Rabu, 18 Maret 2020

Siro Minggu, 15 Maret 2020

Bacaan Liturgi

Hari Minggu Prapaskah III

Bacaan Injil
Yoh 4:5-42

Mata air yang memancar sampai ke hidup yang kekal.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes:

Sekali peristiwa 
sampailah Yesus ke sebuah kota di Samaria, 
yang bernama Sikhar, 
dekat tanah yang dahulu diberikan Yakub kepada anaknya, Yusuf.
Di situ terdapat sumur Yakub. 
Yesus sangat letih oleh perjalanan, 
karena itu Ia duduk di pinggir sumur itu. 
Hari kira-kira pukul dua belas.
Maka datanglah seorang perempuan Samaria hendak menimba air. 
Kata Yesus kepadanya, "Berilah Aku minum!"
Sebab murid-murid Yesus telah pergi membeli makanan.
Maka kata perempuan Samaria itu kepada-Nya, 
"Masakan Engkau, seorang Yahudi, 
minta minum kepadaku, seorang Samaria?" 
Maklum orang Yahudi tidak bergaul dengan orang Samaria.
Jawab Yesus kepadanya, 
"Jikalau engkau tahu tentang karunia Allah 
dan siapa Dia yang berkata kepadamu 'Berilah Aku minum' 
niscaya engkau telah meminta kepada-Nya, 
dan Ia telah memberikan kepadamu air hidup."
Kata perempuan itu kepada-Nya, 
"Tuhan, Engkau tidak punya timba dan sumur ini amat dalam; 
dari manakah Engkau memperoleh air hidup itu?
Adakah Engkau lebih besar dari pada bapa kami Yakub, 
yang memberikan sumur ini kepada kami 
dan ia sendiri telah minum dari dalamnya, 
ia beserta anak-anak dan ternaknya?"
Jawab Yesus kepadanya, 
"Barangsiapa minum air ini, ia akan haus lagi! 
Tetapi barangsiapa minum air yang akan Kuberikan kepadanya, 
ia tidak akan haus untuk selama-lamanya. 
Sebaliknya air yang akan Kuberikan kepadanya, 
akan menjadi mata air di dalam dirinya, 
yang terus-menerus memancar sampai ke hidup yang kekal."
Kata perempuan itu kepada-Nya, 
"Tuhan, berikanlah aku air itu, supaya aku tidak haus, 
dan tidak usah datang lagi ke sini untuk menimba."
Kata Yesus kepadanya, 
"Pergilah, panggillah suamimu dan datanglah ke sini."
Kata perempuan itu, "Aku tidak mempunyai suami." 
Kata Yesus kepadanya, 
"Tepat katamu, bahwa engkau tidak mempunyai suami,
sebab engkau sudah mempunyai lima suami, 
dan yang sekarang ada padamu pun bukanlah suamimu. 
Dalam hal ini engkau berkata benar."
Kata perempuan itu kepada Yesus, 
"Tuhan, nyata sekarang padaku, bahwa Engkau seorang nabi.
Nenek moyang kami menyembah di atas gunung ini, 
tetapi kamu katakan, 
bahwa Yerusalemlah tempat orang menyembah."
Kata Yesus kepadanya, 
"Percayalah kepada-Ku, hai perempuan, 
saatnya akan tiba bahwa kamu akan menyembah Bapa 
bukan di gunung ini dan bukan juga di Yerusalem.
Kamu menyembah apa yang tidak kamu kenal, 
tetapi kami menyembah yang kami kenal, 
sebab keselamatan datang dari bangsa Yahudi.
Tetapi saatnya akan datang, dan sudah tiba sekarang, 
bahwa para penyembah yang benar akan menyembah Bapa 
dalam roh dan kebenaran, 
sebab Bapa menghendaki penyembah-penyembah yang demikian.
Allah itu Roh, dan barangsiapa menyembah Dia, 
harus menyembah-Nya dalam roh dan kebenaran."
Jawab perempuan itu, 
"Aku tahu, bahwa Mesias, yang disebut juga Kristus, akan datang; 
apabila datang, Ia akan memberitakan segala sesuatu kepada kami."
Kata Yesus kepadanya, 
"Akulah Dia, yang sedang bercakap-cakap dengan engkau!"
Pada waktu itu datanglah murid-murid Yesus, 
dan mereka heran 
bahwa Yesus sedang bercakap-cakap dengan seorang perempuan. 
Tetapi tak seorang pun berkata, 
"Apa yang Engkau kehendaki? 
Atau: Apa yang Engkau percakapkan dengan dia?"
Sementara itu perempuan tadi meninggalkan tempayannya di situ, 
lalu pergi ke kota dan berkata kepada orang-orang yang di situ, 
"Mari, lihat! 
Di sana ada seorang yang mengatakan kepadaku 
segala sesuatu yang telah kuperbuat. 
Mungkinkah Dia itu Kristus?"
Maka mereka pun meninggalkan kota 
lalu datang kepada Yesus.
Sementara itu murid-murid mengajak Yesus, katanya, 
"Rabi, makanlah!"
Akan tetapi Yesus berkata kepada mereka, 
"Pada-Ku ada makanan yang tidak kamu kenal."
Maka murid-murid itu berkata seorang kepada yang lain, 
"Adakah orang yang telah membawa sesuatu kepada-Nya untuk dimakan?"
Kata Yesus kepada mereka, 
"Makanan-Ku ialah melakukan kehendak Dia yang mengutus Aku 
dan menyelesaikan pekerjaan-Nya.
Bukankah kamu mengatakan 
'Empat bulan lagi tibalah musim menuai'? 
Tetapi Aku berkata kepadamu: Lihatlah sekelilingmu, 
dan pandanglah ladang-ladang yang sudah menguning 
dan matang untuk dituai.
Sekarang juga penuai telah menerima upahnya, 
dan ia mengumpulkan buah untuk hidup yang kekal, 
sehingga penabur dan penuai sama-sama bersukacita.
Sebab dalam hal ini benarlah peribahasa 
'Yang seorang menabur dan yang lain menuai'.
Aku mengutus kamu untuk menuai apa yang tidak kamu usahakan. 
Orang-orang lain berusaha, 
dan kamu datang memetik hasil usaha mereka."
Banyak orang Samaria dari kota itu 
telah menjadi percaya kepada Yesus 
karena perkataan perempuan itu, 
yang bersaksi, 
"Ia mengatakan kepadaku segala sesuatu yang telah kuperbuat."
Ketika orang-orang Samaria itu sampai kepada Yesus, 
mereka meminta kepada-Nya, 
supaya Yesus tinggal pada mereka,  
dan Yesus pun tinggal di situ dua hari lamanya.
Dan lebih banyak lagi orang yang menjadi percaya 
karena perkataan Yesus, 
dan mereka berkata kepada perempuan itu, 
"Kami percaya, tetapi bukan lagi karena apa yang kaukatakan, 
sebab kami sendiri telah mendengar Dia 
dan kami tahu, bahwa Dialah benar-benar Juruselamat dunia."

Demikianlah Injil Tuhan.

ATAU BACAAN SINGKAT
Yoh 4:5-15.19b-26.39a.40-42

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes:

Sekali peristiwa 
sampailah Yesus ke sebuah kota di Samaria, 
yang bernama Sikhar, 
dekat tanah yang dahulu diberikan Yakub kepada anaknya, Yusuf.
Di situ terdapat sumur Yakub. 
Yesus sangat letih oleh perjalanan, 
karena itu Ia duduk di pinggir sumur itu. 
Hari kira-kira pukul dua belas.
Maka datanglah seorang perempuan Samaria hendak menimba air. 
Kata Yesus kepadanya, "Berilah Aku minum!"
Sebab murid-murid Yesus telah pergi membeli makanan.
Maka kata perempuan Samaria itu kepada-Nya, 
"Masakan Engkau, seorang Yahudi, 
minta minum kepadaku, seorang Samaria?" 
Maklum orang Yahudi tidak bergaul dengan orang Samaria.
Jawab Yesus kepadanya, 
"Jikalau engkau tahu tentang karunia Allah 
dan siapa Dia yang berkata kepadamu 'Berilah Aku minum' 
niscaya engkau telah meminta kepada-Nya, 
dan Ia telah memberikan kepadamu air hidup."
Kata perempuan itu kepada-Nya, 
"Tuhan, Engkau tidak punya timba dan sumur ini amat dalam; 
dari manakah Engkau memperoleh air hidup itu?
Adakah Engkau lebih besar dari pada bapa kami Yakub, 
yang memberikan sumur ini kepada kami 
dan ia sendiri telah minum dari dalamnya, 
ia beserta anak-anak dan ternaknya?"
Jawab Yesus kepadanya, 
"Barangsiapa minum air ini, ia akan haus lagi! 
Tetapi barangsiapa minum air yang akan Kuberikan kepadanya, 
ia tidak akan haus untuk selama-lamanya. 
Sebaliknya air yang akan Kuberikan kepadanya, 
akan menjadi mata air di dalam dirinya, 
yang terus-menerus memancar sampai ke hidup yang kekal."
Kata perempuan itu kepada-Nya, 
"Tuhan, berikanlah aku air itu, supaya aku tidak haus, 
dan tidak usah datang lagi ke sini untuk menimba."
[Setelah Yesus menyinggung masalah pribadi perempuan itu]
perempuan itu berkata kepada Yesus, 
"Tuhan, nyata sekarang padaku, bahwa Engkau seorang nabi.
Nenek moyang kami menyembah di atas gunung ini, 
tetapi kamu katakan, 
bahwa Yerusalemlah tempat orang menyembah."
Kata Yesus kepadanya, 
"Percayalah kepada-Ku, hai perempuan, 
saatnya akan tiba bahwa kamu akan menyembah Bapa 
bukan di gunung ini dan bukan juga di Yerusalem.
Kamu menyembah apa yang tidak kamu kenal, 
tetapi kami menyembah yang kami kenal, 
sebab keselamatan datang dari bangsa Yahudi.
Tetapi saatnya akan datang, dan sudah tiba sekarang, 
bahwa para penyembah yang benar akan menyembah Bapa 
dalam roh dan kebenaran, 
sebab Bapa menghendaki penyembah-penyembah yang demikian.
Allah itu Roh, dan barangsiapa menyembah Dia, 
harus menyembah-Nya dalam roh dan kebenaran."
Jawab perempuan itu, 
"Aku tahu, bahwa Mesias, yang disebut juga Kristus, akan datang; 
apabila datang, Ia akan memberitakan segala sesuatu kepada kami."
Kata Yesus kepadanya, 
"Akulah Dia, yang sedang bercakap-cakap dengan engkau!"
Banyak orang Samaria dari kota itu 
telah menjadi percaya kepada Yesus 
karena perkataan perempuan itu. 
Dan ketika orang-orang Samaria itu sampai kepada Yesus, 
mereka meminta kepada-Nya supaya Yesus tinggal pada mereka,  
dan Yesus pun tinggal di situ dua hari lamanya.
Dan lebih banyak lagi orang yang menjadi percaya 
karena perkataan Yesus, 
dan mereka berkata kepada perempuan itu, 
"Kami percaya, tetapi bukan lagi karena apa yang kaukatakan, 
sebab kami sendiri telah mendengar Dia 
dan kami tahu, bahwa Dialah benar-benar Juruselamat dunia."

Demikianlah Injil Tuhan.
====================
SIRAMAN ROHANI
Minggu, 15 Maret 2020                        
RP Fredy Jehadin, SVD

Tema:  Tuhan Haus Akan Jiwa Kita!

Yohanes 4: 5 - 42

Saudara-saudari… Kebutuhan akan air adalah sangat normal untuk semua mahluk hidup. Apalagi di saat kita sangat kehausan atau kepanasan atau badan kita kotor. Dalam Injil hari ini dikisahkan bahwa Yesus sangat letih oleh karena perjalanan. Dia duduk di pinggir sumur. Ia sangat kehausan dan sangat rindu meneguk air untuk menghilangkan rasa haus dan membasahi kerongkonganNya yang sudah kering. Di sumur Yakup ada air, tetapi Dia tidak punya alat timba. Kita bisa bayangkan situasi Yesus saat itu. Dia hanya bisa memandang air yang berada jauh di dalam sumur tetapi tidak bisa mengambilnya karena tidak punya alat timba. Puji Tuhan, di siang bolong itu, datanglah seorang perempuan Samaria hendak menimba air. Yesus sangat mengharapkan, bahwa perempuan Samaria itu akan memberinya air. Karena itu Ia berkata kepadanya: “Berilah Aku minum.” Tetapi perempuan Samaria itu berkata kepadanya: “Masakan Engkau seorang Yahudi minta minum kepada seorang Samaria?” Satu tantangan baru lagi bagi Yesus. Dia sudah dalam keadaan sangat haus, tidak punya alat timba, dan kini ditantang lagi dengan tantangan baru yaitu soal adat, bahwa keduanya datang dari latar belakang budaya yang berbeda, yakni orang Yahudi dan orang Samaria. Dua suku ini selalu bertolak belakang. Menanggapi situasi terjepit ini, Yesus secara terbuka memperkenalkan dirinya sebagai orang yang punya kuasa, kata-Nya kepada Perempuan Samaria: “Jikalau engkau tahu tentang karunia Allah dan siapakah Dia yang berkata kepadamu: ‘Berilah Aku minum!’ niscaya engkau telah meminta kepada-Nya dan dan Ia telah memberikan kepadamu air hidup. Barangsiapa minum air ini, ia akan haus lagi, tetapi barangsiapa minum air yang akan Kuberikan kepadanya, ia tidak akan haus untuk selama-lamanya. Sebaliknya air yang Kuberikan kepadanya, akan menjadi mata air di dalam dirinya, yang terus menerus memancar sampai kepada hidup yang kekal.” Mendengar perkataan Yesus, Perempuan Samaria itu langsung memohon kepada Yesus: “Tuhan, berikanlah aku air itu, supaya aku tidak haus dan tidak usah datang lagi ke sini untuk menimba air.”

Saudara-saudari… Kalau kita amati secara teliti apa yang terjadi di sekitar sumur Yakup ini, sesungguhnya Yesus mau ungkapkan kepada perempuan Samaria ini, bahwa Dia sangat haus akan jiwa-nya agar bertobat dan percaya kepada Allah. Ia tahu latar-belakang perempuan Samaria ini. Yesus mau menyelamatkan ibu Samaria ini. Yesus mau memberi dia air kehidupan. Sesudah percakapan dengan Yesus, Perempuan ini sadar bahwa Dia adalah Mesias. Dia tinggalkan tempayannya lalu ke kota mewartakan apa yang dilihat dan dialaminya. Katanya: “Mari, lihat! Di sana ada seorang yang mengatakan kepadaku segala sesuatu yang telah kuperbuat. Mungkinkah Dia Kristus itu?”  

Saudara-saudari… Yesus sesungguhnya haus akan jiwa manusia. Dia datang seperti orang yang kehausan. Di bawa teriknya mata hari, dalam keadaan capeh, Ia selalu menantikan kedatangan kita. Sebagai orang yang kehausan Ia membutuhkan bantuan kita; Ia butuh tanggapan kita. Sekali kita menerima Dia maka kepada kita akan diberinya air kehidupan.  Kehausan-Nya akan hilang, kalau Ia berhasil membawa jiwa manusia kembali kepada Allah. Karena itu dalam Yohanes 4: 34 Yesus berkata: “Makanan-Ku ialah melakukan kehendak Dia yang mengutus Aku dan menyelesaikan pekerjaanNya.”  Itu berarti Yesus selalu bersukacita menjalankan tugas yang diberikan BapaNya untuk menyelamatkan manusia, apapun tantangan yang dihadapinya.

Saudara-saudari…Apakah kita selalu datang menemukan Yesus yang haus akan jiwa kita? Apakah kita selalu siap mewartakan Yesus yang sudah kita jumpai ke orang lain dan membawa mereka kepada Yesus?

Marilah saudara-saudari… Kita berdoa semoga Tuhan selalu sadarkan kita akan dosa dan kesalahan kita dan gerakkan hati kita untuk kembali kepada-Nya agar kita boleh menerima air kehidupan dari pada-Nya. 

Kita memohon Bunda Maria untuk mendoakan kita. Amen!

Tidak ada komentar: