Senin, 11 Februari 2019

Siro Minggu, 10 Febr 19

Bacaan Liturgi

Hari Minggu Biasa V

Bacaan Injil Luk 5:1-11

Mereka meninggalkan segala sesuatu, lalu mengikut Yesus.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas:

Sekali peristiwa, Yesus berdiri di pantai danau Genesaret. Banyak orang mengerumuni Dia hendak mendengarkan firman Allah. Yesus melihat dua buah perahu di tepi pantai. Nelayan-nelayannya telah turun dan sedang membasuh jalanya. Yesus naik ke dalam salah satu perahu itu, yaitu perahu Simon, dan menyuruh dia supaya menolakkan perahu itu sedikit jauh dari pantai. Lalu Yesus duduk dan mengajar orang banyak dari atas perahu.

Setelah selesai berbicara, Yesus berkata kepada Simon, "Bertolaklah ke tempat yang dalam dan tebarkanlah jalamu untuk menangkap ikan." Simon menjawab, "Guru, telah sepanjang malam kami bekerja keras, dan kami tidak menangkap apa-apa. Tetapi karena perintah-Mu, aku akan menebarkan jala juga."

Dan setelah melakukannya, mereka menangkap ikan dalam jumlah besar, sehingga jala mereka mulai koyak. Lalu mereka memberi isyarat kepada teman-teman di perahu yang lain, supaya mereka datang membantu. Maka mereka itu datang, lalu mengisi kedua perahu itu dengan ikan hingga hampir tenggelam.

Melihat hal itu, Simon Petrus tersungkur di depan Yesus dan berkata, "Tuhan, tinggalkanlah aku, karena aku ini seorang berdosa." Sebab Simon dan teman-temannya takjub karena banyaknya ikan yang mereka tangkap. Demikian juga Yakobus dan Yohanes, anak-anak Zebedeus, yang menjadi teman Simon.

Yesus lalu berkata kepada Simon, "Jangan takut! Mulai sekarang engkau akan menjala manusia." Sesudah menghela perahu-perahunya ke darat, mereka pun meninggalkan segala sesuatu dan mengikut Yesus.

Demikianlah Injil Tuhan.
=======================
SIRAMAN ROHANI                                                                                                                  
Minggu, 10 Februari 2019                                                                                                                        
RP Fredy Jehadin, SVD

Tema: Iman Dan Ketaatan Mendatangkan Kebahagiaan!                                                     
Lukas 5: 1- 11

Saudara-saudari.... Di saat kita alami frustrasi, kecewa dan merasa gagal, apakah kita masih mendengarkan nasihat orang lain? Injil hari ini sungguh mau mengajar kita untuk berpaling kepada Simon Petrus. Simon Petrus bersama temannya, sepanjang malam bekerja keras di danau tetapi tidak menangkap apa-apa. Kita bisa bayangkan kekecewaan dan keletihan mereka. Mereka sudah korbankan tenaga, waktu dan kesabaran sepanjang malam, tetapi tidak mendapat apa-apa. Sekarang Yesus Kristus menyuruh Simon untuk tebarkan jalanya di siang hari. Katanya: “Bertolaklah ke tempat yang dalam dan tebarkanlah jalamu untuk menangkap ikan.”  Walaupun secara logika dan berdasarkan pengalaman akan kelautan hal itu akan sia-sia, namun Simon menurut saja apa yang dikatakan Yesus Kristus. Simon berkata: “Karena Engkau yang menyuruhnya, maka aku akan menebarkan jala juga.” Setelah melakukannya, mereka menangkap sejumlah besar ikan, sehingga jala mereka mulai koyak. Dari pengalaman ini mereka bisa melihat campur tangan Tuhan. Kalau saja Simon tetap pada pikiran akan pengalaman dan ilmu kelautannya dan tidak mengikuti perintah Yesus, pasti mereka kembali ke rumah tanpa ikan. Tetapi karena ia pasrah, percaya dan taat akan perintah Yesus maka keajaiban pun terjadi. Keajaiban itu sesungguhnya adalah buah iman dan ketaatan total akan Tuhan. Simon dan teman-temannya sungguh bahagia menyaksikan apa yang terjadi.
Sebagai pengikut Kristus, kita pun diharapkan untuk selalu menghayati dan mengamalkan apa yang sudah dicontohi oleh Simon. Kita harus selalu percaya dan taat mengikuti perintah Tuhan. Iman, kesetiaan menjalankan perintah Tuhan selalu mendatangkan kebahagiaan.

Injil hari ini juga mau mengingatkan kita akan keterbatasan manusia dan kehebatan Tuhan. Simon dan teman-temannya sudah sejak kecil bekerja di laut dan tahu ilmu kelautan dari pengalaman hidup mereka. Mereka boleh dikatakan sebagai nelayan professional. Tetapi walaupun demikian, mereka tetap tidak selalu sukses dalam menangkap ikan. Pengetahuan mereka tetap sangat terbatas. Tetapi bagi Yesus Kristus, walapun Ia bukan Nelayan profesional, tetapi Ia adalah Tuhan. Segala sesuatu adalah milik kepunyaanNya. Kapan saja Ia mau mengambil, segalanya mungkin terjadi. Jadi kisah ini mau mengingatkan dan mengajarkan kita supaya selalu bekerja bersama Tuhan kapan dan dalam situasi apa saja. Walaupun secara professional mungkin kita sungguh mahir dalam bidang kita masing-masing tetapi sebagai manusia, kita tetap saja penuh dengan kekurangan. Karena itu, bekerjalah bersama Tuhan. Bagi Tuhan segalanya mungkin terjadi.

Injil hari ini juga mau menyadarkan kita akan kesombongan intelektual manusia. Lewat Pengalaman ajaib ini, Simon sadar akan dosanya. Rupanya sewaktu Yesus menyuruh dia menebarkan jala, ia berpikir akan latarbelakang pengetahuan Yesus Kristus. Yesus yang adalah Tukang Kayu menyuruh pelaut yang berpengalaman untuk menebarkan jala di siang hari. Rupanya dalam kediaamanya, Simon berpikir negatip akan Yesus. Tetapi sesudah melihat mujizat yang terjadi, ia tersyukur meminta ampun. Ia sadar bahwa ia telah berdosa kepada Yesus. Karena itu ia berkata: “Tuhan, pergilah dari padaku, karena aku ini seorang berdosa.”
Mungkin terkadang kita juga berpikir seperti itu, mengabaikan Tuhan dan hanya mau mengandalkan kehebatan kita karena pengalaman kesuksesan yang sudah kita alami. Peristiwa ajaib ini sungguh membantu kita untuk selalu rendah hati dan meminta Tuhan untuk selalu bekerja sama dengan kita.

Marilah saudara-saudari... Bekerja-samalah dengan Tuhan selalu. Bersama Dia pasti kita akan selalu sukses. Teguhlah selalu dalam iman akan Tuhan; taatlah dan jalankanlah perintahNya dengan penuh tanggungjawab.

Bersama Bunda Maria, kita berdoa semoga Tuhan selalu menguatkan iman kita, dan memampukan kita untuk selalu tekun menjalankan perintahNya dengan penuh tanggungjawab. Amin.

Tidak ada komentar: