Senin, 20 Januari 2020

Siro Sabtu, 18 January 2020

Bacaan Liturgi

Hari Biasa, Pekan Biasa I

Bacaan Injil
Mrk 2:13-17

Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, melainkan orang berdosa.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus:

Sekali peristiwa Yesus pergi lagi ke pantai Danau Galilea, dan semua orang datang kepada-Nya. Yesus lalu mengajar mereka. Kemudian ketika meninggalkan tempat itu, Ia melihat Lewi anak Alfeus duduk di rumah cukai, Yesus berkata kepadanya, "Ikutlah Aku!" Maka berdirilah Lewi, lalu mengikuti Yesus. Kemudian, ketika Yesus makan di rumah Lewi, banyak pemungut cukai dan orang berdosa makan bersama dengan Dia dan murid-murid-Nya, sebab banyak orang yang mengikuti Dia. Waktu ahli-ahli Taurat dari golongan Farisi melihat, bahwa Yesus makan dengan pemungut cukai dan orang berdosa, berkatalah mereka kepada murid-murid-Nya, "Mengapa Gurumu makan bersama dengan pemungut cukai dan orang berdosa?" Yesus mendengar pertanyaan itu dan berkata kepada mereka, "Bukan orang sehat yang memerlukan tabib, tetapi orang sakit! Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, melainkan orang berdosa!"

Demikianlah Injil Tuhan.
=====================
SIRAMAN ROHANI                                                                                                                   
Sabtu, 18 Januari 2020                                                                                                                       
RP Fredy Jehadin, SVD

Tema: Rangkulah Dan Dengarkanlah Sesama!                                                                   

Markus 2: 13 – 17

Saudara-saudari... Pada suatu hari di bulan September 2014, saya bertemu dengan seorang mantan frater, namanya James. Ia bekerja bersama anak-anak muda, memperbaiki jalan raya menuju Paroki mereka. Pada sore harinya James datang bertemu saya dan menjelaskan kepada saya bahwa yang bekerja bersama dia adalah anak-anak muda yang kecanduan mariwana/narkoba, mantan perampok dan mantan narapida. James merangkul mereka dan mengajak mereka untuk melakukan sesuatu yang berguna bagi diri sendiri dan masyarakat. James tingggal bersama mereka di ruang serbaguna milik paroki dan setiap malam ia mengajar mereka berdoa, bernyanyi dan menjelaskan kepada mereka apa arti dan tujuan hidup di dunia ini. Ia meminta saya untuk bertatap muka dengan mereka dan beri mereka penjelasan tentang pentingnya kehidupan rohani. Waktu kami bertatap muka, saya beri mereka kesempatan untuk membagi pengalaman hidup. Ada yang begitu polos menceriterakan masa lalunya, mengapa mereka terjun ke dunia mariwana atau jadi perampok. Alasan yang paling utama adalah karena tidak mengalami cinta dari orangtua dan merasa tidak diperhatikan. Mereka merindukan cinta dan kasihsayang tetapi tidak dialaminya. Untuk mencari konpensasinya, mereka lari ke mariwana atau merampok demi memperoleh sesuatu. Berkat bantuan dari James, mereka bertobat dan berusaha memperbaiki cara hidup dan membangun masa depan dengan baik.

Saudara-saudari... Hari ini kita mendengar Yesus Kristus memanggil Lewi, nama lainnya Mateus untuk mengikutiNya. Lewi adalah pemungut cukai. Ia dibenci oleh banyak orang. Ia dianggap pendosa oleh para pemimpin agama Yahudi. Tetapi Yesus Kristus datang memanggilnya. Yesus Kristus merangkul dan memanggilnya untuk menjadi muridNya. Ia kemudian menjadi Rasul dan menulis Injil Yesus Kristus. Yesus Kristus memanggil seseorang untuk menjadi muridnya bukan karena orang itu suci atau luar biasa. Ia memanggilnya karena ia mencintai orang itu dan percaya bahwa orang itu bisa menjalankan tugasnya. Yesus Kristus tidak memikirkan apa yang sudah dibuat oleh Lewi di masa lampau, yang dipikirkannya adalah masa sekarang dan masa depan. Yesus Kristus tahu bahwa masa sekarang dan masa depan dari pribadi yang dipanggilNya adalah urusanNya. Dia yang memanggil, Dia juga yang bertanggungjawab akan kehidupan orang itu. Kalau orangnya selalu bersama Yesus Kristus, pasti orangnya pun akan bekerja dengan baik. 

Marilah saudara-saudari...Ikutilah gaya pendekatan Yesus Kristus terhadap Lewi pada hari ini. Rangkulah dan dengarkanlah sesama, sadarkanlah mereka bahwa mereka bisa menjadi manusia produktip. 

Bersama Bunda Maria kita berdoa: Tuhan, bantulah kami, berilah kami kesadaran untuk berempati, merangkul, mendengarkan, dan mencari jalan untuk membantu sesame kami, secara khusus kaum pinggiran, agar mereka boleh menjadi manusia produktip dan percaya akan kemampuan diri mereka.  Dalam nama Kristus, kami berdoa. Amin

Tidak ada komentar: