Jumat, 07 Desember 2018

Siro Sabtu, 8 Des 18

Bacaan Liturgi

HR S.P. Maria Dikandung Tanpa Dosa

Bacaan Injil
Luk 1:26-38

Salam, hai engkau yang dikaruniai, Tuhan menyertai engkau.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas:

Dalam bulan yang keenam Allah mengutus malaikat Gabriel ke sebuah kota di Galilea, bernama Nazaret, kepada seorang perawan yang bertunangan dengan seorang bernama Yusuf dari keluarga Daud; nama perawan itu Maria.

Ketika masuk ke rumah Maria, malaikat itu berkata, "Salam, hai engkau yang dikaruniai, Tuhan menyertai engkau." Maria terkejut mendengar perkataan itu, lalu bertanya di dalam hatinya, apakah arti salam itu. Kata malaikat itu kepadanya, "Jangan takut, hai Maria, sebab engkau beroleh kasih karunia di hadapan Allah. Sesungguhnya engkau akan mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki, dan hendaklah engkau menamai Dia Yesus. Ia akan menjadi besar dan akan disebut Anak Allah Yang Mahatinggi. Dan Tuhan Allah akan mengaruniakan kepada-Nya takhta Daud, bapa leluhur-Nya. Ia akan menjadi raja atas kaum keturunan Yakub sampai selama-lamanya, dan Kerajaan-Nya tidak akan berkesudahan." Kata Maria kepada malaikat itu, "Bagaimana hal itu mungkin terjadi,
karena aku tidak bersuami?" Jawab malaikat itu kepadanya, "Roh Kudus akan turun atasmu dan kuasa Allah Yang Mahatinggi akan menaungi engkau; sebab itu anak yang akan kaulahirkan itu akan disebut kudus, Anak Allah.
 
Dan sesungguhnya, Elisabet, sanakmu itu, ia pun sedang mengandung seorang anak laki-laki pada hari tuanya, dan inilah bulan yang keenam bagi dia yang disebut mandul itu.Sebab bagi Allah tidak ada yang mustahil." Maka kata Maria, "Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan; jadilah padaku menurut perkataanmu itu." Lalu malaikat itu meninggalkan dia.

Demikianlah sabda Tuhan.

=======================
SIRAMAN ROHANI
                                                                                                                              
Sabtu, 08 Desember 2018                                                                                                                    
RP Fredy Jehadin, SVD

Tema: Pasrah Pada Rencana Dan Kehendak Tuhan!                                                            
Lukas 1:26- 38

Saudara-saudari...  Hari ini kita merayakan Pesta Maria dikandung tanpa dosa. Gereja sungguh percaya bahwa Bunda Maria dilahirkan tanpa dosa. Ia dilahirkan tanpa dosa karena Tuhan sudah punya rencana khusus atas hidupnya. Tuhan menyiapkan wanita khusus untuk melahirkan PuteraNya. Putera-Nya, yang akan dilahirkan oleh manusia itu akan menjadi serupa dengan manusia, tetapi tanpa dosa. Ia dilahirkan tanpa dosa karena manusia yang melahirkannya tidak dicemari oleh noda dosa dan anak yang dilahirkan itu pun bukanlah manusia biasa, tetapi Anak Tuhan. Dia mengambil rupa manusia, punya kebutuhan seperti manusia, tetapi hakekat keallahanya ada bersama Dia.
Karena PuteraNya dilahirkan dalam rupa manusia, maka kandungan dari wanita yang akan mengandung Putera Allah harus sungguh suci tanpa noda dosa. Karena kalau PuteraNya dilahirkan oleh wanita biasa, yang sudah dicemari oleh noda dosa, itu berarti hakekat ketuhanan dari Putranya sudah dicemari dosa.
Semua manusia yang dilahirkan oleh wanita biasa, yang sudah dicemari oleh dosa Adam dan Hawa, maka semua keturunannya akan dicemari oleh dosa asal. Tuhan pada hakekatnya tidak dicemari dosa. Ia adalah Tuhan dan kuduslah hakekatnya. Keallahan Putranya kini menyatu dalam dirinya sebagai manusia. Ketuhanan dalam diri Yesus Kristus tidak lagi dilihat sebagai Roh saja, tetapi sudah menyatu dengan kodratnya sebagai manusia. Ia adalah Tuhan. Kuasa ketuhananya tetap ada dalam dirinya. Ia adalah manusia. Hakekat kemanusiaannya ada dalam dirinya. Ia mengikuti hukum alam. Ia tinggal dalam kandungan ibunya, Maria selama 9 bulan. Ia dilahirkan dan selanjutnya mengikuti proses perkembangan seorang anak. Dalam proses Ia menggunakan bahasa setempat, mengalami suka duka, lapar, haus, sakit, dll.
Kalau saja Bunda Maria tidak bersedia menerima tugas Allah, untuk menjadi Bunda Tuhan, kita tidak tahu apa yang akan terjadi atas manusia sampai saat ini. Kita bersyukur bahwa Maria menerima tugas mulia itu. Dalam kesederhanaannya, ia menjalankan tugas dan rencana Allah. Ia melihat dirinya sebagai hamba Allah. Sebagai hamba Allah, Ia merasa tidak punya hak untuk beradu argumentasi atau tawar menawar. Yang dimilikinya cuma melaksanakan kehendak Tuhan. Sejak Malekat Gabriel memberikan kabar kepadanya, bahwa ia akan menjadi Bunda Tuhan, sejak saat itu ia menyerahkan dirinya secara utuh kepada rencana dan kehendak Tuhan. Ia menerima segala pengalaman suka-duka dengan penuh iman dan selalu percaya bahwa itu semua adalah rencana dan kehendak Tuhan.

Marilah saudara-saudari... kita memberi hormat kepada Bunda Maria. Tuhan sudah menyiapkan dia secara khusus sejak dari kandungan ibunya untuk menjadi Bunda Tuhan. Ia dilahirkan tanpa dosa, sesuai dengan rencana dan kehendak Tuhan. Kandungannya sudah disiapkan secara khusus, tanpa dosa, karena ia akan mengandung dan melahirkan Putra Allah, yang maha suci. Marilah kita mengikuti teladan hidupnya, yaitu melihat dan menerima pengalaman hidup dengan iman dan percaya, bahwa itu semua adalah kehendak Tuhan bagi kita.

Kita berdoa, semoga Tuhan menguatkan iman kita dan menggerakkan hati kita agar selalu pasrah pada kehendak dan rencana Tuhan.

Kita memohon Bunda Maria untuk mendoakan kita. Amin.

Tidak ada komentar: