Senin, 20 Januari 2020

Siro Minggu, 19 January 2020

Bacaan Liturgi 

Hari Minggu Biasa II

Bacaan Injil
Yoh 1:29-34

Lihatlah Anak Domba Allah yang menghapus dosa dunia.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes:

Ketika Yohanes membaptis di Sungai Yordan, ia melihat Yesus datang kepadanya. Maka katanya, "Lihatlah Anak domba Allah, yang menghapus dosa dunia. Dialah yang kumaksud ketika kukatakan: Sesudah aku akan datang seorang yang telah mendahului aku, sebab Dia telah ada sebelum aku.

Aku sendiri pun mula-mula tidak mengenal Dia, tetapi untuk itulah aku datang dan membaptis dengan air, yakni supaya Ia dinyatakan kepada Israel."Dan Yohanes memberi kesaksian, katanya, "Aku telah melihat Roh turun dari langit seperti merpati, dan Roh itu tinggal di atas-Nya.  Aku pun sebenarnya tidak mengenal Dia, Tetapi Yang mengutus aku membaptis dengan air, telah berfirman: Jikalau engkau melihat Roh turun ke atas seseorang dan tinggal di atas-Nya, Dia itulah yang akan membaptis dengan Roh Kudus. Dan aku telah melihat-Nya! Maka aku memberi kesaksian: Dia inilah Anak Allah."

Demikianlah Injil Tuhan.
======================
SIRAMAN ROHANI                                                                                                                              Minggu, 19 Januari 2020                                                                                                                  
RP Fredy Jehadin, SVD

Tema: Belajarlah Dari Yohanes Pembaptis Agar Kita Bisa Menjadi Saksi Kristus Yang Setia!
                                                                                                                                       
Yohanes 1: 29 - 34

Saudara-saudari… Yohanes Pembaptis sungguh saksi Kristus yang sejati. Bagaimana dia tahu bahwa Kristus adalah Anak Allah? Padahal kalau dilihat lewat kaca-mata manusia, Yesus adalah biasa-biasa saja, anak tukang kayu yang sederhana. Yohanes tahu dengan sangat baik lewat penampakan. Yohanes sudah mendapat bisikan Tuhan. Injil hari ini dengan sangat jelas katakan itu kepada para pendengar, bunyinya:  “Dia yang mengutus aku untuk membaptis dengan air telah berfirman kepadaku: Jikalau engkau melihat Roh itu turun ke atas seseorang dan tinggal di atasNya, Dialah itu yang membaptis dengan Roh Kudus. Dan aku telah melihatNya dan memberi kesaksian: Ia inilah Anak Allah.” Yohanes sungguh yakin dan percaya bahwa Yesus Kristus adalah Anak Allah, Mesias yang dinantikan untuk menyelamatkan manusia. 
Yohanes sungguh sadar akan perannya sebagai penyiap jalan bagi Kristus. Dia mengundang manusia untuk bertobat. Di antara manusia yang bertobat ada yang mengikuti dia, menjadi murid-muridnya. Di saat melihat Yesus Kristus, Yohanes tidak segan-segan memperkenalkan Yesus Kristus kepada para murid-muridnya. Katanya: “Lihatlah Anak Domba Allah, yang menghapus dosa dunia. Dialah yang kumaksud ketika kukatakan: kemudian dari padaku akan datang seorang, yang telah mendahului aku, sebab Dia telah ada sebelum aku.” Selanjutnya para murid-murid itu meninggalkan Yohanes dan mengikuti Yesus. Yohanes bahagia karena Yesus Kristus menjadi lebih besar dan dia sendiri menjadi lebih kecil. Yohanes sungguh setia akan tugas perutusannya. Kesetiaan dan rasa tanggungjawabnya sungguh mendatangkan kebahagian baginya. 
Sebagai pengikut Kristus, kita pun sudah diberi tugas dan tanggungjawab untuk meneruskan tugas perutusan Kristus agar banyak orang mengenal dan percaya pada Kristus sehingga mereka pun memperoleh keselamatan. Supaya tugas pertutusan Kristus ini dapat kita jalankan dengan baik, maka beberapa hal penting harus kita hayati dan amalkan dalam hidup: 

1) Sadarlah selalu bahwa berkat Sakramen Permandian kita sudah diberi tugas untuk mewartakan Kristus. Karena itu hayati dan amalkanlah tugas perutusan ini dengan sepenuh hati. Seperti Yohanes Pembaptis, ia selalu menyadari tugas dan tanggungjawabnya. Kesadaran akan hal itulah yang membuat dia selalu bekerja keras dalam mewartakan kedatangan Almasih. Sewaktu Yesus semakin besar dan dikenal banyak orang, Yohanes sungguh bahagia. Dia membiarkan para muridnya mengikuti Yesus. Semoga kita pun selalu mengikuti contoh hidup santu Yohanes Pembaptis. 

2) Tanamkanlah kesadaran dalam diri kita, bahwa Tuhan selalu mengharapkan dari kita, para pengikutNya, untuk mengembalikan anak-anak Allah yang sudah menjauh dari padaNya agar memperoleh keselamatan. Kalau bukan kita, pengikut-pengikutNya, siapa lagi yang akan mengembalikan anak-anak yang hilang ini kepada Bapa kita? Karena itu, sudah seharusnya kita menerima tugas ini sebagai satu tugas mulia, agar anak-anak Allah yang hilang harus kembali lagi kepadaNya dan memperoleh keselamatn. Itulah yang dibuat Yohanes. Banyak yang bertobat berkat pewartaannya. Kita pun bisa buat yang sama dengan cara kita masing-masing.

3) Sadarlah selalu bahwa dalam mewartakan Kabar Sukacita Allah, kita tidak pernah sendirian. Roh Kudus selalu menyertai dan membibing kita agar selalu berkata benar. Untuk itu kita harus selalu terbuka pada Roh Kudus dan dengarkanlah bisikannya. Biarkanlah Dia yang berbicara. Itulah yang selalu dihayati dan diamalkan oleh Yohanes Pembaptis. Dia selalu terbuka pada bimbingan Roh Kudus. 

Marilah saudara-saudari…  Belajarlah dari Yohanes Pembaptis agar kita pun bisa menjadi saksi Kristus yang setia. 

Kita mohon Bunda Maria untuk mendoakan kita selalu. Amen!

Tidak ada komentar: