Minggu, 29 Maret 2020

Siro Senin,30 Maret 2020

Bacaan Liturgi

Hari Biasa Pekan Prapaskah V

Bacaan Injil
Yoh 8:1-11

Barangsiapa di antara kamu tidak berdosa, hendaklah ia yang pertama melemparkan batu kepada perempuan ini.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes:

Sekali peristiwa Yesus pergi ke bukit Zaitun.
Dan pagi-pagi benar Ia berada lagi di Bait Allah, 
dan seluruh rakyat datang kepada-Nya. 
Yesus duduk dan mengajar mereka.
Maka ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi 
membawa kepada Yesus 
seorang perempuan yang kedapatan berbuat zinah.
Mereka menempatkan perempuan itu di tengah-tengah 
lalu berkata kepada Yesus, 
"Rabi, perempuan ini tertangkap basah 
ketika ia sedang berbuat zinah.
Musa dalam hukum Taurat memerintahkan kita 
untuk melempari dengan batu 
perempuan-perempuan yang demikian. 
Apakah pendapat-Mu tentang hal itu?"
Mereka mengatakan hal itu untuk mencobai Yesus, 
supaya mereka memperoleh sesuatu untuk menyalahkan-Nya. 
Tetapi Yesus membungkuk lalu menulis di tanah dengan jari-Nya. 
Dan ketika mereka terus-menerus bertanya kepada-Nya, 
Ia pun bangkit berdiri lalu berkata kepada mereka, 
"Barangsiapa di antara kamu tidak berdosa, 
hendaklah ia yang pertama melemparkan batu 
kepada perempuan itu."
Lalu Yesus membungkuk pula dan menulis di tanah.
Tetapi setelah mereka mendengar perkataan itu, 
pergilah mereka seorang demi seorang, 
mulai dari yang tertua. 
Akhirnya tinggallah Yesus seorang diri dengan perempuan itu, 
yang tetap di tempatnya.
Lalu Yesus bangkit berdiri dan berkata kepadanya, 
"Hai perempuan, di manakah mereka? 
Tidak adakah seorang yang menghukum engkau?"
Jawabnya, "Tidak ada, Tuhan." 
Lalu kata Yesus, "Aku pun tidak menghukum engkau. 
Pergilah, dan jangan berbuat dosa lagi mulai dari sekarang."

Demikianlah Injil Tuhan.
====================
SIRAMAN ROHANI                                                                                                                              Senin, 30 Maret 2020                                                                                                                           
RP Fredy Jehadin, SVD

Tema:  Yesus Kristus Menggerakkan Hati Dan Pikiran Kita Untuk Melihat Diri!

Yohanes 8: 1- 11

Saudara-saudari… Dalam kehidupan bermasyarakat, betapa sering terjadi bahwa orang dengan mudah terpancing untuk mengadili orang lain kalau seseorang melakukan kesalahan. Orang lebih gampang menghukum dan mematikan seseorang, daripada menaruh belaskasihan dan mengampuni serta mendorong seseorang untuk membarui diri agar orangnya bisa bertobat dan sukses di masa depan. 

Kalau kita amati kisah Injil hari ini. Ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi membawa kepada Yesus seorang perempuan yang kedapatan berbuat zinah. Mereka menempatkan perempuan itu di tengah-tengah lalu berkata kepada Yesus: “Rabi, perempuan ini tertangkap basah ketika ia sedang berbuat zinah. Musa dalam hukum Taurat memerintahkan kita untuk melempari perempuan-perempuan yang demikian. Apa pendapat-Mu tentang hal ini?”  Sesudah membaca perikop ini, saya membayangkan penderitaan bathin dari perempuan ini. Ia diseret ke tempat umum, dijadikan obyek tontonan banyak orang, dan dengan ketakutan besar menantikan apa yang akan terjadi ke atasnya. Saya membayangkan betapa malunya dia pada saat itu; betapa takutnya dia menantikan batu yang akan dilemparkan kepadanya. Para pemimpin agama yang diwakili oleh ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi dengan bengisnya mau menghukum dan mematikan dia. Mereka mau agar perempuan yang tertangkap basah ini dirajam mati. Mereka cendrung menghukum dan mematikan daripada mempromosikan pembaruan diri dan menyelamatkan. Kini mereka menantikan apa kata Yesus Kristus tentang wanita itu. Mereka mengharapkan agar Yesus menyetujui, supaya perempuan ini dirajam mati. Tetapi jawaban Yesus samasekali lain. Yesus tidak mempromosikan hukuman dan kematian, tetapi promosikan kasih, kehidupan dan pembaruan hidup. Dia juga tidak mengeritik siapa-siapa, tetapi yang dibuat-Nya adalah mendorong setiap pribadi untuk membuka mata hati melihat ke dalam diri sendiri, apakah dia berkenan di mata Tuhan dan sesama atau tidak. Yesus berkata kepada yang hadir:  “Barangsiapa di antara kamu tidak berdosa, hendaklah ia yang pertama melemparkan batu kepada perempuan itu.” Setelah mendengar pertanyaan itu, setiap orang sadar, bahwa ia pun adalah orang berdosa. Kesadaran itulah yang mendorong mereka untuk meninggalkan wanita itu dan tidak merajamnya. Itulah kehebatan Yesus Kristus, bahwa Dia tidak mengeritik dan menghukum, tetapi menggerakkan hati orang untuk melihat kenyataan diri sesungguhnya agar bertobat supaya diselamatkan. 

Saudara-saudari… Sabda Kristus hari ini mau mengajar kita: pertama-tama: supaya kita jangan cepat-cepat menghakimi orang lain. Sebelum menghakimi sebaiknya kita melihat dulu diri kita sendiri; kedua: sebagai pengikut Kristus, kita harus selalu promosikan belaskasihan dan keselamatan, bukannya hukuman dan kematian. 

Marilah saudara-saudari … Kita berdoa semoga Tuhan selalu menggerakkan hati kita untuk menaruh belaskasihan kepada sesama dan membantu sesama untuk membarui diri menuju masa depan yang baik. 

Kita memohon Bunda Maria untuk mendoakan kita. Amen.

Tidak ada komentar: