Jumat, 10 Januari 2020

Siro Senin, 30 Desember 19

Bacaan Liturgi

Hari Keenam dalam Oktaf Natal

Bacaan Injil
Luk 2:36-40

Hana berbicara tentang kanak-kanak Yesus.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas:

Ketika kanak-kanak Yesus dipersembahkan di Bait Allah, ada di Yerusalem seorang nabi perempuan, anak Fanuel dari suku Asyer. Namanya Hana. Ia sudah sangat lanjut umurnya. Sesudah menikah, ia hidup tujuh tahun bersama suaminya, dan sekarang ia sudah janda, berumur delapan puluh empat tahun. Ia tidak pernah meninggalkan Bait Allah, dan siang malam beribadah dengan berpuasa dan berdoa. Pada hari kanak-kanak Yesus dipersembahkan di Bait Allah, Hana pun datang ke Bait Allah dan mengucap syukur kepada Allah, serta berbicara tentang kanak Yesus kepada semua orang yang menantikan kelepasan untuk Yerusalem. Setelah menyelesaikan semua yang harus dilakukan menurut hukum Tuhan, kembalilah Maria dan Yusuf beserta Kanak Yesus ke kota kediaman mereka,  yaitu kota Nazaret di Galilea. Anak itu bertambah besar dan menjadi kuat, penuh hikmat, dan kasih karunia Allah ada pada-Nya.

Demikianlah Injil Tuhan.
======================
SIRAMAN ROHANI                                                                                                                   
Senin, 30 Desember 2019                                                                                                          
RP Fredy Jehadin, SVD

Tema: Dalam Keheningan Doa Kita Berjumpa Dengan Tuhan!                                          
Lukas 2: 36-40

Saudara-saudari ... Sadarkah kita bahwa dalam keheningan doa kita mengundang Tuhan datang mendekatkan diri-Nya pada kita dan membawa kita dekat pada-Nya? Tidak ada jalan yang paling indah untuk mendekatkan diri pada Tuhan selain dalam keheningan doa. 

Dalam keheningan doa, kita berjumpa dengan Tuhan; dalam keheningan doa kita bisa merasakan betapa terbuka hati Tuhan menyambut kita apa adanya. Dalam keheningan doa, secara bebas kita ungkapkan perasaan kita pada Tuhan. Dalam keheningan doa, kita bisa menangis, bernyanyi dan menari. Dalam keheningan doa, kita bisa ungkapkan kemarahan dan kekecewaan kita. Dalam keheningan doa, kita bisa melihat dan merasakan betapa besar kasih-sayang Tuhan kepada kita; betapa luas pengertiannya atas keterbatasan kita. 
Di saat kita ungkapkan kekurangan dan dosa kita, Ia dengan penuh belaskasihan merangkul dan memberi kita pengampunan. Dalam keheningan doa kita sungguh merasakan kehangatan cinta Tuhan. 

Saudara-saudari ... Hari ini kita mendengar ceritera tentang Hana. Seorang janda berumur 84 tahun. Tujuh tahun ia hidup dengan suaminya. Kemudian sejak kematian suaminya, ia hidup sendirian. Secara fisik ia sendirian, tetapi secara rohani ia selalu bersama Tuhan. Bait Allah sudah menjadi tempat ia memperoleh kekuatan dan rasa damai. Bait Allah sudah menjadi tempat ia expresikan suka-dukanya. 

Injil hari ini katakan: “Ia tidak pernah meninggalkan Bait Allah, dan siang malam beribadah dengan berpuasa dan berdoa.” Ketekunannya dalam berdoa sudah membuahkan hasil yang sungguh mendatangkan kebahagiaan baginya. Ia bertemu dengan kanak-kanak Yesus dalam Bait Suci. Hatinya sungguh bahagia. Kebahagiaan itu diexpresikannya bukan saja lewat ucapan syukur kepada Tuhan, tetapi lebih dari itu, ia pergi mewartakan pengalaman kebahagiaan itu kepada orang lain. Ia sudah menjadi misionaris bagi kanak-kanak Yesus. Bagi Hana umur 84 tahun, bukanlah umur pensiun dan cuma tinggal dalam rumah nikmati masa tua demi kebahagian diri sendiri, tetapi ia keluar rumah, ke tempat umum wartakan pengalaman kebahagiaan kepada orang lain tentang kanak-kanak Yesus yang adalah Mesias. Hana sudah menjadi misionaris tua yang semangatnya tetap berapi-api. Semua ini terjadi karena berkat kekuatan Allah yang dialaminya dalam doa. 

Pertanyaan untuk kita: Apakah kita selalu merasakan kedekatan dengan Tuhan sewaktu kita berdoa? Apakah kita dengan mudah expresikan perasaan dan pikiran kita kepada Tuhan? Pernahkah kita menangis di hadapan Tuhan? Pernahkah kita marah dengan Tuhan? Bagaimana reaksi Tuhan sewaktu kita expresikan kemarahan dan kekecewaan kita kepadaNya? Waktu kita jatuh dalam dosa dan kembali kepadaNya memohon pengampunan, apa yang kita rasakan sesudah mendapat pengampunan Tuhan?

Marilah saudara-saudari ... Tekunlah dalam berdoa, karena dalam keheningan doa kita bisa bertemu dengan Tuhan. 

Kita memohon Hana dan Bunda Maria untuk mendoakan kita agar kita pun boleh berjumpa dengan Tuhan di kala kita berdoa. Amin

Tidak ada komentar: