Selasa, 02 April 2019

Siro Senin, 1 April 19


Bacaan Liturgi

Hari Biasa Pekan Prapaskah IV

Bacaan Injil
Yoh 4:43-54

Lihat anakmu hidup!
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes:

Sekali peristiwa Yesus berangkat dari Samaria dan pergi ke Galilea. Sebab Ia sendiri telah bersaksi, bahwa seorang nabi tidak dihormati di negerinya sendiri. Setelah Yesus tiba di Galilea, orang-orang Galilea pun menyambut Dia, karena mereka telah melihat segala sesuatu yang dikerjakan Yesus di Yerusalem pada pesta itu, sebab mereka sendiri pun turut ke pesta itu.

Maka Yesus kembali lagi ke Kana di Galilea, di mana Ia membuat air menjadi anggur. Dan di Kapernaum ada seorang pegawai istana, yang anaknya sedang sakit. Ketika pegawai itu mendengar, bahwa Yesus telah datang dari Yudea ke Galilea, pergilah ia kepada-Nya, lalu meminta supaya Yesus datang dan menyembuhkan anaknya, sebab anaknya itu hampir mati.

Maka kata Yesus kepadanya, "Jika kamu tidak melihat tanda dan mujizat, kamu tidak percaya." Pegawai istana itu berkata kepada-Nya, "Tuhan, datanglah sebelum anakku mati." Kata Yesus kepadanya, "Pergilah, anakmu hidup!" Orang itu percaya akan perkataan yang dikatakan Yesus kepadanya, lalu pergi. Ketika ia masih di tengah jalan hamba-hambanya telah datang kepadanya dengan kabar, bahwa anaknya hidup. Ia bertanya kepada mereka pukul berapa anak itu mulai sembuh. Jawab mereka, "Kemarin siang pukul satu demamnya hilang." Maka teringatlah ayah itu, bahwa pada saat itulah Yesus berkata kepadanya, "Anakmu hidup." Lalu ia pun percaya, ia dan seluruh keluarganya. Dan itulah tanda kedua yang dibuat Yesus ketika Ia pulang dari Yudea ke Galilea.

Demikianlah Injil Tuhan.
=====================
SIRAMAN ROHANI                                                                                                                      
Senin, 01 April 2019                                                                                                                               
RP Fredy Jehadin, SVD

Tema: Dimana Ada Iman Dan Cinta Maka Keselamatan pun Terjadi!  
                                                    
Yohanes 4:43-54

Saudara-saudari... Apakah mujizat masih terjadi dalam hidup kita sekarang? Pernahkah anda mengalami mujizat dalam hidup anda? Seorang Nona, bernama Vanessa, berumur 10 tahun mengalami mujizat yang sangat luar biasa. Dalam kelenjar ususnya ada tumor berukur 4.5 cm. Dokter di Jakarta takut mengadakan operasi karena tumornya dianggap tumor ganas. Ia dirujuk ke Singapora. Segala hasil laboratorium dan sampel semua dikirim ke Singapura. Orangtua dan Vanessa berdoa terus menerus. Vanessa tidak bisa makan selama beberapa minggu. Karena ada penyumbatan dalam usus 12 jari. Ia dibantu dengan alat infus. Sebelum ke Singapura Vanessa dengan kekuatan imannya meminta pada Tuhan supaya segala penyakitnya ditinggalkan di Indonesia dan meminta Tuhan agar ia segera bisa makan dan minum secara normal. Mujizat terjadi: berita gembira yang pertama bahwa Tumornya tidak ganas. Sewaktu diperiksa ulang oleh dokter anak di singapura, lubang yang tersumbat oleh tumor kini sudah terbuka sehingga cairan bisa mengalir. Dengan demikian Vanessa bisa minum normal, kemudian sewaktu di MRI/scanning, tumor yang tadinya berukuran 4.5cm sama sekali hilang. Para dokter coba buat endoskopi ulang untuk memastikan apa usus masih tersumbat? Puji Tuhan bahwa pada usus 12 jari sama sekali tidak ada tumor. Semua dokter katakan, Itu sungguh mujizat. Vanessa bersama orangtuanya akhirnya kembali ke Jakarta dengan penuh sukacita. Ia kembali ke RS di Jakarta, mengadakan pemeriksaan ulang. Puji Tuhan, hasilnya sama, tumor sudah hilang. Orangtua dan Vanessa sungguh percaya bahwa Tuhan sungguh mendengarkan doa mereka. Di antara para dokter ada yang katakan bahwa mujizat yang terjadi mau mengingatkan para dokter bahwa Dokter utama adalah Tuhan, Sebagai dokter kita harus selalu berkonsultasi dengan Tuhan meminta Tuhan untuk selalu bekerja sama dengan para medis.

Saudara-saudari... Hari ini, kita mendengar pengalaman iman dari seorang pegawai Istana. Ia sangat mencintai anaknya. Karena cintanya kepada anaknya, ia pergi menemui Yesus Kristus. Cinta akan anaknya mendorong dia untuk yakinkan Yesus Kristus untuk berbuat sesuatu ke atas anaknya. Yesus menantang dia, katanya: “Jika kamu tidak melihat tanda dan mujizat, kamu tidak percaya.” Tetapi Pegawai Istana ini tetap memohon belaskasihan Yesus, katanya: “Tuhan, datanglah sebelum anakku mati.” Dia betul percaya bahwa kalau Yesus melihat anaknya dan menyentuh anaknya pasti anaknya langsung sembuh. Kata Yesus kepadanya: “Pergilah, anakmu hidup!” Mendengar perkataan Yesus, pegawai istana langsung pergi. Ia sungguh percaya bahwa apa yang dikatakan Yesus adalah benar. Ia pergi dengan penuh keyakinan bahwa anaknya sudah sembuh dari sakitnya. Benarlah yang terjadi: hamba-hambanya menemui dia di jalan dan sampaikan berita gembira kepadanya bahwa anaknya sudah sembuh kembali. Untuk meneguhkan imannya, ia bertanya kepada hambanya: “Jam berapa ia sembuh?” Jawab mereka: “kemarin siang pukul satu demamnya hilang.” Maka teringatlah ia, bahwa pada saat itulah Yesus berkata kepadanya: “Anakmu hidup!”
Satu peringatan bagi kita bahwa apa yang keluar dari mulut Tuhan, semuanya akan terjadi dalam kenyataan. Di mana ada iman dan cinta, maka mujizat pun pasti terjadi.

Saudara-saudari... Lewat ceritera injil hari ini dan pengalaman mujizat dari Vanessa kita semakin diteguhkan bahwa mujizat selalu terjadi dalam hidup kita. Mujizat terjadi kalau iman dan cinta selalu bergandengan tangan. Orangtua dan Vanessa sungguh percaya kepada Tuhan; mereka pun saling mengasihi. Orangtua Vanessa berjuang mencari tenaga medis demi anak mereka yang mereka cintai. Cinta mereka juga diteguhkan oleh iman mereka. Mereka serahkan segalanya kepada Tuhan dan percaya pada para medis untuk merawat si Vanessa. Cinta dan iman mereka mendatangkan kesembuhan.

Marilah saudara-saudari... Ikutilah teladan keluarga Vanessa dan pegawai istana yang begitu mencintai anak mereka. Selain meminta bantuan para medis, mereka juga tetap kembali kepada Tuhan yang adalah Dokter utama dan pemegang hidup manusia. Karena iman dan cinta merekalah, maka kesembuhan terjadi ke atas anak mereka.

Bersama Bunda Maria, kita berdoa, Tuhan kuatkanlah iman dan cinta kami, semoga keduanya selalu bergandengan tangan dalam hidup harian kami dengan demikian keselamatan selalu terjadi dalam hidup kami. Amin

Tidak ada komentar: