Senin, 11 Maret 2019

Siro Jumat, 8 March 19


Bacaan Liturgi

Hari Jumat Sesudah Rabu Abu

PF S. Yohanes a Deo, Biarawan

Bacaan Injil
Mat 9:14-15

Mempelai itu akan diambil dari mereka, dan pada waktu itulah mereka akan berpuasa.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius:

Sekali peristiwa datanglah murid-murid Yohanes kepada Yesus dan berkata,"Mengapa kami dan orang Farisi berpuasa, tetapi murid-murid-Mu tidak?" Jawab Yesus kepada mereka, "Dapatkah sahabat-sahabat mempelai laki-laki berdukacita selama mempelai itu bersama mereka? Tetapi waktunya akan datang mempelai itu diambil dari mereka, dan pada waktu itulah mereka akan berpuasa."

Demikianlah Injil Tuhan.
=====================
SIRAMAN ROHANI                                                                                                                           

Jumat, 08 Maret 2019
                                                                                                                                      
RP Fredy Jehadin, SVD

Tema: Di Balik Puasa Ada Harapan Dan Kepuasan!                                                                
Matius 9: 14 – 15

Saudara-saudari... Kemarin, selagi saya duduk merenungkan kata Puasa, tiba-tiba muncul inspirasi yang sangat menarik menyangkut kata puasa itu sendiri. Dalam kata puasa itu kita bisa hasilkan dua kata yang menarik, yaitu kata PUAS dan ASA. Terminologi ini bukannya datang dari ahli bahasa, tetapi dari hasil permenungan pribadi. Kata Puas yang artinya penuh, ada kepenuhan dalam diri, rasa bahagia. Contohnya:  Sesudah menonton satu pertunjukkan yang bagus, ada orang yang ungkapkan perasaan kebahagianya: “saya merasa puas sesudah menonton acara itu!”  Kata yang kedua adalah Asa yang berarti harapan. Punya harapan bahwa sesuatu akan terjadi.
Kalau saya kembali kepada pengalaman pribadi sesudah menjalankan PUASA, entah puasa tiga hari atau seminggu: Saya selalu alami kepuasan tersendiri. Saya merasa bahwa jiwaku dipenuhi oleh sesuatu kekuatan baru. Selama berpuasa, macam-macam pengalaman yang indah sering muncul. Semua pengalaman itu selalu memberi kelegahan dan kepuasan tersendiri dalam diriku. Sewaktu mau menjalankan puasa, saya juga selalu mengharapkan agar saya akan mengalami, merasakan, mendengarkan dan melihat Tuhan selama masa puasa itu. Terpujilah Tuhan, karena harapanku selalu terpenuhi. Pengalaman yang indah selalu saja terjadi. Ada kepuasan di balik puasa itu.
Saya ingat satu kelompok doa yang diberi karunia khusus untuk menyembuhkan orang sakit. Sebelum mereka keluar melayani orang sakit, mereka berpuasa selama tiga hari. Makan cuma sekali sehari. Sewaktu mereka menjalankan pelayanan, tangan Tuhan sungguh bekerja lewat mereka. Banyak orang sakit yang alami kesembuhan, orang buta bisa kembali melihat, orang lumpuh bisa berjalan. Kebahagian bukan saja dialami oleh orang yang alami kesembuhan, tetapi juga oleh para pelayan yang mendoakan mereka. Semuanya merasa bahagia dan puas. Mereka sungguh merasakan kuasa Tuhan bekerja dalam diri mereka. Bagi mereka, PUASA sungguh penting sebagai persiapan dalam menjalankan tugas pelayanan yang sangat membutuhkan kuasa dan campur tangan Tuhan. Dan benarlah yang terjadi. Apa yang diharapkan sungguh terjadi. Semua merasa PUAS dan bahagia. Jadi di balik PUASA ada harapan dan kepuasan.

Saudara-saudari... Injil hari ini menceriterakan kepada kita bahwa murid Yohanes datang kepada Yesus dan bertanya: “Mengapa kami dan orang Farisi berpuasa, tetapi murid-muridMu tidak?” Jawab Yesus: “Dapatkah sahabat-sahabat mempelai laki-laki berdukacita selama mempelai itu bersama mereka? Tetapi waktunya akan datang mempelai itu akan diambil dari mereka dan pada waktu itulah mereka akan berpuasa.” Dengan jawaban ini, Yesus mau ingatkan para murid Yohanes, bahwa orang yang selalu bersama dan alami Allah tidak perlu berpuasa. Sebaliknya orang yang merasa kehilangan atau menjauh dari Allah harus berpuasa agar dalam ketenangan dan kerinduannya ia bisa mengalami Allah. Ia mengharapkan agar Roh Allah turun dan menguasai dirinya, sehingga ia pun kembali merasa puas dan bahagia karena kini ia mengalami kehadiran Allah dalam dirinya.

Saudara-saudari... Betapa sering, karena kesibukan atau kelemahan, kita jatuh ke dalam dosa. Karena dosa, maka kita merasa jauh dari Tuhan; merasa, bahwa Tuhan sudah menghilang dari pandangan kita; merasa bahwa mata hati kita sudah tidak bisa melihat Tuhan lagi. Dosa sudah menghalangi mata hati kita sehinga kita tidak bisa melihat Tuhan; karena dosa, telinga hati kita sudah tidak bisa lagi mendengar suara Tuhan; Tetapi dengan berpuasa: kita secara sadar kembali mengontrol diri, mendisiplinkan pikiran dan hati kita; dengan berpuasa kita secara sadar fokuskan perhatian kita kepada Tuhan.  Puasa sangat membantu kita untuk boleh kembali alami Tuhan. Jadi di balik Puasa kita mengharapkan ada sesuatu yang akan terjadi; di balik Puasa kita alami kepuasan!

Marilah saudara-saudari... manfaatkanlah masa Prapaskah ini untuk berpuasa. Karena di balik Puasa ada harapan dan kepuasan, bahwa kita akan alami Tuhan.

Bersama Bunda Maria, kita berdoa semoga Tuhan membantu kita dalam masa Prapaska ini agar cita-cita dan harapan kita terpenuhi. Amin.

Tidak ada komentar: