Rabu, 04 Maret 2020

Siro Sabtu, 29 February 2020

Bacaan Liturgi

Hari Sabtu Sesudah Rabu Abu

Bacaan Injil
Luk 5:27-32

Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, 
tetapi orang berdosa, supaya mereka bertobat.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas:

Sekali peristiwa
Yesus melihat seorang pemungut cukai, yang bernama Lewi, 
sedang duduk di rumah cukai. 
Yesus berkata kepadanya, "Ikutlah Aku!"
Maka berdirilah Lewi dan meninggalkan segala sesuatu, 
lalu mengikut Dia.
Lalu Lewi mengadakan suatu perjamuan besar untuk Yesus di rumahnya.
Sejumlah besar pemungut cukai dan orang-orang lain turut makan bersama-sama dengan Dia.
Orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat bersungut-sungut 
kepada murid-murid Yesus, 
"Mengapa kamu makan dan minum 
bersama-sama dengan pemungut cukai dan orang berdosa?"
Lalu jawab Yesus kepada mereka, 
"Bukan orang sehat yang memerlukan tabib, 
tetapi orang sakit!
Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, 
tetapi orang berdosa, supaya mereka bertobat."

Demikianlah Injil Tuhan.
====================
SIRAMAN ROHANI                                                                                                                   
Sabtu, 29 Februari 2020                                                                                                                   
RP Fredy Jehadin, SVD

Tema:  Cinta Kita Bisa Merobah Kehidupan Seseorang
(Lukas 5: 27 - 32)

Saudara-saudari… Dalam masa Puasa kita diajak untuk lebih banyak mengamalkan kasih dan pengampunan kepada sesama kita, yang tingkah-laku hidupnya tidak sesuai dengan nilai-nilai Injil. Mudah-mudahan lewat kesaksian hidup kita mereka boleh merobah cara hidup dan kembali merangkul kebaikan dan bertobat dari dosa yang dilakukannya.

Hari ini, Yesus sudah tunjukkan kepada kita satu contoh penghayatan dan pengamalan kasih dan pengampunan kepada Levi, Pemungut cukai. Levi dikenal sebagai pemungut cukai yang tidak jujur. Di mata orang Farisi dan ahli-ahli Taurat, Levi dianggap sebagai pendosa. Rupanya mereka tahu bahwa Levi sering mencuri uang dan berlaku curang dalam menjalankan tugasnya sebagai pemungut cukai. Mungkin mereka tahu bahwa Levi tidak jujur. Secara psikologis mungkin Levi merasa bahwa dia sudah tidak punya arti lagi di mata banyak orang, dianggap tidak baik.  Mungkin dia sempat berpikir, bagaimanakah ia bisa merobah cara hidupnya dan merobah konsep masyarakat akan dirinya? Bagaimanakah ia bisa kembali mengangkat harga dirinya?

Saudara-saudari… Peristiwa panggilan Levi oleh Yesus Kristus pada hari ini merupakan satu proses transformasi hidup, dari hidup rasa tertekan, karena dianggap sebagai pendosa, menuju satu hidup baru, yaitu kembali dirangkul dan dihargai sebagai seorang manusia yang punya martabat dan harga diri. Yesus, Penebus dan Penyelamat manusia, tampil, memanggil Levi untuk mengikuti-Nya. Panggilan itu langsung ditanggapi oleh Levi sebagai satu tawaran yang menyelamatkan dirinya. Mungkin dia juga sudah mendengar siapakah Yesus? Panggilan dari orang yang dianggapnya sebagai toko yang sangat dihormati dan disegani itu dimanfaatkannya dengan baik. Ia tidak mau melewatkan kesempatan yang indah ini. Ia langsung mengikutinya. Ia samasekali tidak memikirkan lagi apa yang sudah dibuatnya. Kini dia mau merangkul tawaran keselamatan yang ditawarkan oleh Sang Penyelamat yaitu Yesus Kristus. 
Yang sangat menarik dalam panggilan Levi ini adalah bahwa Yesus memanggilnya bukan ke tempat yang baru, tetapi kembali kepada rumah tangganya sendiri, ke tempat di mana ia selalu hidup bersama keluarganya, ke tempat di mana ia selalu makan dan minum bersama keluarganya. Jadi tujuan utama dari panggilan Levi adalah untuk keselamatan dirinya dan juga menjadi inspirasi bagi orang lain agar mereka pun memberi diri untuk diselamatkan. 
Sebagai reaksi atas panggilan yang menyelamatkan ini adalah Levi merayakan pesta bersama teman-temannya. Cinta Yesus Kristus sudah merobah cara hidupnya. Yesus sama sekali tidak menghakimi siapa-siapa, tetapi menyambut mereka yang terbuka menerima Dia. Barangsiapa mendengarkan panggilan Yesus dan mengikuti-Nya, maka ia akan alami keselamatan dan kebahagiaan. 

Marilah saudara-saudari…Dalam masa Puasa ini kita berlomba-lomba promosikan sikap yang sudah ditunjukkan oleh Yesus Kristus, yaitu memanggil dan membimbing sesama yang mungkin cara hidup sebelumnya bertentangan dengan nilai-nilai Injil, kepada situasi penuh kasih.  Semoga penghayatan dan pengamalan cinta kasih kita bisa merobah cara hidup mereka. 
Kita berdoa semoga kita diberi hati dan telinga yang selalu siap merasakan dan mendengarkan Tuhan dan kepekaan untuk membawa sesama kepada Tuhan.

Kita memohon Bunda Maria untuk mendoakan kita. Amen.

Tidak ada komentar: