Senin, 18 Februari 2019

Siro Selasa, 19 Feb 19

Bacaan Liturgi

Hari Biasa, Pekan Biasa VI

Bacaan Injil  Mrk 8:14-21
Awaslah terhadap ragi orang Farisi dan ragi Herodes

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus:

Pada suatu hari murid-murid Yesus lupa membawa roti. Hanya sebuah saja yang ada pada mereka dalam perahu.Lalu Yesus memperingatkan mereka, kata-Nya,  "Berjaga-jagalah dan awaslah  terhadap ragi orang Farisi dan ragi Herodes."

Maka mereka berpikir-pikir, dan seorang berkata kepada yang lain, "Itu dikatakan-Nya karena kita tidak mempunyai roti."

Ketika Yesus tahu, apa yang mereka perbincangkan,  Ia berkata, "Mengapa kamu memperbincangkan soal tidak ada roti?  Belum jugakah kalian memahami dan mengerti? Telah degilkah hatimu? Kalian mempunyai mata, tidakkah kalian melihat? Dan Kalian mempunyai telinga, tidakkah kalian mendengar? Sudah lupakah kalian waktu Aku memecah-mecahkan lima roti untuk lima ribu orang itu, berapa bakul penuh potongan-potongan roti kamu kumpulkan?" Jawab mereka, "Dua belas bakul."

"Dan pada waktu tujuh roti untuk empat ribu orang itu, berapa bakul penuh potongan-potongan roti kamu kumpulkan?" Jawab mereka, "Tujuh bakul."Lalu kata Yesus kepada mereka, "Masihkah kalian belum mengerti?"

Demikianlah Injil Tuhan.

=======================
SIRAMAN ROHANI                                                                                                                    
Selasa, 19 Februari 2019                                                                                                                     
RP Fredy Jehadin, SVD

Tema: Berjaga-jagalah Terhadap Pengaruh Buruk Orang Lain!
                                                                                                                                      
Markus 8: 14 - 21

Saudara-saudari... Saya mengenal satu keluarga yang sangat setia akan kehidupan agama dan sangat memperhatikan nilai-nilai moral. Anak-anak dididik dengan sangat baik. Satu dari anak mereka, anak perempuan (Maria) melanjutkan sekolahnya di SMA yang sangat terkenal. Di sekolah itu kebanyakan anak-anak pintar. Guru-guru mendidik siswa-siswi di situ untuk bertanggungjawab akan kehidupan sekarang dan masa depan. Selalu diingatkan supaya jangan berpacaran selama di SMA. Kalau ditemukan ada yang berpacaran di sekolah, maka  mereka akan diberi peringatan, tetapi kalau diteruskan maka mereka akan dikeluarkan dari sekolah. Di wilayah itu banyak orang secara gelap menjual marjuwana. Tidak sedikit siswa dan siswi ikut terpengaruh oleh temannya, mengisap marjuwana. Maria pun dipengaruhi oleh temannya turut mengisap. Karena ketagihan, maka sulit baginya untuk berhenti. Dengan demikian, pendidikannya tidak bisa diteruskan. Gadis pintar dan cantik harus kembali ke rumah orangtua. Harus ikut pembinaan khusus. Sesudah satu tahun, ia melanjutkan sekolahnya di tempat lain. Sungguh satu pengalaman nyata, bahwa pengaruh orang lain bisa menjerat seseorang, walaupun orangtua sudah mendidiknya dengan sangat baik di dalam keluarga.

Saudara-saudari... Hari ini Yesus memperingati para murid-Nya, kataNya: “Berjaga-jagalah dan awaslah terhadap ragi orang Farisi dan raja Herodes.” Mengapa Yesus ingatkan para murid-Nya supaya berjaga-jaga terhadap pengaruh orang Farisi dan raja Herodes? Ada apa dengan dua kelompok ini?
Orang Farisi adalah orang yang sangat memperhatikan kehidupan agama Yahudi. Mereka sangat fanatik akan kehidupan agama. Mereka sangat menjunjung tinggi acara-acara keagamaan. Acara keagamaan harus dijalankan dengan baik. Peraturan agama harus dijalankan dengan baik. Barangsiapa tidak menjalankan peraturan agama dengan baik, maka akan dihukum. Untuk orang Farisi peraturan agama adalah nomor satu, sementara yang lain-lain kemudian. Menurut Yesus, orang Farisi sangat senang mengajarkan orang tentang ajaran agama, tetapi mereka sendiri tidak menghayati apa yang diajarkannya. Sikap pura-pura seperti inilah yang tidak disenangi oleh Yesus. Karena itu Yesus ingatkan para murid-Nya supaya jangan terpengaruh oleh cara hidup orang Farisi. Para murid Yesus harus hidup sepadan dengan apa yang diajarkan dan promosikan hukum cinta kasih kepada siapa saja dalam hidup.
Sementara raja Herodes, ia sangat berkuasa pada zaman Yesus. Ia memanfaatkan statusnya sebagai raja sesuka  hatinya. Ia seorang yang tidak mau dilawan oleh siapa-siapa. Dia adalah raja, yang seharusnya mengayomi warganya, mempromosikan kedamaian dan kesejahteraan rakyat, tetapi yang dilakukannya justru bertentangan. Sewaktu Yesus lahir, Ia menyangka bahwa Yesus akan menggantikan kedudukannya sebagai raja, karena itu dia menyuruh tentaranya membunuh semua anak laki-laki dibawa umur dua tahun. Dia mengawini Hirodias, istri Philipus saudaranya. Karena Yohanes mengeritiknya, maka dia masukan Yohanes Pemandi ke dalam penjara, yang kemudian kepalanya dipenggal. Yesus mengingatkan para murid-Nya supaya jangan mengikuti sikap seperti itu. Kalau jadi pemimpin, pimpinlah masyarakat dengan baik. Jangan salahgunakan jabatan.

Bagaimana penghayatan kehidupan agama dan politik kita di zaman sekarang? Apakah masih ada yang mengikuti gaya orang Farisi dan raja Herodes?

Kita berdoa, semoga hanya gaya hidup Yesus Kristus sajalah yang harus kita ikuti. Dialah contoh hidup kita. Dia selalu mengikuti kehendak Bapa dan memimpin para pengikutnya atas dasar cinta.

Kita mohon Bunda Maria untuk mendoakan kita. Amen!

Tidak ada komentar: