Selasa, 11 Februari 2020

Siro Rabu, 12 February 2020

Bacaan Liturgi

Hari Biasa, Pekan Biasa V

Bacaan Injil
Mrk 7:14-23

Apa yang keluar dari seseorang, itulah yang menajiskannya.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus:

Pada suatu hari, Yesus memanggil orang banyak dan berkata kepada mereka,  "Dengarkanlah Aku dan camkanlah ini! Apa pun dari luar, yang masuk ke dalam seseorang, tidak dapat menajiskan dia! Tetapi apa yang keluar dari seseorang,  itulah yang menajiskannya!"

Barangsiapa bertelinga untuk mendengar hendaklah ia mendengar! Sesudah itu Yesus masuk ke sebuah rumah untuk menyingkir dari orang banyak. Maka murid-murid bertanya kepada Yesus tentang arti perumpamaan itu. Yesus menjawab, "Apakah kamu juga tidak dapat memahaminya? Camkanlah! Segala sesuatu yang dari luar  masuk ke dalam seseorang tidak dapat menajiskan dia, karena tidak masuk ke dalam hati tetapi ke dalam perutnya, lalu dibuang di jamban?" 

Dengan demikian Yesus menyatakan semua makanan halal. Yesus berkata lagi, "Apa yang keluar dari seseorang, itulah yang menajiskannya! Sebab dari dalam hati orang timbul segala pikiran jahat, percabulan, pencurian, pembunuhan, perzinahan, keserakahan, kejahatan, kelicikan, hawa nafsu, iri hati, hujat, kesombongan, kebebalan. Semua hal-hal jahat ini timbul dari dalam dan menajiskan orang."

Demikianlah Injil Tuhan.
=======================
SIRAMAN ROHANI                                                                                                                  
Rabu, 12 Februari 2020                                                                                                                      
RP Fredy Jehadin, SVD

Tema: Yang Menajiskan Adalah Apa Yang Keluar Dari Seseorang!                    
Markus 7:14 – 23)

Saudara-saudari… Injil hari ini adalah sambungan dari Injil kemarin tentang kejujuran. Hari ini Yesus dengan tegas katakan kepada para pendengar bahwa yang membuat orang najis bukanlah apa yang masuk ke dalam diri seseorang tetapi apa yang datang dari dalam diri seseorang. Dengan tegas Yesus katakan: “Apa yang keluar dari seseorang itulah yang menajiskannya, sebab dari dalam, dari hati orang, timbul segala pikiran jahat, pencabulan, pencurian, pembunuhan, perzinaan, keserakahan, kejahatan, kelicikan, hawa nafsu, iri hati, hujat, kesombongan, kebebalan.” 
Kalau kita merenungkan dengan baik apa yang dikatakan Yesus ini memang kata-katan-Nya sungguh benar. Tuhan sudah memberi kita kebebasan untuk memilih. Kebebasan itu ada dalam diri kita masing-masing. Orang lain boleh menawarkan apa saja kepada kita tetapi kita masing-masing bisa memutuskan untuk memilih sesuai dengan kata-hati kita. Keputusan kita pasti akan mendatangkan akibatnya dan akibatnya kita sendiri yang akan alaminya. 
Pikiran jahat misalnya, kalau dalam keadaan lapar tiba-tiba kita melihat ada papaya masak di kebun orang. Karena didorong oleh rasa lapar maka pikiran kita mulai beraksi. Otak kita mulai memberi perintah kepada mata untuk melihat kiri kanan, apakah ada orang atau tidak. Begitu mata tidak melihat orang di sekitar, maka otak memerintahkan kaki untuk secepatnya berlangkah menuju pohon papaya dan memerintah tangan untuk memetik buah papaya yang sudah masak dan secepatnya lari tinggalkan tempat itu. Papaya yang ada di pohonnya bukanlah yang menajiskan pencuri, tetapi pikiran yang ada dalam diri pencuri, itu yang menajiskan dia. 

Di saat pikiran jahat menggoda seseorang, pada saat yang sama muncul suara lembut yang melarang dia supaya jangan melakukannya. Apakah kita pernah mengalaminya? 

Bagaimana kita tahu dengan pasti bahwa Tuhanlah yang berbicara? Untuk mendengar suara Allah, kita perlu memiliki hubungan akrab denganNya. Yesus mengatakan, “Domba-domba-Ku mendengarkan suara-Ku dan Aku mengenal mereka dan mereka mengikut Aku” (Yohanes 10:27). Untuk mengenal suara Allah, kita perlu ada bersama Dia setiap waktu. Pastikan bahwa setiap hari kita menikmati waktu doa yang berkualitas, mempelajari Alkitab, dan dengan tenang merenungkan FirmanNya. Semakin sering kita berada bersama Tuhan, maka semakin mudahlah kita mengenal suara dan pimpinanNya dalam hidup kita. 

Marilah saudara-saudari… Kita berdoa semoga Tuhan selalu menuntun hati dan pikiran kita agar kita selalu sensitip mendengarkan dan mengenal suaraNya. Dan semoga pikiran dan hati kita selalu mengeluarkan hal-hal positip yang bisa menginspirasi pikiran dan hati banyak orang. 

Kita memohon Bunda Maria untuk mendoakan kita. Amen.

Tidak ada komentar: