Senin, 25 Februari 2019

Siro, Selasa, 226 Feb 19

Bacaan Liturgi

Hari Biasa, Pekan Biasa VII

Bacaan Injil
Mrk 9:30-37

Barangsiapa ingin menjadi yang pertama, hendaklah ia menjadi yang terakhir dari semuanya.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus:

Pada suatu hari Yesus dan murid-murid-Nya melintasi Galilea.Yesus tidak mau hal itu diketahui orang,  sebab Ia sedang mengajar murid-murid-Nya. Ia berkata kepada mereka, "Anak Manusia akan diserahkan ke dalam tangan manusia, dan mereka akan membunuh Dia. Tetapi tiga hari setelah dibunuh, Ia akan bangkit." Mereka tidak mengerti perkataan itu, namun segan menanyakannya kepada Yesus.Kemudian Yesus dan murid-murid-Nya tiba di Kapernaum. Ketika sudah berada di rumahYesus bertanya kepada para murid itu, "Apa yang kalian perbincangkan tadi di jalan?" Tetapi mereka diam saja, sebab di tengah jalan tadi mereka mempertengkarkan siapa yang terbesar di antara mereka. Lalu Yesus duduk dan memanggil kedua belas murid itu. Kata-Nya kepada mereka, "Jika seseorang ingin menjadi yang terdahulu, hendaklah ia menjadi yang terakhir dari semuanya dan menjadi pelayan semuanya."

Yesus lalu mengambil seorang anak kecil ke tengah-tengah mereka. Kemudian Ia memeluk anak itu dan berkata kepada mereka, "Barangsiapa menerima seorang anak seperti ini demi nama-Ku, ia menerima Aku. Dan barangsiapa menerima Aku, sebenarnya bukan Aku yang mereka terima, melainkan Dia yang mengutus Aku."

Demikianlah Injil Tuhan.
=====================
SIRAMAN ROHANI                                                                                                                    
Selasa, 26 Februari 2019                                                                                                                         
RP Fredy Jehadin, SVD

Tema: Pemimpin Yang Rendah Hati Dan Siap Melayani!
                                                                                                                                  
Markus 9: 30 - 37

Saudara-saudari... Pemimpin yang rendah hati dan selalu siap melayani masyarakat selalu dipandang sebagai pemimpin yang sangat efektip dalam masyarakat. Di jaman sekarang, masyarakat sangat jeli melihat siapa pemimpin yang rendah hati dan siap melayani, dan siapa pemimpin yang sombong dan yang lebih senang ngomong daripada bekerja melayani masyarakat yang dipimpinnya. Pada umumnya masyarakat sangat senang mendengarkan pemimpin yang rendah hati dan suka melayani daripada pemimpin yang mengambil jarak, mengumbar janji palsu dan senang berbicara. Betapa sering terjadi dalam masayarkat, bahwa karena kecemburuan sosial, maka di antara para pemimpin ada yang saling potong dan mewartakan berita buruk akan pemimpin yang rendah hati dan yang suka melayani, agar dibenci oleh masayarakat. Kadang pemimpin yang rakus akan harta ini dengan segala cara mau menjatuhkan pemimpin yang baik hati dan disenangi oleh banyak masyarakat. Kadang mereka menyewa orang lain untuk menjatuhkan pemimpin yang baik. Dengan bertingkah seperti ini, sesungguhnya mereka menelanjangkan diri bahwa mereka bukanlah pemimpin yang efektip.

Pemimpin yang efektip adalah pemimpin yang selalu menjadi panutan masayarakat; pemimpin yang selalu ada di tengah, di belakang dan di depan masayarakat. Orang yang selalu menjadi pendorong dan pemberi inspirasi. Pemipin seperti inilah yang selalu didambakan oleh Yesus Kristus.

Saudara-saudari... Hari ini Yesus berkata: “Jika seorang ingin menjadi terdahulu, hendaklah ia menjadi yang terakhir dari semuanya dan pelayan dari semuanya.”  Secara tidak langsung Yesus mau mengajarkan, bahwa dengan menunjukkan sikap seperti ini, maka kepribadian pemimpin ini akan cepat dikenal dan disayangi oleh masayarkat. Semakin dikenal dan disenangi banyak orang, maka dengan sendirinya orangnya akan selalu dijadikan tokoh teladan bagi banyak orang. Kalau sudah menjadi tokoh teladan, maka ia dengan sendirinya menjadi orang nomor satu, orang yang terdahulu. Menurut Yesus, itulah buah dari sikap rendah hati dan siap melayani dari seorang pemimpin yang efektip.

Marilah saudara-saudari...promosikanlah selalu sikap rendah hati dan siap melayani, entah sebagai pemimpin atau sebagai masyarakat biasa.

Di negara kita saat ini pasti kita bisa lihat siapa-siapa saja yang tergolong pemimpin yang rendah hati dan siap melayani dan siapa-siapa saja pemimpin yang tong kosong nyaring bunyinya, tetapi selalu menyebarkan berita palsu tentang kepemimpinan dari pemimpin yang baik. 

Kita berdoa semoga Tuhan selalu menggerakkan hati dan pikiran kita agar dalam Pemilu nanti kita memilih pemimpin yang jujur, rendah hati dan selalu mengutamakan kepentingan masayarakat.

Kita mohon Bunda Maria untuk mendoakan kita. Amen!

Tidak ada komentar: