Senin, 10 Februari 2020

Siro Minggu, 02 February 2020

Bacaan Liturgi

Pesta Yesus Dipersembahkan di Bait Allah

Bacaan Injil
Luk 2:22-40

Mataku telah melihat keselamatan yang dari pada-Mu.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas:

Ketika genap waktu pentahiran menurut hukum Taurat Musa, 
Maria dan Yosef membawa Anak Yesus ke Yerusalem 
untuk menyerahkan-Nya kepada Tuhan,
seperti ada tertulis dalam hukum Tuhan,
"Semua anak laki-laki sulung 
harus dikuduskan bagi Allah."
Juga mereka datang untuk mempersembahkan kurban 
menurut apa yang difirmankan dalam hukum Tuhan, 
yaitu sepasang burung tekukur 
atau dua ekor anak burung merpati.
Waktu itu adalah di Yerusalem seorang bernama Simeon. 
Ia seorang yang benar dan saleh hidupnya,
yang menantikan penghiburan bagi Israel. 
Roh Kudus ada di atasnya,
dan kepadanya telah dinyatakan oleh Roh Kudus, 
bahwa ia tidak akan mati sebelum ia melihat Mesias, 
yaitu Dia yang diurapi Tuhan.
Atas dorongan Roh Kudus, Simeon datang ke Bait Allah.
Ketika Anak Yesus dibawa masuk oleh orang tua-Nya, 
untuk melakukan kepada-Nya apa yang ditentukan hukum Taurat,
Simeon menyambut Anak itu 
dan menatang-Nya sambil memuji Allah, katanya,
"Sekarang Tuhan, 
biarkanlah hamba-Mu ini pergi dalam damai sejahtera, 
sesuai dengan firman-Mu,
sebab mataku telah melihat keselamatan yang dari pada-Mu,
yang telah Engkau sediakan di hadapan segala bangsa,
yaitu terang yang menjadi penyataan bagi bangsa-bangsa lain 
dan menjadi kemuliaan bagi umat-Mu, Israel."
Yusuf dan Maria amat heran akan segala sesuatu
yang dikatakan tentang Anak Yesus.
Lalu Simeon memberkati mereka, 
dan berkata kepada Maria, ibu Anak itu, 
"Sesungguhnya Anak ini ditentukan 
untuk menjatuhkan atau membangkitkan banyak orang di Israel 
dan untuk menjadi suatu tanda yang menimbulkan perbantahan
- dan suatu pedang akan menembus jiwamu sendiri -, 
supaya menjadi nyata pikiran hati banyak orang."
Ada juga disitu seorang nabi perempuan, 
anak Fanuel dari suku Asyer, namanya Hana. 
Ia sudah sangat lanjut umurnya. 
Sesudah menikah, ia hidup tujuh tahun bersama suaminya,
dan sekarang ia sudah janda, 
berumur delapan puluh empat tahun. 
Ia tidak pernah meninggalkan Bait Allah, 
dan siang malam beribadah dengan berpuasa dan berdoa.
Pada saat Anak Yesus dipersembahkan di Bait Allah
Hana pun datang ke Bait Allah,
dan bersyukur kepada Allah 
serta berbicara tentang Anak Yesus kepada semua orang 
yang menantikan kelepasan untuk Yerusalem.
Setelah menyelesaikan semua 
yang harus dilakukan menurut hukum Tuhan, 
kembalilah Maria dan Yusuf serta Anak Yesus 
ke kota kediamannya, yaitu kota Nazaret di Galilea.
Anak itu bertambah besar dan menjadi kuat, 
penuh hikmat, 
dan kasih karunia Allah ada pada-Nya.

Demikianlah Injil Tuhan.
=======================
SIRAMAN ROHANI                                                                                                                 
Minggu, 02 Februari 2020                                                                                                                    
RP Fredy Jehadin, SVD

Tema: Persemembahkan Diri Bagi Tuhan!

(Lukas 2:22 – 32)       

Saudara-saudari…. Hari ini kita merayakan Pesta Yesus dipersembahkan di dalam Bait Suci. Sewaktu saya merenungkan pesta hari ini, saya menemukan tiga pesan yang menarik.

1) Injil mau mengisahkan Ketaatan Yusuf dan Maria akan hukum Taurat. Sebagai penganut agama Yahudi yang setia, mereka mempersembahkan dan menguduskan anak sulung mereka bagi Tuhan. Sebagai tanda syukur dan permohonan, mereka mempersembahkan sepasang burung merpati. Satu peringatan bagi kita semua, bahwa sebagai umat beriman, sudah selayaknya kita harus selalu mempersembahkan diri kita kepada Tuhan dan memohon pada Tuhan untuk selalu menyucikan kita. Ucapan syukur dan permohonan kita harus diwujudkan lewat barang konkrit. Kolekte yang kita persembahkan sewaktu Misa atau kebaktian, sesungguhnya adalah satu bentuk ungkapan iman dan persembahan hati kita. Kalau kita persembahkan dengan penuh cinta, sebagai bentuk ungkapan iman kita kepada Tuhan, pasti persembahan hati kita akan layak bagi Tuhan. Tetapi kalau kita persembahkan itu hanya karena merasa satu kewajiban, bukan karena rasa cinta, maka persembahan kita tidak layak bagi Tuhan. Persembahan kita harus keluar dari rasa cinta yang tulus tanpa beban. 

2) Yesus dipersembahkan di Bait Suci adalah satu bentuk ungkapan diri Tuhan secara konkrit kepada manusia. Kini tibalah saat-nya Putera Allah datang mengunjungi umat^ Allah, yang berkumpul dalam Rumah Allah. Simeon, orang benar dan saleh sungguh merasa bahagia karena kini bisa bertemu dengan Putera Allah yang sudah lama dinantikannya. Satu peringatan bagi kita, bahwa di saat kita berdoa dan merayakan Misa di dalam Bait Suci/Gereja, Tuhan selalu hadir di sana. Kalau hati kita sungguh terbuka dan iman kita sungguh hidup di saat kita berdoa dan mengikuti perayaan Misa, pasti kita pun akan merasakan kehadiran Tuhan pada saat itu. 

3) Pesta Yesus dipersembahkan di dalam Bait Suci adalah satu peristiwa simbolik, di mana Bunda Maria dan St. Yusuf membawa Kristus, yang adalah Terang ke tengah umat Allah yang lagi berkumpul di dalam Bait Suci.  Bunda Maria membawa Bayi Yesus ke dalam Bait Suci. Bayi Yesus adalah Terang dunia. Bunda Maria sadar akan perannya sebagai ibu Tuhan, yang sudah ditugaskan oleh Allah sendiri untuk menjadi Bunda Putera Allah. Ia membawa Sumber Terang ke tengah manusia yang lagi berkumpul dalam Bait Suci agar mereka semua boleh mengalami terang. Apa yang sudah dilakukan oleh Bunda Maria, membawa terang atau Kristus kepada banyak orang, sudah seharusnya kita, pengikut Kristus pun melakukan yang sama, yaitu menjadi terang bagi sesama dan membawa Terang yaitu Yesus Kristus kepada sesama. 

Marilah saudara-saudari… Sambil merayakan pesta Yesus Kristus dipersembahkan di dalam Bait Suci, kita pun persembahkan diri kita kepada Tuhan dan memohon padaNya agar kita pun selalu dikuduskanNya.  

Kita berdoa semoga Tuhan selalu memberkati kita dan menyadarkan kita untuk selalu mempersembahkan diri kita kepada Tuhan dan menyucikan diri bagi-Nya. 

Kita memohon Bunda Maria untuk selalu mendoakan kita. Amen.

Tidak ada komentar: