Rabu, 19 Februari 2020

Siro Kamis, 20 February 2020

Bacaan Liturgi 20 Februari 2020

Hari Biasa, Pekan Biasa VI

Bacaan Injil
Mrk 8:27-33

Engkaulah Kristus��_ Anak Manusia harus menderita banyak.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus:
Pada suatu hari
Yesus bersama murid-murid-Nya pergi ke kampung-kampung 
di sekitar Kaisarea Filipi. 
Di tengah jalan Ia bertanya kepada murid-murid-Nya, 
"Kata orang, siapakah Aku ini?"
Para murid menjawab, 
"Ada yang mengatakan: Yohanes Pembaptis, 
ada juga yang mengatakan: Elia, 
ada pula yang mengatakan: seorang dari para nabi."
Yesus bertanya lagi kepada mereka, 
"Tetapi menurut kamu, siapakah Aku ini?" 
Maka Petrus menjawab, "Engkau adalah Mesias!"
Dan Yesus melarang mereka dengan keras, 
supaya jangan memberitahukan kepada siapa pun tentang Dia.
Kemudian mulailah Yesus mengajarkan kepada mereka, 
bahwa Anak Manusia harus menanggung banyak penderitaan. 
Ia akan ditolak oleh para tua-tua, 
imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat, 
lalu dibunuh, dan bangkit sesudah tiga hari.
Hal ini dikatakan-Nya dengan terus terang. 
Tetapi Petrus menarik Yesus ke samping dan menegur-Nya.
Maka berpalinglah Yesus 
dan sambil memandang murid-murid-Nya Ia memarahi Petrus, 
kata-Nya, "Enyahlah Iblis!
Sebab engkau bukan memikirkan apa yang dipikirkan Allah, 
melainkan apa yang dipikirkan manusia.

Demikianlah Injil Tuhan.
===================
SIRAMAN ROHANI
Kamis, 20 Februari 2020            
RP Fredy Jehadin, SVD

Tema: Teguhlah Dalam Iman Dan Kenallah Kristus Secara Pribadi!
Markus 8:27 – 33

Saudara-saudari… Pada waktu libur di tahun 2003, saya berjabatan tangan dengan seorang pastor muda. Dengan penuh semangat dia menyapa saya: “Selamat jumpa lagi Pater. Kapan datang dari Ledareo? (Ledalero adalah nama tempat pendidikan calon imam Serikat Sabda Allah – SVD dan para calon imam dari keuskupan serta dari kongregasi-kongregasi lain di Flores NTT). Dengan senyum saya menjawabnya: “Terima kasih, benar, sudah lama tidak bertemu. Sudah lama saya tinggalkan Ledalero, sejak tahun 1990.” Dia bingung. Dia kira, saya adalah mantan dosennya, yang mukanya persis muka saya. Itulah akibat dari terkaan lahiriah. 

Saudara-saudari… Sesudah mengadakan begitu banyak mujizat dan mengajar di depan umum dan selalu ada bersama para murid-Nya, kini Yesus mau mencari tahu, apakah orang sungguh mengenal, siapakah Dia? Bagaimana pendapat orang tentang Dia? Karena itu, Ia bertanya kepada murid-muiridNya: “Kata orang, siapakah Aku ini?” Para murid-Nya menjawab: “Ada yang mengatakan: Yohanes Pembaptis, ada yang mengatakan: Elia, ada pula yang mengatakan: seorang dari para nabi.” 

Saudara-saudari… mengapa begitu banyak nama yang diberikan untuk Yesus? Tetapi yang menariknya bahwa nama-nama yang diberikan kepada Yesus Kristus itu adalah nama-nama dari nabi-nabi yang terkenal di masa lampau. Itu berarti, bahwa penampilan Yesus Kristus sangat luar biasa di mata banyak orang; Dia seorang hebat. Tetapi yang menyedihkan adalah mereka tidak mengenal siapakah Yesus Kristus sesungguhnya; dugaan mereka samasekali salah. Mereka hanya melihat gerak-gerik dan penampilan lahiriah-Nya. Mereka tidak tahu kedalaman hati-Nya. Mereka adalah tetap orang di luar Yesus Kristus, memandang dari luar. Sementara orang yang berada di dalam lingkaran-Nya, yang selalu hidup dan bergaul rapat dengan Dia setiap hari, selalu bertukar pikiran dengan Dia punya pengalaman tersendiri dan pendapat yang tepat tentang Yesus Kristus, siapakah Dia. Untuk mengetahui apakah para murid-Nya punya pendapat yang benar tentang diri-Nya, kini Dia langsung bertanya kepada mereka: “Tetapi apa kata-mu, siapakah Aku ini?” Petrus, mewakili para murid yang lain, menjawab: “Engkau adalah Mesias!” Jawabannya benar! Yesus Kristus bukanlah Yohanes Pembaptis, atau nabi Elia atau satu dari antara nabi seperti yang dikatakan orang lain, tetapi Dia adalah Mesias, Orang yang dijanjikan Allah, yang datang menyelamatkan manusia, dan kini hadir di tengah manusia. Karena jawabannya benar, maka Yesus melarang para murid-Nya supaya jangan memberitahukan kepada siapa-siapa, sebelum misi-Nya berakhir.  

Saudara-saudari… Yesus Kristus adalah Pemimpin yang transparan, tulus hati dan secara terbuka menceriterakan apa yang akan terjadi ke atasnya. Dia tidak memberi janji-janji mukluk. Katanya kepada para muridNya: “Anak Manusia harus menanggung banyak penderitaan dan ditolak oleh tua-tua, imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat, lalu dibunuh dan bangkit sesudah hari ketiga.” Medengar perkataan Kristus, Petrus langsung bereaksi. Petrus menarik Yesus ke samping dan menegur Dia. Tetapi Yesus memarahi Petrus, kata-Nya: “Enyahlah iblis, sebab engkau bukan memikirkan apa yang dipikirkan Allah, melainkan apa yang dipikirkan manusia.” Mengapa Yesus memarahi Petrus? Yesus marah sama Petrus karena konsep-nya tentang Yesus Kristus sama-sekali salah. Petrus berpikir, bahwa Mesias tidak akan mengalami penderitaan. Sementara kenyataan sesungguhnya adalah Mesias harus menderita sdemi keselamatan umat manusia. Hanya lewat Salib, Yesus Kristus mengalahkan maut demi keselamatan manusia.

Saudara-saudari… Siapakah Yesus Kristus menurut pengalaman pribadi kita? Apakah kita sudah mengalami dan merasakan kedekatan dengan Yesus Kristus? Kalau kita sudah mengalami Tuhan secara konkrit, maka sudah pasti kita akan dengan muda memberi nama siapakah Dia untuk kita. Tetapi kalau kita belum  mengalaminya secara pribadi, maka mungkin sangat sulit kita katakana siapakah Yesus Kristus bagi kita.  

Marilah saudara-saudari… kita berdoa semoga Tuhan selalu meneguhkan iman kita, agar kita selalu setia menjadi orang dalam yang selalu merasakan dan mengalami Yesus Kristus setiap saat,  bukannya hanya ikut-ikutan saja. 

Kita memohon Bunda Maria untuk selalu mendoakan kita. Amen.

Tidak ada komentar: