Senin, 10 Februari 2020

Siro Kamis, 06 February 2020

Bacaan Liturgi 06 Februari 2020

KAMIS, 06 FEBRUARI 2020

Hari Biasa, Pekan Biasa IV
PW S. Paulus Miki dan teman-temannya, Martir

Bacaan Injil
Mrk 6:7-13

Yesus mengutus murid-murid-Nya.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus:

Sekali peristiwa, Yesus memanggil kedua belas murid 
dan mengutus mereka berdua-dua. 
Ia memberi mereka kuasa atas roh-roh jahat,
dan berpesan kepada mereka 
supaya jangan membawa apa-apa dalam perjalanan,
kecuali tongkat;
roti pun tidak boleh dibawa,
demikian pula bekal dan uang dalam ikat pinggang;
mereka boleh memakai alas kaki, 
tetapi tidak boleh memakai dua baju.
Kata Yesus selanjutnya kepada murid-murid itu,
"Kalau di suatu tempat kamu sudah diterima dalam suatu rumah, 
tinggallah di situ sampai kamu berangkat dari tempat itu.
Kalau ada suatu tempat yang tidak mau menerima kamu,
dan kalau mereka tidak mau mendengarkan kamu, 
keluarlah dari situ dan bebaskanlah debu yang di kakimu 
sebagai peringatan bagi mereka."
Lalu pergilah mereka memberitakan bahwa orang harus bertobat.
Mereka mengusir banyak setan, 
dan mengoles banyak orang sakit dengan minyak,
dan menyembuhkan mereka.

Demikianlah Injil Tuhan.
======================
Siraman Rohani
Kamis, 06 Februari 2020.
Rm Fredy Jehadin SVD

Tema: Sebagai Murid Kristus Kita Harus Siap Menerima Salib Demi Kristus!
(Markus, 6: 7 - 13)

Saudara-saudari…. Hari ini kita merayakan Pesta St. Paulus Miki bersama para martir Jepang. Paulus Miki adalah seorang imam Jesuit. Ia seorang imam yang pandai berkotbah. Ia ditangkap bersama beberapa orang katolik awam. Mereka disiksa secara kejam, telinga mereka disayat, tubuh mereka disesah hingga memar dan berdarah. Mereka dihantar keliling kota untuk dipertontonkan kepada seluruh rakyat. Paulus Miki atas nama teman-temannya menulis sebuah surat kepada penguasa yang menyiksa mereka, bunyinya: “Apakah dengan penyiksaan ini kalian sanggup merampas harta dan kemuliaan yang telah diberikan Tuhan kepada kami? Sejogyanya kamu harus bergembira dan mengucap syukur atas kemuliaan yang diberikan Tuhan kepada kami.” Sewaktu mereka disalibkan, dari atas kayu salib, Paulus tetap berkotbah meneguhkan iman kawan-kawannya. Akhirnya lambung mereka ditusuk dengan tombak hingga mati. Paulus Miki bersama teman-temannya tidak merasa takut menghadapi semua penganiayaan yang sangat kejam itu karena mereka sudah merasakan kebaikan Tuhan. Kekuatan Tuhan yang ada dalam diri mereka melampaui kesakitan yang dialaminya. Karena kekuatan itu, mereka sanggup menanggung penderitaan yang sangat kejam itu dengan tenang. Mereka sudah mengalami kebaikan Tuhan. Menjadi martir adalah bentuk perwujudan kasih dan cinta mereka akan kebaikan Tuhan. 

Saudara-saudari… Injil hari ini berceritera tentang Yesus mengutus kedua belas muridNya berdua-dua. Keduabelas murid ini adalah orang-orang dekat, yang selalu ada bersama Kristus, yang dipilihnya secara khusus. Hari-hari mereka selalu bersama Kristus. Duduk di kaki Yesus mendengarkan ajaran Kristus dan melihat mujizat-mujizat yang dilakukan Yesus. Kini tiba saatnya Yesus mengutus mereka untuk menjalankan pastoral, mempraktekan apa yang sudah diajarkan Kristus kepada mereka. Mereka harus pergi ke desa-desa mengajar dan memberi kesaksian tentang Kristus. Sebelum pergi, Yesus memberi mereka kuasa atas roh-roh jahat, dan berpesan kepada mereka supaya jangan membawa apa-apa, kecuali tongkat, roti pun jangan, bekal pun jangan, uang dalam ikat pinggang pun jangan. 

Pesan dan larangan Yesus ini mengingatkan kita bahwa semua pelayan Kristus yang sudah menerima berkat khusus sudah diberi kuasa. Kekuatan dan kuasa yang mereka terima, secara khusus kuasa untuk mengusir roh-roh jahat, bukanlah milik mereka, tetapi milik Yesus Kristus. Karena itu rendah hatilah selalu dan bersyukurlah kepada Tuhan karena Dia menggunakan kita sebagai sarana untuk mengalurkan kuasaNya kepada yang membutuhkan. Janganlah sombongkan diri dan menganggap bahwa kekuatan itu adalah milik kita. Betapa sering kita dengar ada orang yang katakan: “Sayalah yang menyembuhkan, atau Bapa Yohaneslah yang menyembuhkan orang itu.” Seharusnya orang berkata: “Kuasa Tuhan bekerja lewat tangan Pak Yohanes; Tuhan menyalurkan kuasa dan kekuatanNya lewat tangan hambanya ini!” 
Yesus melarang para pelayan Kristus bawa makanan dan uang karena Dia sesungguhnya sudah menyiapkan apa yang kita butuhkan. Dia menggerakan hati dari mereka yang mendapat pelayanan kita.

Dalam pelayanan selalu ada suka dan dukanya. St. Paulus Miki dan teman-temannya mengalami banyak tantangan. Tetapi yang menariknya, bahwa walaupun mereka disengsarakan mereka tetap punya keberanian untuk mewartakan Kristus. Sungguh, mereka adalah murid Kristus yang selalu siap menerima salib demi iman akan Kristus. Kristuslah yang selalu memberi mereka kekuatan untuk tabah menerima semuanya.

Marilah saudara-saudari… Sebagai orang Kristen yang dewasa dalam iman, ikutilah sikap yang sudah ditunjukkan oleh St. Paulus Miki dan para martir Jepang. 

Kita berdoa semoga semangat hidup St. Paulus Miki dan teman-temannya selalu menjadi inspirasi hidup kita. 

Kita memohon St. Paulus Miki dan teman-teman-nya serta Bunda Maria untuk mendoakan kita. Amen.

Tidak ada komentar: