Senin, 20 Januari 2020

Siro Jumat, 17 January 2020

Hari Biasa, Pekan Biasa I
PW S. Antonius, Abas

Bacaan Injil
Mrk 2:1-12

Di dunia ini Anak Manusia memiliki kuasa mengampuni dosa.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus:

Selang beberapa hari sesudah Yesus datang ke Kapernaum, tersiarlah kabar, bahwa Ia ada di rumah. Maka datanglah orang-orang berkerumun sehingga tidak ada lagi tempat, bahkan di muka pintu pun tidak. Sementara Yesus memberitakan sabda kepada mereka, beberapa orang datang membawa kepada-Nya seorang lumpuh, digotong oleh empat orang. Tetapi mereka tidak dapat membawanya ke hdapan Yesus karena orang banyak itu. Maka mereka membuka atap yang di atas Yesus. Sesudah atap itu terbuka, mereka menurunkan tilam, tempat orang lumpuh itu terbaring. Melihat iman mereka, berkatalah Yesus kepada orang lumpuh itu, "Hai anak-Ku, dosamu sudah diampuni!"Tetapi di situ duduk juga beberapa ahli Taurat. Mereka berpikir dalam hati,"Mengapa orang ini berkata begitu? Ia menghujat Allah! Siapa yang dapat mengampuni dosa selain Allah sendiri?"Tetapi Yesus langsung tahu dalam hati-Nya bahwa mereka berpikir demikian; maka Ia berkata kepada mereka, "Mengapa kamu berpikir begitu dalam hatimu? Manakah lebih mudah:mengatakan kepada orang lumpuh itu 'Dosamu sudah diampuni', atau mengatakan 'Bangunlah, angkatlah tilammu dan berjalan?'?Tetapi supaya kamu tahu, bahwa di dunia ini Anak Manusia berkuasa mengampuni dosa," - lalu berkatalah Yesus kepada orang lumpuh itu -:"Kepadamu Kukatakan: bangunlah, angkatlah tempat tidurmu dan pulanglah ke rumahmu!"Dan orang itu pun bangun, segera mengangkat tempat tidurnya dan pergi ke luar di hadapan orang-orang itu. Mereka semua takjub lalu memuliakan Allah, katanya: "Yang seperti ini belum pernah kita lihat!"

Demikianlah Injil Tuhan.

=======================
SIRAMAN ROHANI                                                                                                                
Jumat, 17 Januari 2020                                                                                                                          
RP Fredy Jehadin, SVD

Tema: Kita Adalah Anggota Tubuh Kristus!                                                                           
Markus 2: 1 – 12

Saudara-saudari... Dari kisah penyembuhan orang lumpuh hari ini, kita melihat beberapa hal penting yang mungkin baik untuk direnungkan dan terapkan dalam hidup harian kita.

1) Sikap orang lumpuh. Ia tidak berdaya; Ia tidak bisa membantu dirinya sendiri. Hidupnya sangat bergantung pada belaskasihan orang lain. Yang menarik pada diri orang lumpuh ini adalah kesediaannya untuk digotong oleh mereka yang mau membantunya. Kalau saja ia menolak untuk dihantar ke Yesus, pasti penyembuhan tidak akan terjadi keatasnya. 
Pesan untuk kita: Bekerja-samalah dengan sesama yang mau membantu kita. Kadang ada orang yang siap membantu, siap mendoakan sesama, tetapi orang yang mau dibantu tidak mau bekerja-sama, tidak mau ikut berdoa bersama dengan mereka yang mau membantunya. Karena itu mujizat pun tidak terjadi ke atasnya.

2) Sikap ke-4 pengusung orang lumpuh. Mereka sangat mencintai dan menaruh belaskasihan padanya. Cinta dan belaskasihan mereka diwujudkan lewat membawa si lumpuh kepada Yesus Kristus. Karena cinta, mereka korbankan waktu dan tenaga mengusung si lumpuh kepada Yesus. Mereka juga memiliki iman yang kuat pada Yesus. Mereka sungguh percaya bahwa sewaktu orang lumpuh menemui Yesus, pasti ia akan disembuhkan. Fokus perhatian mereka adalah pada orang lumpuh dan Yesus. Apapun yang terjadi, entah rintangan berat atau ringan, mereka akan tetap berusaha membawa teman mereka yg lumpuh bertemu Yesus. Mereka siap bertanggungjawab asalkan teman mereka bisa bertemu Yesus. Injil katakan: “Mereka membuka atap rumah dan menurunkan si lumpuh yang berbaring di dalam tilam.” Ketika Yesus melihat iman mereka, berkatalah Ia kepada orang lumpuh itu: “Hai anak-ku, dosamu sudah diampuni!” 
Pesan untuk kita adalah supaya selalu siap sedia melayani sesama dengan penuh cinta; Bertanggungjawablah melayani sesama sampai ia mengalami perubahan hidup, kebahagiaan dan bisa kembali berdikari. Bawalah sesama kepada Kristus, apa pun tantangannya, kita harus selalu siap menerima tantangan itu dan usahakan agar yang dibantu mengalami Kristus, dan alami kebahagian.

3) Sikap Yesus Kristus sendiri: Ia memuji mereka yang menghantar si lumpuh dan iman si lumpuh itu sendiri. Sebagai hadiahnya Yesus Kristus memberi kekuatan dan kemampuan kepada si lumpuh untuk berjalan kembali dan kesembuhan jiwa dari dosa yang meliliti kehidupan jiwanya. 

4) Sikap Ahli Taurat. Mereka menanggapi pernyataan Yesus Kristus, “Hai anak-ku, dosamu sudah diampuni” secara sangat negatip. Mereka berpikir bahwa Yesus Kristus menghujat Allah. Mata hati mereka sungguh buta melihat kuasa Allah. Mereka tidak mengakui Yesus Kristus adalah Mesias. Mereka adalah gambaran dari pribadi-pribadi yang menolak kehadiran Yesus Kristus; pribadi-pribadi yang menghalangi orang yang berkemauan baik untuk mendekati Tuhan. 

Saudara-saudari... Marilah kita bertanya diri. Dalam kelompok siapakah kita bisa tempatkan diri kita? Apakah kita seperti orang lumpuh yang selalu siap bekerja sama dengan orang yang siap membantu kita? Atau seperti keempat pengusung yang mencintai sesama dan siap berkorban demi kebahagian sesama dan membawa sesama kepada Yesus Kristus? Atau kita seperti ahli Taurat yang menolak keallahan Kristus dan selalu berpikir negatip akan kebaikan orang lain?

Marilah saudara-saudari...  Kita berdoa, semoga Tuhan senantiasa menggerakan hati kita agar kita selalu siap membawa sesama kita yang sakit kepada-Nya dan merasa bertanggungjawab membantu sesama kita, karena kita semua sesungguhnya adalah anggota tubuh Kristus.  

Kita memohon Bunda Maria untuk selalu mendoakan kita.  Amin.

Tidak ada komentar: