Senin, 23 September 2019

Siro Kamis, 12 Septembar 19

Bacaan Liturgi

Hari Biasa, Pekan Biasa XXIII
PF Nama SP Maria yang Tersuci

Bacaan Injil
Luk 6:27-38

Hendaknya kalian murah hati se bagaimana Bapamu murah hati adanya.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas:

Yesus bersabda kepada murid-murid-Nya,
"Dengarkanlah perkataan-Ku ini: 
Kasihilah musuhmu. 
Berbuatlah baik kepada orang yang membenci kalian.
Mintalah berkat bagi mereka yang mengutuk kalian. 
Berdoalah bagi orang yang mencaci kalian.
Bila orang menampar pipimu yang satu, 
berikanlah pipimu yang lain. 
Bila orang mengambil jubahmu, biarkan juga ia mengambil bajumu.

Berilah kepada setiap orang yang meminta kepadamu, 
dan janganlah meminta kembali 
dari orang yang mengambil kepunyaanmu.
Dan sebagaimana kalian kehendaki orang perbuat kepada kalian, 
demikian pula hendaknya kalian berbuat kepada mereka.
Kalau kalian mengasihi orang-orang yang mengasihi kalian, apakah jasamu? 
Orang-orang berdosa pun berbuat demikian.
Lagi pula kalau kalian memberikan pinjaman kepada orang 
dengan harapan akan memperoleh sesuatu dari padanya, 
apakah jasamu? 
Orang-orang berdosa pun meminjamkan kepada orang-orang berdosa, 
supaya mereka menerima kembali sama banyaknya.

Tetapi kalian, 
kasihilah musuhmu dan berbuatlah baik kepada mereka 
dan berilah pinjaman tanpa mengharapkan balasan, 
maka ganjaranmu akan besar 
dan kalian akan menjadi anak Allah Yang Mahatinggi. 
Sebab Ia baik terhadap orang-orang yang tidak tahu berterima kasih 
dan orang-orang jahat.
Hendaklah kalian murah hati 
sebagaimana Bapamu murah hati adanya.
Janganlah menghakimi orang, maka kalian pun tidak akan dihakimi. 
Dan janganlah menghukum orang, 
maka kalian pun tidak akan dihukum. 
Ampunilah, maka kalian pun akan diampuni.
Berilah, dan kalian akan diberi. 
Suatu takaran yang baik, 
yang dipadatkan, yang digoncang dan tumpah ke luar 
akan dicurahkan ke pangkuanmu. 
Sebab ukuran yang kalian pakai, akan diukurkan pula kepadamu."

Demikianlah Injil Tuhan.
=======================
SIRAMAN ROHANI                                                                                                                  
Kamis, 12 September 2019                                                                                                                   
RP Fredy Jehadin, SVD

Tema: Pilihlah Kasih Daripada Kebencian!                                                                                      Lukas 6: 27-38

Saudara-saudari... Pada suatu hari seorang bapa datang kepadaku dengan satu pertanyaan. “Pastor, mengapa saya merasa tidak senang dengan pribadi-pribadi yang sombong, kasar dan cepat marah?” Mendengar pertanyaan itu saya langsung bertanya balik, “Menurut bapa mengapa tidak senang dengan pribadi macam itu? Saya yakin bapa punya alasan mengapa bapa tidak senang dengan orang sombong, kasar dan cepat marah!” “Pastor, saya tidak tahu alasannya! makanya saya tanya Pastor”  jawabnya.  Kemudian saya tanya lagi: “Pernahkan bapa sendiri alami perbuatan dari pribadi yang sombong itu? Pernahkah bapa diperlakukan secara kasar oleh orang lain? Pernahkah bapa dimarahi oleh orang lain?”  Ia menjawab: Iya! Ok. Sombong menurut bapa itu apa? Jawabnya: “Sombong menurut saya adalah orang menganggap dirinya lebih tinggi dari pada orang lain; menganggap dirinya sangat hebat dari orang lain.” 
Jawabanya ini mngingatkan saya akan isi pencobaan setan lewat mulut ular kepada Hawa. Kata Ular kepada Hawa: “Kalau saja engkau memakan buah terlarang ini pasti engkau akan menyamai Allah dan engkau akan mengetahui segala sesuatu.” Hawa sangat tergiur dengan perkataan Ular ini. Karena itu munculah kerinduan dalam hati Hawa untuk menjadi seperti Allah, agar bisa menyamai Allah. Dengan itu ia mengiyakan tawaran Ular. Ia memakan buah terlarang. Kemudian ia memberikan buah terlarang itu kepada Adam dengan pikiran bahwa mereka akan segera menyamai Allah. Kasihan, konsekwensi dari perbuatan mereka adalah kejatuhan.  Bukan berdiri sama tinggi dengan Allah, tetapi kejatuhan, merayap seperti ular. Mereka telanjang dan merasa malu. Martabat mereka menjadi sangat rendah. Pengalaman firdaus yang penuh sukacita kini berubah menjadi pengalaman dukacita penuh penderitaan. Itulah konsekwensi dari kesombongan!

Selanjutnya saya katakan kepada si bapa tadi: pengalaman kejatuhan Adam dan Hawa ini sebenarnya sudah menjadi peringatan bagi mereka yang sombong. Mereka yang sombong terhadap sesama entah cepat atau lambat tetap akan alami kejatuhan. 
Apakah bapa tidak merasa kasihan dengan orang yang sombong yang tidak tahu akan apa akibat dari perbuatan dan tingkah lakunya yg sombong? Kasihankan...karena kesombongannya atau kekerasannya atau cepat marahnya ia jatuh terperosok. Mana yang baik: memupuk perasaan jengkel kepada mereka yang sombong atau merasa kasihan dengan mereka dan mendoakan mereka agar mereka bertobat? 

Saudara-saudari... Itulah ajakan Yesus untuk kita semua pada hari ini untuk memilih kasih daripada kebencian; mendoakan musuh daripada membenci mereka; mengampuni orang berdosa daripada mencaci maki mereka.

Marilah saudara-saudari...  Bersama Bunda Maria kita berdoa: Tuhan gerakanlah hati dan pikiran kami agar selalu memilih kasih dari pada kebencian dan kami juga berdoa bagi mereka yang selalu membenci orang lain agar bertobat dan berbalik promosikan kasih. Dalam nama Yesus kami berdoa. Amin.

Tidak ada komentar: