Jumat, 27 Desember 2019

Siro Sabtu, 28 December 19

 Bacaan Liturgi

Pesta Para Kanak-Kanak Suci, Martir

Bacaan Injil
Mat 2:13-18              
Herodes menyuruh agar semua anak laki-laki di Betlehem dan sekitarnya dibunuh.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius:

Setelah orang-orang majus yang mengunjungi Bayi Yesus di Betlehem itu pulang, nampaklah malaikat Tuhan kepada Yusuf dalam mimpi. Malaikat itu berkata, "Bangunlah, ambillah Anak itu serta ibu-Nya! Larilah ke Mesir, dan tinggallah di sana sampai Aku berfirman kepadamu, karena raja Herodes akan mencari Anak itu untuk dibunuh."

Maka Yusuf pun bangunlah. Malam itu juga diambilnya Anak itu serta ibu-Nya, lalu menyingkir ke Mesir, dan tinggal di sana hingga Herodes mati. Hal itu terjadi supaya genaplah yang difirmankan Tuhan lewat nabi-Nya, "Dari Mesir Kupanggil Anak-Ku." 

Ketika Herodes tahu, bahwa ia telah diperdayakan oleh orang-orang majus itu, sangat marahlah ia. Lalu ia menyuruh membunuh semua anak di Betlehem dan sekitarnya, yaitu anak-anak yang berumur dua tahun ke bawah, sesuai dengan waktu yang dapat diketahuinya dari orang-orang majus itu. Dengan demikian genaplah firman yang disampaikan oleh nabi Yeremia: Terdengarlah suara di Rama, tangis dan ratap yang amat memilukan; Rahel menangisi anak-anaknya, dan ia tidak mau dihibur, sebab mereka tidak ada lagi.

Demikianlah Injil Tuhan. =======================                                   

SIRAMAN ROHANI                                                                                                                  
Sabtu, 28 Desember 2019                                                                                                                  
RP Fredy Jehadin, SVD             
Tema: Promosikanlah Nilai-Nilai Rohani, Sosial Dan Moral!                                               
Matius 2: 13 -  18                                               

Saudara-saudari... Hari ini kita merayakan pesta Kanak-kanak Suci yang dibunuh oleh Raja Herodes di Betlehem dan sekitarnya. Alasan utama yang mendorong Raja Herodes membunuh anak-anak di bawah umur dua tahun ini adalah karena ketakutan akan kehilangan kuasa. Kehadiran anak kecil yang baru dilahirkan dan yang disembah oleh tiga Raja dari majus itu, dilihat oleh Raja Herodes sebagai ancaman. Raja Herodes menafsir pemberitahuan ketiga Raja Majus ini secara harafiah. Ia sungguh cemas, bahwa sebentar lagi kedudukannya sebagai raja akan dirampas oleh Yesus Kristus. Herodes melihat Yesus semata-mata dari sudut politik; dia tidak tahu bahwa kerajaan Yesus Kristus sesungguhnya mau merajai hati semua manusia beriman, bukan untuk merajai manusia secara politik. Karena ketakutan dan kecemasannya yang berlebihan itu, maka anak -anak tak berdosa sudah jadi korban. 
Herodes adalah symbol manusia yang sangat rakus akan kuasa; Herodes adalah symbol manusia yang tidak mau menerima kesuksesan orang lain; Herodes adalah symbol manusia yang tidak mau kehilangan status. Herodes adalah symbol manusia yang menyalah-gunakan kuasa dan statusnya untuk menggagalkan kesuksesan orang lain; Herodes adalah symbol manusia yang kehilangan kesadaran akan nilai moral, social dan nilai agama tetapi hanya berkonsentrasi pada diri sendiri dan kepentingan diri.
Saudara-saudari… Apakah sifat Herodes ini masih dipraktekkan oleh manusia di zaman kita? Kira-kira apa alas an sampai orang tetap mempraktekan sifa seperti ini? 
Dari permenungan pribadi, saya melihat ada 3 alasan yang sangat mendasar yaitu: 1) karena kehilangan kesadaraan bahwa kita adalah mahluk rohani, manusia yang punya jiwa dan badan. 2) Karena kehilangan kesadaraan bahwa kita adalah mahluk bermoral. 3) Karena kehilangan kesadaran bahwa kita adalah mahluk sosial. Kalau saja nilai moral tetap dijunjung tinggi, pasti pelempiasan perasaan secara membabi buta/membunuh sesama yang tdk bersalah tidak akan terjadi; kalau saja nilai agama tetap dihayati dan diamalkan dgn baik pasti saja suara hati kita akan tetap didengar dan akan tetap dijadikan sebagai standard penentu untuk bertindak; kalau saja nilai sosial tetap dipupuki dengan baik pasti saja sikap saling mengasihi dan menghormati sebagai mahluk sosial tetap dijaga baik.
St. Yoseph dalam Injil hari ini, adalah symbol manusia yang selalu menjaga keseimbangan antara nilai agama, moral dan sosial. Ia selalu sensitip mendengar suara Tuhan dan mengikuti perintahNya; Ia selalu bertanggungjawab akan kehidupan anak dan istrinya.
Marilah saudara-saudari … Sambil merayakan Pesta Kanak-kanak suci hari ini, kita berdoa memohon bantuan Tuhan agar kita selalu sanggup mempromosikan nilai-nilai agama atas dasar cinta kasih, nilai-nilai sosial atas dasar budaya dan adat istiadat kita dan serta nilai-nilai moral yang selalu dijunjujung tinggi oleh setiap pribadi yang bermartabat dalam kehidupan harian kita sehingga keharmonisan, damai dan cinta kasih tetap terjamin dalam kehidupan bersama. 
Kita memohon kanak-kanak suci dan Bunda Maria untuk mendoakan kita. Amin

Tidak ada komentar: