Minggu, 02 Desember 2018

Siro, Jumat 30 Nov 18


Bacaan Liturgi

Pesta S. Andreas, Rasul

Bacaan Injil
Mat 4:18-22

Lalu mereka pun segera meninggalkan jalanya dan mengikuti Yesus.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius:

Pada suatu hari, ketika Yesus sedang berjalan menyusur danau Galilea, Ia melihat dua orang bersaudara, yaitu Simon yang disebut Petrus, dan Andreas, saudaranya. Mereka sedang menebarkan jala di danau, sebab mereka itu penjala ikan. Yesus berkata kepada mereka, "Mari, ikutlah Aku, dan kamu akan Kujadikan penjala manusia." Mereka pun segera meninggalkan jalanya, lalu mengikuti Yesus.

Setelah Yesus pergi dari sana, dilihat-Nya pula dua orang bersaudara, yaitu Yakobus anak Zebedeus, dan Yohanes saudaranya, bersama ayah mereka, Zebedeus, sedang membereskan jala di dalam perahu. Yesus memanggil mereka, dan mereka segera meninggalkan perahu serta ayahnya, lalu mengikuti Dia.

Demikianlah sabda Tuhan.

=======================
SIRAMAN ROHANI                                                                                                                 
Jumat, 30 November 2018                                                                                                      
RP Fredy Jehadin, SVD

Tema: Ikutilah Aku!
Matius 4: 18-22

Saudara-saudari... Hari ini kita merayakan Pesta Santo Andreas, Rasul. Andreas adalah saudara St.Petrus. Yang sangat menarik dari ceritera panggilan para Rasul perdana adalah mereka dipanggil selagi mereka menjalankan tugas. Injil hari ini katakan, bahwa selagi mereka menebarkan jalan di danau, mereka dipanggil Yesus: “Mari, ikutilah Aku, dan kamu akan kujadikan penjala manusia.” Mereka pun segera meninggalkan jalanya lalu mengikuti Yesus.
Pertanyaan kita: Siapakah yang meneruskan pekerjaan mereka dan menghidupkan keluarga mereka? Bagaimana mungkin penjala ikan bisa menjadi penjala manusia? 

Saudara-saudari... Dari hasil permenungan pribadi, jawaban dari pertanyaan di atas untuk saya pribadi adalah: Tuhan sendirilah yang bertanggung-jawab atas semuanya. Dia yang memanggil para Rasul, Dia jugalah yang bertanggungjawab atas kehidupan keluarga dari mereka yang dipanggilNya. Soal kesuksesan menjalankan karya Tuhan, bukanlah sangat bergantung pada kemampuan dari mereka yang dipanggil, melainkan sangat bergantung pada kuasa Allah, yang bekerja di dalam diri manusia yang dipanggil. Semakin kita menyerahkan diri kepada Tuhan dan selalu bergantung padaNya, maka pekerjaan kita akan berhasil dengan baik. Tuhan sudah katakan kepada para muridNya: “Jangan kuatir akan apa yang akan kamu katakan, Akulah yang akan berkata-kata lewat mulutmu.”
Kalau kita renungkan sejarah hidup Santo Andreas. Ia seorang rasul yang sangat aktip. Menurut Yohanes, Andreaslah yang memperkenalkan Simon Petrus kepada Yesus Kristus. Menurut tradisi, Andreas wafat sebagai martir. Ia disalibkan pada salib yang berbentuk X. Bisa dibayangkan betapa beratnya penderitaan Andreas. Selama dua hari ia bergantung di salib. Banyak orang mencemoohkan dia selagi ia bergantung di kayu salib, tetapi ia tidak peduli dengan cemoohan mereka. Ia tetap berkotbah dari atas salib.
Pertanyaan kita: Darimanakah ia mendapat kekuatan itu sampai ia tetap bisa berkotbah dari atas salib di tengah penderitaan yang lagi dialaminya? Ia tidak menjerit karena sakit, tetapi tetap bersukacita mewartakan kabar gembira kepada mereka yang menyalibkan dia?
Saudara-saudari... Hanya dengan iman, kita bisa menjawab pertanyaan di atas. Tuhan yang memanggil sudah memberi Andreas kekuatan, sehingga dia tetap sanggup mewartakan kabar sukacita walapun secara fisik ia disengsarakan. Sukacita yang meluap-luap di dalam dirinya sudah menguasai seluruh perasaannya, sehingga penderitaan fisik yang sedang dialaminya sudah tidak terasa lagi. 

Saudara-saudari ... Ada beberapa pesan yang mungkin baik kita pelajari dari pesta Santo Andreas hari ini:
1.    Tuhan memanggil mereka yang selalu siap bekerja!
2.    Tuhan tidak memperhitungkan latar-belakang profesi seseorang untuk menjadi pengikut-Nya.
3.    Menjadi pengikut kristus, berarti siap menerima konsekwensi dari tugas yang diembannya. 
4.    Kebahagian karena merasa satu dengan Tuhan, akan sangat mengurangi perasaan sakit fisik. Kekuatan Kristuslah yang akan selalu menguatkan kita.

Kita berdoa, semoga Tuhan yang sudah memanggil kita senantiasa menguatkan dan meneguhkan kita agar kita selalu setia mengikuti panggilan-Nya.

Kita memohon St. Andreas dan Bunda Maria untuk mendoakan kita. Amin.

Tidak ada komentar: