Rabu, 18 Maret 2020

Siro Senin, 16 Maret 2020

Bacaan Liturgi

Hari Biasa Pekan Prapaskah III

Bacaan Injil
Luk 4:24-30

Yesus seperti Elia dan Elisa, diutus bukan kepada orang-orang Yahudi.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas:

Ketika Yesus datang ke Nazaret,
Ia berkata kepada umat di rumah ibadat,
"Aku berkata kepadamu, 
sesungguhnya tidak ada nabi yang dihargai di tempat asalnya.
Tetapi Aku berkata kepadamu, dan kata-Ku ini benar: 
Pada zaman Elia terdapat banyak janda di Israel,
ketika langit tertutup selama tiga tahun dan enam bulan, 
dan ketika bahaya kelaparan yang hebat menimpa seluruh negeri.
Tetapi Elia diutus bukan kepada salah seorang dari mereka, 
melainkan kepada seorang janda di Sarfat, di tanah Sidon.
Dan pada zaman nabi Elisa banyak orang kusta di Israel, 
tetapi tidak ada seorang pun dari mereka yang ditahirkan, 
selain dari pada Naaman, orang Siria itu."
Mendengar itu, 
sangat marahlah semua orang yang di rumah ibadat itu.
Mereka bangun, lalu menghalau Yesus ke luar kota 
dan membawa Dia ke tebing gunung, tempat kota itu terletak, 
untuk melemparkan Dia dari tebing itu.
Tetapi Yesus berjalan lewat dari tengah-tengah mereka, lalu pergi.

Demikianlah Injil Tuhan.
====================
SIRAMAN ROHANI                                                                                                                     
Senin, 16 Maret 2020                                                                                                                          
RP Fredy Jehadin, SVD

Tema:  Kesembuhan Membutuhkan Iman Dan Kerendahan Hati!

Lukas 4: 24 – 30

Saudara-saudari… Bacaan pertama hari ini, yang diambil dari 2 Raja-Raja 5: 1 - 15, sungguh sangat menarik. Naaman, panglima raja Aram, seorang terpandang, menderita sakit kusta. Dia sudah berusaha mencari obat untuk menyembuhkan sakit kustanya, tetapi penyakitnya tidak juga sembuh-sembuh. Tetapi seorang gadis dari keturunan Israel, pelayan Istri Naaman, memberi anjuran kepada nyonyanya, katanya: “Sekiranya tuanku menghadap nabi yang di Samaria itu, maka tentulah nabi itu akan menyembuhkan dia dari penyakitnya.” Mendengar anjuran itu, Naaman dengan kepercayaan penuh mengikuti anjuran itu dan pergilah dia menghadap Nabi Elisa. Nabi menyuruh Naaman pergi mandi tujuh kali dalam sungai Yordan. Awalnya dia sedikit ragu mengikuti perintah Nabi Elisa. Tetapi demi kesembuhan sakit kustanya, dia pasrah dan taat pada perintah Nabi Elisa, mencelupkan dirinya tujuh kali ke dalam sungai Yordan. Maka pulihlah tubuhnya seperti tubuh seorang anak dan menjadi tahir. Di depan Nabi Elisa, Naaman dengan tulus mengakui kehebatan Allah Israel. Dan sebagai pernyatan terima kasih, dia memberi persembahan kepada nabi Elisa. Tetapi Nabi Elisa menolaknya. Iman dan kerendahan hati Naaman sudah menyembuhkan sakit kustanya. Sungguh kesembuhan membutuhkan iman dan kerendahan hati. 

Lewat Injil hari ini, Yesus dengan tegas katakan: “Pada zaman Elia, terdapat banyak janda di Israel ketika langit tertutup selama tiga tahun dan enam bulan dan ketika bahaya kelaparan yang hebat menimpa seluruh negeri. Tetapi nabi Elia diutus bukan kepada salah seorang dari janda-janda itu, melainkan kepada seorang perempuan janda di Sarfat. Pada jaman nabi Elisa banyak orang kusta di Israel dan tidak seorang pun dari mereka yang ditahirkan, selain dari Naaman, orang Siria itu.”

Mengapa janda-janda Israel ini tidak dikunjungi Nabi Elia? Mengapa orang-orang sakit kusta Israel tidak ditahirkan? Alasan yang paling mendasar adalah kekurangan iman dan ketiadaan sikap rendah hati. Mujizat dan Kesembuhan sangat membutuhkan iman yang kuat dan kerendahan hati. 

Marilah saudara-saudari… Perkuatkanlah iman kita. Iman kita harus dipupuki dan disirami dengan doa-doa, membaca Kitab Suci dan merenungkannya, dan mengikuti macam-macam kegiatan-kegiatan rohani.   Kalau kita selalu rajin mengikuti semua aktivitas rohani dengan tulus hati, maka buah pasti akan kita rasakan dalam hidup harian kita. 

Kita berdoa, semoga Tuhan senantiasa menguatkan iman kita dan menyadarkan kita untuk selalu hidup rendah hati dan bersembah sujud kepada Tuhan, yang adalah Tuhan kita. 

Kita memohon Bunda Maria untuk mendoakan kita. Amen!

Tidak ada komentar: