis dengan air telah berfirman kepada-ku: Jikalau engkau melihat Roh itu turun ke atas seseorang dan tinggal di atas-Nya, Dialah yang akan membaptis dengan Roh Kudus. Dan aku telah melihat-Nya dan memberi kesaksian: Ia inilah Anak Allah.” 

2. Kesaksian Nikodemus. Nikodemus seorang pemimpin agama Yahudi. Ia datang pada malam hari kepada Yesus dan berkata kepada-Nya: “Rabi, kami tahu, bahwa Engkau datang sebagai guru yang diutus Allah; sebab tidak ada seorang pun yang mengadakan tanda-tanda yang Engkau adakan itu, jika Allah tidak menyertainya.” Yoh 3:23).

3. Allah Bapa sendiri. Sewaktu Yesus dipermandikan oleh Yohanes di sungai Yordan. Lalu terdengarlah suara dari surga: “Engkaulah Anak-Ku yang Kukasihi, kepada-Mulah Aku berkenan.” Yoh 1:11;  Juga pada waktu peristiwa transfigurasi di atas gunung Tabor: Ketika Dia berkata-kata, turunlah awan yang terang menaungi mereka dan dari dalam awan itu terdengarlah suara yang berkata: “Inilah Anak yang Kukasihi, kepadaNya Aku berkenan, dengarkanlah Dia.” Mat 17:5.

4. Kitab Suci juga memberi kesaksian tentang Yesus Kristus. Dalam Yohanes 1:1-18 di sana kita membaca tentang Yesus Kristus: “Di mana pada awal mula adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah.”  Firman itu telah menjadi manusia dan diam di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaanNya yaitu kemuliaan sebagai Anak Tunggal Bapa. Dan masih banyak tulisan dalam Kitab Suci entah Perjanjian Lama atau Perjanjian Baru telah memberikan kesaksian tentang Yesus Kristus sebagai Anak Allah, tetapi orang Yahudi tetap tidak percaya bahwa Dia adalah Mesias.  Apapun kesaksian yang diberikan untuk meyakinkan seseorang tentang suatu kebenaran, tetapi kalau hati orangnya sudah membatu dan menolaknya, maka semua kesaksian itu samasekali tidak berguna baginya. 

Saudara-saudari… Bagaimana dengan kita? Apakah kita selalu siap menjadi saksi Kristus? 
Marilah kita mengikuti teladan hidup santu Yohanes dan Nikodemus yang begitu berani mewartakan kepada orang lain bahwa Yesus Kristus adalah Anak Allah. Semoga kita pun memiliki prasaan yang sama seperti perasan Allah Bapa bahwa Yesus Kristus adalah Pribadi yang sangat dikasihi. Jadilah kitab yang hidup untuk Yesus Kristus, agar lewat kesaksian kita orang tahu bahwa Yesus hidup dalam diri kita. 

Kita berdoa semoga Tuhan selalu meneguhkan iman dan menggerakkan hati kita agar kita selalu menjadi saksi-Kristus yang setia. 

Kita memohon Bunda Maria untuk mendoakan kita. Amen.

Tidak ada komentar: