Minggu, 29 September 2019

Siro Senin, 30 Sept 19

Bacaan Liturgi 

Hari Biasa, Pekan Biasa XXVI

PW S. Hieronimus, Imam dan Pujangga Gereja
Bacaan Injil
Luk 9:46-50

Yang terkecil di antara kalian, dialah yang terbesar.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas:

Sekali peristiwa timbullah pertengkaran di antara murid Yesus tentang siapakah yang terbesar di antara mereka. Tetapi Yesus mengetahui pikiran mereka. Karena itu Ia mengambil seorang anak kecil dan menempatkannya di samping-Nya, dan Ia berkata kepada mereka, "Barangsiapa menerima anak ini demi nama-Ku, dia menerima Aku. Dan barangsiapa menerima Aku, menerima Dia yang mengutus Aku. Sebab yang terkecil di antara kalian, dialah yang terbesar."

Pada kesempatan lain Yohanes berkata, "Guru, kami lihat seorang mengusir setan demi nama-Mu, dan kami telah mencegahnya, karena ia bukan pengikut kita."Tetapi Yesus menjawab, "Jangan kalian cegah, sebab barangsiapa tidak melawan kalian, ia memihak kalian."

Demikianlah Injil Tuhan.
======================
SIRAMAN ROHANI                                                                                                                
Senin, 30 September 2019                                                                                                                                   
RP Fredy Jehadin, SVD

Tema: Pelayan Kristus Harus Rendah Hati Dan Siap Melayani!
Lukas 9: 46 - 50

Saudara-saudari... Di tahun 1975, sewaktu saya duduk di bangku SMP, Bupati kami datang mengunjungi wilayah kami. Beberapa hari sebelum dia datang, kami sibuk rapihkan jalan, siap atraksi, bersihkan pakaian seragam, praktisnya kami tidak ada kelas selama beberapa hari. Masyarakat Desa juga siapkan beberapa ekor babi, ayam dan kambing untuk menjamu Bapa Bupati dan rombongan. Dia harus dilayani dengan baik. Di saat dia tiba, kami teriak-teriak… “hidup bapa Bupati! Hidup Bapa Bupati!” Kami berbaris di pinggir jalan dan Bapa Bupati bersama rombongan berjalan di tengah jalan sambil senyum-senyum kepada kami. Semua aparat desa sibuk melayani Bapa Bupati. Ada kesan bahwa Bapa Bupati datang bukan untuk melayani masyarakat sederhana di kampung-kampung tetapi kelihatannya sangat bahagia dilayani oleh masyarakat.  Siapa yang salah: Bapa Bupati atau budaya kita yang salah? Mari kita merenungkan hal itu.   
Kalau kita melihat tingkah-laku Yesus? Konsep kepemimpin Yesus sungguh berbeda dengan konsep kepemimpin duniawi. Bagi Yesus, barangsiapa yang mau menjadi pemimpin atau terbesar, ia harus rendah hati dan siap melayani. 

Hari ini, Ia mengambil seorang anak kecil dan menempatkannya di sampingnya dan berkata: “Barangsiapa menyambut anak ini dalam namaKu, ia menyambut Aku, dan barangsiapa yang menyambut Aku, ia menyambut Dia, yang mengutus Aku. Karena yang terkecil di antara kamu sekalian, dialah yang terbesar.”
Menurut adat orang Yahudi, anak kecil belum punya hak dan kuasa, belum punya kedudukan, belum punya pengaruh dalam masyarakat.  Anak kecil dalam konteks percakapan Yesus hari ini adalah mereka yang tidak punya hak dan wewenang, mereka yang tidak punya status dan pengaruh dalam masyarakat. Mereka adalah orang miskin, orang yang dikucilkan dari masyarakat, dan para pendosa. 
Menurut Yesus, kalau mau menjadi orang besar dalam masyarakat, dia harus melayani orang-orang seperti ini. Dia harus rendah hati dan siap melayani, memperjuangkan dan menjadi suara dari mereka yang haknya diperkosa oleh orang yang berkuasa dan berduit; mengangkat orang yang harga dirinya diperkosa oleh orang lain dan menjadi perangkul dan pengayom orang yang dicerai-beraikan oleh mereka yang punya kuasa. Kalau kita sanggup menjadi suara dari mereka yang ditindas dan menjadi pembela orang yang tak bersalah, maka kita sudah menjadi pemimpin yang sesuai dengan konsep Kristus. Melayani mereka yang tertindas atau melayani orang-orang kecil berarti melayani Yesus Kristus sendiri.

Marilah saudara saudari… promosikanlah semangat rendah hati dan siap sedialah untuk selalu  melayani orang-orang kecil. Sikap dan semangat hidup seperti inilah yang selalu diharapkan oleh Kristus dari kita, para pengikutNya.
Kita berdoa semoga Tuhan selalu memampukan kita untuk selalu promosikan semangat hidup rendah hati dan siap melayani mereka yang kecil.

Kita memohon St. Hironimus dan Bunda Maria untuk selalu mendoakan kita. Amen.

Tidak ada komentar: