Selasa, 10 Desember 2019

Siro Rabu, 11 Desember 19

Bacaan Liturgi 

Hari Biasa, Pekan Adven II
PF S. Damasus I. Paus

Bacaan Injil
Mat 11:28-30

Datanglah kepada-Ku, kalian yang letih lesu.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius:

Sekali peristiwa bersabdalah Yesus, "Datanglah kepada-Ku, kalian semua yang letih lesu dan berbeban berat. Aku akan memberi kelegaan kepadamu. Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati. Maka hatimu akan mendapat ketenangan. Sebab enaklah kuk yang Kupasang, dan ringanlah beban-Ku."

Demikianlah Injil Tuhan.
======================
SIRAMAN ROHANI                                                                                                                         Rabu, 11 Desember 2019                                                                                                                        RP Fredy Jehadin, SVD

Tema: Datanglah Kepada Tuhan, Dia Akan Memberi Rasa Lega Kepada Kita!

Matius 11: 28-30

Saudara-saudari… Pernahkah saudara-saudari menghayati dan mengamalkan secara harafiah apa yang dikatakan Yesus Kristus kepada kita hari ini: “Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegahan kepadamu.”  Di saat saudara sungguh merasa penat dan tak-berdaya, pernahkah saudara lari kepadaNya dan memohon bantuan? Saya percaya bahwa banyak di antara kita yang sudah alami bagaimana Tuhan membantu kita di saat kita merasa penat dan tak-berdaya. 
Pada kesempatan ini, izinkanlah saya menceriterakan pengalaman iman dari seorang teman pastor. Beberapa bulan yang lalu ia merayakan Misa di satu paroki di Port Moresby. Dia seorang imam muda penuh gairah dan sangat semangat. Dia disenangi oleh banyak orang. Gaya berkotbahnya pun sangat menarik dan disenangi banyak umat. Saya sendiri sering katakan kepadanya, bahwa kotbahnya bagus. Pada minggu itu, selagi dia berkotbah, tiba-tiba ia merasa bahwa ada sesuatu yang mencekik tubuhnya. Suaranya tiba-tiba berubah. Keringat halus membasahi seluruh tubuh, dan hampir saja ia jatuh. Puji Tuhan, ia masih sadarkan diri dan menyerahkan diri kepada Tuhan sembari berdoa memohon kekuatan agar bisa tetap melanjutkan kotbah dan Misa. Doanya dikabulkan. Ia masih diberi kekuatan untuk melanjutkan kotbah walaupun suara dan semangatnya tidak seperti semula. Sesudah kotbah ia lanjutkan perayaan seperti biasa sampai selesai. Sesudah misa ia terus ke rumah, minum air dan baring sebentar. Dua hari sesudahnya, ia ke Rumah Sakit. Ia menceriterakan kepada dokter tentang pengalaman itu. Sesudah diperiksa ternyata pada waktu itu ia sudah alami serangan jantung. Puji Tuhan, campur tangan Tuhan sudah menguatkan dia sehingga bisa selesaikan perayaan hari minggu dengan baik. Beberapa hari yang lalu, sesudah diperiksa di Rumah Sakit di Tanah Air, ternyata ada penyumbatan pembulu darah di bagian jantung. Dokter langsung mengambil tindakan dan kini ia segar kembali.

Saudara-saudari… Ajakan Yesus hari ini: “Marilah kepada-ku, semua yang letih lesuh dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepada-mu,” sesungguh bukanlah ajakan rohani semata, tetapi juga ajakan jasmani yang harus kita hayati dan amalkan. Sang Pastor muda tadi sunguh menghayatinya dan amalkan secara nyata dan hasilnya sungguh luar biasa. Dia sungguh percaya bahwa Tuhan akan memberi dia rasa lega dan kekuatan. Ajakan Tuhan untuk datang kepadaNya bukan semata-mata berarti Dia akan menghilangkan beban kita, atau menghapuskan beban kita. Bukan! Tetapi betapa sering terjadi, sesudah berdoa memohon bantuan Tuhan, penderita alami kekuatan dan rasa damai. Penyakit tetap ada, tetapi pasien memikulnya dengan penuh kesabaran. 
Yesus sendiri juga sudah alami penderitaan. Di taman Getsemani, Ia meminta BapaNya kalau boleh biarkan piala penderitaan itu lewat dari padaNya. Tetapi kemudian Ia sadar bahwa Ia harus tetap menghadapi tantangan itu dan harus memikul penderitaan itu. Karena itu Ia berdoa: “Bukan kehendak-Ku tetapi kehendak-Mu yang terjadi.” Sesudah berdoa, Ia alami kekuatan yang memampukan Dia untuk menghadapi dan memikul penderitaan sampai Ia mati di salib. 
Jadi bersama Tuhan, tidak berarti kita sama sekali bebas dari semua penderitaan di dunia ini, tidak! Tetapi lebih pada mendapat kekuatan dari Tuhan yang bisa menyanggupkan kita untuk memikul salib hidup dengan penuh kesabaran dan kesetiaan. 

Marilah saudara-saudari… Di kalah kita alami penderitaan, entah karena sakit, entah karena tekanan ekonomi atau apa saja, datanglah kepada Tuhan. Ia pasti akan memberi kita kekuatan dan rasa damai. Percayalah pada apa yang diajarkanNya dan hayati serta amalkanlah ajaranNya dalam hidup harian kita. Kepercayaan dan kesetiaan dalam menghayati dan mengamalkan ajaran Kristus akan sangat mendatangkan rasa damai dan kekuatan dalam diri kita.

Dalam masa Advent ini kita diajak untuk kembali merenungkan kebaikan Tuhan dan tingkatkan komitment kita untuk selalu setia datang kepada Tuhan agar selalu mendapatkan kelegaan dan kekuatan daripadaNya.

Kita berdoa semoga Tuhan selalu menyadarkan dan menguatkan iman kita agar kita selalu datang kepadaNya memohon bantuanNya.

Kita memohon Bunda Maria untuk mendoakan kita. Amen.

Tidak ada komentar: