Jumat, 05 April 2019

Siro Sabtu, 06 April 19


Bacaan Liturgi

Hari Biasa Pekan Prapaskah IV

Bacaan Injil
Yoh 7:40-53
Apakah Engkau juga orang Galilea?
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes:

Sekali peristiwa Yesus mengajar di Yerusalem.Beberapa di antara orang banyak, yang mendengarkan perkataan Yesus, berkata, "Dia ini benar-benar nabi yang akan datang."Yang lain berkata, "Ia ini Mesias." Tetapi yang lain lagi berkata, "Bukan, Mesias tidak datang dari Galilea! Karena Kitab Suci mengatakan bahwa Mesias berasal dari keturunan Daud dan dari kampung Betlehem, tempat Daud dahulu tinggal."Maka timbullah pertentangan di antara orang banyak  karena Yesus. Beberapa orang di antara mereka mau menangkap Dia, tetapi tidak ada seorang pun yang berani menyentuh-Nya.

Maka ketika penjaga-penjaga yang ditugaskan imam-imam kepala dan orang-orang Farisi pergi kepada imam-imam kepala, orang-orang Farisi berkata kepada mereka, "Mengapa kamu tidak membawa-Nya?"Jawab penjaga-penjaga itu, "Belum pernah seorang manusia berkata seperti orang itu!"Jawab orang Farisi itu kepada mereka, "Adakah kamu juga disesatkan? Adakah seorang di antara pemimpin-pemimpin yang percaya kepada-Nya, atau seorang di antara orang-orang Farisi? Orang banyak itu tidak mengenal hukum Taurat! Terkutuklah mereka!"

Nikodemus, seorang dari mereka yang dahulu telah datang kepada Yesus, berkata kepada mereka, "Apakah hukum Taurat kita menghukum seseorang sebelum ia didengar, dan sebelum orang mengetahui apa yang telah dibuat-Nya?" Jawab mereka, "Apakah engkau juga orang Galilea? Selidikilah Kitab Suci, dan engkau akan tahu bahwa tidak ada nabi yang datang dari Galilea." Lalu mereka pulang, masing-masing ke rumahnya,

Demikianlah Injil Tuhan.
===================
SIRAMAN ROHANI                                                                                                                    
Sabtu, 06 April 2019                                                                                                                             
RP Fredy Jehadin, SVD

Tema: Menjadi Pengikut Kristus Berarti Siap Menjadi SaksiNya!                                      
Yohanes 7:40-53

Saudara-saudari...Injil hari ini sangat menarik. Penampilan dan ajaran Yesus Kristus mengundang banyak reaksi dari kalangan yang mendengarkan Dia. Di antara para pendengar ada yang berkata: “Dia  ini benar-benar nabi yang akan datang.” Yang lain berkata: “Ia ini Mesias,” Tetapi yang lain katakan, “Bukan, Mesias tidak datang dari Galilea, tetapi dari Betlehem tempat Daud dahulu tinggal.”
Dari reaksi dan pernyataan mereka, sangat jelas kelihatan bahwa mereka semua tidak memahami latar-belakang Yesus Kristus. Di antara mereka ada yang sama sekali tidak tahu bahwa Yesus dilahirkan di Betlehem. Kalau saja mereka tahu latarbelakang Yesus, pasti ceritera hari ini warnanya sangat berbeda. Tetapi sayang ada yang tidak tahu sejarah kelahiran Yesus sehingga mereka mati-matian tetap menolak Dia sebagai Mesias. Karena menurut Kitab Suci, Mesias tidak datang dari Galiea. Mereka berpikir bahwa Yesus berasal dari Galilea. Satu bukti bagi mereka, bahwa Yesus bukanlah Mesias. Ketidaktahuan mereka akan latarbelakang kehidupan Yesus sungguh memperkuat pikiran mereka bahwa Yesus Kristus sesungguhnya bukanlah Mesias.

Para penjaga keamanan pun tidak berani menangkap Yesus karena mata hati mereka juga turut terpesona dengan penampilan dan tingkahlaku Yesus. Dalam laporannya kepada imam-imam kepala mereka berkata: “Belum pernah seorang manusia berkata seperti orang itu.” Secara tidak langsung mereka mau yakinkan para imam bahwa Yesus Kristus adalah Mesias.
Tetapi para imam menanggapi pernyataan mereka dengan sikap yang sangat negatip. Para imam semakin cemas jangan-jangan para penjaga keamanan ini mau mengikuti Yesus karena itu mereka berkata kepada para penjaga: “Adakah kamu juga disesatkan?” Para imam kepala menggunakan Hukum Taurat untuk memperbenarkan argumentasi mereka. Katanya bahwa mereka yang tersesat adalah orang-orang yang tidak mengenal hukum Taurat. Tetapi Nikodemus, seorang Farisi yang mengenal Yesus Kristus mengutip hukum Taurat untuk menantang imam kepala. Katanya: “Apakah hukum Taurat kita menghukum seseorang, sebelum ia didengar dan sebelum orang mengetahui apa yang dibuatNya?”  Nikodemus sungguh yakin bahwa Yesus Kristus adalah orang saleh. Ia tidak melakukan kesalahan apa-apa. Tetapi para imam tetap berpegang teguh pada pikiran negatipnya, bahwa Yesus harus ditangkap dan dikuhum mati. Ketertutupan hati mereka untuk menerima keallahan Yesus Kristus sungguh tidak bisa merubah konsep mereka akan Yesus Kristus. Kegelapan jiwanya turut mempengaruhi tingkahlakunya. Yang benar dianggapnya salah dan yang baik dianggapnya buruk. Mengapa mereka bertingkah seperti itu? Mereka sesungguhnya sudah memakai kaca mata gelap untuk melihat Yesus Kristus. Dengan menggunakan kaca mata hati yang gelap maka apa yang dilihatnya pasti semuanya akan menjadi gelap atau kelabu. Tidak sesuai dengan kenyataan sebenarnya.

Saudara-saudari... Bagaimana dengan kita?  Dengan siapakah kita samakan diri kita? Apakah kita seperti mereka yang menerima Yesus dan selalu terpesona dengan tingkahlaku Yesus yang sangat baik dan kita selalu mau dekat dengan Dia dan memberi diri untuk menjadi saksi Yesus Kristus dalam hidup kita? Atau kadang kita sama seperti imam-imam kepala yang sangat kuat berpegang pada kekurangan pengetahuan dan tidak mau merubah cara berpikir dengan demikian kita pun menolak sesama sekaligus menolak Yesus Kristus yang hadir dalam diri sesama kita. 

Marilah saudara-saudari... Sebagai pengikut Kristus kita selalu diharapkan untuk terbuka menerima siapa saja dan dalam kebersamaan, kita saling membagi pengalaman dan pengetahuan dengan demikian kita pun semakin diperkaya. Sebagai pengikut Kristus kita dipanggil untuk menjadi saksinya yang setia.

Bersama Bunda Maria kita berdoa: Tuhan bantulah kami, semoga kami mampu dan tidak malu menjadi saksi-Mu yang setia dan berani dalam situasi apa saja. Amen.

Tidak ada komentar: