Rabu, 11 Maret 2020

Siro Senin, 09 Maret 2020

Bacaan Liturgi

Hari Biasa Pekan Prapaskah II

PF S. Fransiska dari Roma, Biarawati

Bacaan Injil
Luk 6:36-38

Ampunilah, dan kamu akan diampuni.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas:

Yesus berkata kepada murid-murid-Nya,"Hendaklah kamu murah hati, sebagaimana Bapamu adalah murah hati.Janganlah kamu menghakimi, maka kamu pun tidak akan dihakimi. Dan janganlah kamu menghukum, maka kamu pun tidak akan dihukum; ampunilah, dan kamu akan diampuni. Berilah, dan kamu akan diberi: suatu takaran yang baik dan dipadatkan, yang digoncang dan yang tumpah ke luar akan dicurahkan ke dalam ribaanmu. Sebab ukuran yang kamu pakai untuk mengukur, akan diukurkan kepadamu."

Demikianlah Injil Tuhan.
====================
SIRAMAN ROHANI                                                                                                                     
Senin, 09 Maret 2020                                                                                                                           
RP Fredy Jehadin, SVD

Tema:  Jangan Cepat –Cepat Menghakimi!

(Lukas 6: 36 - 38)

Saudara-saudari… Seorang Bruder membagi pengalaman yang sangat menarik kepada kami dalam satu pertemuan. Dia mengadakan perjalanan ke satu wilayah yang cukup jauh. Dari wilayahnya ia naik kreta api. Setibanya di daerah yang mau dituju, ia harus turun dari kreta api dan dari situ ia harus naik Bis menuju ke alamat yang dituju. Terminal bis cukup jauh dari stasiun Kreta api. Dia juga tidak tahu di mana terminal bis dan bagaimana harus ke tempat itu. Dia juga tidak tahu Bahasa setempat. Ia mau tanya dalam Bahasa Inggris tetapi orang tidak mengerti apa yang dikatakannya. Orang lalu lalang menggunakan Bahasa daerah. Dia melihat seorang buta menggunakan tongkat sebagai pemandu jalan. Bruder mau tanya orang buta ini tetapi Bruder berpikir bahwa pasti orang buta ini tidak mengerti Bahasa Inggris. Bruder mendekati seorang bapa dan coba tanya bagaimana bisa ke terminal bis. Bapa itu suruh bruder untuk naik Bajay. Bruder mendekati Bajay dan orang Buta juga menuju Bajay yang sama. Keduanya sama-sama naik ke dalam Bajay yang sama. Bruder beranikan dirinya untuk tanya si Buta dalam bahasa Inggris. Si Buta dengan fasihnya menjawab dalam Bahasa Inggris dan bertanya balik kepada Bruder: “Engkau mau ke mana?”  Si Buta dengan segala keyakinannya meneguhkan Bruder supaya jangan cemas, dia akan membantu Bruder. Mendengar kata-kata peneguhan si Buta, Bruder sangat bahagia. Setibanya di Terminal, si Buta meminta Bruder untuk menuntunnya. Kemudian si Buta beritahu Bruder nomor Bis yang harus diambil. Sewaktu Bruder melihat Bis dengan nomor yang sudah disebutkan, dia kasih tahu si Buta, tetapi si Buta menjawab, jangan ambil yang itu! Tunggu Bis yang lain. Sewaktu Bis dengan nomor yang sama tiba, Bruder kasih tahu si Buta, si Buta bilang: jangan ambil yang itu! Sekarang sewaktu Bis dengan nomor yang sama tiba, bruder kasih tahu si Buta, dengan senang si Buta menjawab: “Ya…kita naik yang itu!” Keduanya naik. Sewaktu Bruder mencaritahu latar belakang pendidikan si Buta, ternyata dia seorang Mahasiswa yang lagi belajar hukum. Bruder sangat bersyukur kepadanya. Awalnya Bruder begitu cepat menghakiminya bahwa orang buta ini tidak tahu berbahasa Inggris, untuk apa harus meminta pertolongannya. Ternyata dia adalah seorang mahasiswa yang lagi belajar hukum. Dia begitu murah hati membantu Bruder menentukan Bis yang mana yang baik untuk dinaiki agar bisa tiba dengan selamat di tempat yang dituju. Dia sudah meneguhkan dan menenangkan bathin dan pikiran Bruder. Si Buta sudah menghayati dan mengamalkan apa yang diajarkan Kristus: “Hendaklah kamu murah hati.” Sementara Bruder walaupun secara verbal tidak katakan secara langsung kepada si Buta apa yang dipikirkannya, tetapi sesungguhnya dia sudah menghakimi si Buta, bahwa si Buta tidak tahu berbahasa Inggris. 

Saudara-saudari…Betapa sering pengalaman serupa terjadi atas kita masing-masing, bahwa kita begitu gegabah menghakimi seseorang.  

Marilah kita mengikuti apa yang diperintahkan oleh Guru Besar kita, Yesus Kristus untuk selalu murah hati sama seperti Bapa kita adalah murah hati. Janganlah kita menghakimi, agar kita tidak dihakimi. 

Kita berdoa semoga Tuhan selalu menggerakkan hati kita agar selalu rendah hati dan terbuka supaya terjalin relasi saling mengenal sehingga tidak terjadi kesalah-pahaman antara sesama. 

Kita memohon Bunda Maria untuk selalu mendoakan kita. Amen.

Tidak ada komentar: