Minggu, 26 Januari 2020

Siro Sabtu, 25 January 2020

Bacaan Liturgi 

Pesta Bertobatnya S. Paulus, Rasul

Bacaan Injil
Mrk 16:15-18

Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus:

Sekali peristiwa Yesus yang bangkit dari antara orang mati menampakkan diri kepada ke sebelas murid, dan berkata kepada mereka, "Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil kepada segala makhluk. Siapa yang percaya dan dibaptis akan diselamatkan, tetapi siapa yang tidak percaya akan dihukum. Tanda-tanda ini akan menyertai orang-orang yang percaya: mereka akan mengusir setan-setan demi nama-Ku, mereka akan berbicara dalam bahasa-bahasa yang baru bagi mereka, mereka akan memegang ular, dan sekalipun minum racun maut, mereka tidak akan mendapat celaka; mereka akan meletakkan tangannya atas orang sakit, dan orang itu akan sembuh."

Demikianlah Injil Tuhan.
====================
SIRAMAN ROHANI                                                                                                                   
Sabtu, 25 Januari 2020                                                                                                                          
RP Fredy Jehadin, SVD

Tema:  Celakalah kita kalau tidak mewartakan Injil Tuhan!                                           

Markus 16: 15-18

Saudara-saudari... “Celakalah aku kalau tidak mewartakan Injil Tuhan.”  Itulah pernyataan St. Paulus. Pernyataan ini keluar dari kesadarannya akan isi pertobatannya. Sewaktu ia ditangkap oleh Yesus Kristus dalam perjalanannya ke Damsyik, ia terkapar ke tanah dan mendengar suatu suara yang berkata: “Saulus, Saulus, mengapa engkau menganiaya Aku? Jawab Paulus: “Siapakah Engkau, Tuhan?” Katanya: “Akulah Yesus, orang Nasaret, yang kauaniaya itu.” Lalu Paulus berkata: “Tuhan, apakah yang harus kuperbuat?” Kata Tuhan kepadanya: “Bangkitlah dan pergilah ke Damsyik. Di sana akan kuberitahukan kepadamu segala sesuatu yang ditugaskan kepadamu.” Paulus dituntun ke Damsyik dan bertemu Ananias. Ananias membuka matanya dan menyampaikan pesan kepadanya: “Allah nenek moyang kita telah menetapkan engkau untuk mengetahui kehendakNya, untuk melihat Yang Benar dan untuk mendengar suara yang keluar dari mulutNya. Sebab engkau harus menjadi saksiNya terhadap semua orang tentang apa yang kau lihat dan yang kaudengar.”
Itulah pengalaman iman yang sangat nyata dari Paulus, sungguh sangat luar biasa. Paulus ke Damsyik untuk menangkap para pengikut Yesus Kristus, tetapi Tuhan menangkapnya di tengah jalan. Ia yang punya keinginan jahat untuk membunuh, kini Tuhan sendiri merubah rencananya menjadi pewarta perdamaian, pewarta kabar gembira. Satu bukti bahwa rancangan manusia tidak sejalan dengan rancangan Tuhan. Pikiran Allah selalu melampau pikiran manusia. Allah membuat segala sesuatu menjadi baik. Yang jahat dijadikan bertobat dan berbalik menjadi saksi kebenaran dan pewarta kabar gembira bagi banyak orang. 
Pesan Tuhan yang disampaikan lewat Ananias diterima Paulus dengan penuh iman, dihayatinya dengan setia dan dijalankannya dengan penuh tanggungjawab. Karena itu setiap hari ia mewartakan kabar gembira. Apa pun situasi yang dihadapinya, ia terima dengan penuh iman. Kalau ia tidak melaksanakan tugasnya, ia melihat hal itu sebagai satu malapetaka baginya. Karena itu kepada jematnya di Korintus, Paulus berkata: “Celakalah aku kalau tidak mewartakan Injil Tuhan.”  

Tugas perutusan yang disampaikan Yesus Kristus kepada para muridNya adalah:   “Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil kepada segala makluk. Siapa yang percaya dan dibaptis akan diselamatkan”. Tugas perutuan ini diterima Paulus sebagai satu amanat yang harus dijalankannya dengan penuh tanggungjawab. Karena itu Paulus keluar dari wilayahnya sendiri menuju wilayah yang lain yang tidak pernah dikunjungi Yesus selama hidupNya di dunia ini. Paulus dikenal sebagai Rasul misionaris untuk orang-orang kafir yang tidak mengenal Allah. 

Saudara-saudari... Sebagai anggota Gereja yang sah, yang sudah dikukuhkan oleh Sakramen Permandian dan Penguatan, kita masing-masing sudah diperhitungkan Allah dan ditangkapNya untuk menjadi pewarta kabar gembira di mana saja kita hidup dan berkarya. 

Pertanyaan utnuk kita: apakah kita selalu sadar akan tugas dan tanggungjawab kita sebagai pewarta kabar gembira? Sebagai orangtua: apakah kita selalu mengajak anak kita untuk duduk berdoa dan membaca kitab suci? Sebagai anak-anak dalam keluarga: apakah kita menghormati dan mentaati orangtua kita sebagai bukti cinta kita kepada mereka? Sebagai tetangga: apakah kita selalu menyapa satu sama lain atau mengunjungi sesama di saat tetangga kita alami kesulitan, tanpa memandang latar-belakang: suku, agama dan status social mereka? Kalau kita selalu menjalankan semuanya itu, itu berarti kita sudah menjadi pewarta kabar sukacita bagi sesama kita dengan cara kita. Kalau tidak ...maka marilah kita memulai, kita masih diberi kesempatan.

Kita berdoa semoga perayaan Pesta Pertobatan St. Paulus menjadi kesempatan yang baik bagi kita untuk kembali melihat tugas dan tanggunjawab kita sebagai anggota gereja yang sah. Dan semoga Tuhan selalu memberi kita keberanian untuk mewartakan kabar-sukacita dengan cara kita. Semoga bersama Paulus, kita pun boleh berkata: celakalah kami kalau tidak mewartakan Injil Tuhan. 

Kita memohon St.  Paulus dan Bunda Maria untuk mendoakan kita. Amin.

Tidak ada komentar: