Minggu, 15 Desember 2019

Siro Senin, 16 December 19

Bacaan Liturgi

Hari Biasa, Pekan Adven III

Bacaan Injil
Mat 21:23-27

Dari manakah pembaptisan yang diberikan Yohanes?

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius:

Pada suatu hari Yesus masuk ke Bait Allah. 
Ketika Ia sedang mengajar, 
datanglah imam-imam kepala 
serta pemuka-pemuka bangsa Yahudi kepada-Nya; 
mereka bertanya, 
"Dengan kuasa manakah Engkau melakukan hal-hal ppitu? 
Dan siapakah yang memberikan kuasa itu kepada-Mu?"
Jawab Yesus kepada mereka, 
"Aku juga akan mengajukan satu pertanyaan kepadamu, 
dan jika kalian memberi jawabannya, 
Aku pun mengatakan kepada kalian 
dengan kuasa manakah Aku melakukan hal-hal itu.
Nah, dari manakah pembaptisan yang diberikan Yohanes? 
Dari surga atau dari manusia?" 

Mereka lalu berunding satu sama lain, 
"Jikalau kita katakan, 'Dari surga,' 
Ia akan berkata kepada kita, 
'Kalau begitu, mengapa kalian tidak percaya kepadanya?
Tetapi jika kita katakan, 'Dari manusia,' 
kita takut kepada orang banyak, 
sebab semua orang menganggap Yohanes ini nabi."

Mereka lalu menjawab, "Kami tidak tahu." 
Maka Yesus pun berkata kepada mereka, 
"Jika demikian, Aku pun tidak mau mengatakan kepada kalian 
dengan kuasa manakah Aku melakukan hal-hal itu."

Demikianlah Injil Tuhan.

=======================
SIRAMAN ROHANI                                                                                                                  
Senin, 16 Desember 2019                                                                                                             
RP Fredy Jehadin, SVD

Tema: Yesus Kristus Punya Kuasa Untuk Bertidak!                                                                            Matius 21: 23-27

Saudara-saudari… Hari ini kita mendengar bahwa ketika Yesus Kristus lagi mengajar dalam Bait Allah, datanglah imam-imam kepala serta tua-tua bangsa Yahudi kepadaNya dan bertanya: “Dengan kuasa manakah Engkau melakukan hal-hal itu? Dan siapakah yang memberikan kuasa itu kepadaMu?” Pertanyaan kita: “Apa sebenarnya yang sudah dilakukan Yesus sampai imam-imam kepala dan tua-tua bangsa Yahudi marah besar kepadaNya?”  Pada perikop sebelumnya, Matius 21:12-17 kita membaca, bahwa Yesus Kristus menyucikan Bait Allah. Ia membalikkan meja-meja penukar uang dan bangku-bangku pedagang merpati.  Yesus begitu marah. Ia berkata kepada mereka yang menjual barang, katanya: “Ada tertulis: Rumah-Ku akan disebut rumah doa. Tetapi kamu menjadikannya sarang penyamun.” Karena perbuatannya inilah, maka imam-imam kepala dan tua-tua bangsa Yahudi marah besar kepada Yesus. Kini mereka mau mencari tahu tentang kuasa Yesus dan siapa yang memberi Dia kuasa untuk melakukan semua itu. Mereka tidak tahu dan sadar bahwa Yesus Kristus, yang adalah Tuhan, punya kuasa untuk bertindak. 
Kalau dipikir secara manusiawi, reaksi imam-imam kepala dan tua-tua bangsa Yahudi terhadap perbuatan Yesus sesungguhnya sangat wajar. Bait Suci ada pengurusnya. Tidak sembarang orang bisa bertindak sesuka hati di Bait Suci. Menjual binatang dan tukar uang di salah satu tempat khusus di dalam Bait Suci adalah satu praktek yang sudah lama dijalankan oleh orang yang beragama Yahudi. Perbuatan itu bukanlah sesuatu yang baru. Imam-imam kepala dan tua-tua bangsa Yahudi menantang Yesus karena mereka tidak tahu siapakah Dia, dan siapakah yang memberi Dia kuasa untuk melakukan hal itu? Mata hati mereka belum terbuka melihat siapakah Yesus Kristus. Mereka tidak tahu bahwa Dia adalah Mesias, Putera Allah, yang punya autorita. Yesus Kristus sudah melakukan begitu banyak mujizat dan sudah mengajar dengan penuh wibawa dan penuh kuasa. Tapi sayangnya, kebanyakan orang belum juga tergerak hatinya untuk menerima, berpikir dan berefleksi. Mereka tidak bisa menghubungkan mujizat-mujizat itu dengan apa yang dibuat-Nya di Bait Allah, membongkar balikan barang jualan. Kalau saja hati dan pikiran mereka terbuka merenungkan semua mujizat yang sudah dibuat Yesus dan expresi kemarahan Yesus di Bait Suci, maka ada kemungkinan besar mereka memahami siapakah Dia. Dia bukanlah orang biasa, tetapi orang yang punya kuasa dari dalam dirinya sendiri. Dia adalah Tuhan. 
Yesus menjawab pertanyaan orang-orang Yahudi dengan satu pertanyaan yang cukup menantang: “Dari manakah baptisan Yohanes? Dari Surga atau dari manusia? Karena takut diserang massa dan tidak mau bertanggungjawab atas jawabannya sendiri, maka mereka hanya menjawab: Kami tidak tahu! Satu sikap tidak mau bertanggungjawab.  
Yesus Kristus tahu apa yang dibuatNya. Ia adalah Mesias, Utusan Allah dan bertanggungjawab akan ajaran yang benar. Ia mengingatkan umat Yahudi, bahwa Bait Allah adalah rumah Allah, tempat berdoa. Bapa sudah memberi kuasa kepadaNya untuk melakukan apa yang dianggapnya benar dan berkenan kepada Bapa-Nya.

Saudara-saudari… Sebagai pengikut Kristus, kita tahu siapakah Kristus bagi kita. Dia adalah Tuhan kita, yang punya kuasa atas hidup kita. Karena itu, dalam masa Advent ini, kita memberi diri kepada Kristus dan biarkanlah Dia menjamah kenisah hati kita dan menghalau segala penyakit jiwa kita, agar dengan demikian kenisah hati kita siap dan layak menerima Dia di malam Natal dan di saat Dia datang kembali memanggil kita, jiwa kita siap pergi bersamaNya, masuk dalam kerajaanNya. Dialah Tuhan kita, yang punya kuasa untuk bertindak!

Kita memohon Bunda Maria untuk selalu mendoakan kita. Amin!

Tidak ada komentar: