Kamis, 05 Maret 2020

Siro Jumat, 6 Maret 2020

Bacaan Liturgi

Hari Biasa Pekan Prapaskah I

Bacaan Injil
Mat 5:20-26

Pergilah berdamai dahulu dengan saudaramu.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius:

Dalam khotbah di bukit berkatalah Yesus kepada murid-murid-Nya,"Jika hidup keagamaanmu tidak lebih benar daripada hidup keagamaan ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, kalian tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Surga. Kalian telah mendengar  apa yang difirmankan kepada nenek moyang kita: Jangan membunuh; siapa yang membunuh harus dihukum.Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap orang yang marah terhadap saudaranya harus dihukum; barangsiapa berkata kepada saudaranya: Kafir! harus dihadapkan ke Mahkamah Agama dan siapa yang berkata: Jahil!  harus diserahkan ke dalam neraka yang menyala-nyala.

Sebab itu, jika engkau mempersembahkan persembahan di atas mezbah  dan engkau teringat akan sesuatu yang ada dalam hati saudaramu terhadap engkau, tinggalkanlah persembahan di depan mezbah itu, dan pergilah berdamai dahulu dengan saudaramu, lalu kembali untuk mempersembahkan persembahan itu. Segeralah berdamai dengan lawanmu selama engkau bersama-sama dengan dia di tengah jalan, supaya lawanmu itu jangan menyerahkan engkau kepada hakim, dan hakim itu menyerahkan engkau kepada pembantunya, dan engkau dilemparkan ke dalam penjara. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya engkau tidak akan keluar dari sana, sebelum engkau membayar hutangmu sampai lunas."

Demikianlah Injil Tuhan.
====================
SIRAMAN ROHANI                                                                                                                     
Jumat, 06 Maret 2020                                                                                                                         
RP Fredy Jehadin, SVD

Tema:  Bertobatlah Dan Segeralah Berdamai Dengan Lawanmu!
(Matius 5: 20 - 26)

Saudara-saudari… Kita masih dalam masa Prapaska. Masa Prapaska adalah masa kita diundang untuk bertobat dan percaya pada Injil Kristus. Masa kita melihat dan bertanya diri tentang relasi kita dengan Tuhan, sesama dan diri sendiri: Bagaimana relasi kita dengan anggota keluarga kecil kita? Bagaimana relasi kita dengan anggota keluarga besar kita? Bagaimana relasi kita dengan tetangga dan lingkungan di tempat kita tinggal? Bagaimana relasi kita dengan diri kita sendiri: apakah kita selalu menjaga kesehatan tubuh dan rohani kita? Bagaimana relasi kita dengan Tuhan?

Pada masa Prapaska ini Yesus mengajak kita untuk berdamai dengan Tuhan, sesama dan diri sendiri. Kalau ada salah paham dengan sesama, bereskan salah-paham itu dengan saling membuka diri, ngomong dari hati ke hati secara terbuka dengan sikap saling menerima dan siap mengampuni. Kadang salah paham terjadi karena tidak ada keterbukaan antara kita, tetapi lebih percaya pada ngomongan orang yang memancing kejengkelan kita. 
Dalam masa Prapaska ini, sebagai orang Katolik, yang percaya akan Sakramen Pengakuan, kita diajak untuk menerima Sakramen Pengakuan. Lewat Sakramen ini kita didamaikan lagi dengan Tuhan. Agar perdamaian kita sungguh nyata, Injil hari ini mengajak kita untuk berdamai secara langsung dengan teman atau sesama yang sudah kita sakiti hatinya. Jangan biarkan jiwa kita hancur karena perbuatan kita sendiri.

Saudara-saudari… Bertobat adalah sebuah kebajikan yang tunduk pada keadilan dan kebenaran. Dalam masa Prapaska ini kita diundang untuk kembali melihat diri: apakah kita selalu melakukan yang benar dan adil? Apakah kita selalu membuat sesama kita bahagia? Atau kita sudah melakukan sesuatu yang buruk, merusakan kedamaian dan kebahagiaan sesame, sehingga dengan demikian relasi kita dengan dia atau mereka sudah rusak? 

Yesus mengajak kita untuk kembali, bertobatlah dan bangunkanlah kembali relasi yang baik dengan mereka. Jangan lupa, hidup kita hanya sementara di dunia ini. Semua perbuatan kita selalu dicatat dalam buku kehidupan. Mata Tuhan selalu terbuka melihat apa yang kita lakukan. Yesus sudah dengan tegas katakana: Apa yang kau lakukan kepada anak yang paling hina, engkau lakukan kepada saya. Karena itu, bertobatlah sekarang juga agar jiwa kita siap menghadap dia kapan dan di mana saja.

Marilah saudara-saudari… Bertobatlah dan segeralah berdamai dengan sesama atau lawan agar kita kembali merasa aman jiwa raga. 

Kita berdoa semoga Tuhan selalu menyadarkan kita akan pentingnya hidup berdamai dengan Tuhan, sesama dan diri sendiri.

Kita memohon Bunda Maria untuk mendoakan kita. Amen

Tidak ada komentar: