Jumat, 10 Januari 2020

Siro Sabtu, 11 January 2020

Bacaan Liturgi

Hari Biasa Sesudah Penampakan Tuhan

Bacaan Injil
Yoh 3:22-30

Sahabat mempelai bersukacita mendengar suara mempelai.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes:

Sekali peristiwa 
Yesus bersama murid-murid-Nya pergi ke tanah Yudea, 
dan Ia diam di sana bersama-sama mereka dan membaptis. 
Akan tetapi Yohanes pun membaptis juga di Ainon, dekat Salim, 
sebab di situ banyak air, 
dan orang-orang datang ke situ untuk dibaptis, 
sebab pada waktu itu Yohanes belum dimasukkan ke dalam penjara. 
Maka timbullah perselisihan di antara murid-murid Yohanes 
dengan seorang Yahudi tentang penyucian. 
Lalu mereka datang kepada Yohanes dan berkata kepadanya, 
"Rabi, orang yang bersama dengan engkau 
di seberang sungai Yordan, 
dan yang tentang Dia engkau telah memberi kesaksian, 
Dia membaptis juga, dan semua orang pergi kepada-Nya." 
Jawab Yohanes, 
"Tidak ada seorang pun 
yang dapat mengambil sesuatu bagi dirinya, 
kalau tidak dikaruniakan kepadanya dari surga. 
Kamu sendiri dapat memberi kesaksian, 
bahwa aku telah berkata: Aku bukan Mesias, 
tetapi aku diutus untuk mendahului-Nya. 
Yang empunya mempelai perempuan ialah mempelai laki-laki; 
tetapi sahabat mempelai, 
yang berdiri dekat dia dan mendengarkannya, 
sangat bersukacita mendengar suara mempelai laki-laki itu. 
Itulah sukacitaku, dan sekarang sukacitaku itu penuh. 
Ia harus makin besar, tetapi aku harus makin kecil. 

Demikianlah Injil Tuhan.
======================
SIRAMAN ROHANI                                                                                                                  
Sabtu, 11 Januari 2020                                                                                                                         
RP Fredy Jehadin, SVD

Tema: Tugas Kita Adalah Membuat Yesus Kristus Dikenal Dan Dicintai Banyak Orang!
Yohanes 3: 22 – 30

Saudara-saudari... Satu kebiasaan yang terjadi di dunia ini, khususnya dalam dunia Politik, menjelang pemilihan DPR, Bupati, Gubernur dan Presiden, orang ramai-ramai memperkenalkan nama dan kehebatan dari calon yang dijagokannya. Hampir selalu terjadi, yang diperkenalkan adalah hal-hal yang baik dari pribadi yang dicalonkan itu. Sasaran dari perkenalan ini adalah agar calonnya dikenal dan digolkan. Betapa sering terjadi, sesudah orangnya menang, kehebatan yang diperkenalkan selama kampanye sepertinya hilang pada saat kemenangan itu terjadi. Gemuruh kemenangan, sorak sorai para pendukung sepertinya angin badai yang meniupi dan menghilangkan kehebatan dari pribadi yang diusung sehingga yang muncul selama periode kerjanya banyak hal-hal negatip: seperti korupsi, nepotisme, main kuasa, tidak perhatikan kebutuhan masyarakat. Tingkah laku dari mereka-mereka yang sangat dekat dengan pemenang itu pun sangat berubah. Tadinya, selama masa kapanye sangat ramah tama, rendah hati, sopan dan suka membantu, kini berubah menjadi kaku, sombong, kasar dan ingat diri. Karena itu tidak usah heran kalau terjadi kebencian dan ketidak percayaan dalam masyarakat. Yang pasti nama dan kepribadian orang ini tidak lagi disanjung-sanjung dan melekat pada hati banyak orang. Yang terjadi hanyalah kebencian dan ketidak-percayaan. 

Saudara-saudari.... Situasi politik dunia kita, sungguh sangat berbeda dengan situasi pewartaan surgawi yang kita dengar lewat Injil hari ini. Yohanes Pembaptis adalah orang yang mempersiapkan jalan bagi Yesus Kristus, Raja alam semesta. Yohanes adalah jubir tunggal yang memperkenalkan Yesus Kristus/Almasih yang akan datang, kepada para pendengar. Motivasi pewartaannya adalah agar hati para pendengar sungguh siap menyambut kedatangan Tuhan.  Ia tidak punya satu motivasi ingat diri di balik memperkenalkan Yesus Kristus. Yang ada hanyalah motivasi luhur, mempersiapkan jalan bagi Tuhan, meyakinkan para pendengar untuk bertobat, agar di saat Yesus Kristus datang, hati mereka sudah siap. 
Sebagai Jubir, Yohanes selalu berkata jujur dan benar. Ia sangat rendah hati. Dengan segala kerendahan hati dan jujur, ia wartakan bahwa yang datang sesudah dia adalah sungguh besar dan ia sendiri tidak layak membuka tali kasutNya. Yohanes adalah saksi tentang Terang, ia sendiri bukanlah Terang; Dia yang datang sesudah dia adalah Terang. 

Hari ini kita dengar bahwa ada orang yang mempersoalan pembaptisan Kristus. Seorang Yahudi berkata kepada Yohanes: “Rabi, orang yang bersama dengan engkau di seberang Sungai Yordan dan tentang Dia engkau telah memberi kesaksian, Dia membaptis juga dan semua orang pergi kepadaNya.”  Yohanes menanggapi informasi itu dengan satu penjelasan yang menarik, katanya: “Tidak ada seorang pun yang dapat mengambil sesuatu bagi dirinya, kalau tidak dikaruniakan kepadanya dari sorga. Kamu sendiri dapat memberi kesaksian, bahwa aku telah berkata: aku bukan Mesias, tetapi aku mendahuluiNya. Sekarang sukacitaku sudah penuh: Ia harus makin besar, tetapi aku harus makin kecil.” 

Lewat pernyataannya ini, Yohanes sungguh sadar akan statusnya sebagai penyiap jalan dan merasa bahwa tugasnya sudah mendatangkan hasil. Banyak orang datang kepada Yesus. Keberhasilan Yesus dilihatnya sebagai satu kebahagian, sesuatu yang sungguh mendatangkan sukacita besar bagi Yohanes.
Yohanes tetap menjaga keaslian tingkahlakunya. Ia yang sejak awal hidupnya sederhana, jujur, rendah hati dan selalu berkata benar, kini di waktu Yesus mulai tampil di depan umum, ia pun tetap menunjukkan sikap yang sama, rendah hati dan berkata jujur dan benar. Ia tidak sombongkan diri atau merasa dirinya hebat. Yesus yang diwartakannya pun memiliki sikap seperti yang sudah diwartakannya. Apa yang dikatakan Yohanes tentang Yesus semuanya benar. Yesus adalah Terang, Penyelamat. Ia adalah Tuhan semesta alam. 

Marilah saudara-saudari... Sebagai pengikut Kristus kita selalu tunjukkan sikap seperti yang sudah ditunjukkan oleh Yohanes Pembaptis dan Yesus Kristus sendiri, yaitu rendah hati, jujur dan berkata benar. Kalau kita selalu tunjukkan sikap-sikap itu kepada banyak orang itu berarti kita sudah membuat Yesus Kristus dikenal dan dicintai oleh banyak orang.  

Bersama Bunda Maria kita berdoa: Tuhan bantulah kami, semoga kami sanggup mengikuti sikap Yohanes Pembaptis, yang rendah hati, jujur dan selalu berkata benar; dan berilah kami keberanian untuk mewartakan Kristus agar namaNya dikenal banyak orang dan Ia pun hidup dalam hati banyak orang.   Dalam nama Kristus, kami berdoa. Amin.

Tidak ada komentar: