Senin, 11 Februari 2019

Siro Selasa, 12 Febr 19

Bacaan Liturgi

Hari Biasa, Pekan Biasa V

Bacaan Injil
Mrk 7:1-13

Kamu mengabaikan perintah Allah untuk berpegang pada adat istiadat manusia.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus:

Pada suatu hari serombongan orang Farisi dan beberapa ahli Taurat  dari Yerusalem datang menemui Yesus. Mereka melihat beberapa murid Yesus makan dengan tangan najis,  yaitu dengan tangan yang tidak dibasuh. Sebab orang-orang Farisi - seperti orang-orang Yahudi lainnya - tidak makan tanpa membasuh tangan lebih dulu,  karena mereka berpegang pada adat istiadat nenek moyang. Dan kalau pulang dari pasar mereka juga tidak makan kalau tidak lebih dahulu membersihkan dirinya. Banyak warisan lain lagi yang mereka pegang, umpamanya hal mencuci cawan, kendi dan perkakas tembaga. Karena itu orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat itu bertanya kepada Yesus, "Mengapa murid-murid-Mu tidak mematuhi adat istiadat nenek moyang kita? Mengapa mereka makan dengan tangan najis?"Jawab Yesus kepada mereka, "Benarlah nubuat Yesaya tentang kamu, hai orang-orang munafik! Sebab ada tertulis: Bangsa ini memuliakan Aku dengan bibirnya, padahal hatinya jauh dari pada-Ku. Percuma mereka beribadah kepada-Ku, sebab ajaran yang mereka ajarkan ialah perintah manusia. Perintah Allah kamu abaikan untuk berpegang pada adat istiadat manusia."Yesus berkata kepada mereka, "Sungguh pandai kamu mengesampingkan perintah Allah, supaya kamu dapat memelihara adat istiadatmu sendiri.Karena Musa telah berkata: Hormatilah ayahmu dan ibumu! Dan: 'Siapa yang mengutuki ayahnya atau ibunya harus mati.'Tetapi kamu berkata: Kalau seorang berkata kepada bapa atau ibunya: 'Apa yang ada padaku, yang dapat digunakan untuk pemeliharaanmu, sudah digunakan untuk kurban, yaitu persembahan kepada Allah,' maka kamu membiarkan dia untuk tidak lagi berbuat sesuatu pun bagi bapa atau ibunya. Dengan demikian sabda Allah kamu nyatakan tidak berlaku demi adat istiadat yang kamu ikuti itu. Dan banyak hal lain seperti itu yang kamu lakukan!"

Demikianlah Injil Tuhan.

=====================
SIRAMAN ROHANI                                                                                                                
Selasa, 12 Februari 2019                                                                                                                      
RP Fredy Jehadin, SVD

Tema: Kejujuran Mendatangkan Ketenangan Bathin!                                                          
Markus 7: 1- 13

Saudara-saudari.... Hari ini, beberapa orang  Farisi dan ahli Taurat menemui Yesus. Mereka bertanya kepada Yesus: “Mengapa murid-muridMu tidak hidup menurut adat istiadat nenek moyang kita, tetapi makan dengan tangan najis?”  Mereka bertanya kepada Yesus karena mereka menyaksikan sendiri apa yang dibuat oleh para murid Yesus. Mereka begitu cepat menyampaikan kepada Yesus apa yang mereka lihat. Mereka sama sekali tidak pernah berpikir bahwa apa yang mereka katakan kepada Yesus akan menjadi bumerang untuk diri mereka sendiri. Mereka sama sekali tidak berpikir bahwa kesalahan yang dibuat oleh orang lain bisa dijadikan sebagai cerminan untuk diri sendiri; apakah lewat kesalahan sesama, bisa melihat diri kita sendiri? Kadang kita cuma melihat satu kesalahan yang dibuat oleh sesama, dan kita berpikir bahwa kesalahan itu tidak pernah kita buat, tetapi sebenarnya kalau kita coba merenung lebih lama dan melihat keseluruhan hidup kita secara jujur, mungkin kita akan menemukan lebih banyak kesalahan pada diri sendiri daripada pada orang lain. Karena itu, selalu dianjurkan supaya jangan cepat-cepat mengadili sesama. Sebaliknya, jadikanlah kesalahan sesama sebagai bahan refleksi untuk diri sendiri.
Jawaban Yesus terhadap pertanyaan orang Farisi dan ahli Taurat hari ini, sungguh sangat memalukan mereka.  Kata Yesus kepada mereka: “Benarlah nubuat Yesaya tentang kamu, hai orang munafik! Sebab ada tertulis: Bangsa ini memuliakan Aku dengan bibirnya, padahal hatinya jauh dari padaku. Percumalah mereka beribadah kepadaKu, sedangkan ajaran yang mereka ajarkan ialah perintah manusia. Sungguh pandai kamu mengesampingkan perintah Allah, supaya kamu dapat memelihara adat istiadat sendiri.”
Dari jawaban Yesus, kita bisa melihat betapa besarnya kesalahan yang dibuat oleh orang Farisi dan ahli Taurat di hadapan Tuhan dan sesama. Mereka cuma melihat kesalahan kecil yang dibuat oleh para murid Yesus, soal tidak cuci tangan, sementara kesalahan mereka sangat besar yaitu berbuat tidak sesuai dengan status mereka sebagai pemuka agama; mereka tidak jujur di hadapan Tuhan; mereka lebih utamakan ajaran manusia dari pada ajaran Tuhan; mereka mengesampingkan perintah Tuhan dan utamakan adat istiadat mereka. Mereka tidak jujur di hadapan Allah, sesama dan diri sendiri.

Marilah kita bertanya diri:  Apakah hati, pikiran dan bibir kita selalu harmonis, sejalan? Apakah kita hayati dan jalankan apa yang kita bicarakan? Hari ini Injil mengingatkan kita untuk wujud-nyatakan iman kita lewat perbuatan. Keduanya harus menyatu secara harmonis. 

Bersama Bunda Maria kita berdoa, semoga Tuhan selalu menyadarkan kita untuk selalu bersikap jujur dan berkata benar agar bathin kita selalu alami kedamaian. Amin.

Tidak ada komentar: