Senin, 11 Maret 2019

Siro Sabtu, 9 March 19

Bacaan Liturgi

Hari Sabtu Sesudah Rabu Abu
PF S. Fransiska dari Roma, Biarawati

Bacaan Injil
Luk 5:27-32

Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, tetapi orang berdosa, supaya mereka bertobat.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas:

Sekali peristiwa Yesus melihat seorang pemungut cukai, yang bernama Lewi,  sedang duduk di rumah cukai.  Yesus berkata kepadanya, "Ikutlah Aku!" Maka berdirilah  Lewi dan meninggalkan segala sesuatu, lalu mengikut Dia.
 
Lalu Lewi mengadakan suatu perjamuan besar untuk Yesus di rumahnya. Sejumlah besar pemungut cukai dan orang-orang lain turut makan bersama-sama dengan Dia. Orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat bersungut-sungut kepada murid-murid Yesus, "Mengapa kamu makan dan minum  bersama-sama dengan pemungut cukai dan orang berdosa?" Lalu jawab Yesus kepada mereka, "Bukan orang sehat yang memerlukan tabib, tetapi orang sakit! Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, tetapi orang berdosa, supaya mereka bertobat."

Demikianlah Injil Tuhan.
======================
SIRAMAN ROHANI                                                                                                                      
Sabtu, 09 Maret 2019                                                                                                                           
RP Fredy Jehadin, SVD

Tema: Tatapan Yang Mendatangkan Pertobatan!                                                                         
Lukas 5: 27 - 32

Saudara-saudari... Injil hari ini sungguh sangat menarik. Yesus setiap hari berpapasan dengan begitu banyak orang. Mereka yang datang meminta bantuan, selalu dilayaniNya dengan penuh sukacita. Mereka yang datang mendengarkan Dia pun berasal dari latar-belakang yang berbeda-beda: kaya dan miskin, berpendidikan dan tidak, orang Farisi, ahli Taurat , orang sehat dan sakit, pemungut cukai dan pemuka agama dan lain-lain.

Pada hari ini, Yesus menaruh perhatian khusus kepada pemungut cukai. Injil katakan: Yesus melihat seorang pemungut cukai, yang bernama Lewi.   Yesus berkata kepadanya: “Ikutilah Aku!” Maka berdirilah Lewi dan meninggalkan segala sesuatu, lalu mengikuti Dia.
Kata MELIHAT di sini punya banyak arti: antara lain: mau bertemu; mau mengerti; menyaksikan; mau menyampaikan satu pesan tertentu; mau menjalin satu relasi baru dengannya.
Yesus melihat Lewi. Rupanya Yesus sudah punya rencana untuk melihat Lewi. Kini Dia datang dan sewaktu mata mereka saling berpapasan, Yesus langsung memanggilnya. Kata Yesus kepadanya: “Ikutilah Aku!”  Tatapan Yesus sungguh menyusup inti hati si Lewi. Dia tidak bisa berbuat apa-apa selain mengikuti permintaan Yesus untuk mengikutinya. Ia langsung berdiri dan meninggalkan segala sesuatu dan mengikuti Yesus. Yesus melihat Lewi. Maksud melihat Lewi artinya mau meminta dia untuk melakukan sesuatu.
Panggilan untuk mengikuti Yesus, bagi Lewi merupakan satu hadiah yang sangat luar biasa. Rupanya Lewi sudah selalu merindukan kesempatan ini.  Ini nampak dari reaksi spontan si Lewi: Pertama, ia langsung berdiri mengikuti Yesus; kedua, ia langsung membawa Yesus ke rumahnya, perkenalkan Yesus kepada anggota keluarga dan teman seprosfesinya – para pemungut cukai; ketiga, ia mengadakan satu perjamuan besar untuk Yesus di rumahnya dan banyak orang hadir dalam perjamuan itu.
Yesus Kristus sudah membawa pembaharuan hidup untuk Lewi; Yesus sudah merubah cara hidup dan profesi si Lewi. Tatapan Yesus sudah mendatangkan perubahan dalam diri Lewi: dari pemungut cukai menjadi pengikut Kristus; dari mengurus keuangan menjadi penulis Sabda Tuhan. Yesus sudah membuka hati Lewi untuk menyambut siapa saja di dalam rumah hatinya dan bersama Tuhan merayakan pesta perjamuan besar-besaran. Satu ungkapan kebahagian. Yesus sudah menyembuhkan luka bathin si Lewi, yang selalu dilebelkan pendosa oleh orang Farisi dan ahli Taurat. Yesus sudah membuat Lewi menjadi orang baru yang selanjutnya menjadi penulis Injil.  Tatapan Yesus sudah membuat Lewi bertobat dan menjadikan dia, Rasul Yesus Kristus.

Saudara-saudari... Kita semua diharapkan untuk melakukan yang sama terhadap sesama kita, secara khusus kepada mereka yang sudah dilebelkan secara negatip oleh orang lain. Kunjungilah mereka secara berkalah. Tatapilah mereka dengan tatapan yang penuh kasih. Semoga tatapan kita menggerakkan hati mereka untuk bertobat. Atau kalau kita sering melebelkan diri kita sendiri secara negatip, ikutilah tingkahlaku si Lewi yang hari ini ditatap oleh Yesus. Yesus setiap saat selalu menatap kita. Salib yang ada di rumah kita selalu mengingatkan kita akan kehadiran Yesus di dalam rumah kita. Tanda Salib yang kita buat sebelum atau sesudah makan, mengingatkan kita, bahwa Tuhan selalu hadir bersama kita.  Pemberian diri kita kepada Yesus akan merobah cara hidup kita. Tuhan dengan kuasaNya akan selalu bisa merobah cara hidup kita, dari yang buruk menjadi yang baik; dari yang negatip menjadi yang positip.

Marilah kita manfaatkan masa Prapaskah yang penuh rahmat ini untuk bertobat. Tuhan yang maharahim selalu siap menyambut kedatangan kita dan dengan penuh belaskasihan akan mengampuni segala dosa kita.

Kita berdoa semoga hati kita selalu terbuka menyambut kedatangan Kristus dan tatapanNya akan mengundang kita untuk bertobat.

Kita memohon Bunda Maria untuk mendoakan kita. Amin.

Tidak ada komentar: