Jumat, 10 Januari 2020

Siro Minggu , 29 Desember 19

Bacaan Liturgi

Pesta Keluarga Kudus: Yesus, Maria, Yusuf

Bacaan Injil
Mat 2:13-15.19-23
Ambillah Anak itu serta ibu-Nya, dan larilah ke Mesir.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius:

Setelah orang-orang majus 
yang mengunjungi Bayi Yesus di Betlehem pulang, 
nampaklah malaikat Tuhan kepada Yusuf dalam mimpi. 
Malaikat itu berkata, 
"Bangunlah, ambillah Anak itu serta ibu-Nya! 
Larilah ke Mesir dan tinggallah di sana 
sampai Aku berfirman kepadamu, 
karena Raja Herodes akan mencari Anak itu untuk dibunuh."
Maka Yusuf pun bangun. 
Malam itu juga diambilnya Anak itu serta ibu-Nya, 
lalu menyingkir ke Mesir, 
dan tinggal di sana hingga Herodes mati. 
Hal itu terjadi 
supaya genaplah yang difirmankan Tuhan lewat nabi-Nya, 
"Dari Mesir Kupanggil Anak-Ku."

Setelah Herodes mati, 
nampaklah malaikat Tuhan kepada Yusuf di Mesir dalam mimpi. 
Kata malaikat itu, 
"Bangunlah, ambillah Anak itu serta ibu-Nya, 
dan berangkatlah ke tanah Israel, 
karena mereka yang hendak membunuh Anak itu sudah mati."
Lalu Yusuf pun bangunlah. 
Diambilnya Anak itu serta ibu-Nya, 
dan pergilah mereka ke tanah Israel.
Tetapi setelah mendengar 
bahwa Arkhelaus menjadi raja di Yudea 
menggantikan Herodes, ayahnya, 
Yusuf takut ke sana. 
Setelah dinasihati dalam mimpi, 
pergilah Yusuf ke daerah Galilea.
Setibanya di sana ia tinggal di sebuah kota 
yang bernama Nazaret. 
Hal itu terjadi supaya genaplah firman 
yang disampaikan oleh nabi-nabi, 
bahwa Ia akan disebut: Orang Nazaret.

Demikianlah Injil Tuhan. 
=======================                         
SIRAMAN ROHANI                                                                                                                 
Minggu, 29 Desember 2019                
RP Fredy Jehadin, SVD
Tema: Belajarlah Dari Keluarga Kudus Nazaret!                                            
Matius 2: 13 – 15. 19 - 23

Saudara-saudari... Hari ini di seluruh dunia, dalam Gereja Katolik, kita merayakan Pesta Keluarga Kudus Nazaret. Sambil merenungkan kehidupan keluarga kudus Nazaret, marilah kita kembali ke keluarga kita masing-masing, bagaimana relasi antara anggota keluarga kita. Bagaimana relasi antara Bapa, Mama dan anak-anak? Kalau relasi kita baik-baik saja, apa kira-kira kunci keberhasilan dan kesuksesan keluarga kita? Kalau terkadang jatuh bangun, apa yang membuat situasi demikian? Lalu apa yang mendorong kita untuk bangun kembali? Kalau relasi keluarga kita sama sekali hancur, apa yang menjadi akar utama sampai keluarga kita hancur berantakan?                              
Saudara-saudari...Setiap keluarga tentu pernah mengalami persoalan dan kesulitan, entah berat atau ringan. Persoalan itu bisa macam-macam entah dengan pasangan sendiri atau orangtua atau mertua atau anak-anak  atau penderitaan karena sakit atau masalah ekonomi rumah tangga dan lain-lain. Ada keluarga yang bisa mengatasi persoalan itu dengan baik, tetapi tidak sedikit keluarga yang gagal mengatasinya, bahkan ada yang tidak bisa hidup bersama lagi. Mereka cerai untuk selamanya.                                
Saudara-saudari... Pada pesta Keluarga Kudus Nazaret, kita diajak untuk belajar dari kehidupan mereka. Apa saja yang perlu kita pelajari dari keluarga kudus ini?                                              
1) Harus selalu terbuka mendengarkan suara Tuhan. St. Yusuf begitu sensitip mendengarkan suara Tuhan dan tanpa tedeng aling-aling, tanpa menunda-nunda, dia langsung menjalankan apa yang diperintahkan Tuhan. Kita pun diajak untuk mengikuti sikap seperti itu. Selalu terbuka kapada Tuhan dan menjalankan perintah Tuhan sekarang juga, tanpa menunda-nunda.                      
2) Semua anggota keluarga harus mengikuti komando kepala keluarga di saat dalam situasi genting. St. Yusuf, dengan statusnya sebagai kepala keluarga memerintahkah Bunda Maria dan Yesus untuk segera jalan pada malam itu juga, karena situasinya sangat mendensak. Maria dan Yesus pun taat pada pentintah kepala keluarga. 
Saudara-saudari… Dalam keluarga kita pun sudah seharusnya kita pun bersikap demikian. Dalam keadaan terjepit kepala keluarga harus mengambil satu sikap tegas dan semua anggota keluarga harus mengikutinya.                           
3) Siap menerima resiko dan pasrah pada kehendak Tuhan. Berjalan pada malam hari menuju satu tempat asing dan sangat jauh sungguh membutuhkan satu keberanian dan pengorbanan yang luar biasa. Jarak yang ditempu pada waktu itu sekitar 690 km, berjalan kaki atau naik Keledai. Walaupun demikian, keluarga Kudus harus pergi. Jaminan keselamatanc mereka satu-satunya adalah pada Tuhan sendiri. Tuhan yang memerintah, maka Pasti Tuhan juga yang bertanggungjawab memelihara kehidupan mereka. Dan semuanya terjadi sesuai dengan rencana dan kehendak Tuhan. Sebagai murid Kristus, kita pun diingatkan supaya disaat kita ditantang, kita pun harus serahkan semua tantangan itu pada kehendak dan rencana Tuhan. Kalau Tuhan yang berencana, maka sudah pasti Dia akan menyelesaikannya juga. Tapi yang dituntut dari kita sebagai pelaksana perintah Tuhan adalah bahwa kita harus memberi diri kita kepada Tuhan dan percaya sungguh pada penyelenggaraan Tuhan. Bersama Tuhan pasti semuanya akan berhasil.                                     
Marilah saudara-saudari.... Belajarlah pada Keluarga Kudus Nazaret. Kita juga memohon mereka untuk mendoakan keluarga kita. Amen!

Tidak ada komentar: