Kamis, 23 Mei 2019

Siro Jumat, 24 Mei 19

Bacaan Liturgi

Hari Biasa Pekan Paskah V

Bacaan Injil
Yoh 15:12-17

Inilah perintah-Ku kepadamu: Kasihilah seorang akan yang lain.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes:

Dalam amanat perpisahan-Nya Yesus berkata kepada murid-murid-Nya,"Inilah perintah-Ku, yaitu supaya kamu saling mengasihi, seperti Aku telah mengasihi kamu.Tidak ada kasih yang lebih besar dari pada kasih seorang yang memberikan nyawanya untuk sahabat-sahabatnya.

Kamu adalah sahabat-Ku, jikalau kamu berbuat apa yang Kuperintahkan kepadamu. Aku tidak menyebut kamu lagi hamba, sebab hamba tidak tahu, apa yang diperbuat oleh tuannya. Tetapi Aku menyebut kamu sahabat, karena Aku telah memberitahukan kepada kamu segala sesuatu yang telah Kudengar dari Bapa-Ku.

Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah yang memilih kamu. Dan Aku telah menetapkan kamu, supaya kamu pergi dan menghasilkan buah dan buahmu itu tetap, supaya apa yang kamu minta kepada Bapa dalam nama-Ku, diberikan-Nya kepadamu.

Inilah perintah-Ku kepadamu: Kasihilah seorang akan yang lain."

Demikianlah Injil Tuhan.

=======================
SIRAMAN ROHANI                                                                                                                   
Jumat 24 Mei 2019
                                                                                                                                      
RP Fredy Jehadin, SVD

Tema:  Bukan Kita Yang Memilih Kristus, Tetapi Kristuslah Yang memilih Kita!
Yohanes 15: 12 - 17

Saudara-saudari... Hari Rabu kemarin, kami menyambut kedatangan misionaris SVD yang baru, datang dari Indonesia ditempatkan di Papua New Guinea. Kami duduk makan di satu restoran. Kami  memilih makanan kesukaan kami. Semua suka sea food dan nasi kukus. Makanannya nyaris habis. Yang sisa dibawa pulang karena memang makanan kesukaan. Sebaliknya ada pengalaman dari seorang teman. Ia diundang oleh seorang teman. Ia disuguhi makanan. Sewaktu ia memakannya, ternyata semuanya pedas. Ia tidak suka pedas. Ada keinginan untuk stop memakannya. Tetapi demi penghargaan dan terjalinnya persahabatan yang baik, ia rela menanggung kepedisan. Ia pelan-pelan menghabiskan yang sudah diambilnya sambil berkeringat karena pedas. Puji Tuhan ia berhasil. Berkorban demi kesetiaan dan kelangsungan persahabatan yang  baik.

Hari ini Yesus Kristus berkata kepada para murid-murid-Nya: “Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah yang memilih kamu. Dan Aku telah menetapkan kamu supaya kamu pergi dan menghasilkan  buah dan buahmu tetap.”  Konsekwensi dari pernyataan Yesus ini adalah bahwa Dialah yang selalu merasa bertanggungjawab akan kehidupan dari mereka yang dipilihnya;  Dialah yang selalu menyiapkan apa yang dibutuhkan oleh mereka yang dipilihnya; Dia harus selalu siap sedia mendengarkan apa yang disampaikan oleh mereka yang dipilihnya; Dia harus selalu hadir untuk mereka. Dan dari pihak mereka yang dipilih: mereka sudah seharusnya mengesampingkan kemauan dan kehendak mereka sendiri. Kehendak Yesus Kristus, yang memilih mereka, harus selalu diprioritaskan; Suka duka dalam menjalankan tugas yang sudah diberikan Kristus harus selalu diterima sebagai satu konsekwensi dari pilihan itu sendiri. Yesus yang memilih punya kuasa atas mereka yang sudah menjawab ya atas pilihan itu. 

Sebagai orang yang dipilih, betapa sering saya mengalami banyak tantangan. Kadang ada godaan untuk mendahulukan kemauan sendiri. Di saat merasa bahwa Tuhan tidak mendengarkan permohonan-ku, saya marah kepadanya; kadang memaksakan kehendak untuk mendengarkan dan mengabulkan permohonanku. Itulah kelemahanku di saat saya dalam situasi terjepit. Saya lebih cendrung melontarkan banyak pertanyaan kepada-Nya, sementara suara halus yang selalu diucapkannya dalam hatiku tidak saya dengarkan. Di saat saya memanfaatkan sedikit waktu untuk mendengarkan Dia, barulah saya sadar, ternyata Dia selalu ada bersama-Ku dan selalu siap melayani-Ku. Tuhan tidak pernah meninggalkan orang yang dipilih-Nya. Tuhan selalu bertanggungjawab akan orang pilihanNya. Tuhan selalu mengampuni orang yang bersalah kepada-Nya, tetapi yang terpenting orangnya harus datang kembali kepada-Nya memohon ampun, bukannya lari menjauhi Dia karena rasa malu. Ikutilah St. Petrus yang sesudah mengingakri Yesus, tetap kembali memohon ampun, bukannya Yudas Iskariot yang menyesal atas keselahannya lalu gantungkan diri dan mati membunuh diri. Membunuh diri adalah dosa besar!

Kita berdoa semoga kepercayaan yang Tuhan berikan kepada kita, sebagai orang pilihan, selalu kita pegang dan semoga kita selalu yakin dan percaya bahwa Tuhan selalu bertanggung-jawab atas hidup kita baik di waktu suka maupun duka.

Kita memohon Bunda Maria untuk mendoakan kita. Amen!

Tidak ada komentar: