Senin, 10 Februari 2020

Siro Jumat , 07 February 2020

Bacaan Liturgi

Hari Biasa, Pekan Biasa IV

Bacaan Injil
Mrk 6:14-29

Yohanes yang sudah kupenggal kepalanya, kini bangkit lagi.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus:

Pada waktu itu Raja Herodes mendengar tentang Yesus, 
sebab nama-Nya memang sudah terkenal, dan orang mengatakan, 
"Yohanes Pembaptis sudah bangkit dari antara orang mati,
dan itulah sebabnya kuasa-kuasa itu bekerja di dalam Dia."
Yang lain mengatakan, "Dia itu Elia!" 
Yang lain lagi mengatakan,
"Dia itu seorang nabi sama seperti nabi-nabi yang dahulu."
Waktu Herodes mendengar hal itu, ia berkata, 
"Bukan, dia itu Yohanes yang sudah kupenggal kepalanya, 
dan kini bangkit lagi."
Memang Herodeslah yang menyuruh orang menangkap Yohanes 
dan membelenggunya di penjara 
berhubung dengan peristiwa Herodias, isteri Filipus saudaranya, 
karena Herodes telah mengambilnya sebagai isteri.
Karena Yohanes pernah menegur Herodes, 
"Tidak halal engkau mengambil isteri saudaramu!"
Karena kata-kata itu Herodias menaruh dendam pada Yohanes 
dan bermaksud untuk membunuh dia, tetapi tidak dapat,
sebab Herodes segan akan Yohanes 
karena ia tahu, bahwa Yohanes adalah orang yang benar dan suci, 
jadi ia melindunginya. 
Tetapi setiap kali mendengar Yohanes, 
hati Herodes selalu terombang-ambing, 
namun ia merasa senang juga mendengarkan dia.
Akhirnya tiba juga kesempatan yang baik bagi Herodias, 
ketika Herodes - pada hari ulang tahunnya - 
mengadakan perjamuan untuk pembesar,
para perwira dan orang-orang terkemuka di Galilea.
Pada waktu itu puteri Herodias tampil lalu menari, 
dan ia menyukakan hati Herodes dan tamu-tamunya. 
Maka Raja berkata kepada gadis itu, 
"Minta dari padaku apa saja yang kauingini, 
maka akan kuberikan kepadamu!"
Lalu Herodes bersumpah kepadanya, 
"Apa saja yang kauminta akan kuberikan kepadamu, 
sekalipun itu setengah dari kerajaanku!"
Anak itu pergi dan menanyakan ibunya, 
"Apa yang harus kuminta?" 
Jawab ibunya, "Kepala Yohanes Pembaptis!"
Maka cepat-cepat ia pergi kepada raja dan meminta, 
"Aku mau, supaya sekarang juga engkau berikan kepadaku 
kepala Yohanes Pembaptis di sebuah talam!"
Maka sangat sedihlah hati raja!
Tetapi karena sumpahnya 
dan karena segan terhadap tamu-tamunya,
ia tidak mau menolaknya.
Raja segera menyuruh seorang pengawal 
dengan perintah supaya mengambil kepala Yohanes. 
Orang itu pergi dan memenggal kepala Yohanes di penjara.
Ia membawa kepala itu di sebuah talam 
dan memberikannya kepada gadis itu,
dan gadis itu memberikannya pula kepada ibunya.
Ketika murid-murid Yohanes mendengar hal itu 
mereka datang dan mengambil mayatnya, 
lalu membaringkannya dalam kuburan.

Demikianlah Injil Tuhan.
=======================
SIRAMAN ROHANI                                                                                                                
Jumat, 07 Februari 2020                                                                                                                     
RP Fredy Jehadin, SVD

Tema: Ketakutan Yang Berlebihan Akan Melumpuhkan Semangat Hidup Kita!
(Markus 6:14 – 29)

Saudara-saudari… Saya yakin kita semua sudah mengalami rasa takut. Entah merasa takut kepada orang yang kita anggap musuh, atau takut kepada orang yang pernah kita sakiti hatinya, atau takut kepada atasan yang sangat otoriter atau takut jalan sendirian di malam hari.  Di saat kita mengalami rasa takut reaksi tubuh kita bermacam-macam, ada yang berkeringat dingin, ada yang merasa lemas, ada yang merasa tubuhnya tegang, ada yang merasa tak-berdaya. Ketakuatn yang berlebihan bisa melumpuhkan semangat kita. 

Saudara-saudari… Hari ini kita mendengar bahwa Herodes merasa takut sesudah mendengar tentang Yesus. Orang mengira bahwa Yesus adalah Yohanes Pembaptis, yang sudah bangkit dari antara orang mati dan itulah sebabnya kuasa-kuasa itu bekerja di dalam Dia. Tentang Yesus ada orang yang berkata: “Dia adalah Elia!” Yang lain lagi mengatakan: “Dia seorang nabi sama seperti nabi-nabi yang dahulu.”  Tetapi menurut Herodes: “Dia adalah Yohanes yang sudah ia penggal kepalanya, dan kini bangkit kembali.” Perbuatan jahat Herodes di masa lampau itu selalu menghantui pikiran dan perasaannya. Bathinnya selalu merasa tidak nyaman sesudah melakukan kejahatan yang sangat luar biasa itu kepada Yohanes Pembaptis. Dia selalu takut kepada apa atau siapa saja. Dia malah memperbenarkan apa yang dipikirkannya sendiri, walaupun hal itu samasekali tidak benar. 
Injil hari ini katakana, bahwa Herodes betul yakin bahwa Yesus adalah Yohanes Pembaptis, yang dipenggal kepalanya, kini bangkit kembali dari kematian. Pikiran itu muncul karena pengaruh rasa takut yang berlebihan.  Ketakutkan sudah melumpuhkan pikiran sehat Herodes. Dia takut, jangan-jangan ‘Yohanes yang kini hidup kembali’ akan membalas dendam dan membunuh dia; atau dia takut jangan-jangan Yesus - yang dianggapnya Yohanes -  menjadi semakin terkenal dan memimpin partai politik untuk melawan kekuatan politiknya. Semua pikiran negatip ini keluar dari rasa takut yang berlebihan, yang pada kenyataan sebenarnya bukanlah seperti yang dipikirkannya. Yesus Kristus adalah pribadi yang sangat berbeda dari Yohanes Pembaptis. Yesus Kristus adalah Mesias, sementara Yohanes adalah penyiap jalan bagi kedatangan Yesus Kristus.

Saudara-saudari… Apakah kita juga pernah mengalami hal yang sama seperti yang dialami oleh Herodes?  Apakah kita selalu memikul perasaan bersalah yang berlebihan sampai pikiran dan perasaan sehat kita pun menjadi lumpuh? 

Marilah saudara-saudari, kalau kita pernah melakukan kesalahan terhadap sesama kita, carilah kesempatan untuk berdamai kembali dengan dia agar kita boleh hidup aman dan damai kembali. Janganlah biarkan kesalahan dan kebencian bersarang dalam perasaan dan pikiran kita. Semakin kita membiarkan kesalahan dan kebencian bersarang dalam diri kita, maka hidup kita tidak akan menjadi nyaman, semangat hidup kita akan menjadi lumpuh. 

Kita berdoa semoga Tuhan selalu menyadarkan kita untuk secepatnya berdamai dengan sesama, kalau seandainya ada salah paham, sehingga kita boleh hidup aman dan damai dengan sesama kita.

Kita memohon Bunda Maria, Ratu Damai untuk selalu mendoakan kita. Amen.

Tidak ada komentar: