Minggu, 08 Desember 2019

Siro Sabtu, 07 Desember 19

Bacaan Liturgi

Hari Biasa, Pekan Adven I
PW S. Ambrosius, Uskup dan Pujangga Gereja

Bacaan Injil
Mat 9:35-10:1.6-8

Melihat orang banyak itu tergerak hati Yesus oleh belas kasihan.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius:

Sekali peristiwa Yesus berkeliling ke semua kota dan desa. Ia mengajar dalam rumah-rumah ibadat dan mewartakan Injil Kerajaan Surga serta melenyapkan segala penyakit dan kelemahan.

Melihat orang banyak yang mengikuti-Nya, tergeraklah hati Yesus oleh belas kasihan, karena mereka lelah dan terlantar seperti domba yang tidak bergembala. Maka Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, "Tuaian memang banyak, tetapi pekerjanya sedikit. Maka mintalah kepada tuan yang empunya tuaian, supaya Ia mengirimkan pekerja-pekerja untuk tuaian itu."Lalu Yesus memanggil kedua belas murid-Nya dan memberi mereka kuasa untuk mengusir roh-roh jahat dan untuk melenyapkan segala penyakit dan segala kelemahan.

Yesus mengutus mereka dan berpesan, "Pergilah kepada domba-domba yang hilang dari umat Israel! Pergilah dan wartakanlah: Kerajaan Surga sudah dekat.Sembuhkanlah orang sakit; bangkitkanlah orang mati; tahirkanlah orang kusta; usirlah setan-setan. Kalian telah memperoleh dengan cuma-cuma, maka berikanlah pula dengan cuma-cuma.

Demikianlah Injil Tuhan.
=======================
SIRAMAN ROHANI                                                                                                                      
Sabtu, 07 Desember 2019                                                                                                                         
RP Fredy Jehadin, SVD

Tema: Tergeraklah Hati Yesus Karena Belaskasihan!                                                                          Matius 9: 35 - 10. 6 - 8

Saudara-saudari... Pada hari ini kita memperingati pesta St. Ambrosius. Kisah hidup Santu Ambrosius sepertinya sejalan dengan apa yang sudah ditunjukkan oleh Yesus Kristus, yaitu selalu tergerak hatinya karena belaskasihan kepada manusia.  
Santu Ambrosius, yang lahir di Jerman dari keluarga Kristen tetapi tidak dibaptis pada masa kecilnya, seorang berpindidikan tinggi, baik dalam bahasa Latin, Yunani, dan ilmu hukum. Ia dikenal sebagai seorang ahli hukum yang disegani. Keberhasilannya di bidang hukum menarik perhatian Kaisar Valentianus, Ketika uskup kota Milan meninggal dunia, terjadilah pertikaian antara kelompok Kristen dan kelompok penganut ajaran sesat Arianisme. Mereka berselisih tentang siapa yang akan menjadi uskup sekaligus menjadi pemimpin dan pengawas kota dan keuskupan Milano. Ketika mereka berkumpul untuk memilih uskup baru, Ambrosius dalam kedudukannya sebagai gubernur datang ke Basilika itu untuk meredahkan perselisihan antara mereka. Ia memberikan pidato pembukaan yang berisi uraian tentang tata tertib yang harus diikuti. Tiba-tiba terdengar teriakan seorang anak kecil: “Uskup Ambrosius, uskup Ambrosius!” Teriakan anak kecil itu serta merta meredahkan ketegangan mereka. Lalu mereka secara aklamasi memilih Ambroius menjadi uskup Milano. Ambrosius enggan menerimanya karena ia belum dibaptis. Selain itu ia merasa jabatan uskup itu terlalu mulia dan meminta pertanggungjawaban yang berat. Tetapi akhirnya atas desakan umat, ia bersedia juga menerima jabatan itu. Enam hari berturut-turut, ia menerima semua sakramen yang harus diterima oleh seorang uskup. Seluruhj hidupnya diabdikan kepada kepentingan umatnya. Dengan bijaksana ia membimbing hidup rohani umatnya. Ia mengatur ibadat hari minggu dengan tata cara yang menarik, sehingga seluruh umat dapat ikut serta dengan gembira dan aktip, mengatur dan mengusahakan bantuan bagi pemeliharaan kaum miskin dan menobatkan orang-orang berdosa. Kotbah-kotbahnya sangat menarik dan kemudian diterbitkan menjadi bacaan umat. Salah satu kemenangannya yang terbesar ialah keberhasilannya menobatkan Santo Agustinus. Santu Ambrosius selalu hadir di tengah umatnya dan selalu berbelaskasihan kepada umat yang sangat membutuhkan pertolongannya.

Saudara-saudari… Yesus dalam Injilnya hari ini tampil sebagai pribadi yang mudah tergerak hatinya oleh belaskasihan. Ia peka membaca kebutuhan setiap orang dan setiap jemaat. Bahkan ia tidak sekedar peka dan mudah berbelaskasih, tetapi juga sanggup melakukan tindakkan nyata sebagai jawaban atas kebutuhan manusia. Ia menyembuhkan orang sakit dan melenyapkan segala penyakit. Ia memberi kuasa kepada murid-muridNya dan mengutus murid-murid-Nya kepada domba-domba yang hilang dari umat Israel. Ia memerintahkan murid-muridNya untuk menyembuhkan yang sakit, bangkitkan orang mati, tahirkan orang kusta, usir setan-setan. Perintah Yesus ini dijalankan oleh para murid-muridNya dan banyak orang yang alami kebahagiaan dan keselamatan. Sungguh, Yesus selalu tergerak hatinya karena belaskasihan. Pasti tingkahlaku yang sama, yang selalu diharapkan Yesus dari kita semua, para pengikutNya. Sanggupkah kita menghayati dan menjalankannya? 

Masa Adventus adalah masa yang tepat bagi kita untuk kembali membarui komitment kita. Sembari kita menanti kedatangan Tuhan, marilah kita dengan penuh belaskasihan melayani sesama yang membutuhkan bantuan kita.

Marilah kita ikuti contoh hidup yang sudah ditunjukkan oleh St. Ambrosius, yang rela tanggalkan statusnya sebagai gubernur dan menerima kehendak umat Allah untuk melayani kebutuhan mereka. Hatinya sungguh tergerak oleh kebutuhan umat yang sangat sederhana dan penampilannya selalu menyentuh hati banyak orang sehingga banyak orang semakin mengenal Kristus dan banyak orang bertobat. 

Bersama St. Ambrosius dan Bunda Maria kita berdoa: Tuhan gerakkanlah hati kami agar kami pun senantiasa pekah akan kebutuhan sesama dan dengan penuh belaskasihan melayani mereka. Dalam nama Yesus Kristus, kami berdoa. Amen!

Tidak ada komentar: