Kamis, 26 September 2019

Siro Kamis 26 Sept 19

Bacaan Liturgi

Hari Biasa, Pekan Biasa XXV
PF S. Kosmas dan S. Damianus, Martir

Bacaan Injil
Luk 9:7-9

Yohanes kan telah kupenggal kepalanya. Siapa gerangan Dia ini, yang kabarnya melakukan hal-hal besar itu?

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas:

Ketika Herodes, raja wilayah Galilea, mendengar segala yang terjadi, ia merasa cemas, sebab ada orang yang mengatakan, bahwa Yohanes telah bangkit dari antara orang mati. Ada lagi yang mengatakan, bahwa Elia telah muncul kembali, dan ada pula yang mengatakan, bahwa seorang dari nabi-nabi zaman dahulu telah bangkit.Tetapi Herodes berkata, "Yohanes kan telah kupen ggal kepalanya. Siapa gerangan Dia ini, yang kabarnya melakukan hal-hal besar itu?" Lalu ia berusaha supaya dapat bertemu dengan Yesus.

Demikianlah Injil Tuhan.
=======================
SIRAMAN ROHANI                                                                                                                 
Kamis, 26 September 2019                                                                                                                  
RP Fredy Jehadin, SVD

Tema: Temuilah Kristus!
Lukas 9: 7 – 9

Saudara-saudari… Ada seorang pastor misionaris merasa takut ditempatkan di satu paroki di keuskupan baru, karena ia mendengar bahwa pastor yang pernah berselisih dengan dia beberapa tahun sebelumnya, juga bekerja di wilayah yang sama. Dia cemas, jangan-jangan pastor itu akan apa-apakan dia lagi. Sesudah dicari tahu, ternyata pastor itu sudah meninggal karena kecelakaan.

Saudara-saudari... Herodes, lewat Injil hari ini, merasa cemas, karena ada orang yang mengatakan bahwa Yohanes telah bangkit dari antara orang mati. Walaupun ada orang lain mengatakan, bahwa Elia telah muncul kembali, atau seorang dari nabi-nabi dahulu telah bangkit. Tetapi Herodes tetap merasa takut dan cemas. Karena itu ia berkata: “Yohanes telah kupenggal kepalanya. Siapakah gerangan Dia ini, yang kabarnya melakukan hal-hal demikian?” Lalu ia berusaha supaya dapat bertemu dengan Yesus, yang dianggap Yohanes, yang bangkit kembali dari mati. 

Pertanyaan kita: Apa sesungguhnya motivasi Herodes mau bertemu dengan Yesus? Apakah karena didorong oleh satu motivasi luhur untuk mendengarkan ajaran Yesus Kristus? Apakah dia mau memohon ampun dari Yesus Kristus? Atau karena ia didorong oleh perasaan takut dan cemas akan Yohanes dan kini mencari tahu kebenaran, siapakah Yesus sesungguhnya: Apakah dia adalah Yohanes, yang bangkit kembali atau orang baru sama sekali, yang namanya adalah Yesus? Kalau dia hanya mau mencari tahu kebenaran, itu berarti Yesus bukanlah siapa-siapa baginya. Dia hanya takut dan cemas kalau orang itu adalah Yohanes, yang mungkin sekali akan membalas dendam.  

Lalu bagaimana dengan kita: Apakah kita juga selalu mau menemui Yesus. Apa motiviasi kita mau bertemu Yesus Kristus? Apakah kita mau mendengarkan Dia dan ungkapkan isi hati kita kepada-Nya? 

Saudara-saudari... Tingkah laku Herodes sesungguhnya masih hidup di antara kita. Di antara kita, mungkin ada pribadi yang selalu dihantui oleh pengalaman masa lampau, atau kesalahan yang pernah dibuatnya. Walaupun kesalahan masa lampau itu sudah diampuni tetapi tetap saja dipikirkan sehingga membuat anda takut dan cemas. Kalau ada di antara kita yang mengalami hal itu, apa yang anda harus lakukan saat ini agar bisa keluar dari perasaana takut yang berlebihan? Kalau seandainya ada di antara kita yang tahu bahwa ada teman kita yang punya pengalaman seperti itu, sebagai pengikut Kristus, apa yang harus kita lakukan untuk teman kita ini, agar dia bisa keluar dari perasaan takut itu? 

Saudara-saudari… Kalau di antara kita ada yang masih dihantui oleh perasaan takut karena kesalahan masa lampau, tetapi sesungguhnya kesalahan itu sudah diampuni, entah lewat acara adat atau hukum dan juga sudah diampuni lewat Sakramen Pengampunan, maka lihatlah perasaan takut itu sebagai gangguan Setan, yang selalu mau mengingatkan anda akan masa lampau supaya anda selalu merasa bersalah. Ada yang mengatakan, bahwa ketakutan yang berlebihan adalah salah satu bentuk dari kekurangan iman akan Allah. 

 Marilah saudara-saudari... Teguhlah dalam iman akan Allah dan temuilah Tuhan dengan satu motivasi yang luhur. Jangan takut...Tuhan yang mahakuasa selalu menyertai kita.

Kita memohon Bunda Maria untuk selalu mendoakan kita. Amen.

Tidak ada komentar: