Jumat, 10 Januari 2020

Siro Kamis, 09 January 2020

Bacaan Liturgi

Hari Biasa Sesudah Penampakan Tuhan

Bacaan Injil
Luk 4:14-22a

Pada hari ini digenapilah Kitab Suci.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas: 

Sesudah dicobai Iblis di padang gurun, 
dalam kuasa Roh kembalilah Yesus ke Galilea. 
Dan tersiarlah kabar tentang Dia di seluruh daerah itu. 
Selama disitu Ia mengajar di rumah-rumah ibadat di situ, 
dan semua orang memuji Dia. 
Lalu Ia datang ke Nazaret, tempat Ia dibesarkan. 
Dan menurut kebiasaan-Nya pada hari Sabat 
Ia masuk ke rumah ibadat, 
lalu berdiri hendak membaca dari Alkitab. 
Kepada-Nya diberikan kitab nabi Yesaya, 
dan setelah membukanya, 
Ia menemukan nas di mana ada tertulis: 
Roh Tuhan ada pada-Ku 
oleh sebab Ia telah mengurapi Aku 
untuk menyampaikan kabar baik kepada orang-orang miskin; 
dan Ia telah mengutus Aku 
untuk memberitakan pembebasan kepada orang-orang tawanan, 
dan penglihatan bagi orang-orang buta, 
untuk membebaskan orang-orang yang tertindas, 
untuk memberitakan tahun rahmat Tuhan telah datang. 
Kemudian Yesus menutup kitab itu, 
Mengembalikannya kepada pejabat, lalu Ia duduk; 
dan mata semua orang dalam rumah ibadat itu tertuju kepada-Nya. 
Lalu Yesus memulai mengajar mereka, kata-Nya, 
"Pada hari ini genaplah nas tadi sewaktu kamu mendengarnya." 
Semua orang itu membenarkan Dia, 
dan mereka heran akan kata-kata yang indah yang diucapkan-Nya. 

Demikianlah Injil Tuhan.
=======================
SIRAMAN ROHANI                                                                                                                                Kamis, 09 Januari 2020                                                                                                                    
RP Fredy Jehadin, SVD

Tema: Dalam Keheningan Bathin, Kita Mendengar Suara Hati Dan Bisikan Tuhan!
Lukas 4: 14 – 22a

Saudara-saudari... Pada bulan November 1999, saya mengikuti retret 30 hari di Rumah Retret Yesuit di Novaliches Quezon City di Filipina. Pada minggu ketiga, tema retret adalah sengsara dan wafat Kristus. Pada waktu itu Bapa Rohani saya menganjurkan, kalau boleh selama minggu ketiga, satu jam dari 4 jam kontemplasi dibuat pada jam 12 malam sampai jam 1 pagi. Dengan maksud supaya saya lebih gampang masuk dalam kontemplasi dan alami penderitaan Tuhan dalam keheningan. Anjurannya saya terima dengan senang hati. Pada satu malam, selagi saya duduk berkontemplasi, tiba-tiba saya mendengar orang menangis. Saya buka mata dan coba mendengar dari mana suara itu datang. Tetapi suaranya menghilang. Tiba-tiba muncul dalam pikiranku, “oh pasti ada orang datang malam-malam ke Kapela melayat jenasah seorang pastor tua yang barusan meninggal.” Hatiku didorong untuk pergi ke kapela. Saya langsung berdiri dan keluar dari ruang doa menuju kapela. Sewaktu tiba di kapela tidak ada orang, cuma lampu tabernakel yang menyala. Saya kembali lagi ke kamar doa, teruskan kontemplasiku. Karena suasananya sangat sunyi, sekitar 12:30, konsentrasiku cepat masuk dalam kontemplasi. Selagi berkontemplasi terdengar lagi tangisan orang, suara tangisan sangat jelas. Saya kembali membuka mata, coba mendengarkan dari mana datangnya tangisan itu. Saya keluar dari ruangan doa untuk kedua kalinya, tetapi saya tidak mendengar lagi suara tangisan itu. Saya kembali lagi ke kamar melanjutkan doaku. Sesudah beberapa menit berkontemplasi, terdengar lagi suara orang menangis. Waktu itu saya langsung katakan: “Tuhan, saya tahu, tangisan ini bukanlah dari mana-mana, tetapi dari dalam lubuk hatiku. Jiwakulah yang menangis. Tuhan, saya butuh pengampunanMu.” Besoknya saya ceriterakan pengalaman ini kepada Bapa rohaniku dan meminta dia untuk mendengarkan pengakuan dosaku. 
Saudara-saudari... Dalam keheningan bathin, kita bisa mendengarkan suara hati kita dan suara Tuhan. Injil hari ini menceriterakan apa yang terjadi ke atas Yesus Kristus. Pada hari Sabat, Yesus Kristus masuk ke rumah ibadat. Kepadanya, diberikan Kitab nabi. Ia membaca Nas yang ada tertulis: “Roh Tuhan ada padaKu, oleh sebab Ia telah mengurapi Aku, untuk menyampaikan kabar baik kepada orang2 miskin; dan Ia telah mengutus Aku untuk memberitakan pembebasan kepada orang2 tawanan, dan penglihatan bagi orang2 buta, untuk membebaskan orang2 yang tertindas, untuk memberitakan tahun rahmat Tuhan telah datang.” Sesudah Ia membacakan Kitab Suci itu, Ia duduk.  Lalu Ia mulai mengajar, katanya: “Pada hari ini, genaplah nas ini pada waktu kamu mendengarnya.” Dan semua orang membenarkannya. 

Satu hal yang menarik dalam bacaan hari ini adalah sesudah Yesus membaca Kitab Suci, Ia duduk. Dalam posisi duduk Ia merenung sebentar, biarkan apa yang sudah dibacakannya meresap masuk ke dalam lubuk hatinya dan biarkan suara Roh Kudus bekerja di dalam dirinya. Sesudah Ia dipenuhi Roh Kudus dan merasa yakin akan apa yang didengarnya dalam permenungannya itu barulah Ia mengajar mereka. Karena ajaranNya benar dan sungguh meyakinkan para pendengar, maka para pendengar membenarkan Dia dan mereka semua heran akan kata-kata yang indah yang diucapkanNya. 

Saudara-saudari... Betapa pentingnya kita meluangkan waktu untuk diri sendiri dan Tuhan dalam keheningan bathin kita. Dalam keheningan, kita bisa mendengar bisikan bathin kita dan bisikan Roh Tuhan. 

Marilah saudara-saudari... Sisihkanlah sedikit waktu setiap hari, duduklah sendirian, heninglah sebentar mendengarkan bisikan hati kita; pikirkanlah Tuhan sejenak dan bukalah hati kita untuk mendengarkan bisikan suaraNya. Setiap hari, tubuh dan jiwa kita selalu berkata-kata kepada kita tetapi kadang kita tidak mendengarkan bisikannya; demikian pun dengan Tuhan, setiap saat Tuhan selalu berkata-kata dengan kita, tetapi kadang kita tidak mendengarkanNya. Hanya dalam keheningan bathin, kita bisa mendengar suara tubuh, jiwa kita dan Tuhan kita. 

Bersama Bunda Maria kita berdoa: Tuhan berilah kami kesadaran akan pentingnya keheningan dan bukalah telinga hati kami untuk mendengarkan bisikan tubuh/jiwa kami dan bisikan suaraMu. Dalam nama Kristus, kami berdoa. Amin.

Tidak ada komentar: