Jumat, 12 April 2019

Siro Sabtu, 13 April 19

Bacaan Liturgi

Hari Biasa Pekan Prapaskah V
PF S. Martinus I, Paus dan Martir
Bacaan Injil
Yoh 11:45-56

Yesus akan mati untuk mengumpulkan dan mempersatukan anak-anak Allah yang tercerai berai.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes:

Banyak di antara orang-orang Yahudi yang datang melawat Maria, dan yang menyaksikan sendiri apa yang telah dibuat Yesus terhadap Lazarus percaya kepada-Nya. Tetapi ada yang pergi kepada orang-orang Farisi, dan menceriterakan kepada mereka, apa yang telah dibuat Yesus itu.

Lalu imam-imam kepala dan orang-orang Farisi memanggil Mahkamah Agama untuk berkumpul. Mereka berkata, "Apakah yang harus kita buat? Sebab orang itu membuat banyak mujizat. Apabila kita biarkan Dia, maka semua orang akan percaya kepada-Nya, lalu orang-orang Roma akan datang, dan merampas tempat suci kita serta bangsa kita."

Tetapi seorang di antara mereka, yaitu Kayafas, Imam Besar pada tahun itu, berkata kepada mereka, "Kamu tidak tahu apa-apa! Kamu tidak insaf, bahwa lebih berguna bagimu, jika satu orang mati untuk bangsa kita dari pada seluruh bangsa kita ini binasa."

Hal itu dikatakan Kayafas bukan dari dirinya sendiri. Tetapi, sebagai Imam Besar pada tahun itu, ia bernubuat bahwa Yesus akan mati untuk seluruh bangsa; bukan untuk bangsa itu saja, tetapi juga untuk mengumpulkan dan mempersatukan anak-anak Allah yang tercerai-berai.Mulai dari hari itu mereka sepakat untuk membunuh Dia.

Karena itu Yesus tidak tampil lagi di muka umum di antara orang-orang Yahudi. Ia berangkat dari situ ke daerah dekat padang gurun, ke sebuah kota yang bernama Efraim. Di situ Ia tinggal bersama murid-murid-Nya.

Waktu itu hari raya Paskah orang Yahudi sudah dekat, dan banyak orang dari negeri itu berangkat ke Yerusalem  untuk menyucikan diri sebelum Paskah itu. Mereka mencari Yesus, dan sambil berdiri di dalam Bait Allah,  mereka berkata seorang kepada yang lain, "Bagaimana pendapatmu? Akan datang jugakah Ia ke pesta?"

Demikianlah Injil Tuhan.
=====================
SIRAMAN ROHANI                                                                                                                   
Sabtu, 13 April 2019
                                                                                                                                   
RP Fredy Jehadin, SVD

Tema: Lebih Berguna Bagimu, Jika Satu Orang Mati Untuk Bangsa Kita!                 
Yohanes 11:45 - 56

Saudara-saudari...  Apakah anda sudah mendengar sejarah kehidupan suku asal anda? Apakah dalam suku anda ada kisah yang melukiskan bahwa ada satu orang dari anggota suku anda berani menyerahkan dirinya jadi kurban demi keselamatan seluruh warga sukunya?

Dalam suku kami, di Ndoso Flores  seorang gadis cantik dibunuh dan kulitnya dibuat gendang. Gendangnya dipukul lalu banjir yang meluap sangat tinggi jadi surut. Kisahnya sangat panjang. Katanya gadis kami ini sangat cantik. Karena kecantikannya dia dilamar oleh begitu banyak orang, termasuk raja. Tetapi tawaran mereka semua ditolak. Dari antara mereka yang melawar ada yang punya kekuatan gaib. Katanya karena lawarannya ditolak maka dia mengirim air bah ke tempat suku kami. Airnya meluap sangat tinggi. Kemudian orang yang membuat air bah ini kirim berita, katanya kalau: "kamu mau selamat, kamu harus membunuh si gadis canti itu dan kulitnya kamu buat gendang. Kalau bunyi pukulan gendang dari kulit si gadis cantik terdengar di tempat kami, maka air bah akan surut tetapi kalau gendang yang dibuat dari kulit kambing atau kerbau kamu pukul maka air bah tidak akan surut."
Anggota suku kami tetap kepala batu. Tetapi karena air bah semakin tinggi dan hampir sampai di tempat mereka tinggal, maka si gadis katakan kepada tua-tua suku kami, “saya siap dibunuh demi keselamatan kalian semua. Lebih berguna bagi kalian, jika saya mati demi keselamatan semua anggota suku kita.” Tawarannya diterima. Ia dibunuh lalu kulitnya dibuat gendang. Sewaktu gendang dari kulit itu dipukul maka raja yang mendengarnya langsung menyurutkan air bah itu. Kematian si gadis mendatangkan keselamatan bagi semua anggota suku.

Saudara-saudar.... Hari ini kita mendengar pernyataan Imam Besar, Kayafas, kepada orang-orang Farisi dan imam-imam kepala. Katanya: “Lebih berguna bagimu, jika satu orang mati untuk bangsa kita dari pada seluruh bangsa kita ini binasa.” Pernyataan Imam Besar ini sepertinya sudah diilami Roh Kudus. Karena memang itulah kenyataan yang terjadi. Tuhan sudah menghendaki demikian. Dia diutus ke dunia untuk menyelamatkan manusia dari genggaman Setan. Ia mati di salib, sebagai tebusan dosa manusia. Ia adalah Anak Domba Allah, yang dikurbankan demi keselamatan mannusia berdosa. Yesus yang tidak berdosa; Yesus yang selalu setia kepada Bapa; Yesus yang sangat mencintai manusia dan selalu siap melayani manusia sudah jadi kurban. Pengurbanannya mendatangkan keselamatan.

Apakah kita memiliki sikap yang sama, sikap untuk siap menderita demi keselamatan semua orang?

Marilah saudara-saudari... pupuk kembangkanlah sikap selalu setia, rendah hati dan rela berkurban demi keselamatan sesama. Itulah sikap Yesus. Semakin kita promosikan sikap-sikap itu secara tidak langsung kita mau mengundang orang untuk alami Yesus Kristus.

Bersama Bunda Maria kita  berdoa: Tuhan, tanamkanlah sikap setia, rendah hati, rela berkurban dalam diri kami agar kami bisa menjadi duta keselamatan bagi sesama. Amen!

Tidak ada komentar: