Rabu, 29 Januari 2020

Siro Kamis, 30 January 2020

Bacaan Liturgi

Hari Biasa, Pekan Biasa III

Bacaan Injil
Mrk 4:21-25

Pelita dipasang untuk ditaruh di atas kaki dian. Ukuran yang kamu pakai akan dikenakan pula padamu.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus:

Pada suatu hari Yesus berkata kepada murid-murid-Nya,"Orang memasang pelita bukan supaya ditempatkan di bawah gantang atau di bawah tempat tidur, melainkan supaya ditaruh di atas kaki dian. Sebab tidak ada sesuatu yang tersembunyi yang tidak akan dinyatakan, dan tidak ada sesuatu yang rahasia yang tidak akan tersingkap. Barangsiapa mempunyai telinga untuk mendengar, hendaklah ia mendengar!"Lalu Ia berkata lagi, "Camkanlah apa yang kamu dengar! Ukuran yang kamu pakai untuk mengukur akan dikenakan pula padamu; dan malah akan ditambah lagi! Karena siapa yang mempunyai, akan diberi lagi, tetapi siapa yang tidak mempunyai, apa pun juga yang ada padanya akan diambil."

Demikianlah Injil Tuhan.
=======================
SIRAMAN ROHANI                                                                                                                 
Kamis, 30 Januari 2020                                                                                                                    
RP Fredy Jehadin, SVD

Tema: Jadilah Terang Bagi Sesama!
Markus 4: 21-25

Saudara-saudari... Injil hari ini mengingatkan kita untuk menjadi terang bagi dunia, bagi sesama kita. Kata Yesus kepada murid-muridNya: “Orang memasang pelita bukan supaya ditempatkan di bawa gantang atau di bawah tempat tidur, melainkan supaya ditaruh di atas kaki dian.” Maksud pernyataan Yesus ini adalah mereka yang sudah mendapat penerangan dari Allah, mereka yang sudah mendapat keselamatan dari Allah, seharusnya sudah menjadi saksi keselamatan bagi sesama. Mereka sudah seharusnya menjadi contoh yang baik bagi sesama, bukannya mendiamkan pengalaman keselamatan itu untuk diri sendiri. 

Dalam kesempatan yang lain, Yesus juga sudah katakan kepada para muridNya, “kamu adalah terang dunia.” Itu berarti, para murid yang sudah mendapat pengajaran dari Kristus harus menjadi guru bagi dunia, menjadi pengajar bagi yang lain, menjadi contoh yang baik dan saksi Kristus kepada sesama. Kebaikan yang kita terima dari Kristus, cahaya yang kita terima dari padaNya harus kita pancarkan kepada dunia sekitar kita. Cahaya itu tidak boleh dipadamkan. Segala yang baik tentunya bermakna untuk digandakan dan dibagikan kepada yang lain agar berdaya guna. Seperti halnya sebuah pelita, sepantasnya diletakkan di atas meja agar menerangi sekitar. Bukannya diletakkan di bawah tempat tidur. 

Dua hari lalu, tanggal 28 Januari, kita merayakan pesta Santo Thomas Aquinas, seorang pujangga gereja. Sesudah belajar ilmu filsafat dan teologi, ia memanfaatkan ilmunya untuk membela kebenaran, yang kita sebut ilmu Ketuhanan. Ilmunya sudah membantu banyak seminaris, para imam untuk yakinkan orang yang tidak percaya akan Tuhan dengan ratio. Dalam hal ini St. Thomas sudah menjadi terang bagi orang lain. Ilmunya sudah membantu banyak orang untuk yakinkan mereka akan adanya Tuhan. 

Dalam hidup bermasyarakat, kita pun selalu mengharapkan agar mereka yang sudah belajar banyak, membagikan ilmunya dengan mereka yang tidak diberi kesempatan untuk belajar agar ilmunya membawa dampak positip bagi sesama. Apalah artinya berpendidikan tinggi tetapi tidak memberi inspirasi kepada orang lain? 

Marilah saudara-saudari… Jadilah terang bagi sesama; jadilah inspirator bagi sesama. Terang yang ada dalam diri kita perlu kita pancarkan kepada orang yang berada di sekitar kita agar mereka pun boleh merasakan manfaat dari ilmu yang kita pelajari.   

Kita berdoa semoga Tuhan selalu mengisi minyak pelita hidup kita sehinga sumbu pelita hidup kita pun tetap bercahaya baik untuk diri kita sendiri maupun bagi orang lain.  

Kita memohon Bunda Maria untuk mendoakan kita. Amin.

Tidak ada komentar: